Share

Bab 131 Insiden Kecoa

Penulis: Lisandi Noera
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-28 12:46:51

"Ya gimana lagi dong?"

"Yah! Ya udah deh ayok. Ini mobilnya gimana?"

"Biar aja di sini. Aku telepon asistenku dulu," Ferdian lalu bicara serius di telepon. Dia mengirim lokasi gps-nya kepada mereka lalu mulai menengok ke kanan kiri untuk memutuskan berjalan ke arah mana.

"Coba ke sana yuk! Itu ada rumah makan. Kita tanya mereka ada penginapan gak dekat sini," Ferdian menunjuk sebuah rumah makan kecil yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.

"Oke," Sarah menyetujuinya.

"Permisi... Maaf Pak, boleh kami tanya? Apa di dekat sini ada penginapan ya?" tanya Ferdian kepada seorang lelaki yang sepertinya adalah pemilik rumah makan.

"Penginapan? Setahu saya gak ada Bang," ucapnya.

"Ih gitu ya? Duh gimana ya?"

"Kenapa Bang?" tanya lelaki itu.

"Mobil kami mogok di sebelah sana. Jadi kami harus menginap di sini malam ini dan berangkat ke jakarta besok pagi setelah mobilnya beres."

"Oh... coba saya tanya istri saya dulu Bang. Kali dia tahu. Tunggu ya!" Lelaki itu memanggil istr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 132 Demo

    "Ada apa ini!?" Oma syok berat begitu dia sampai di depan kantor Young Corp. Segerombolan orang yang merupakan karyawan perusahaan sedang berkumpul di depan pintu utama. Mereka berteriak dan membawa spanduk tuntutan. Jumlahnya tidaklah sedikit. Paling tidak ada 150 orang."Sepertinya beberapa pekerja sedang melakukan demonstrasi Nyonya," ucap asisten pribadi Oma. "Demo? Demo untuk menuntut apa?" "Itu yang belum saya ketahui." Oma menghela nafas dengan frustasi. Dia memasuki gedung dari pintu samping karena pintu utama di blok oleh kerumunan massa. Oma segera menuju ruangan Glins untuk mengkonfirmasi apa yang sebenarnya terjadi. "Glins! Apa yang terjadi?" Glins yang sedang berdiri tegang di jendela ruangannya sontak menoleh saat Oma datang. "Aku juga bingung Oma. Mereka menuntut hal - hal yang menurutku sudah kita jalankan selama ini." "Kalau memang sudah terlaksana kenapa mereka menuntut?" "Itulah yang aku bingungkan," jawab Glins. "Katakan apa yang mereka inginkan!" "Mer

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 133 Pertengkaran

    "Ada apa Glins?" Veronica memasuki ruangan Glins. "Apa yang Mama lakukan?"Veronica mengerutkan keningnya. "Apa maksud kamu? Memangnya apa yang mama lakukan?" "Apa ini perbuatan Mama? Ayo Ma, mengakulah. Supaya aku bisa menyelesaikannya." "Apa?" Glins menghela nafas. Dia meragukan ucapan Veronica yang seolah tidak tahu apa - apa itu. Dalam hatinya, Glins sangat yakin semua ini perbuatan ibunya. Memangnya, siapa lagi yang bisa berbuat dengan begitu rapi dan terstruktur seperti ini selain ibunya? Gaji karyawan dipotong tanpa ada bukti apapun yang mengarah ke sana. Siapa lagi yang mampu menyuap karyawan sekelas manager dan direksi selain Ibunya?"Apa yang Mama perbuat pada karyawan itu? Ratusan karyawan menuntut, ratusan lainnya bersaksi bahwa itu benar. Gaji mereka dipotong, lembur tidak dibayar, beban kerja ditambah, cuti dipersulit sekalipun untuk kepentingan mendadak dan darurat. Apakah semua itu menghasilkan keuntungan yang besar?" "Apa yang kamu katakan Glins? Bagaimana mun

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 134 Pesta Ulang Tahun

    "Sebentar, gimana bisa cek itu ditandatangani oleh Glins tanpa dia sadari?" Fiolina bertanya pada Julio yang masih santai memakan popcorn sambil menonton berita di TV. "Glins gak menandatanganinya," jawab Julio santai. "Trus? Kok bisa ada tanda - tangannya?" "Itu perbuatan Rey." "Rey? Rey kakaknya Rossi?" "Iya, anak kurang ajar yang dulu hampir melecehkan kamu itu." "Apa yang dia lakukan?" "Dia mencuri cek dan stempel tanda tangan Glins di ruang kerja Glins." Fiolina tertawa. "Dan Glins gak sadar uangnya hilang?" "Cuma 10 juta. Dia gak akan sadar. Kecuali dia baca notifnya bahwa itu melalui cek. Tapi sih seringnya dia abaikan. Karena dia juga kasih Rey dan Rossi kartu debit rekening atas nama dia buat mereka jajan. Rey dan Rossi berkali - kali pakai uang dia. Selama jumlahnua wajar, dia gak terlalu peduli." "Hah? Glins kasih Rey dan Rossi kartu debitnya?" "Yup. Walaupun Glins licik, tapi dia sangat memanjakan saudara - saudaranya yang lebih muda dari dia." "Oh gitu. Sekara

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 135 Terkuak

    "Halo semuanya. Perkenalkan saya Reynaldi Young. Saya adalah sepupu dari kakak saya tercinta, Glins Young," ucap Rey. Semua orang kini fokus memperhatikan Rey. "Saya di sini mau mengucapkan selamat ulang tahun kepada Kak Glins. Kak Glins, selamat ulang tahun ya, terimakasih sudah menjadi kakak yang baik buat aku selama ini. Ini ada hadiah buat Kak Glins," Rey meraih sebuah kotak kecil dari dalam kantongnya lalu menyerahkan kepada Glins. "Karena aku masih kuliah dan belum kerja, hadiah ini mungkin murah buat Kak Glins. Tapi aku tulus memberikannya karena aku sayang sama Kak Glins. Aku menabung untuk membeli ini selama 10 bulan. Semoga Kak Glins suka," Rey mengusap air mata di sudut matanya. Dia memeluk Glins. Sebenarnya, itu dia lakukan karena dia merasa bersalah telah mengkhianati Glins. Selama ini, Glins berperan sebagai seorang kakak yang baik kepadanya. Tapi dia tidak ada pilihan lain, dia terlalu takut menghadapi Julio. Para tamu bertepuk tangan melihat Glins dan Rey yang b

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 136 Terusir

    "Glins menyuap manager HR untuk memecat beberapa safety engineer andalan Julio dan membuatnya bersaksi bahwa itu adalah perintah Julio. Hahaha!" Lagi - lagi Daniel tertawa sambil menyedot ingusnya. "Julio yang malang! Lalu, Glins menggantikan para engineer berkualitas itu dengan engineer abal - abal yang bahkan salah satu di antara mereka terindikasi melakukan pemalsuan ijazah! Benar - benar sampah. Aku juga gak tahu di mana Glins menemukan gerombolan sampah itu," lanjut Daniel. "Tentu saja orang - orang menuduh Julio sengaja melakukan itu untuk mengurangi biaya gaji. Karena mereka digaji hanya separuh dari gaji para engineer profesional yang sudah dipecat itu.""Lalu, material mulai diganti dengan material murahan yang jauh di bawah standar nasional." "Lalu apa yang terjadi?" kulik Sarah. "Fondasi dibangun dengan material bobrok tentu saja hanya dalam beberapa hari wush wush wush roboh! Hahaha! Kamu pasti tahu beritanya. Kemarin sempat viral. Empat orang meninggal, puluhan luka -

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 137 Debaran

    "Ma!" Ferdinan mulai meninggikan suaranya. "Tidak perlu mengusir Glins dengan cara se-" "Keputusan sudah final. Siapapun tidak boleh ada yang membantah!" Oma berlalu pergi meninggalkan semua orang. Glins juga beranjak ke kamarnya. Beberapa menit kemudian, dia turun dengan dua buah koper besar. "Barang dan pakaianku masih banyak, besok akan aku suruh orang untuk mengambilnya," ucapnya."Glins, jangan terpancing emosi. Tetaplah di sini dulu hingga kemarahan Oma kamu mereda," bujuk Ferdinan. "Gak Pa. Oma gak akan berubah pikiran. Lagipula, sudah benar aku diusir. Aku telah menghancurkan reputasi perusahaan dan keluarga Young bahkan menghilangkan 4 nyawa." "Jangan matikan atau ganti nomor hape kamu. Pastikan kamu tetap bisa dihubungi. Papa akan segera mengkontak kamu setelah ini. Istirahat dulu di rumah keluarga Wilsoni, tenangkan dirimu." Glins mengangguk lalu pergi. Setelah beberapa langkah, dia berbalik. "Aku sudah memaafkan Papa," ucapnya. Air mata Ferdinan tak bisa ditahan. D

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 138 Penyesalan Hernando

    "Ini lho tas kamu ketinggalan. Nih, yang kecil nih!" Ferdian menyerahkan tas tangan Sarah. "Eh oh, iya, makasih, bye..." Setelah Ferdian pergi, Sarah masih terpaku di tempatnya memandang mobil Ferdian sampai benar - benar hilang dari pandangan. Entah kenapa dia tiba - tiba merasa sepi. Walaupun hanya 2 hari, kebersamaannya dengan Ferdian terasa amat menyenangkan. Namun, lagi - lagi Sarah mengabaikannya. Ferdian sendiri merasa cukup nyaman bersama Sarah. Tapi tidak ada perasaan apapun selain itu. "Iya Ma, habis ini aku nyampe kok," ucap Ferdian saat mamanya menelepon."Oke. Hati - hati ya sayang. Di sini, ada yang ingin bertemu dengan kamu." "Siapa?" "Pulanglah dulu. Nanti kamu juga akan tahu." "Oh oke." Ferdian heran kenapa mamanya mendadak menjadi misterius. Padahal, tinggal sebutkan saja nama orang yang ingin bertemu dengannya. Namun, itu tak membuat Ferdian terburu - buru. Dia tetap menyetir dengan santai hingga dia baru sampai di rumahnya 45 menit kemudian. "Ma... aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01
  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 139 Tekad

    "Papa terkena stroke," kata Veronica. Herlia memejamkan matanya, merasa iba dengan keadaan ayahnya. Dia beralih memandang adiknya yang berdiri di depan kamar perawatan rumah sakit dengan kaku dan tanpa ekspresi. Tidak ada penyesalan ataupun kesedihan di matanya. "Aku akan bayar perawat buat menjaga Papa. Apa kak Herlia masih mau di sini? Aku mau pulang," ucap Veronica sambil melirik jam tangannya. "Apa ada urusan kantor yang mendesak?" tanya Herlia. "Gak ada. Aku cuma bosen di sini. Aku mau tidur di rumah." "Kamu gak mau jagain papa sebentar?" "Buat apa? Kan aku udah bilang kalau aku udah membayar perawat pribadi buat Papa." "Oh. Mungkin rasanya akan beda kalau anaknya sendiri yang menemani." Veronica tertawa. "Yang benar saja. Kalau Helang mungkin papa akan senang. Terimalah kenyataan, papa gak menyayangi kita berdua." Herlia tertunduk. "Ya bisa saja. Tapi, aku menyayanginya." "Itu karena kamu lemah. Papa adalah seorang ayah yang layak dibenci. Kalau Kak Herlia mau temani

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01

Bab terbaru

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 165 Surga 100 Tahun Pernikahan

    2 hari kemudian. "Argh! Kenapa gaunnya begini? Ini... ini sobek!" teriak seorang penata rias yang akan turut mendandani Fiolina untuk upacara pemberkatan hari ini. Fiolina dengan panik menghampiri penata rias itu. Fiolina terperangah melihat gaun pernikahannya yang sudah sobek. "Astaga! Kenapa bisa begini?" keluh Fiolina. Terry berlari menghampiri setelah mendengar kehebohan di kamar Fiolina. "Ada apa?" tanyanya. "Ma, lihat ini gaunku sobek!" "Ya Tuhan! Siapa yang melakukan ini sih?" Nicole menampakkan ekspresi sebal. "Ma, apa yang harus aku lakukan?" rengek Fiolina.Nicole terlihat berpikir sejenak. Dia lalu membongkar lemari Fiolina dan mengeluarkan sebuah kotak. "Ini, pakai ini aja," ucap Terry sambil menyerahkan gaun pernikahan lawas Fiolina dari dalam kotak. Fiolina meragu."Udah gak papa. Ini masih bagus." "Iya aku tahu ini masih bagus. Tapi ini gaun pernikahanku dan Julio dulu. Bagaimana perasaan Ferdian kalau tahu?""Ferdian akan tahu keadaannya. Gaun kamu robek dan

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 164 Permohonan Terry

    TING TONG! Bel pintu rumah Nicole berbunyi. Ibu kandung dari Julio itu jarang menerima tamu. Dia tidaj punya banyak teman terlebih setelah dia menjalani beberapa tahun hidupnya untuk perawatan di rumah sakit jiwa. Keadaannya sekarang tentu jauh lebih baik. Dia sudah ikhlas dan hari - harinya jauh lebih bahagia. Sekarang, dia banyak menghabiskan waktunya untuk menulis puisi sebanyak yang dia mampu. Pagi ini dia juga sedang menulis puisi saat seseorang membunyikan bel pintu rumahnya. Dengan segera dia bangkit dari kursi santainya lalu membuka pintu. "Nicole, apa kabar?" tamu itu menyapa Nicole. "Terry? Ada apa?" Terry melah menangis dan berlutut di hadapan Nicole. "Maaf, maafkan aku... tolong maafkan aku." Nicole bingung dengan sikap Terry yang tiba - tiba. Terry memeluk kakinya seperti anak kecil yang tidak mau ditinggal ibunya. "Terry, cukup, kenapa kamu begini? Ayo masuk, jangan di luar rumah," Nicole membantu Terry berdiri dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Terry duduk

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 163 Pembatalan Pernikahan

    "Fiolina, Fio! Bangun Nak!" Terry membangunkan Fiolina yang saat tengah malam dia dapati tertidur di lantai kamarnya, tersungkur dengan mengenakan gaun pengantin. Fiolina mengerjapkan matanya. Dia terbangun dengan tubuh yang lemas. "Kamu kenapa tidur di sini? Dan kenapa kamu pakai gaun ini? Mama tadinya mau kasih tahu kamu kalau Jovan udah tidur sama Papa kamu di kamar kami. Tapi... kamu..." "Aku gak papa Ma. Aku ketiduran karena kecapekan," Fiolina hendak bangkit berdiri, namun Terry menahannya. "Fio, mata kamu sangat bengkak. Kamu habis menangis?" Fiolina menggeleng. "Jangan bohong. Mama ini ibu kamu. Mama tahu kalau kamu lagi sedih. Kamu habis menangis kan? Kenapa Nak?" Fiolina menggeleng lagi. Tapi kali ini dia tidak mampu menahan air matanya lagi. Sekuat apapun Fiolina, setegar apapun dia, dia tidak pernah bisa menutupi kesedihannya di depan ibunya. Karena baginya ibunya adalah tempat ternyaman untuknya berkeluh kesah. Terry tak banyak bertanya, dia seketika merangkul Fio

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 162 Cinta yang Belum Berpaling

    "Jovan.. hati - hati! Pelan - pelan yang naik tangganya," teriak Fiolina. Jovan hanya mengangkat satu tangannya membentuk tanda 'OK' lalu lanjut menaiki tangga perosotan yang mungkin sudah dua puluh kali dia naiki. Tidak jauh ada area bermain, ada Ferdian yang sedang duduk sambil memegang bola kaki. Dia beristirahat setelah setengah jam penuh bermain bola bersama Jovan.Julio mengawasi dari dalam mobilnya yang berjarak kurang lebih 50 meter dari mereka. Dia merasa hatinya sakit, Jovan adalah anak kandungnya dan sekarang Ferdian bermain dengan bebas bersama anak itu sedangkan dirinya harus sembunyi - sembunyi hanya untuk memandangnya bermain. Dia ingin anaknya. Dia juga ingin istrinya kembali. Tapi egonya terlalu besar untuk menjadi menantu Terry. Julio pulang dengan beban berat di dalam hatinya. Sepulang dari bermain di taman bersama Fiolina dan Ferdian, Jovan dikagetkan dengan rumah Keluarga Chow yang penuh dengan bingkisan. "Wow, apa ini Oma?" tanyanya. "Seseorang mengirim

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 161 Rahasia yang Terungkap

    Fiolina melihat sekeliling playground dan tidak menemukan Sarah dan Jovan. Dia tidak mendengar teriakan Jovan yang memanggilnya sebelum ini. Jadi, dia menelepon Sarah. Sarah menjawab panggilannya. "Halo, Fiolina, hm... ini Jovan lagi sama aku. Kali lagi...." Julio menarik ponsel Sarah dan mengambil alihnya. "Halo Fiolina. Jovan dan Sarah sedang bersama aku. Lihatlah ke arah jam 10." "Julio?" "Ya aku Julio."Fiolina panik. Dia menoleh ke arah jam 10 dan mendapati ada Jovan, Sarah, Julio dan Glins! Dia segera mendatangi mereka sambil memikirkan kebohongan apa yang akan dia ucapkan kepada Julio. "Kalian sedang apa di sini?" ucap Fiolina basa - basi. Tidak tahu harus berkata apa. Jantungnya berdebar. "Jovan, apa dia mama kamu?" tanya Julio kepada Jovan. "Iya. Dia mama," jawab Jovan. Julio menatap tajam ke arah Fiolina. Fiolina berusaha menghindari tatapannya. "Jovan, berapa usia kamu?" "Hm... sebentar. Usiaku empat tahun," jawabnya sambil memperagakan angka lima dengan jari -

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 160 Ayah dan Anak

    "Yang benar?" ucap Julio. Julio pun berlutut agar dia sejajar dengan anak laki - laki yang menabraknya barusan. "Benar juga, kita sangat mirip," ucap Julio. "Oke, aku akui Om memang ganteng. Tapi Om tua dan aku masih kecil," celatuk Jovan. Julio dan Glins tertawa renyah. Julio sengaja mengajak Glins ke mall hari ini untuk membelikannya barang - barang yang Glins mau sebagai ganti kalung yang dia berikan pada Javeline. Tidak disangka seorang anak kecil berlarian dan menabrak Julio dengan keras. "Itu sudah pasti," ucap Julio. "Maksudku, kamu mirip Om waktu Om masih kecil dulu." "Oh begitu rupanya," ujar Jovan. "Tapi, kalau dilihat - lihat pun, sekarang kalian tetap mirip," komentar Glins. "Kalian cocok sebagai ayah dan anak." "Benar juga. Ngomong - ngomong di mana orang tuamu? Kenapa kamu sendirian?" tanya Julio. "Itu dia masalahnya. Aku tersesat. Mama sedang belanja dan menitipkan aku pada tante. Tante ke toilet dan aku pergi dari playground diam - diam karena mengejar kereta

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 159 Tersesat

    Javeline menutup mulutnya, tak percaya dengan apa yang Julio barusan lakukan. Bertahun - tahun dia mencintai Julio. Selama ini cintanya selalu bertepuk sebelah tangan, tapi sekarang Julio menyiapkan hadiah mahal untuknya dan melamarnya di depan semua orang. "Iya, aku mau," jawab Javeline dengan raut penuh kebahagiaan Julio lalu memasangkan kalung itu ke lehernya. Saat Julio berada di balik punggung Javeline, dia menatap Glins yang memberinya tatajam tajam. Julio membentuk ekspresi wajah meminta maaf yang membuat Glins memutar matanya. Javeline melirik ke meja sebelah dan melihat wajah datar Fiolina di sana, dia merasa puas. "Permisi aku mau ke toilet dulu," Fiolina meninggalkan mejanya untuk menuju ke toilet. Dia berdiri di depan kaca besar toilet wanita, tidak tahu harus melakukan apa. Akhirnya dia hanya mencuci tangannya untuk membuang waktu. Dia sangat membenci Julio. Laki - laki itu menceraikannya tanpa memberinya kesempatan untuk memahami situasinya. Setelahnya, Julio ba

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 158 Pertunangan

    DEG! Jantung Fiolina berasa hampir copot. Dia bersyukur Jovan tidak ikut. "Stt! bukankah itu keluarga Young di meja sebelah?" bisik Terry. Sontak Bernard dan juga Ferdian melirik ke meja sebelah. Namun mereka tahu untuk tidak menatap terlalu lama. "Iya benar itu mereka. Berikan sapaan sewajarnya kalau mereka menoleh. Selebihnya kita nikmati saja makan malam kita," ucap Bernard lirih. Julio juga sedikit terkejut saat dia tanpa sengaja melirik ke meja sebelahnya dan melihat ada keluarga chow di sana. Pandangannya tertuju pada Fiolina yang menurutnya semakin cantik. Namun dia mendadak sebal saat melihat siapa yang duduk di samping Fiolina. Julio berusaha untuk mengabaikan. "Itu Fiolina dan keluarganya," bisik Glins kepada Julio. "Ya aku tahu," ucap Julio. Oma mendengar apa yang Glins bisikkan kepada Julio. Dia pun menoleh dan bertemu tatap dengan Bernard. Untuk sopan santun, Oma mengangukkan kepalanya dan tersenyum untuk menyapa mereka. Bernard pun menganggukkan kepalanya da

  • Neraka 100 Hari Pernikahan   Bab 157 Pertemuan Tak Terduga

    Hari Jumat yang dinantikan Jovan pun tiba. Mulai pagi, dia bangun dengan penuh semangat membayangkan keseruan di camp memasak yang akan dia ikuti. "Ingat semua pesan Mama ya, selalu bilang ke pengawas kalau merasa sakit, lapar atau apapun yang butuh bantuan. Jangan sungkan, anggap mereka pengganti Mama oke? Dan jangan menganggu anak lain. Sebaliknya, adukan ke pangawas kalau ada yang mengganggumu," Fiolina mengulang- ulang wejangannya kepada Jovan. "Iya Ma. Aku sudah hafal itu. Jangan khawatir." "Nah, ini dia kita sampai," Fiolina menghentikan mobilnya. "Aku turun sekarang." "Hati - hati sayang ya, kiss me," Fiolina menyodorkan pipinya ke wajah Jovan. "Muach," Jovan mengecupnya lalu turun dan melambaikan tangan. Fiolina meninggalkannya dengan perasaan campur aduk. Dia senang Jovan berani, tapi dia juga sedikit patah hati karena harus menahan rindu selama 7 hari. Dia belum pernah berpisah dengan Jovan selama itu. "Jovan gak nangis?" tanya Terry begitu Fiolina tiba lagi di apart

DMCA.com Protection Status