Share

CHAPTER: 16

Penulis: Rustama123
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Nasya yang sedari tadi duduk menunggu kakaknya datang akhirnya berdiri dari kursi kayu yang ia duduki ketika melihat kakaknya datang dengan wajah pucat, mata memerah, tak lupa gerak tubuh seperti orang ketakutan. Ia pun langsung memeluk kakaknya dengan lembut, sedangkan Namiya langsung mendorong tubuh adiknya dengan pelan dan mundur menjauh. Ia tak mau adiknya jadi kotor karena bersentuhan dengan wanita kotor sepertinya.

"Kak."

"Kau baik-baik saja?"

"Ada apa? Kenapa kau tidak pulang ke rumah kemarin?"

"Apa ada yang menyakitimu?"

Namiya hanya membalas dengan gelengan kepala dan menoleh ke belakang, ia menjadi lebih takut ketika tahu bahwa mobil mewah berwarna hitam legam itu masih saja mengikutinya hingga akhirnya ia pulang. Ia tahu itu adalah mobil Gilbert, ia pun langsung masuk ke dalam secepat mungkin. Di sisi lain, Nasya menjadi merasa aneh dan bingung dengan perilaku kakaknya, ia menoleh ke arah pandangan kakaknya mengarah dan ternyata ke arah mobil

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Namiya In Love   CHAPTER: 17

    Namiya sudah duduk manis di kursi sekretarisnya yang berada di depan ruang kerja bosnya sambil menggenggam sebuah amplop putih berisi sebuah surat. Surat ini adalah keputusan finalnya setelah apa yang terjadi sebelumnya.Sebenarnya ia belum siap menghadapi dan bicara lagi dengan bosnya yaitu Pak Gilbert namun ia terpaksa harus berinteraksi lagi dengan pria itu untuk mengakhiri semua ini. Seharusnya ia sadar bahwa dari awal pekerjaan ini sudah salah saat ia melihat poin terakhir dalam kontrak kerja namun karena keterpaksaan ekonomi membuatnya menyetujui kontrak kerja itu tapi tidak lagi. Ia sadar bahwa lebih baik hidup miskin dan mendapat pekerjaan bergaji kecil dari pada bergaji besar namun tidak punya harga diri.Lamunan Namiya buyar saat mendengar suara ketukan sepatu, ia menoleh ke arah suara itu lalu langsung berdiri dan berjalan menghampiri bosnya sambil mengulurkan amplop tersebut ke arah bosnya.Gilbert yang baru saja datang sudah terkejut dengan kehad

  • Namiya In Love   CHAPTER: 18

    Di sebuah restoran dekat perusahaan Pradipta Group, seorang pria dengan pakaian rapi dan formal yaitu kemeja putih dipadu jas abu-abu dan celana bahan panjang berwarna abu-abu sedang makan malam bersama seorang wanita cantik dan seksi dengan gaun setengah paha dan ketat berwarna abu-abu. Jika dilihat mereka seperti sepasang kekasih namun nyatanya mereka adalah dua insan yang terjebak dalam perjodohan dua keluarga. Sebelum orang tua Gilbert meninggal, mereka telah menjodohkan Gilbert dengan Niola bahkan mereka sudah bertunangan, hal ini terjadi karena orang tua Gilbert dan Niola adalah teman semasa kuliah.Gilbert terpaksa menyetujui perjodohan ini demi memenuhi permintaan orang tuanya walaupun ia tak mempunyai rasa pada Niola. Namun tidak dengan Niola, dia punya rasa dan jatuh cinta pada Gilbert sejak lama ketika melihat pria itu di acara peresmian pemimpin Pradipta Group, ia melihat bagaimana gagah, berwibawa, dan tegasnya seorang Gilbert yang membuatnya langsung terpes

  • Namiya In Love   CHAPTER: 19

    Namiya memutuskan pergi ke rumah sakit dimana Gilbert dirawat, ia langsung bertanya pada resepsionis mengenai letak kamar Gilbert, setelah mendapat jawaban, ia pun langsung memutuskan berjalan ke arah ruang rawat Gilbert tanpa peduli tatapan mencemooh dari orang-orang yang ia lewati. Ia harus menebalkan wajahnya dan menekan rasa malu akibat tatapan mencemooh semua orang yang pasti sudah tahu siapa dirinya dari kasus Gilbert.Untungnya ruang tunggu Gilbert masih kosong, belum ada yang menjenguk pria itu sehingga Namiya memiliki kesempatan untuk bicara berdua dengan Gilbert mengenai kasus yang menyeret adiknya dan pria itu. Ia pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruang rawat pria itu dan melihat Gilbert yang sudah terbangun dan sudah diobati dokter, luka di kepala pria itu sudah diperban dan kondisinya yang terlihat baik-baik saja membuktikan bahwa kejadian pelemparan batu itu tidak memberikan cidera berat hingga merusak organ dalam kepala pria itu. Tanpa Namiya sadari, ia

  • Namiya In Love   CHAPTER: 20

    Keesokkan harinya, Gilbert mengajak Namiya ke kantor polisi untuk menemui adik wanita itu, sepanjang jalan dari parkiran ke dalam kantor polisi, Gilbert terus saja merangkul pinggang ramping Namiya, bahkan sesekali mencium pipi wanita itu, menunjukkan kemesraan di tempat yang bukan semestinya, bahkan matanya sudah dibutakan nafsu hingga tak bisa lagi melihat bahwa Namiya tak menyukai sentuhannya dan merasa risih."Saya mencabut tuntutat akan kasus percobaan pembunuhan yang terjadi pada saya yang melibatkan seorang remaja perempuan bernama Nasya, lepaskan dia sekarang.""Tapi kenapa Anda melakukan itu, Pak Gilbert?"Ucapan Gilbert yang langsung bicara maksud kedatangannya ke tempat ini membuat inspektur yang duduk di kursi kebesarannya menjadi bingung, ia pun bertanya ke arah Gilbert karena ia tak habis pikir dengan Gilbert yang mau melepaskan orang yang mencoba membunuhnya. Di sisi lain, Namiya langsung melepaskan tangan Gilbert dari pinggangnya dan berlari ke arah

  • Namiya In Love   CHAPTER: 21

    "Namiya!""Namiya!""Kamu dimana Namiya?!"Gilbert terus berteriak dan berjalan menjelajahi rumahnya, mencari keberadaan Namiya karena ia mempunyai sesuatu yang ingin ia berikan pada Gilbert. Senyumnya terlihat begitu merekah di bibirnya ketika mencari Namiya, akhirnya ia menemukan wanita itu berada di kamar mereka dan sedang bermain piano yang baru saja ia belikan tiga hari lalu sebagai hadiah untuk Namiya agar tidak kesepian selama ia bekerja di luar karena sekarang wanita itu telah ia larang bekerja.Gilbert pun berjalan dengan pelan agar tak menimbulkan suara yang membuat Namiya menyadari kehadirannya, baru akhirnya ia menutup mata wanita itu dari belakang dengan telapak tangannya. Hal itu membuat Namiya terkejut dan berusaha mengenali siapa yang menutup matanya dengan meraba tangan orang yang menutup matanya."Gilbert, ada apa? Kenapa menutup mata aku?""Aku punya hadiah buat kamu.""Baru beberapa hari lalu kamu kasih hadiah ke aku, bua

  • Namiya In Love   CHAPTER: 22

    "Adik kamu mana?"Gerakan tangan Namiya yang sedang menata menu makan malam mereka di atas meja terhenti, ia menoleh pada pintu kamar adiknya yang tertutup rapat menandakan bahwa pemilik kamar tersebut tak berniat untuk keluar. Ia pun menghela nafas kasar, hal ini sudah terjadi sejak mereka pindah ke sini, tak mau terlalu memikirkannya. Namiya pun menoleh pada Gilbert yang barusan bertanya dan menggelengkan kepala, baru akhirnya ia duduk. Sepertinya Gilbert sudah tahu maksud gelengan kepalanya sehingga ia kembali bertanya."Dia masih menolak makan malam denganku? Apa sebesar itu kebencian Adikmu padaku hingga dia tak mau melihat wajahku bahkan hanya sebentar saja saat makan malam?""Yang terikat kontrak denganmu adalah aku, bukan Adikku. Jadi kau bisa paksa aku melakukan apapun, tapi tidak dengan Adikku."Kata-kata Namiya terdengar begitu menusuk, hal itu membuat Gilbert berhenti bertanya dan memilih memulai makan malam dan tak lagi bertanya karena ia tak mau

  • Namiya In Love   CHAPTER: 23

    "Pekerjaan di Kantor menumpuk sampai kau harus membawanya ke kantor?"Namiya yang baru saja mengunci pintu dan berbalik badan, melihat pemandangan Gilbert yang sedang sibuk bekerja dengan laptop dan berkas yang berserakan di tempat tidur. Saat mendengar suara Namiya, Gilbert pun langsung melupakan pekerjaannya dan menoleh ke arah wanita itu lalu mengangguk dan memberi isyarat tangan pada Namiya untuk berbaring di sampingnya. Namiya pun langsung menghampiri Gilbert dan berbaring di samping pria itu yang kini mengusap rambutnya dengan lembut."Mau aku bantu menyelesaikan pekerjaan ini?""Tidak perlu, sebentar lagi juga akan selesai.""Aku ingin menolong, aku juga masih ingat jelas semua tentang pekerjaan Kantor dulu."Namiya tetap memaksa ingin membantu, bahkan ia sudah bangun dan memperhatikan apa yang dikerjakan oleh Gilbert. Gilbert yang melihat bahwa Namiya tak akan mengalah akhirnya mengangguk dan memberikan tugas pada wanita itu."Baiklah, per

  • Namiya In Love   CHAPTER: 24

    "Selamat, Namiya sedang hamil, mual dan muntah yang dirasakan adalah hal yang wajar saat wanita sedang hamil. Ini resep vitamin untuk kandungan Namiya."Baik Namiya maupun Nasya masih terdiam mematung mendengar hasil medis yang diberikan oleh dokter wanita tersebut yang baru saja memeriksa keadaan Namiya. Masih sulit dipercaya jika ada nyawa lain di kandungan Namiya, mereka bahkan tak merasa senang karena sekarang yang mereka rasakan adalah ketakutan, takut dengan respon Gilbert akan berita ini.Dokter wanita itu pun merasa bingung saat dua saudari ini masih diam dan tak merespon perkataannya, biasanya keluarga pasien yang tahu bahwa ada anggota keluarganya yang hamil pasti akan bahagia dan mengucap syukur tapi respon keduanya terlihat sangat aneh, seperti tidak menginginkan kehamilan Namiya. Bahkan selembar kertas kecil berupa resep obat yang berada di tangannya, tak kunjung di ambil oleh dua saudari itu yang masih menatap satu sama lain."Namiya, Nasya, apa ada m

Bab terbaru

  • Namiya In Love   EXTRA STORY -6-

    Jika melihat seorang pria yang sedang duduk di bangku kebesaran dalam ruangan CEO, pasti kalian akan berdecak kagum dengan ketampanan wajah pria muda berumur dua puluh lima tahun itu, pria dengan gelar kesempurnaan karena hidupnya tanpa celah. Dia terlihat begitu sibuk memeriksa laporan keuangan di akhir bulan untuk menjadi penutup laporan keuangan bulan ini bahkan ia belum pulang walau sudah malam hari.Nama pria itu adalah Aswin Mahendra, para wanita mengaguminya namun Aswin hanya punya satu wanita di hatinya adalah Lidia Trisia, tunangannya yang beberapa hari lagi akan menikah dengannya di sebuah gedung hotel dengan perayaan mewah, seribu undangan akan datang di pernikahannya dan dekorasi pesta yang layaknya pernikahan seorang pangeran dan puteri.Baru saja ia mengingat dengan tunangannya itu, lalu sebuah tangan memeluknya dari belakang, ia menoleh ke arah wajah pemilik tangan itu dan benar dugaannya bahwa tunangannya yang memeluknya. Mereka telah menjalin hubungan ha

  • Namiya In Love   EXTRA STORY -5-

    Aldrick & RheaSatu kesalahan dalam hidup ku Yaitu mencintai muLebih dari ku mencintai diri ku sendiriRhea sedang mencuci baju kakak kembar nya itu dengan telaten meskipun di mansion besar dan mewah milik ayah nya ini banyak pembantu namun tetap saja aldrick selalu menyuruh nya baik itu mencuci baju, menyetrika, menjemur, masak, dan lain-lain kalau bara dan amira (ayah ibu rhea dan aldrick) sedang tidak ada di rumah."Ting Tong Ting Tong", suara bel rumah dan tumben aldrick kakak nya tak berteriak memanggil nya untuk membuka pintu mansion namun rhea lebih memilih melanjutkan cucian nya mungkin aldrick sedang dalam mood baik.Rhea sudah selesai mencuci pakaian aldrick dan langsung berjalan ke kamar nya, ia harus belajar agar juara 1 umum yang d

  • Namiya In Love   EXTRA STORY -4-

    JUDUL: BULAN RAMADHAN BERSAMA NAMIRASeorang anak kecil cantik berusia delapan tahun sedang duduk di meja belajarnya sambil menulis daftar keinginannya untuk Ramdhan tahun ini, setiap kata yang tergores di kertasnya menimbulkan senyum kegembiraan karena membayangkan keinginannya menjadi kenyataan."Selesai, aku langsung kasih ke mama biar ibu enggak lupa beli deh."Namira, nama gadis cantik itu setelahnya ia turun dari kursinya dan berlari ke arah ibunya yang sedang berada di dapur, memasak untuk makan malam mereka. Namira semakin cepat berlari hingga ia tak melihat jalan lagi, dan akhirnya terjatuh di lantai."Ibu, sakit!"Andin, sang ibu terkejut mendengar teriakan dan rintihan kesakitan, saat berbalik badan ia melihat putrinya sudah terduduk di lantai sambil menangis. Andin pun langsung mencuci tangannya dan menghampiri Namira."Namira, kamu kenapa sayang? Kok bisa jatuh?""Ta ... tadi Namira berlari ingin memberi ini ke ibu tapi Namira m

  • Namiya In Love   EXTRA STORY -3-

    JUDUL: DUNIAKU DAN IBUSeorang wanita cantik membawa tempat makan berisi makanan kesukaan putri kecilnya sambil berjalan memasuki rumah sakit dengan senyum manis di bibirnya namun di hatinya ia takut dan khawatir akan kondisi sang putri yang makin memburuk setiap harinya. Sheina menatap dokter dan suster yang berlarian membawa alat-alat medis dengan wajah khawatir dan takut ke arah ruang rawat VIP putri kecilnya."Kiana.......Sheina menjatuhkan rantang yang ia bawa lalu berlari ke arah ruangan putrinya, air mata menetes di kedua pipinya. Ini yang Sheina takutkan selama dua tahun ini, ia takut tuhan akan mengambil Kiana, putrinya dari kehidupannya. Sheina membuka pintu ruang rawat putrinya dengan air mata yang telah mengalir deras di kedua pipinya saat melihat alat-alat medis menempel di tubuh mungil putrinya."Kiana sayang hiks mama di sini hiks kamu harus bertahan demi mama sayang," ucap Sheina memeluk putrinya namun hanya sebentar karena suster me

  • Namiya In Love   EXTRA STORY -2-

    Harapan Sahabat PenulisPerkenalkan namaku adalah Maharani Dwi Putri, ibuku memberiku nama itu agar aku menjadi seorang putri yang akan selalu bersinar.Aku hanya gadis biasa dengan impian setinggi langit, bagaimana tidak? Aku memiliki impian bisa menerbitkan karya tulisku yang berupa Novel agar bisa diterbitkan oleh penerbit mayor.Sebenarnya impianku itu biasa saja bagi orang lain, namun bagiku itu adalah keajaiban yang akan sulit kuraih, melihat kemampuan menulisku yang masih rendah berbeda dengan penulis hebat di luar sana, seperti Tere Liye, Boy Chandra, atau penulis favoritku Pit Sansi."Rani!!!"Suara teriakan sahabatku, membuat aku tersadar dari lamunanku lalu menoleh pada sahabatku, Nara. Aku memasang wajah bersalah karena sudah tak mendengar ocehan sahabatku dari tadi."Kau pasti tidak mendengar apa yang kuceritakan dari tadi bukan?"

  • Namiya In Love   EXTRA STORY -1-

    JUDUL: PENIPUAN YANG MEMBERI MOTIVASISeorang gadis cantik yang memakai baju seragam putih abu-abu, duduk di bangku yang terbuat dari kayu di depan rumahnya.Suara isak tangis dan air mata yang mengalir di kedua pipinya, menandakan kesedihan yang dirasakan gadis yang bernama lengkap Ayu Ratnasari."Mama, semuanya gara-gara Ayu yang tergiur dengan harga laptop tersebut, seharusnya Ayu mendengarkan mama hiks hiks."Ayu menatap mamanya yang berada di sampingnya sambil memeluknya, dalam hati ia merutuki kebodohannya karena keinginannya membeli laptop."Sudahlah kak, anggap saja uang itu menjadi uang sial atas kerja kerasmu, sudah jangan bersedih lagi," ucap ibu Ayu, berusaha menenangkan putrinya yang bersedih.Sebenarnya ibu Ayu, juga sangat menyayangkan uang senilai hampir dua juta rupiah, lenyap karena tergiur akan harga murah laptop.Ayu bukan terlahir dari keluarga kaya atau miskin, ia terlahir dari keluarga sederhana. Di umurnya yang

  • Namiya In Love   CHAPTER: 36

    Namiya menyambut kepulangan Gilbert sehabis kerja dengan pelukan hangat dan senyum manis di bibirnya, ia sedang butuh pelukan saat ini untuk menenangkan dirinya dari rasa khawatir dan takut dalam dirinya. Gilbert pun membalas pelukan istrinya lalu mengecup kening Namiya dengan lembut."Aku merindukanmu, Gilbert.""Tumben sekali kau merindukan aku secepat ini, kita baru berpisah tidak lebih dari sehari. Apa ada sesuatu yang terjadi.""Tidak ada yang terjadi. Apa tidak boleh seorang istri merindukan suaminya?""Boleh, ayo kita ke kamar."Namiya pun mengangguk dan keduanya pun berjalan menaiki tangga untuk je kamar. Gilbert tak masalah dengan sikap manja istrinya karena ia senang menanggapi sikap manja Namiya. Namun baru dua langkah menaiki tangga, suara panggilan dari seseorang di belakang membuat mereka berhenti melangkah dan berbalik badan."Nyonya, Tuan. Tunggu dulu.""Ada apa, Bi?"Namiya bertanya lebih dulu karena bingung melihat pe

  • Namiya In Love   CHAPTER: 35

    Seorang wanita cantik sedang sibuk membuka setiap lembar dari buku usang yang sudah tua, buku yang ia bawa sebagai warisan terakhir panti asuhannya, satu-satunya barang yang tersisa dari panti walau kondisinya sudah hancur sebagian dan ada beberapa lembar yang robek akibat bencana alam waktu itu. Hanya ia yang tahu bahwa buku berisi informasi mengenai seluruh anak panti telah berada di tangannya, buku ini ditemukan tim sar berada di dekatnya ketika kejadian sehingga buku ini ikut dibawa bersamanya karena mungkin bisa membantu anak-anak panti yang selamat dan tak punya tempat tinggal lagi atau siapa pun di dunia ini untuk menopang hidup. Setelah bertahun-tahun lamanya, Namiya membuka buku ini untuk pertama kalinya, dulu ia tak pernah membuka buku ini karena ia tak mau mengetahui tentang identitas orang tua yang sudah membuangnya namun kejadian di pernikahannya membuat hati kecilnya meronta ingin tahu siapa ayah dan mamanya, ia tahu bahwa preman itu tahu siapa orang tuanya dan penguru

  • Namiya In Love   CHAPTER: 34

    Hari ini Namiya bangun kesiangan namun tetap ia yang lebih cepat bangun dari Gilbert. Karena sekarang statusnya sudah berubah menjadi seorang istri, ia pun mulai menjalankan perannya sebagai istri dengan baik, ia berusaha melakukan apapun yang ia bisa untuk melayani suaminya dengan baik.Setelah ia selesai mandi, ia pun langsung menyalakan air hangat untuk suaminya mandi karena sepuluh menit lagi Gilbert akan bangun, pria itu punya rutinitas bangun tepat waktu, tidak kurang dan tidak lebih. Secepat mungkin pun Namiya mempersiapkan diri, memakai baju terbaik dan berdandan lalu menyisir rambutnya.Namun sayangnya suaminya sudah lebih dulu bangun saat ia sedang menyiapkan pakaian dan barang-barang kerja Gilbert. Gilbert tersenyum manis saat melihat Namiya sedang menjalankan tugasnya menjadi istri yaitu melayani kebutuhannya, Namiya juga membalas senyuman suaminya. Setelah aktivitasnya selesai, ia pun hendak keluar kamar dan mau melihat sarapan yang dibuat oleh pembantu namu

DMCA.com Protection Status