Share

81. Hati Yang Bimbang

“Baiklah, Pak, Bu, ini sudah malam sebaiknya kita tidur, biar besok pagi lebih fresh, kalian pasti juga sudah capek dari perjalanan jauh,” ucap Ida tersenyum.

“Yang dikatakan Ida, betul Pak, Bu, kita istirahat dulu, biar besok pagi kita bisa sambung ceritanya,” sahut Ummi Syifa dengan tersenyum.

“Ida sudah mengatur tempat kalian untuk tidur, dan kalian bisa istirahat sekarang!”

“Ummi! Ida antar mereka dulu,” ucapnya sembari mengajak kedua orang tuanya masuk ke kamar yang sudah dipersiapkan oleh Ida.

“Iya Sayang, antar mereka dulu,” sahutnya dengan mengulas senyumnya.

Ummi Syifa memandang mereka saat meninggalkan ruang tamu itu dengan tatapan sendu. Kedua bola matanya mengisyaratkan ada rasa kepedihan yang mendalam. Sulthan yang memperhatikan wanita paruh baya itu langsung datang menghampirinya.

Ada yang salah dengan Ummi Syifa, seakan-akan Sulthan tahu apa yang dirasakan oleh wanita yang sudah melahirkannya.

“Ada apa, Ummi?”

“Apa yang Ummi pikirkan?”

“Sulthan tahu apa yang membuat Ummi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status