Akhirnya hari yang ditakutkan oleh malaikat maut 888 tiba, sejak pagi ia sudah merasakan kepanikan yang luar biasa. Hal yang sangat memalukan di mata 444 tentunya."Apa kau akan tetap seperti ini? Atau kau akan berangkat sekarang?!"888 menoleh dan menatap 444, ia menghela napas panjang. "Kita tidak perlu turun ke bawah, kita langsung ke sana saja. Ingat, jangan sampai Hyun melihat kita." 444 hanya mampu menggelengkan kepalanya. Dalam sekejap, mereka sudah berada di depan pagar rumah Hyun Jae. Tampak Hyun Jae berlari dengan tergesa-gesa, rupanya ia sudah kesiangan. 888 menghela napas panjang, karena Hyun Jae tidak melihatnya. Tak lama kemudian tampak Kim dan Eun Tak keluar untuk berangkat kerja. 888 dan 444 pun langsung mengikuti langkah mereka. "Aku merasa sedikit malas sebenarnya untuk bekerja hari ini. Sejak semalam, kepala
Kim membuka matanya perlahan, ia mencoba untuk duduk, namun kepalanya terasa begitu sakit. 888 yang melihat Kim mulai sadar langsung menghampiri dan membantu Kim untuk duduk."Anda sudah sadar, Nyonya?""Ah, dimana ini? Kau ... Ya Tuhan kau Young Joo,kan?" ujar Kim."Betul, anda demam tinggi, ketika menyebrang jalan tadi sebuah truk hampir saja menabrak anda," jawab 888."Kau membawaku pulang? Ah, aku minta maaf sudah merepotkan,sejak semalam aku merasakan sakit kepala,tetapi aku memaksakan untuk bekerja. Untung saja, kau melihat dan menyelamatkan diriku. Aku berhutang budi kepadamu, terima kasih banyak," ucap Kim. 888 tersenyum, "Lain kali, jika sakit jangan memaksakan diri nyonya. Anda bisa saja tidak selamat dan meninggal dunia di tempat kejadian," sahut 444. Kim menoleh dan tersenyum. "Ah, Chin Hae. Terima kasih juga untukmu,kalian berdua baik sekali.""Apa kau m
Bukit penantian sebenarnya terletak tidak jauh dari tengah kota. Tapi, bukit itu hanya bisa terlihat pada bulan dan malam tertentu saja oleh manusia biasa. Yang bisa melihat bukit itu hanya orang- orang yang memiliki anugrah khusus untuk melihat hal- hal tak kasat mata. Jika kebetulan ada yang tersesat, maka akan sangat susah untuk dapat menemukan jalan untuk turun dari bukit itu. Tepat di puncak bukit berdiri sebuah hotel mewah dan megah. Bukan hotel sembarangan. Tapi, hotel khusus untuk arwah-arwah. Bahkan ada arwah yang sudah ratusan tahun tinggal di sana karena ia masih menanti sesuatu di dunia ini. Malam hari ini tampak raja langit, raja neraka dan beberapa dewa berkumpul tepat di sebuah pohon yang di namakan pohon bulan."Dia sudah menyalahi aturan langit dengan menyelamatkan manusia yang seharusnya ia jemput jiwanya. Malaikat maut 888 harus diadili!" seru raja neraka mar
Malaikat maut 888 dan 444 pun segera menghilang dari pandangan mata Hyun Jae. Mereka langsung pulang ke aparteman mereka. Namun betapa terkejutnya 888 dan 444 saat melihat sepasukan prajurit kerajaan langit sudah menanti mereka. Tetapi, malaikat maut 888 tidak menunjukkan rasa gentar sedikit pun."Malaikat maut 888, kau harus ikut kami menghadap raja langit dan mempertanggung jawabkan kesalahanmu. Kau di nilai telah mencampuri urusan takdir manusia. Kau sudah dengan sengaja menyalahi perintah raja langit." 888 menatap kepala pasukan raja langit dengan tajam. "Bawa saja,tapi jangan libatkan 444,dia tidak terlibat dalam hal ini," kata 888."444 harus ikut dengan kami ke bukit penantian. Dia akan tinggal sementara di hotel jeongwol sampai tiba saatnya dia reinkarnasi kembali. Ini adalah perintah Raja Langit.""Maksud kalian hukuman 444 sudah selesai dan ia dapat reinkarnasi?" tanya 888."Betul, jadi
Hotel Jeongwol berada di puncak bukit penantian. Hotel itu berdiri dengan megah, dengan ratusan kamar yang tersedia. Mereka diizinkan tinggal di sana agar tidak mengganggu kehidupan manusia dan menjadi arwah gentayangan. Mereka tidak mau bereinkarnasi karena ada yang mereka tunggu. Hotel itu di jaga oleh dua malaikat maut dan Xiang sang dewi bulan. Pegawai hotel tentu saja bukan manusia. Hanya Yuna manusia di hotel itu. Dia adalah sang terpilih yang dipilih oleh dewi bulan. Tugas Yuna membawa arwah- arwah gentayangan yang berada di dekat dunia manusia untuk di bawa ke hotel itu. Sama seperti Hyun Jae, Yuna juga mampu melihat segala hal yang tak kasat mata. Kedatangan malaikat maut 888 disambut oleh Yuna dan seorang resepsionis yang bertugas di lobby hotel."Malaikat maut 888? Saya sudah mendengar dari raja langit tentang kedatangan anda kemari. Anda juga sudah di
888 meninggalkan Jeongwol bersama 222 dan 442. Pertama- tama ia ingin melihat Hyun Jae sebentar saja sebelum ia menjalankan tugasnya. Hanya dalam sekejap mereka sudah sampai di rumah Hyun Jae."Kau tidak salah? Untuk apa kita kemari? Jangan berbuat hal yang bisa menyusahkan diri sendiri," ujar 442 mengingatkan. 888 hanya tersenyum, ia mengabaikan tatapan 442 dan 222, dan melangkah masuk. Hari sudah malam, ia langsung menuju kamar Hyun Jae. Gadis itu nampak sedang serius belajar, sehingga sampai beberapa saat lamanya ia tidak menyadari kehadiran 888 di kamarnya. Sampai akhirnya ia menoleh dan terkesiap kaget melihat 888. Hyun Jae melotot sambil mengelus dadanya. "Paman mau membuatku mati karena jantungan?!" sergah Hyun Jae kesal sambil mengerucutkan bibirnya. 888 tersenyum kecil lalu melangkah menghampiri Hyun Jae."Heh, gadis kecil
Menjaga pintu neraka bukanlah hal yang sulit bagi malaikat maut seperti Kim Young Jo. Tetapi yang paling susah adalah mencari jiwa yang benar-benar membutuhkan pertolongan dan pengadilan yang seadil-adilnya sehinggq jiwa itu dapat kembali reinkarnasi. Pada hari ke tujuh mata Kim Young Jo tertuju pada roh yang diapit oleh dua malaikat maut. Wajah roh itu tampak penuh dengan bekas luka. Namun yang membuat 888 memicingkan matanya karena roh itu memiliki tanda. Dengan cepat ia menahan roh itu di pintu masuk sehingga membuat dua malaikat maut yang mengawal roh itu mengerutkan dahinya."Malaikat maut 888, Kim Young Jo,ada apa kau menahan kami?!" hardik salah satu malaikat maut."Roh yang kalian bawa itu bernama Dae Jung, bukan? Dalam 7 kehidupan ia melakukan kesalahan yang sangat fatal. Terlebih di kehidupan yang ke 7 ia telah melenyapkan nyawa banyak orang sebelum ia
Kang Dae Jung menghela napas panjang. Selama hampir 200 tahun ia tersiksa dalam neraka lapis ke-7. Dimana, setiap roh di berikan tubuh yang baru, sehingga rohnya akan merasakan siksaan yang teramat berat. Namun,meskipun sudah merasakan kesakitan yang luar biasa mereka tidak akan mati karena memang mereka pada dasarnya hanyalah arwah. Roh yang sedang menjalani siksaan. "Selama 7 kehidupan, aku selalu terlahir dalam keluarga yang hina dan miskin. Aku sudah berusaha untuk mencari nafkah yang halal. Namun, aku selalu di hadapkan pada ketidakadilan. Seringkali aku berdoa dan meminta pada para dewa dan dewi di kahyangan. Namun, sepertinya doaku hanya membentur dinding ruang hampa," ujar Dae Jung. 888, 222 dan 442 duduk diam sambil mendengar curahan hati Dae Jung. Meskipun mereka bisa melihat kilas balik kehidupan sesorang, namun mereka tidak dapat menyelami isi hati. Kar