888 meninggalkan Jeongwol bersama 222 dan 442. Pertama- tama ia ingin melihat Hyun Jae sebentar saja sebelum ia menjalankan tugasnya. Hanya dalam sekejap mereka sudah sampai di rumah Hyun Jae."Kau tidak salah? Untuk apa kita kemari? Jangan berbuat hal yang bisa menyusahkan diri sendiri," ujar 442 mengingatkan. 888 hanya tersenyum, ia mengabaikan tatapan 442 dan 222, dan melangkah masuk. Hari sudah malam, ia langsung menuju kamar Hyun Jae. Gadis itu nampak sedang serius belajar, sehingga sampai beberapa saat lamanya ia tidak menyadari kehadiran 888 di kamarnya. Sampai akhirnya ia menoleh dan terkesiap kaget melihat 888. Hyun Jae melotot sambil mengelus dadanya. "Paman mau membuatku mati karena jantungan?!" sergah Hyun Jae kesal sambil mengerucutkan bibirnya. 888 tersenyum kecil lalu melangkah menghampiri Hyun Jae."Heh, gadis kecil
Menjaga pintu neraka bukanlah hal yang sulit bagi malaikat maut seperti Kim Young Jo. Tetapi yang paling susah adalah mencari jiwa yang benar-benar membutuhkan pertolongan dan pengadilan yang seadil-adilnya sehinggq jiwa itu dapat kembali reinkarnasi. Pada hari ke tujuh mata Kim Young Jo tertuju pada roh yang diapit oleh dua malaikat maut. Wajah roh itu tampak penuh dengan bekas luka. Namun yang membuat 888 memicingkan matanya karena roh itu memiliki tanda. Dengan cepat ia menahan roh itu di pintu masuk sehingga membuat dua malaikat maut yang mengawal roh itu mengerutkan dahinya."Malaikat maut 888, Kim Young Jo,ada apa kau menahan kami?!" hardik salah satu malaikat maut."Roh yang kalian bawa itu bernama Dae Jung, bukan? Dalam 7 kehidupan ia melakukan kesalahan yang sangat fatal. Terlebih di kehidupan yang ke 7 ia telah melenyapkan nyawa banyak orang sebelum ia
Kang Dae Jung menghela napas panjang. Selama hampir 200 tahun ia tersiksa dalam neraka lapis ke-7. Dimana, setiap roh di berikan tubuh yang baru, sehingga rohnya akan merasakan siksaan yang teramat berat. Namun,meskipun sudah merasakan kesakitan yang luar biasa mereka tidak akan mati karena memang mereka pada dasarnya hanyalah arwah. Roh yang sedang menjalani siksaan. "Selama 7 kehidupan, aku selalu terlahir dalam keluarga yang hina dan miskin. Aku sudah berusaha untuk mencari nafkah yang halal. Namun, aku selalu di hadapkan pada ketidakadilan. Seringkali aku berdoa dan meminta pada para dewa dan dewi di kahyangan. Namun, sepertinya doaku hanya membentur dinding ruang hampa," ujar Dae Jung. 888, 222 dan 442 duduk diam sambil mendengar curahan hati Dae Jung. Meskipun mereka bisa melihat kilas balik kehidupan sesorang, namun mereka tidak dapat menyelami isi hati. Kar
Malaikat maut 888 menatap bukit di hadapannya. Bukit kematian ini berada di tengah kota juga. Sama halnya dengan bukit penantian. Hanya bedanya, tidak ada seorang manusia pun yang bisa masuk atau melihat bukit ini. Sekalipun ia memiliki anugrah untuk bisa melihat hal yang tak kasat mata. Hanya roh yang bisa masuk dan melihat bukit ini. Di puncak bukit terdapat istana kecil. Nampak kecil di dari luar, namun saat masuk, istana itu sangat besar dan mewah. Di sana lah dewa kematian tinggal. Beberapa malaikat maut ada juga yang tinggal di sana. Jiwa- jiwa yang akan reinkarnasi akan di bawa dulu ke bukit penantian. Biasanya untuk mereka yang dapat langsung reinkarnasi dewa kematian akan memberi mereka teh yang berwarna pekat. Teh itu akan membuat mereka lupa akan apa yang telah terjadi dalam kehidupan mereka sebelumnya. Dan, mereka siap untuk menjalani kehidupan yang baru. Jika roh it
888 langsung membawa Liu Wen ke istana dewi Zhengyi. Dalam hati ia sangat bersyukur bahwa mereka tidak menemui banyak kendala yang berarti. 888 ingin tugas ini cepat selesai. Menggunakan kekuatan teleportasi yang di milikinya, maka dalam sekejap mereka pun telah tiba di istana dewi Zhengyi. Pengawal di gerbang istana langsung membawa mereka masuk ke ruang singgasana sang dewi. Sayup-sayup 888 mendengar suara alunan kecapi yang begitu merdu di telinga mereka. Dan, 888 merasa sedikit kaget saat melihat siapa yang memainkan kecapi itu. Liu Wen yang melihat Kang Dae Jung langsung meneteskan air mata."Itu lagu yang pernah aku ajarkan kepadanya. Dan, selama ini ternyata dia masih mengingatnya dengan baik," gumam Liu Wen lirih. 888 menoleh, "Kau yang mengajarinya?" tanya 888."Iya, dia tidak bisa menulis dan membaca sama sekali. Dan, aku sering melihatnya terkagum-kagum jika aku memainkan kecapi. Jadi, aku meng
Kang Dae Jung nampak sumringah. Ia begitu bahagia, 200 tahun menjalani hukuman dengan berat. Setiap detik tersiksa dalam panasnya lahar dalam bejana. Setiap kali ia sakit, ia akan kembali di pulihkan, namun setelah pulih, ia akan kembali menjalani hukuman yang begitu berat. Hanya kemurahan raja langit yang membuatnya bisa kembali menikmati indahnya dunia. Mereka telah keluar dari istana dewi Zhengyi dan langsung menuju bukit kematian. Dari sana nanti mereka akan reinkarnasi bersama- sama. Di kaki bukit kematian tiba-tiba saja 888 terjatuh. Membuat 442 dan yang lainnya terkejut setengah mati."Ada apa, 888?" tanya 442 yang langsung menopang 888 dan membantunya untuk duduk."Entahlah, aku merasakan seluruh tubuhku lelah seketika. Biasanya, aku tidak pernah seperti ini," ujar 888."Kita beristirahat saja dulu di sini. Rasanya memang lelah sekali," ujar 222.&nb
Kang Dae Jung dan Liu Wen membungkukkan tubuh mereka kepada ketiga malaikat maut yang sudah mendampingi mereka. Setelah itu, mereka pun melangkah masuk ke dalam pintu dan menghilang di telan cahaya yang bersinar terang itu. 888 menutup pintu itu dan menghela napas lega. Satu terselesaikan dengan baik. Ia pun membungkuk kepada dewa Jug Eun. "Bagaimana perasaan kalian melihat kedua jiwa itu dapat menjalani hidup baru?" tanya dewa Jug Eun."Lega, yang mulia. Sangat mengerikan melihat keadaan Dae Jung di bawah sana. Bukan hanya dia, tapi juga ribuan roh yang lainnya," jawab 888."Bersyukurlah, selama 350 tahun ini kau hanya di hukum menjadi malaikat maut. Meski ingatanmu di hilangkan, namun kau tidak tersiksa dengan siksaan api yang panas dan siksaan lainnya.""Mengapa raja langit belum mencabut hukuman saya, yang mulia?" tanya 888. Dewa Jug Eun hany
Tak lama kemudian dewa Tsao kembali dengan membawa seseorang bersamanya. Young Bae Yu masih dengan baju zirah kebesarannya sebagai seorang Jenderal perang. Ia berdiri di samping Dewa Tsao dengan tangan terikat. Saat melihat Kim Young Jo, matanya langsung melotot penuh kemarahan."Akhirnya kita bertemu kembali Jenderal Ming. Apa sekarang kau berubah menjadi seorang penakut sehingga bersembunyi di balik perlindungan para dewa dan dewi?!" Seru Young Bae Yu.Kim Young Jo menghampiri Dewa Tsao dan Young Bae Yu."Paduka yang mulia, lepaskan saja ikatannya," ujar Kim Young Jo. Dewa Tsao mengerutkan dahinya. "Kau yakin?""Yakin yang mulia," jawab Kim Young Jo. Dewa Tsao pun melepaskan ikatan Young Bae Yu dengan sekali jentikan jarinya. Ikatan itu pun terlepas. "Jenderal Yu, saat ini aku berdiri di hadapanmu. Apa kau ingin bertarung seperti dulu?" tanya Kim Young Jo.
_ 200 tahun laluYue Ying, akan berbahaya jika kau menyamar sendiri di sana. Di daerah musuh, bahkan kau masuk ke istana dan menjadi dayang utama jenderal perang mereka. Apa kau sudah tidak waras lagi?!" Hardik Kaisar Guan. Putri Yue Liang hanya tersenyum kecil, "Tidak akan ada yang curiga. Lagipula, siapa yang berani mengganggu datang utama seorang jenderal besar? Kau terlalu khawatir, yang mulia," Yue Ling sambil mengibaskan tangannya. Kaisar Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Adik bungsunya ini memang keras kepala."Biarkan saja, adikmu itu memang sangat keras kepala. Kau larang maka dia akan semakin nekad. Yang penting dia selamat tidak kurang suatu apapun."Kaisar Guan menatap sang Ibu. Ibundanya benar. Yue Liang sangat keras kepala. Tapi, Kaisar Guan curiga jika ada rencana lain yang sedang di lakukan Yue Liang tanpa sepengetahuannya."Tapi, firasatku mengatakan, bukan untuk menjadi mata- mata saja Yue di sana. Apa dia jatuh cinta kepada Kaisa
Lee Kuan Si melepaskan pelukan dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Ia menatap Diao Chan penuh kelembutan."Mungkin selama ini aku terlalu takut untuk menyatakan perasaanku sendiri dan aku selalu saja mengganggu dirimu. Bahkan sejak kecil mungkin kau menganggap aku sangat menyebalkan. Aku minta maaf Diao Chan. Tapi, malam ini, aku ingin menyudahi semuanya."Sebenarnya, saat aku berkata kau jelek, kau itu sangat cantik, hanya saja aku terlalu gengsi mengakui. Saat aku mengatakan kau menyebalkan, aku sesungguhnya sedang merindukan dirimu. Dan, saat aku bersikap tak acuh padamu, sebenarnya saat itu aku sedang cemburu, karena perhatian dirimu terbagi tidak hanya tertuju padaku. Aku cemburu jika kau dekat dengan Lee Jian Si kakakku sekalipun. Aku juga kesal jika kau tersenyum manis pada pemuda lain yang terang- terangan menyukaimu. Aku hanya mau kau menjadi milikku."Jadi, malam ini aku memberanikan diri untuk mengutarakan isi hati
Tamu yang di undang sudah hadir malam itu. Selain kawan sekolah Diao Chan, nampak juga beberapa rekan kerja ayahnya. Diao Chan nampak cantik dengan dress yang bertemakan Snow White lengkap dengan mahkotanya. Gadis itu memang menyukai tokoh-tokoh kartun sehingga kali ini ia merengek meminta pakaian yang persis dengan tokoh kartun putri salju. Sedikit kekanakan memang untuk gadis remaja sepertinya. Namun, Diao Chan tak peduli. Lee Kuan Si datang bersama kakak dan kedua orangtuanya. Wajahnya penuh senyuman, dan saat melihat Diao Chan untuk sesaat ia merasa sedikit gugup. Namun, ia teringat ketika ia tak sengaja mendengarkan isi hati gadis itu."Cantiknya calon menantuku ini," ujar Cha Yujin sambil memeluk Diao Chan."Bibi ini, bisa saja. Terimakasih, bibi Cha. Mana kak Kuan dan kak Jian juga paman Lee?" tanya Diao Chan. Cha yujin langsung menunjuk suami dan anaknya yang nampak sedang menikmati hidangan makan malam yang telah di sediakan dan bergabung
_10 TAHUN KEMUDIAN_ Tak banyak yang terjadi selama 10 tahun terakhir semenjak Yukio berbicara dengan Miok So. Gadis itu tetap sendiri dan memutuskan untuk tidak menikah, nyonya Han Cae Young meninggal 5 tahun yang lalu. Dan tuan Choi menyusul setaun kemudian. Dan saat ini Jan Mi Aeri tinggal bersama Choi Tae Eul putrinya dan juga menantunya. Ya, nona Choi tumbuh menjadi gadis yang cantik. Jaksa yang sangat loyal dan memiliki kinerja yang luar biasa baik. Ia terkenal sebagai Jaksa yang jujur dan juga baik hati. Sangat bertolak belakang dengan kehidupannya saat menjadi selir kaisar. Lee Jeon Si tetap dalam dunia politik. Setelah terpilih menjadi gubernur Seon selama dua periode, tahun ini dia di angkat menjadi wakil Perdana menteri. Dan, Yukio tetap bekerja dengannya. Sementara Lee Jian Si yang memutuskan untuk mengikuti jejak sang ayah. Lee Kuan Si memutuskan menjadi seorang polisi. Dan Yukio merasa heran dengan pilihan Kuan Si.
Kim Young Jo dan Guan Si memeluk Hyun Jae dengan erat. Hari ini mereka akan berpisah. Kim Young Jo dan Guan Si akan reinkarnasi lebih dahulu. Sementara Hyun Jae menyusul. Selesai sudah tugas Kim Young Jo dan Guan Si sebagai malaikat maut."Aku duluan, kau baik- baiklah di Jeongwol," ujar Kim Young Jo. Hyun Jae mengangguk."Kalian harus rukun di kehidupan yang akan datang kelak, " sahut Hyun Jae. Guan Si hanya tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Hyun Jae. Mereka memang sering kali bertengkar."Aku pamit Yue Liang," ujar Guan Si sambil memeluk Hyun Jae penuh kasih sayang."Hati-hati kak. Aku sangat menyayangimu. Saat dalam kehidupan kita yang sebelumnya, aku sangat menyayangi dan mencintaimu kak. Kau adalah panutan. Aku sangat mengagumimu. Maafkan aku ya, jika aku seringkali membantah perkataanmu. Tapi, kau adalah kakak yang terbaik untukku.""Maafkan aku juga Hyun. Aku sangat sering menyakiti sebagai seorang kakak aku ter
Yukio tersenyum pada Luna."Terimakasih kak, kakak mau datang dan mendoakan kakakku. Aku senang, kalau dulu kak Hyun ternyata pernah membantu kakak. Dan aku senang apa yang kakakku lakukan ternyata sangat membantu kehidupan kakak.""Kau tidak boleh bersedih ya, kakakmu adalah orang yang sangat baik.""Iya kak. Aku bahkan merasa bahagia dan bangga pada almarhum kak Hyun karena beliau sudah membantu orang lain dengan sangat baik.""Iya, aku percaya kakakmu akan segera reinkarnasi dengan baik. Dan pasti dengan kehidupan yang jauh lebih baik lagi, dan kau harus kuat dan tetap tersenyum. Apalagi yang aku dengar kakakmu meninggal saat menjalankan tugasnya menyelamatkan orang lain. Itu adalah karma baik yang sangat luar biasa. Satu nyawa berkorban untuk menyelamatkan beberapa nyawa. Itu adalah perbuatan yang sangat mulia," Ujar Luna. Yukio tersenyum dan membungkuk memberi hormat."Sekali lagi, terimakasih kak."Luna menganggukkan kepalanya dan berl
Hampir semua rekan- rekan Hyun Jae dari kepolisian hadir di rumah duka, bahkan beberapa orang yang pernah Hyun Jae tolong pun datang. Dia adalah Luna. Dengan menggandeng seorang bocah yang cantik."Yukio, aku turut berdukacita ya. Kakakmu dulu pernah menolongku. Jika tidak ada kakakmu aku mungkin sudah tidak ada di sini. Dan juga tidak akan ada Jia Li. Aku juga tidak akan mendapatkan pekerjaan yang baik. Semua ini berkat pertolongan kakakmu. Aku dan keluargaku berhutang nyawa pada letnan Hyun Jae. Semoga saja, letnan Hyun bisa reinkarnasi dengan baik dan kelak hidup dengan bahagia." Luka berkata dengan lirih sambil menepuk baju Yukio perlahan."Terimakasih sudah datang kemari, kak...""Luna. Namaku Luna.""Kalau boleh tau, apa yang kakakku lakukan dulu kepadamu?" tanya Yukio. Luna tersenyum...***_12 tahun yang lalu_Sementara itu, Luna nampak begitu putus asa. Ia menatap Choi yang sedang tertawa licik di
Mlok So menatap dewi Xiang tak percaya."Maksudnya paduka? Hyun Jae meninggal dunia? Dan untuk beberapa bulan ia akan tinggal di Jeongwol?" tanyanya memastikan. Dewi Xiang mengangguk"Ya, Miok So. Dia akan segera reinkarnasi juga. Kau bisa menyuruh para pegawai untuk membersihkan kamar no 1888 untuk Hyun Jae."Miok So menatap punggung Dewi Xiang yang berjalan menjauh. Rasanya tak percaya mendengar kabar itu. Hyun Jae ingat bagaimana dulu pertama kalinya ia bertemu dengan Hyun Jae.***Setelah mengurus dan menangkap para penjahat dan juga memberikan instruksi pada anak buahnya yang lain, kapten Jo Young segera menuju rumah sakit Seon. Di sana nampak Myeong Na Ri, Yukio dan juga seorang gadis. Kapten Jo langsung menghampiri mereka."Bagaimana Hyun Jae?" tanyanya."Masih di ruang operasi, kapten," jawab Myeong Na Ri dengan lirih. Sementara itu Yukio nampak duduk dengan tatapan mata yang kosong dan hampa. Sement
Hyun Jae menghela napas panjang. Kemarin, Yukio juga sangat mengkhawatirkan dirinya."Kau ini seperti Yukio saja.""Jelas saja, Hyun. Jika aku yang berada di posisi Yukio aku sudah pasti akan sangat mengkhawatirkan dirimu." Tiba-tiba saja Hyun Jae mendengar Kim Young Jo memanggilnya"Aku.ada di luar villa. Apa kau sudah coba membuka kamar pribadi itu?""Belum, tapi aku bertemu dengan Liu Jin. Dan, dia benar-benar sudah tua. Hanya saja, ada iblis yang mengikutinya kemanapun dia pergi. Dan, iblis itu mengerikan sekali. Dia bertubuh tinggi berbulu, besar dengan empat kepala dan juga membawa tombak bermata 5. Matanya merah menyala. Jujur seumur hidup baru kali ini aku merasakan takut melihat makhluk gaib," kata Hyun Jae. . Kim Young Jo menghela napas. Ia menatap pada Guan Si dan para dewa. Lalu mengatakan apa yang Hyun Jae katakan padanya."Kita akan masuk, Young Jo. Iblis itu terlebih dahulu harus kita tangkap dan mu