Jenazah Kyung So langsung di bawa ke rumah sakit. Aerun segera menghubungi beberapa stasiun televisi yang mengontrak Angela dan memberi kabar duka ini. Sementara Hyun Jae dan anggota kepolisian langsung meninggalkan TKP karena mereka juga mendapat telepon dari tempat lain. Sementara roh Kyung So ikut bersama Kim Young Jo.
Lagi-lagi mereka semua di hadapkan pada pemandangan yang benar-benar mengerikan. Beberapa jenazah di kantor percetakan seperti terhisap. Kulit menyatu dengan tulang tak ada daging sama sekali. Dan, lagi-lagi tanpa jejak sama sekali. Dan, jiwa- jiwa yang sedang menangisi raga mereka. Hyun Jae merasa betul- betulterpukul melihat apa yang ada di harapannya saat ini.
"Ini bukan perbuatan manusia, detektif!" seru seseorang. Detektif Park menghela napas panjang.
"Iblis, ini pasti perbuatan iblis. Atau ilmu Hitam dan semacamnya," gumam Kyung He."Ini jaman milenial, kau masih percaya klenik?!" serah Sanchez."Kau bisa tidak percaya jika tidPernikahan Kaisar Guan dan putri Sun Xian Xiang berlangsung meriah. Namun, ternyata menorehkan luka yang dalam di hati seseorang. Dia adalah selir Bong Cha. Diasingkan dari Kerajaan membuatnya bersekutu dengan iblis. Pada malam pertama, ia mengirim kan iblis yang jahat kepada Kaisar Guan yang menyerupai Kaisar Gong Du Ho.Melihat istrinya meninggal di depan mata, membuat Kaisar gelap mata dan menyerang Kaisar Gong Du Ho yang tidak tau menau. Akibat pertempuran Kaisar Guan terluka parah. Dan, dengan kejam Bong Cha kembali mengutus iblis menyerupai Kaisar Du Ho untuk membunuh Kaisar Guan. Kaisar Guan Jung Hwan meninggal dengan dendam. Karena di anggap membahayakan para malaikat maut membawanya ke Athalika dan rohnya di segel. Namun, sebelum itu Kaisar Guan mengeluarkan sebuah kutukan."Kerajaanku dan Kerajaan Kaisar Gong tidak akan pernah bersatu. Akan selalu ada peperangan. Jika ada keturunan kami yang menjalin cinta, maka selamanya cinta mereka akan terhalang. Sampai den
Setiap 1 minggu sekali Lee Jun Sung akan tinggal di kamar pribadinya seharian. Tidak ada seorangpun yang boleh mengganggu. Entah apa yang ia lakukan di dalam sana. Lee Jeon Si putranya tentu merasa heran dengan kebiasaan baru sang ayah"Di mana ayah?" tanyanya saat ia tidak menemukan ayahnya saat jam makan siang. "Di kamar pribadinya," jawab Park Nam. "Apa ibu menyadari kebiasaan baru ayah ini aneh?" "Sebenarnya, ia. Tapi, biarkan saja. Selama ini membantu untuk proses pemulihan tubuhnya. Apa kau tidak lihat, wajah ayahmu kini semakin bersinar dan segar?""Terserah ibu saja. Jika ibu menganggap semua ini wajar."Park Nam Kyu menghela napas. Ia melirik ke arah pintu kamar pribadi suaminya. "Sebenarnya, ibu curiga. Sepertinya ada yang aneh," bisik Park Nam Kyu. "Aku juga merasakan hal yang sama, bu. Setiap kali ayah masuk ke dalam kamar itu, saat keluar aura ayah nampak berbeda. Dan, ia terlihat lebih sehat dan kuat.""Apa kita harus
Hyun Jae menatap kepergian Choi Tae Seok dengan tatapan penuh kecurigaan. Ia menghela napas panjang. "Hasil suara sementara yang aku lihat, tuan Choi unggul dari tuan Lee Jun Sung. Berita tentang putri mereka yang hilang itu sudah di umumkan dua hari yang lalu. Tapi, mengapa baru hari ini mereka datang untuk melaporkan kehilangan putri mereka itu?" gumam Hyun Jae."Aku pikir, mereka sudah melaporkan ke tim detektif Zhou," celetuk Sanchez.Myeong Na Ri mengeluarkan foto seorang gadis remaja berusia 15 tahun. Dan meletakkan di atas meja. Hyun Jae meraihnya, "Cantik sekali, mungkin saja putri mereka di culik oleh pesaing ayahnya." "Kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi. Atau, bahkan tim sukses dari ayahnya sendiri yang ada di belakang penculikan ini," ujar Chan Seong. "Jika dia di culik, maka penculiknya pasti sudah meminta uang tebusan, atau meminta hal yang lain. Sementara, tadi tuan Choi dan istrinya tidak mengatakan ada pemerasan atau apapun," ujar Myeon
Setelah mencari petunjuk di kamar Choi Jang Geun, Hyun Jae dan Sanchez pun menemui nyonya Han Cae Young yang menunggu di luar. Hyun Jae langsung mengajukan pertanyaan kepada Nyonya Han Cae Young. "Nyonya Han, anda mengenal Jan Mi Aeri?" Nyonya Han langsung mengangguk, "Tentu saja, dia adalah sahabat baikku sekaligus wali kelas putriku di sekolah. Ada apa?""Aku melihat percakapan pribadi yang begitu intens dengan Jan Mi Aeri," dusta Hyun Jae."Tentu saja mereka memiliki hubungan yang dekat. Aeri adalah sahabat baikku. Dan, di sekolah dia adalah wali kelas Jang Geun. Mereka pasti sering berkomunikasi dan juga Aeri sering memberi pelajar tambahan pada Jang Geun. Dia sangat peduli dengan nilai- nilai pelajaran Jang Geun di sekolah.""Apa anda sempat menanyakan tentang Jang Geun kepada nyonya Aeri?""Nona, dia belum menikah. Aeri mengatakan bahwa hari itu ia tidak bertemu dengan Jang Geun karena dia sakit dan tidak dapat mengajar. Jadi, dia tidak memperhatikan
Berita tentang sang putri semata wayang yang hilang menjadi simpati masyarakat. Sehingga dukungan suara pun mengalir kepada Choi Tae Seok. Suara yang tadinya terpaut jauh pun sekarang hanya berbeda tipis. Juru kampanye dari tim sukses Choi Tae Seok pun bertambah gencar melakukan kampanye. Hal ini jelas membuat amarah sang istri Han Ceo Young meledak seketika. "Apa tim suksesmu tidak memiliki hati?! Mereka tidak memiliki anak hah?! Apa jangan- jangan kalian sengaja menculik anakku untuk memperoleh simpati masyarakat demi sebuah kemenangan?!" pekik nyonya Han pagi itu.Beberapa anggota tim sukses Choi Tae Seok saling pandang. Mereka tidak ada yang berani menginterupsi pertengkaran suami istri di hadapan mereka. "Kau ini bicara apa, sayang? Tidak ada yang rela kehilangan anak. Aku juga memikirkan nasib Jang Geun.""Bicaramu dan sikapmu berbanding terbalik. Kau bilang peduli tapi, sikapmu tidak! Kau lebih mementingkan pemilihan ini daripada mencari anak kita?!"
Miok Si menatap layar ponsel di tangannya. Ia bersorak gembira saat akhirnya bisa membuka pola kuncinya. "Aku akan membalas orang itu, Jang Geun. Aku tidak akan membiarkan orang itu bernapas dengan lega dan tidur dengan nyenyak," gumam Miok Si. Miok Si memeriksa ponsel yang tak lain adalah ponsel milik Choi Jang Geun. Dan, ternyata apa yang ia cari masih tersimpan rapi di ponselnya. Miok So memeriksa daftar panggilan terakhir yang ada di ponsel itu. Dan ia mencatat panggilan terakhir dari sebuah nomor.****Kapten Jo dan detektif Park langsung meluncur ke TKP saat menerima telepon tentang penemuan jenazah seorang pria. Jenazah itu di temukan tak jauh dari hutan kecil di dekat Seon Two High School. Namun, kondisi jenazah itu seperti habis di seret dari jarak yang cukup jauh. Dan jenazah dengan sengaja di letakkan dalam sebuah lubang yang tidak terlalu dalam.Hyun Jae yang ikut ke TKP lebih tertarik dengan benda yang ditemukan tak jauh dari jenazah. Se
Setelah beberapa hari merasakan emosi yang meledak di dadanya, pagi itu Han Cae Young melemparkan semua barang yang dapat ia jangkau dan melemparkannya ke arah suaminya. "Pengkhianat...!!! Teganya kau menusukku dari belakang dengan sahabatku sendiri?! Apa kau tau Jan Mi Aeri itu adalah sahabatku sejak sekolah. Karena itu aku mempercayakan putriku kepadanya. Ternyata, kalian menodai kepercayaan yang telah aku berikan selama ini!" pekik Cae Young. "Apa ada bukti bahwa aku berselingkuh dengan Aeri?!" hardik Tae Seok tak mau kalah. "Ah, kau mau bukti? Baik, tunggu di sini sebentar."Han Cae Young mengambil sebuah flash disk dari dalam kamarnya. Lalu menyambungkan ke televisi dan menyalakannya. Ia sengaja membesarkan volumenya. Dan, saat video diputar, wajah Choi Tae Seok pucat pasi Seketika. Betapa tidak, dalam video itu pemeran utamanya adalah dirinya dan Aeri. Bukan video biasa, melainkan video yang memperlihatkan mereka sedang melakukan hubungan suami istri d
Hyun Jae dan Chan Seong baru saja akan berangkat untuk menuju rumah Miok So. Hyun Jae tetap pada instingnya yang mengatakan bahwa Miok So mengetahui sesuatu. Namun, saat mereka baru saja hendak berangkat , Miok So masuk dengan di temani seorang polisi yang bertugas di depan. "Gadis ini mencari Letnan Hyun Jae." Hyun Jae dan seisi ruangan itu pun saling berpandangan. Namun, Myeong Na Ri langsung menarik tangan gadis berusia 15 tahun itu untuk duduk.Suasana hening selama beberapa saat. Miok So memandang satu persatu orang yang berada di ruangan itu. Kemudian ia menghela napas panjang. "Aku mau menyerahkan diri. Aku bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap Kang Cha Cheol. Aku lah yang telah menabraknya, kemudian aku mengikat tubuhnya dan membawanya ke hutan kecil di belakang sekolah."*****Seperti biasa setiap hari saat pulang sekolah, Miok So dan Choi Jang Geun melewatkan waktu di pondok belakang di tepi hutan. Hanya ada mereka berdua.