Lee Jun Sung seperti biasa selalu menyempatkan diri untuk menikmati me time nya. Jika dulu ia mengurung diri di kamar pribadi,sekarang ia cukup memesan sebuah kamar VVIP sebuah hotel berbintang lima yang menunjukkan gengsinya sebagai seorang Gubernur Seon. Para anak buah nya, sudah tau kebiasaan Lee Yun Sung yang baru, yaitu menghabiskan malam bersama gadis- gadis yang masih suci.
Awalnya orang-orang terdekatnya merasa bingung. Namun, kini mereka tidak pernah bertanya apa- apa lagi. Hanya saja mereka harus pandai- pandai menutupi kebiasaan Lee Jun Sung yang baru dari keluarganya. Terutama putra sulungnya. Karena terkadang putra Lee Jun Sung sering mendampingi sang ayah.
Lee Jun Sung tidak pernah lama jika berada dalam kamar hotel. Ia hanya sebentar saja. Kemudian gadis yang sudah menjadi pasangannya akan ia suruh pulang. Dan, ia akan menghabiskan malam sendiri saja sampai pagi.
Tiba-tiba udara malam ini begitu dingin, padahal jendela balkon dalam keadaan tertutu
Jiwa Kaisar Guan Si yang terlunta - lunta tanpa raga itu ternyata bersembunyi. Dan, berita tentang roh yang melarikan diri dari Athalika pun terdengar olehnya dari jiwa - jiwa terlunta lainnya. "Bagaimana bisa kau adalah keturunan dari permaisuri Gong Seo Yun diriku sementara permaisuri dulu melahirkan bayi perempuan. Dan selir Bong Cha yang melahirkan anak lelaki? Jelaskan padaku apa yang aku lewatkan!"*****Setelah mendapatkan izin untuk menikah lagi dari kakak iparnya,Kaisar Guan pun menikah kembali.Pernikahan Kaisar Guan dan putri Sun Xian Xiang berlangsung meriah. Namun, ternyata menorehkan luka yang dalam di hati seseorang. Dia adalah selir Bong Cha. Diasingkan dari Kerajaan membuatnya bersekutu dengan iblis. Pada malam pertama, ia mengirim kan iblis yang jahat kepada Kaisar Guan yang menyerupai Kaisar Gong Du Ho.Melihat istrinya meninggal di depan mata, membuat Kaisar gelap mata dan menyerang Kaisar Gong Du Ho yang tidak tau menau. Akibat pe
Kaisar Guan Jun Hwa merasa kaget luar biasa. Ia betul- betul tidak menyangka bahwa selirnya sekali lagi telah membohongi dirinya. Perlahan ia menghampiri cucu buyutnya itu."Lalu, bagaimana bisa kau ada di sini? Bukankah seharusnya kau sudah reinkarnasi?""Itu semua karena masih ada ganjalan dalam hati hamba. Karena kematian yang hamba hadapi masih menyisakan setitik dendam. Aku dan kaisar Lee berperang hanya karena lamarannya kepada adikku Yue Liang aku tolak. Dan, ternyata adikku sendiri mencintai Jenderal itu," ujar Kaisar Guan Si menutup cerita. Lee Jun Sung menghela napas panjang."Sikapmu yang keterlaluan pada adikmu sendiri. Seharusnya kau biarkan saja dia. Jangan kau larang. Mengapa kau malah memilih peperangan? Apakah mereka kini telah reinkarnasi? Adikmu dan anakmu? Apakah kau tau di mana mereka?" tanya Lee Jung Sung. Kaisar Guan Si menganggukkan kepalanya."Tentu, Yue Liang pengkhianat itu reinkarnasi dan beberapa bulan yang
Yang harus kalian lakukan adalah menghilangkan kutukan itu. Dan, kutukan itu hanya akan hilang oleh orang yang telah mengeluarkan kutukan. Yaitu Kaisar Guan Jung Hwa. Dan, anak cucu nya lah yang bisa membantu menghapuskan dendamnya. Keturunan nya langsung adalah kau, Yukio dan juga Hyun Jae. Karena kalianlah anak cucu Kaisar Guan Jung Hwa. Permaisuri kesayangan Kaisar Guan yaitu Gong Seo Yun sebenarnya telah berada di antara kalian. Semua adalah takdir langit," ujar Dewa Jug Eun.Hyun Jae memicingkan matanya, "Reinkarnasi permaisuri ada di tengah-tengah kami?" tanyanya."Miok So adalah reinkarnasi dari permaisuri Gong Seo Yun," jawab Dewi Xiang."Ah, begitu rupanya," ujar Hyun Jae."Semua adalah takdir langit.""Kalian sudah tau sekarang apa yang harus kalian lakukan. Kalian sudah tau bahwa jiwa yang berada di dalam tubuh Lee Jun Sung adalah jiwa Kaisar Guan Jung Hwa. Sementara putri Jan Mi Aeri adalah jiwa selir Bong Cha yang seharusnya tidak boleh reinka
Jan Mi Aeri menghela napas saat ini kehidupannya menjadi lebih baik. Meskipun Choi masih dalam penjara tapi, Can Seong selalu membantunya dengan ikhlas. Terkadang Miok So datang jika sedang liburan dan bermain dengan Choi Tae Eul. Bayi berusia 4 bulan itu kini bertambah lucu dan cantik. Ia mulai suka memasukkan mainan ke mulut, memegang, dan melemparnya. Jika Aeri memberikan mainan kerincingan kepadanya Tae Eul sangat senang. Apalagi saat ia menghasilkan suara dengan menggoyangkan mainannya. Di usianya saat ini, Choi Tae Eul juga senang bermain dengan tangan dan kakinya. Ia senang melakukan satu hal berulang kali sampai ia menemukan hasilnya. Sehingga, Aeri dapat menemukan Tae Eul sedang asyik bermain di tempat tidurnya. Selain itu, Tae Eul juga mulai senang tertawa. Misalnya, saat wajah Aeri muncul dari bawah selimut, atau saat ia bermain dengan mainan yang muncul dari kotaknya. Aeri benar-benar menikmati hari- harinya sebagai seoran
Sementara itu Kim Young Jo dan kedua malaikat maut yang lain mengejar iblis yang keluar dari dalam tubuh Choi Tae Eul. Ternyata iblis itu membawa mereka ke laut utara."Ah, pantas saja dia kuat , rupanya dia berasal dari laut Utara. Kita harus bersiap- siap untuk segala kemungkinan yang terjadi," ujar Kim Young Jo.Akhirnya mereka menghadang iblis itu di tepi laut utara."Hahaha... Kalian mengejarku sampai kemari, maka bersiaplah menghadapi anak buahku yang lain," Iblis berkepala dua itu langsung bersiul dengan kencang. Dan, gelombang besar tiba-tiba datangLalu , muncul makhluk - makhluk yang muncul dari gelombang laut. Makhluk besar berlendir dengan tangan yang mirip gurita yang memiliki 2 kepala itu. Makhluk itu menggeram, matanya melotot. Dan, mereka lang langsung menyerang ketiga malaikat maut ituTanpa membuang waktu Kim Young Jo balas menyerang makhluk itu .Sebagai seorang jenderal perang yang tangguh dan terlatih Kim Young Jo tentu tidak kesulitan me
Sesuai dengan janji malam itu Kim Young Jo menjemput Lee Jun Sung di kediamannya. Tepatnya di kamar pribadinya. Saat Kim Young Jo datang, Lee Jun Sung membiarkan raganya berbaring, dan rohnya saja yang melepaskan diri untuk ikut bersama Kim Young Jo. Sesampainya di bukit penantian, Hyun Jae dan Yukio sudah menunggu di sana. Dan, apa yang di katakan oleh Kim Young Jo benar adanya. Dewa Jug Eun, Dewi Xiang, Dewi Diao, dewa Tsao, Dewa Athi, dan Dewa Zhang telah berada di sana. Kaisar Guan Jung Hwa berjalan dengan tenang selayaknya seorang Kaisar. Ia membungkuk di hadapan para dewa dan dewi yang sudah duduk menanti di sekitar pohon bulppn. Ketiga malaikat maut nampak berdiri dekat dengan Dewa Athi. Sementara Hyun Jae dan Yukio duduk bersama di dekat Dewi Xiang. "Kaisar Guan Jung Hwa. Apakah kau tau mengapa kami semua berkumpul di sini?" tanya dewi Diao dengan lembut. "Hamba tau, karena kesalahan hamba di masa lalu
Kim Min Jae terkejut saat Yukio pulang dengan berita tentang Hyun Jae. Dengan panik ia langsung merapikan pakaian Hyun Jae dan langsung bergegas ke rumah sakit bersama Yukio dan Ye Jin. Saat ia sampai, nampak Gubernur Lee dan beberapa ajudannya menunggu di sana. Hal ini membuat Kim Min Jae bertambah tidak tenang. "Ada apa dengan Hyun?" tanyanya pada Kim Young Jo yang berdiri di dekat pintu. "Nyonya Kim, letnan Hyun celaka saat mengawal saya, nyonya. Maafkan saya," ujar Gubernur Lee sambil membungkuk. Kim Min Jae hanya mampu terisak menahan kepedihan di hatinya. Ia tau tugas Hyun Jae memang berat dan pasti resiko nya akan seperti ini. Sejak awal ia sudah menyadarinya. Tak lama kemudian seorang dokter keluar, ia menatap semua orang yang nampak cemas menunggu. "Orang tua nona Hyun Jae?" Kim Min Jae langsung maju mendekati dokter. "Saya ibunya. Bagaimana kondisi putri saya?" "Semua alat vir
Hyun Jae meraba lehernya dengan gemetar, "Kalung...ya kalung ini..." Hyun Jae menyentuh kalung nya. "Semoga kalung ini memberi jalan keluar," gumam Hyun Jae Hyun Jae setengah terpejam. Ia tersenyum saat mendengar kembali suara Kim Young Jo. "Suaramu merdu. Kenapa kau tidak bisa mendengar telepatiku. Aku di mana sebenarnya?" bisik Hyun Jae dalam hati. Ia tersenyum membayangkan pertemuan nya yang pertama kali dengan Kim Young Jo.Hyun Jae menatap pemuda di hadapannya. Ia tampan dengan tubuh yang begitu atletis. Hyun Jae langsung menggeleng- geleng kan kepalanya, seolah mengenyahkan kekaguman yang sempat muncul."Tanda pengenalmu?" tanya Hyun Jae. Kim Young Jo melongo. Ah, sejak kapan malaikat maut memiliki tanda pengenal."Ak-aku, ah, tanda pengenalku hilang. Itu sebabnya aku ke kantor polisi.""Ikut aku cepat!" seru Hyun Jae sambil menarik tangan Kim Young Jo.Namun, sesampainya di kantor, Hyun Jae memasukka
_ 200 tahun laluYue Ying, akan berbahaya jika kau menyamar sendiri di sana. Di daerah musuh, bahkan kau masuk ke istana dan menjadi dayang utama jenderal perang mereka. Apa kau sudah tidak waras lagi?!" Hardik Kaisar Guan. Putri Yue Liang hanya tersenyum kecil, "Tidak akan ada yang curiga. Lagipula, siapa yang berani mengganggu datang utama seorang jenderal besar? Kau terlalu khawatir, yang mulia," Yue Ling sambil mengibaskan tangannya. Kaisar Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Adik bungsunya ini memang keras kepala."Biarkan saja, adikmu itu memang sangat keras kepala. Kau larang maka dia akan semakin nekad. Yang penting dia selamat tidak kurang suatu apapun."Kaisar Guan menatap sang Ibu. Ibundanya benar. Yue Liang sangat keras kepala. Tapi, Kaisar Guan curiga jika ada rencana lain yang sedang di lakukan Yue Liang tanpa sepengetahuannya."Tapi, firasatku mengatakan, bukan untuk menjadi mata- mata saja Yue di sana. Apa dia jatuh cinta kepada Kaisa
Lee Kuan Si melepaskan pelukan dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Ia menatap Diao Chan penuh kelembutan."Mungkin selama ini aku terlalu takut untuk menyatakan perasaanku sendiri dan aku selalu saja mengganggu dirimu. Bahkan sejak kecil mungkin kau menganggap aku sangat menyebalkan. Aku minta maaf Diao Chan. Tapi, malam ini, aku ingin menyudahi semuanya."Sebenarnya, saat aku berkata kau jelek, kau itu sangat cantik, hanya saja aku terlalu gengsi mengakui. Saat aku mengatakan kau menyebalkan, aku sesungguhnya sedang merindukan dirimu. Dan, saat aku bersikap tak acuh padamu, sebenarnya saat itu aku sedang cemburu, karena perhatian dirimu terbagi tidak hanya tertuju padaku. Aku cemburu jika kau dekat dengan Lee Jian Si kakakku sekalipun. Aku juga kesal jika kau tersenyum manis pada pemuda lain yang terang- terangan menyukaimu. Aku hanya mau kau menjadi milikku."Jadi, malam ini aku memberanikan diri untuk mengutarakan isi hati
Tamu yang di undang sudah hadir malam itu. Selain kawan sekolah Diao Chan, nampak juga beberapa rekan kerja ayahnya. Diao Chan nampak cantik dengan dress yang bertemakan Snow White lengkap dengan mahkotanya. Gadis itu memang menyukai tokoh-tokoh kartun sehingga kali ini ia merengek meminta pakaian yang persis dengan tokoh kartun putri salju. Sedikit kekanakan memang untuk gadis remaja sepertinya. Namun, Diao Chan tak peduli. Lee Kuan Si datang bersama kakak dan kedua orangtuanya. Wajahnya penuh senyuman, dan saat melihat Diao Chan untuk sesaat ia merasa sedikit gugup. Namun, ia teringat ketika ia tak sengaja mendengarkan isi hati gadis itu."Cantiknya calon menantuku ini," ujar Cha Yujin sambil memeluk Diao Chan."Bibi ini, bisa saja. Terimakasih, bibi Cha. Mana kak Kuan dan kak Jian juga paman Lee?" tanya Diao Chan. Cha yujin langsung menunjuk suami dan anaknya yang nampak sedang menikmati hidangan makan malam yang telah di sediakan dan bergabung
_10 TAHUN KEMUDIAN_ Tak banyak yang terjadi selama 10 tahun terakhir semenjak Yukio berbicara dengan Miok So. Gadis itu tetap sendiri dan memutuskan untuk tidak menikah, nyonya Han Cae Young meninggal 5 tahun yang lalu. Dan tuan Choi menyusul setaun kemudian. Dan saat ini Jan Mi Aeri tinggal bersama Choi Tae Eul putrinya dan juga menantunya. Ya, nona Choi tumbuh menjadi gadis yang cantik. Jaksa yang sangat loyal dan memiliki kinerja yang luar biasa baik. Ia terkenal sebagai Jaksa yang jujur dan juga baik hati. Sangat bertolak belakang dengan kehidupannya saat menjadi selir kaisar. Lee Jeon Si tetap dalam dunia politik. Setelah terpilih menjadi gubernur Seon selama dua periode, tahun ini dia di angkat menjadi wakil Perdana menteri. Dan, Yukio tetap bekerja dengannya. Sementara Lee Jian Si yang memutuskan untuk mengikuti jejak sang ayah. Lee Kuan Si memutuskan menjadi seorang polisi. Dan Yukio merasa heran dengan pilihan Kuan Si.
Kim Young Jo dan Guan Si memeluk Hyun Jae dengan erat. Hari ini mereka akan berpisah. Kim Young Jo dan Guan Si akan reinkarnasi lebih dahulu. Sementara Hyun Jae menyusul. Selesai sudah tugas Kim Young Jo dan Guan Si sebagai malaikat maut."Aku duluan, kau baik- baiklah di Jeongwol," ujar Kim Young Jo. Hyun Jae mengangguk."Kalian harus rukun di kehidupan yang akan datang kelak, " sahut Hyun Jae. Guan Si hanya tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Hyun Jae. Mereka memang sering kali bertengkar."Aku pamit Yue Liang," ujar Guan Si sambil memeluk Hyun Jae penuh kasih sayang."Hati-hati kak. Aku sangat menyayangimu. Saat dalam kehidupan kita yang sebelumnya, aku sangat menyayangi dan mencintaimu kak. Kau adalah panutan. Aku sangat mengagumimu. Maafkan aku ya, jika aku seringkali membantah perkataanmu. Tapi, kau adalah kakak yang terbaik untukku.""Maafkan aku juga Hyun. Aku sangat sering menyakiti sebagai seorang kakak aku ter
Yukio tersenyum pada Luna."Terimakasih kak, kakak mau datang dan mendoakan kakakku. Aku senang, kalau dulu kak Hyun ternyata pernah membantu kakak. Dan aku senang apa yang kakakku lakukan ternyata sangat membantu kehidupan kakak.""Kau tidak boleh bersedih ya, kakakmu adalah orang yang sangat baik.""Iya kak. Aku bahkan merasa bahagia dan bangga pada almarhum kak Hyun karena beliau sudah membantu orang lain dengan sangat baik.""Iya, aku percaya kakakmu akan segera reinkarnasi dengan baik. Dan pasti dengan kehidupan yang jauh lebih baik lagi, dan kau harus kuat dan tetap tersenyum. Apalagi yang aku dengar kakakmu meninggal saat menjalankan tugasnya menyelamatkan orang lain. Itu adalah karma baik yang sangat luar biasa. Satu nyawa berkorban untuk menyelamatkan beberapa nyawa. Itu adalah perbuatan yang sangat mulia," Ujar Luna. Yukio tersenyum dan membungkuk memberi hormat."Sekali lagi, terimakasih kak."Luna menganggukkan kepalanya dan berl
Hampir semua rekan- rekan Hyun Jae dari kepolisian hadir di rumah duka, bahkan beberapa orang yang pernah Hyun Jae tolong pun datang. Dia adalah Luna. Dengan menggandeng seorang bocah yang cantik."Yukio, aku turut berdukacita ya. Kakakmu dulu pernah menolongku. Jika tidak ada kakakmu aku mungkin sudah tidak ada di sini. Dan juga tidak akan ada Jia Li. Aku juga tidak akan mendapatkan pekerjaan yang baik. Semua ini berkat pertolongan kakakmu. Aku dan keluargaku berhutang nyawa pada letnan Hyun Jae. Semoga saja, letnan Hyun bisa reinkarnasi dengan baik dan kelak hidup dengan bahagia." Luka berkata dengan lirih sambil menepuk baju Yukio perlahan."Terimakasih sudah datang kemari, kak...""Luna. Namaku Luna.""Kalau boleh tau, apa yang kakakku lakukan dulu kepadamu?" tanya Yukio. Luna tersenyum...***_12 tahun yang lalu_Sementara itu, Luna nampak begitu putus asa. Ia menatap Choi yang sedang tertawa licik di
Mlok So menatap dewi Xiang tak percaya."Maksudnya paduka? Hyun Jae meninggal dunia? Dan untuk beberapa bulan ia akan tinggal di Jeongwol?" tanyanya memastikan. Dewi Xiang mengangguk"Ya, Miok So. Dia akan segera reinkarnasi juga. Kau bisa menyuruh para pegawai untuk membersihkan kamar no 1888 untuk Hyun Jae."Miok So menatap punggung Dewi Xiang yang berjalan menjauh. Rasanya tak percaya mendengar kabar itu. Hyun Jae ingat bagaimana dulu pertama kalinya ia bertemu dengan Hyun Jae.***Setelah mengurus dan menangkap para penjahat dan juga memberikan instruksi pada anak buahnya yang lain, kapten Jo Young segera menuju rumah sakit Seon. Di sana nampak Myeong Na Ri, Yukio dan juga seorang gadis. Kapten Jo langsung menghampiri mereka."Bagaimana Hyun Jae?" tanyanya."Masih di ruang operasi, kapten," jawab Myeong Na Ri dengan lirih. Sementara itu Yukio nampak duduk dengan tatapan mata yang kosong dan hampa. Sement
Hyun Jae menghela napas panjang. Kemarin, Yukio juga sangat mengkhawatirkan dirinya."Kau ini seperti Yukio saja.""Jelas saja, Hyun. Jika aku yang berada di posisi Yukio aku sudah pasti akan sangat mengkhawatirkan dirimu." Tiba-tiba saja Hyun Jae mendengar Kim Young Jo memanggilnya"Aku.ada di luar villa. Apa kau sudah coba membuka kamar pribadi itu?""Belum, tapi aku bertemu dengan Liu Jin. Dan, dia benar-benar sudah tua. Hanya saja, ada iblis yang mengikutinya kemanapun dia pergi. Dan, iblis itu mengerikan sekali. Dia bertubuh tinggi berbulu, besar dengan empat kepala dan juga membawa tombak bermata 5. Matanya merah menyala. Jujur seumur hidup baru kali ini aku merasakan takut melihat makhluk gaib," kata Hyun Jae. . Kim Young Jo menghela napas. Ia menatap pada Guan Si dan para dewa. Lalu mengatakan apa yang Hyun Jae katakan padanya."Kita akan masuk, Young Jo. Iblis itu terlebih dahulu harus kita tangkap dan mu