Setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit, Choi Tae Seok di kembalikan ke tahanan. Sementara Jan Mi Aeri bisa langsung pulang ke apartemennya saat Choi kembali ke tahanan. Putri yang baru lahir itu di beri nama Choi Tae Eul. Bayi itu begitu cantik dengan mata yang begitu indah, bibir yang mungil, hidung mancung. Di punggung nya terdapat sebuah tanda kecil berbentuk bulan sabit.
Saat pulang ke apartemen, Aeri terkejut saat melihat Cae Young dan Miok So menunggu di depan apartemen.
"Kau...?""Aku mendengar kau melahirkan saat kau menjenguk Choi di rumah sakit. Aku membawakan makanan untuk ibu menyusui. Juga beberapa peralatan bayi."Jan Mi Aeri menatap Cae Young tak percaya. Tak terasa air mata menetes di pipinya."Kenapa kau berbuat baik kepadaku?" tanya Aeri.Han Cae Young menghela napas panjang.
"Buka dulu pintumu ini, kau mau anakmu masuk angin karena terlalu lama di luar. Ayo cepat," ujar Han Cae Young. Aeri mengusap air maHyun Jae dan Miok So saling pandang. Mereka merasa kasian dengan nenek di hadapan mereka saat ini. "Nama nenek siapa?" tanya Hyun Jae sambil melanjutkan makannya. "Namaku Yoon Ae Cha. Anakku bernama Park Jun Mi dan istrinya Kim Cheong Yu. Menjelang saat kematianku, aku hanya ingin mereka menemani diriku. Tapi, anakku terlalu sibuk. Aku tau saat ini Park Jun Mi sedang mengalami masalah keuangan. Aku hanya ingin menyampaikan lewat mimpi, bahwa aku memiliki tabungan yang dapat ia pergunakan. Tapi, aku tidak tau bagaimana caranya. Di tambah lagi dua malaikat maut itu selalu mengejar- ngejar diriku. Sebetulnya, aku sudah lelah."Hyun Jae tersenyum kecil, ia merasa lucu sekaligus kasian pada nenek tua itu. "Sudah berapa lama nenek seperti ini? Bermain kucing- kucingan dengan para malaikat maut itu?" tanya Miok So. "Sekitar 4 bulan," jawab nenek Yoon sambil mengerucutkan bibirnya.Hyun Jae tak kuat menahan geli. Ia terpaksa berpura-pura batuk untuk men
Park Ju Mi menatap keluar halaman. Ia merasa benar- benar menemui jalan buntu. Sementara itu istrinya Kim Cheong Yu nampak sedang sibuk memilih barang- barang miliknya yang akan ia lelang."Apakah orang itu belum juga tertangkap?" tanya Kim Cheong Yu. Park Ju Mi menggelengkan kepalanya."Aku juga bingung. Seandainya saja aku tidak ceroboh dan lebih berhati-hati. Tidak akan begini kejadiannya. Padahal, uang itu hasil menggadaikan rumah ini. Jika sampai akhir bulan ini kita tidak mendapatkan suntikan dana, rumah dan toko kita akan di sita," jawab Park Ju Mi.Kim Cheong Yu hanya bisa menarik napas dalam-dalam. Ia sendiri merasa bingung."Aku ingin berbaring sebentar saja. Mataku tiba-tiba terasa begitu berat," ujar Park Ju Mi. Kim Cheong Yu hanya mengangguk.Rasanya Park Ju Mi baru memejamkan matanya, tiba-tiba ia merasa ada seseorang yang menepuk bahunya perlahan. Park Ju Mi menoleh dan berpaling, "Ibu... Apa aku sudah mati?" tanyanya. Yoon menggelengkan k
Hyun Jae menatap berkas- berkas di tangannya. Ia menoleh pada Myeong Na Ri yang masih mencari berkas yang lainnya. "Masih banyak? Belum semua kau berikan kepadaku?" tanya Hyun Jae. "Sabar, masih ada satu lagi. Dan, yang satu ini dalam jumlah yang paling besar. Kau akan kaget jika melihat jumlahnya, Hyun.""Ah, jadi masih ada yang paling banyak? Padahal, yang saat ini berada di tanganku saja sudah banyak sekali."Myeong Na Ri menghela napas panjang. "Aku rasa, mereka memiliki semacam jaringan penipuan. Modus mereka hampir sama. Dan, jika di perhatian semua rata- rata memakai rekening milik orang lain. Aku sudah mengecek, bahwa saat uang di transfer, yang tersebut langsung di tarik secara tunai. Dan, rekeningnya terblokir," jawab Myeong Na Ri. "Luar biasa, mereka mengerjakan semua dengan cukup rapi kalau begitu," sahut Hyun Jae. "Sangat rapi, Hyun. Bahkan, kau bisa lihat sendiri. Dua berkas ini, ktp yang di gunakan berbeda. Tapi, dengan foto w
Hyun Jae melongo mendengar penjelasan dari Chan Seong. "Aku tidak menyangka sama sekali ada modus seperti itu. Mereka juga pandai sekali membuat website sendiri seperti ini demi meyakinkan calon korbannya." "Mereka bahkan sering mengadakan seminar- seminar Hyun untuk meyakinkan para calon korban. Mereka mengadakan seminar itu untuk lebih meyakinkan member lama dan calon member baru. Cara kerja mereka juga pintar. Beberapa orang tugasnya meyakinkan calon member lain, bahwa mereka itu sudah lama menjadi member dan, menunjukkan bukti- bukti bahwa mereka benar sudah mendapatkan sejumlah keuntungan.""Aku sudah mengecek melalui internet mereka sering mengadakan seminar di berbagai kota. Bahkan di hotel- hotel bintang lima. Luar biasa bukan?" kata Myeong Na Ri.Hyun Jae menggelengkan kepalanya. Kyung He dan Sanchez yang baru datang langsung bergabung bersama mereka, dan saat melihat semua berkas itu, wajah Sanchez terlihat merah padam. "Jika aku bertemu dengan sala
Myeong Na Ri dan Hyun Jae mencoba mengecek lewat internet beberapa jaringan yang di bentuk oleh WXX coin. Ternyata, memang owner WXX Coin ini cukup pandai dan lihai seperti belut. "Coba kau hubungi kantor polisi di kota Tereliye. Apakah mereka mendapat laporan yang sama atau tidak. Juga di kota Nanju. Aku lihat dua bulan yang lalu mereka mengadakan seminar yang sama seperti yang Sachez katakan." Hyun Jae berkata kepada Myeong Na Ri. Myeong Na Ri dengan cepat langsung meraih gagang telepon dan langsung menelepon kantor polisi di kota Tereliye dan Nanju.Sementara Hyun Jae mencatat beberapa alamat pelapor. Ia merasa perlu untuk datang ke alamat para korban. Terutama juga, keluarga nenek YoonHyun Jae sudah berjanji pada nenek Yoon, bahwa dia akan menangkap para penipu yang sudah menipu anaknya. "Hyun, letnan Jin Yo dari Tereliye dan letnan Jeu Un dari Nanju mengatakan bahwa mereka menerima sekitar 20 pelaporan kasus yang sama. Modus yang sama, sistem yang sama
Setelah mendapat cukup informasi dari Park Ju Mi, Hyun Jae dan Chan Seong memutuskan untuk kembali ke kantor. Mereka akan menggabungkan hasil penyelidikan mereka.Saat tiba di kantor nampak wajah Myeong Na Ri yang nampak mengkerut karena cemberut. "Kyaa...! Kalian kenapa?" tanya Hyun Jae sambil meletakkan makanan di atas meja yang langsung di serbu oleh kawan- kawannya. "Kau pengertian sekali, Hyun. Tau saja kalau kami belum makan siang sejak tadi," ujar Sanchez sambil mencomot sepotong ayam goreng. "Karena lapar lalu kalian cemberut?" tanya Chan Seong.Myeong Na Ri mengembuskan napasnya. "Bukan, ketika kau pergi tadi, beberapa korban penipuan datang. Mereka marah- marah, menuntut supaya kasus ini segera di tuntaskan dan pelaku segera di tangkap karena sangat meresahkan," jawabnya. "Mereka mengatakan, bagaimana bisa pelaku masih bisa berkeliaran lewat sosial media. Bahkan membuat grup yang bernama pecinta WXX coin. Membernya cukup banyak. Bahkan
Acara seminar yang di adakan oleh WXX coin ternyata sangat banyak peminatnya. Seperti rencana yang telah mereka persiapkan sebelumnya. Beberapa korban sudah menunggu di mobil van yang di bawa oleh Sanchez. Sementara Kyung He yang masuk ke dalam ruangan seminar telah di lengkapi dengan peralatan khusus yang telah di siapkan oleh Sanchez. Di antaranya microfon kecil untuk merekam suara dan juga kamera kecil yang di sembunyikan di dalam sebuah pin yang di kenalan oleh Kyung He.Hyun jae dan beberapa anggota kepolisian yang lain tentu sudah menyamar dan berada di sekitar tempat berlangsungnya acara seminar. Mereka memang akan mengadakan penyergapan yang tidak akan mereka duga sebelumnya pasti. Kyung He juga sudah di bekali dengan sejumlah uang yang nantinya akan dijadikan barang bukti.Acara seminar itu dibuka dengan pengenalan. Beberapa orang yang berdandan rapi dengan memakai setelan jas dan juga berdasi tampil begitu gagah. Mereka di perkenalkan sebagai CEO dan founder
Miok So dan Hyun Jae tersenyum senang saat melihat senyuman nenek Yoon yang begitu gembira."Terimakasih letnan Hyun. Sekarang, aku bisa reinkarnasi dengan tenang. Semoga saja anakku bisa memetik pelajaran dari yang sudah terjadi padanya. Dia adalah anak yang baik. Selalu berbakti pada orangtua. Begitu pula dengan Kim Cheong Yu. Dia menantu yang baik dan juga istri yang baik," ujar nenek Yoon."Karma baik mereka akan selalu menjaga kehidupan mereka dengan baik juga, nek. Percayalah," ujar Hyun Jae.Nenek Yoon menoleh pada Kim Young Jo dan menganggukkan kepalanya."Ayo, malaikat maut. Aku sekarang sudah siap jika kalian akan membawaku pergi."Kim Young Jo tersenyum dan langsung menggandeng tangan nenek Yoon. "Terimakasih Dewi Xiang, sudah mengizinkan tinggal di Jeongwol. Pamit, yang mulia dewi"Dewi Xiang tersenyum dan mengelus bahu nenek Yoon."Reinkarnasi yang akan nenek jalani kali ini adalah reinkarnasi terakhir. Pergunakanlah dengan sebaik-ba