Hyun Jae menatap berkas- berkas di tangannya. Ia menoleh pada Myeong Na Ri yang masih mencari berkas yang lainnya.
"Masih banyak? Belum semua kau berikan kepadaku?" tanya Hyun Jae."Sabar, masih ada satu lagi. Dan, yang satu ini dalam jumlah yang paling besar. Kau akan kaget jika melihat jumlahnya, Hyun.""Ah, jadi masih ada yang paling banyak? Padahal, yang saat ini berada di tanganku saja sudah banyak sekali."Myeong Na Ri menghela napas panjang.
"Aku rasa, mereka memiliki semacam jaringan penipuan. Modus mereka hampir sama. Dan, jika di perhatian semua rata- rata memakai rekening milik orang lain. Aku sudah mengecek, bahwa saat uang di transfer, yang tersebut langsung di tarik secara tunai. Dan, rekeningnya terblokir," jawab Myeong Na Ri."Luar biasa, mereka mengerjakan semua dengan cukup rapi kalau begitu," sahut Hyun Jae."Sangat rapi, Hyun. Bahkan, kau bisa lihat sendiri. Dua berkas ini, ktp yang di gunakan berbeda. Tapi, dengan foto wHyun Jae melongo mendengar penjelasan dari Chan Seong. "Aku tidak menyangka sama sekali ada modus seperti itu. Mereka juga pandai sekali membuat website sendiri seperti ini demi meyakinkan calon korbannya." "Mereka bahkan sering mengadakan seminar- seminar Hyun untuk meyakinkan para calon korban. Mereka mengadakan seminar itu untuk lebih meyakinkan member lama dan calon member baru. Cara kerja mereka juga pintar. Beberapa orang tugasnya meyakinkan calon member lain, bahwa mereka itu sudah lama menjadi member dan, menunjukkan bukti- bukti bahwa mereka benar sudah mendapatkan sejumlah keuntungan.""Aku sudah mengecek melalui internet mereka sering mengadakan seminar di berbagai kota. Bahkan di hotel- hotel bintang lima. Luar biasa bukan?" kata Myeong Na Ri.Hyun Jae menggelengkan kepalanya. Kyung He dan Sanchez yang baru datang langsung bergabung bersama mereka, dan saat melihat semua berkas itu, wajah Sanchez terlihat merah padam. "Jika aku bertemu dengan sala
Myeong Na Ri dan Hyun Jae mencoba mengecek lewat internet beberapa jaringan yang di bentuk oleh WXX coin. Ternyata, memang owner WXX Coin ini cukup pandai dan lihai seperti belut. "Coba kau hubungi kantor polisi di kota Tereliye. Apakah mereka mendapat laporan yang sama atau tidak. Juga di kota Nanju. Aku lihat dua bulan yang lalu mereka mengadakan seminar yang sama seperti yang Sachez katakan." Hyun Jae berkata kepada Myeong Na Ri. Myeong Na Ri dengan cepat langsung meraih gagang telepon dan langsung menelepon kantor polisi di kota Tereliye dan Nanju.Sementara Hyun Jae mencatat beberapa alamat pelapor. Ia merasa perlu untuk datang ke alamat para korban. Terutama juga, keluarga nenek YoonHyun Jae sudah berjanji pada nenek Yoon, bahwa dia akan menangkap para penipu yang sudah menipu anaknya. "Hyun, letnan Jin Yo dari Tereliye dan letnan Jeu Un dari Nanju mengatakan bahwa mereka menerima sekitar 20 pelaporan kasus yang sama. Modus yang sama, sistem yang sama
Setelah mendapat cukup informasi dari Park Ju Mi, Hyun Jae dan Chan Seong memutuskan untuk kembali ke kantor. Mereka akan menggabungkan hasil penyelidikan mereka.Saat tiba di kantor nampak wajah Myeong Na Ri yang nampak mengkerut karena cemberut. "Kyaa...! Kalian kenapa?" tanya Hyun Jae sambil meletakkan makanan di atas meja yang langsung di serbu oleh kawan- kawannya. "Kau pengertian sekali, Hyun. Tau saja kalau kami belum makan siang sejak tadi," ujar Sanchez sambil mencomot sepotong ayam goreng. "Karena lapar lalu kalian cemberut?" tanya Chan Seong.Myeong Na Ri mengembuskan napasnya. "Bukan, ketika kau pergi tadi, beberapa korban penipuan datang. Mereka marah- marah, menuntut supaya kasus ini segera di tuntaskan dan pelaku segera di tangkap karena sangat meresahkan," jawabnya. "Mereka mengatakan, bagaimana bisa pelaku masih bisa berkeliaran lewat sosial media. Bahkan membuat grup yang bernama pecinta WXX coin. Membernya cukup banyak. Bahkan
Acara seminar yang di adakan oleh WXX coin ternyata sangat banyak peminatnya. Seperti rencana yang telah mereka persiapkan sebelumnya. Beberapa korban sudah menunggu di mobil van yang di bawa oleh Sanchez. Sementara Kyung He yang masuk ke dalam ruangan seminar telah di lengkapi dengan peralatan khusus yang telah di siapkan oleh Sanchez. Di antaranya microfon kecil untuk merekam suara dan juga kamera kecil yang di sembunyikan di dalam sebuah pin yang di kenalan oleh Kyung He.Hyun jae dan beberapa anggota kepolisian yang lain tentu sudah menyamar dan berada di sekitar tempat berlangsungnya acara seminar. Mereka memang akan mengadakan penyergapan yang tidak akan mereka duga sebelumnya pasti. Kyung He juga sudah di bekali dengan sejumlah uang yang nantinya akan dijadikan barang bukti.Acara seminar itu dibuka dengan pengenalan. Beberapa orang yang berdandan rapi dengan memakai setelan jas dan juga berdasi tampil begitu gagah. Mereka di perkenalkan sebagai CEO dan founder
Miok So dan Hyun Jae tersenyum senang saat melihat senyuman nenek Yoon yang begitu gembira."Terimakasih letnan Hyun. Sekarang, aku bisa reinkarnasi dengan tenang. Semoga saja anakku bisa memetik pelajaran dari yang sudah terjadi padanya. Dia adalah anak yang baik. Selalu berbakti pada orangtua. Begitu pula dengan Kim Cheong Yu. Dia menantu yang baik dan juga istri yang baik," ujar nenek Yoon."Karma baik mereka akan selalu menjaga kehidupan mereka dengan baik juga, nek. Percayalah," ujar Hyun Jae.Nenek Yoon menoleh pada Kim Young Jo dan menganggukkan kepalanya."Ayo, malaikat maut. Aku sekarang sudah siap jika kalian akan membawaku pergi."Kim Young Jo tersenyum dan langsung menggandeng tangan nenek Yoon. "Terimakasih Dewi Xiang, sudah mengizinkan tinggal di Jeongwol. Pamit, yang mulia dewi"Dewi Xiang tersenyum dan mengelus bahu nenek Yoon."Reinkarnasi yang akan nenek jalani kali ini adalah reinkarnasi terakhir. Pergunakanlah dengan sebaik-ba
Ye Jin menatap Kim Young Jo dengan wajah yang sedih. "Kau kenapa?"tanya Daek Wo. "Young Jo, ini sudah kali ke-6 kita menjemput roh anak kecil. Dan, semua korban pelecehan. Apa tidak bisa ketika kita akan menjemput jiwa itu kau beritahu Hyun Jae? Supaya dia menolong dan menangkap penjahat kurang ajar itu?" Ye Jin mulai mengomel. "Bisa saja sebenarnya, jika saat mendapat perintah Hyun Jae menyentuhku. Dia akan tau.""Kalau begitu, kau beritahu dia! Aku tidak kuat melihat anak- anak itu kesakitan dan menderita. Laki-laki itu bukan manusia, dia iblis! Bahkan, terkadang iblis pun masih memilih siapa yang akan di jadikan korbannya."Kim Young Jo menghela napas panjang. Sepekan ini, mereka di sibukkan dengan arwah gadis - gadis remaja tanggung. Bahkan ada yang baru berusia 6 tahun. Mereka semua menjadi korban pelecehan. Salah satu korban sempat di rawat di rumah sakit. Tapi, rupanya takdir berkata lain. Gadis kecil itu pergi meninggalkan luka yang dalam bagi keluarg
Deokhye menatap tetesan air hujan dari jendela kamarnya. Dulu, ia sangat mencintai hujan. Saat ia kecil, biasanya ia akan berlari keluar rumah menyongsong tetesan air hujan. Ia baru akan masuk ke dalam rumah saat ibunya berteriak dengan nyaring. Setelah itu, ibunya akan mengguyur tubuhnya dengan air hangat dan juga menyiapkan minuman hangat supaya ia tidak masuk angin. Biasanya, ia akan bermain hujan bersama teman-teman sebayanya. Ada Gyeongju dan Hyunk Bok yang biasanya bermain air hujan bersamanya. Tapi, sejak kejadian itu, Deokhye merasa benci pada hujan.Kedua orangtua Deokhye selalu sibuk. Ibunya membuka sebuah grosir pakaian, dan ayahnya bekerja di sebuah pabrik mainan. Terkadang, mereka tidak ada waktu untuk sekedar menemaninya bermain atau hanya mengikat rambutnya. Semua selalu ia kerjakan sendiri. Deokhye di latih untuk mandiri sejak kecil. Seringkali ia merasa sangat kesepian jika kedua orangtuanya sibuk bekerja. Deokhye memahami bahwa keduanya bekerja keras tentu u
"Kyaa... Dao Si, jangan kau biarkan adikmu berlarian seperti itu. Kakak macam apa kau ini!" pekik Gong Hye Yun kesal sambil berusaha mengejar bocah perempuan berusia 7 tahun yang sedang berlari kecil. Bocah itu adalah Dao Xia Chan, adik Dao Si satu- satunya. Bocah kecil itu adalah kesayangan Gong Hye Yun. Kedua kakaknya lelaki. Dan, Hye Yun sangat menginginkan adik perempuan. Sehingga, ia sangat menyayangi Xia Chan. Tak jarang, ia mengajak Xia Chan untuk tidur bersamanya. Dan juga bermain bersamanya. Bahkan bocah perempuan itu lebih dekat dengannya di bandingkan kakaknya sendiri, Dao Si.***Daek Wo menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba banyak ingatan yang berkelebat di kepalanya.****. "Kya, kau kenapa Hye Yun? Dao Si mengganggumu lagi?" tanya Gong Ming. Gong Hye Yun menggelengkan kepalanya."Aku kesal kepada Kaisar Lee.""Dia itu kakak kita. Meskipun bukan dari ibu yang sama. Tapi, kita memiliki darah yang sama. Jadi, berusahalah untuk men