Share

88. Pertemuan yang Tak Disangka

Megantara tersadar saat mendengar kata-kata Sivia di sampingnya, senyumnya mengembang. Nalini yang menatap ke arahnyapun ikut tersenyum. Jarak mereka tinggal satu meter. Sudah saatnya Megantara mengulurkan tangannya untuk diraih oleh sang kekasih.

"Kau cantik sekali malam ini, sayang," kata Megantara berbisik.

"Kau juga tampan seperti biasanya," jawab Nalini. Meskipun sambil tersipu karena dia masih belum terbiasa dalam memuji sang kekasih yang sebetulnya punya segudang alasan untuk dipuji.

"Ikutlah denganku sebentar," kata Megantara sambil menggandeng Nalini di sebelah kanannya dan tetap menggandeng Sivia di sebelah kirinya. Benar-benar pemandangan yang manis saat dilihat dari sudut manapun.

"Ayah, ibu," panggil Megantara pada kedua orangtuanya yang baru saja mengobrol dengan kerabat mereka.

Mereka berdua menoleh dengan serempak lalu tersenyum ke arah Nalini.

"Aku ingin memperkenalkan Nalini secara resmi meskipun sebetulnya ibu dan ayah sudah mengenalnya," kata Megantara.

Nali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status