Share

61. Sivia Merasa Tercurangi

"Mengapa tiba-tiba kau menyebut ayah curang?" tanya Megantara reflek ketika mendengar kalimat yang dilontarkan Sivia.

"Ayah bisa bertemu setiap hari dengan Bu Nalini. Bisa minta dimasakkan tiga kali sehari dan bisa minta ditemani makan. Aku iri. Aku cemburu," jawab Sivia sambil mengerucutkan bibirnya. Mulutnyapun masih berisi makanan.

Nalini terkekeh di buatnya. Sedangkan Megantara baru menyadari selama ini dia sangat waspada dengan Pandu padahal sebenarnya anaknyalah yang akan menjadi saingan utamanya untuk memperebutkan Nalini. Sivia begitu menyukai sosok Nalini.

"Kau tidak perlu merasa tercurangi. Ayahmu juga tidak meminta ditemani setiap waktu. Biasanya aku hanya mengantarkan makanan lalu kembali ke restoran," kata Nalini berusaha meredakan gerutuan gadis kecil di hadapannya itu.

"Tapi aku memang lebih beruntung darimu. Teruslah iri pada ayah," Megantara justru bersikap sebaliknya. Dia semakin menggoda Sivia.

"Aaaayyyyyaaaaahhh," teriak Sivia. Sivia semakin kesal. Nalini member
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status