Cathline dan jayden sudah berada dipesawat menuju ke new zeland, cathline merasa cemas dengan kondisi daddy nya saat ini. Jayden menggenggam tangan cathline agar tetap tenang."Jangan khawatir daddy sudah melewati masa kritisnya, tadi kak uncle axel kabarin kakak" ucap jayden.Cathline menganggukan kepala seraya mengerti dengan ucapan jayden, dia menyenderkan kepala nya dan memejamkan mata nya.Kring... bel pertanda pulang sekolah sudah berbunyi, davino yang hendak ingin pergi dari kelas ditahan oleh natasha.Davino menoleh kebelakang lalu melepaskan tangan natasha. "Apa?" Tanya davino dingin.Natasha melepaskan tangan davino dia menatap sebal padanya. "Gitu banget sih, temani gue ke toko buku ya dav. Please!!" Pinta natasha memasang puppy eyes.Davino tak memperdulikan natasha dia beranjak pergi dari hadapan natasha disusul oleh adam, bastian berdiri tepat dihadapan natasha dan menatap nya."Mending sama gue gimana?" Ajak bastian.Natasha mendorong tubuh bastian agar menjauh dari nya
Cathline masuk kedalam ruangan VIP tempat carlos sedang dirawat, cathline sangat sedih melihat daddy terbaring lemas diranjang rumah sakit."Hey princess" sapa carlos.Cathline berjalan perlahan kearah carlos dia memendam perasaan sedih nya, cathline mencoba tersenyum tak ingin membuat carlos khawatir dengan nya."Daddy cepat sembuh biar cathline bisa jalan-jalan bareng lagi" ucap cathline.Carlos tersenyum mengelus pipi cathline sangat lembut dia tahu jika putri kecil nya sangat sedih."Iya sayang, kamu kerumah uncle axel dulu sama istirahat" titah carlos.Cathline menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Gak mau aku masih mau disini temenin daddy." Jawab cathline.Emily yang baru datang melihat kedua anaknya sudah sampai di rumah sakit, emily berjalan perlahan menghampiri cathline yang sedang duduk disamping ranjang carlos."Sayang kamu baru sampai?" Tanya emily mencium pucuk kepala cathline.Cathline menoleh kearah emily "mommy habis dari mana?" Jawab cathline."Mommy habis ngobrol s
Cathline sudah 1 minggu di new zeland dia tak ingin pulang masih ingin menemani daddy nya disana, dan jayden tak ikut pulang karena sudah mulai masuk kuliah."Jaga diri kamu ya disana, mommy sama daddy pasti cepat pulang okay" ucap jayden mengelus pucuk kepala cathline."Tapi cathline dirumah sendirian lagi kak, emang aku gak bisa tinggal disini sekolah disini?" Jawab cathline dengan nada sedih.Jayden memeluk adiknya dia sangat khawatir dan tak tega meninggalkan cathline sendirian indonesia, namun apa daya dia tak bisa karena harus berkuliah sebentar lagi akan lulus."Maaf ya sayang, kalau kakak sudah lulus atau kamu sudah lulus bisa tinggal disini" sahut jayden.Cathline memeluk erat jayden dia tak bisa protes sama sekali jayden mengusap punggung cathline lembut, cathline melepaskan pelukan jayden dan memeluk axel."Uncle tolong jaga mommy, daddy dan kak jayden ya" pinta cathline menatap axel.Axel tersenyum manis pada ponakannya tersebut. "Of course sweety, kalau sudah sampai diban
Galaxy international high school pagi ini kedatangan tiga motor sport yang selalu dinantikan oleh para murid disekolahan itu, mereka sering disebut Black wolves ketiga pemuda itu sangat tampan.Davino triyas lewis dia adalah ketua dari black wolves memiliki paras yang sangat tampan dengan mata coklat hazel, dia anak dari keluarga pembisnis terkaya diseluruh dunia davino pun badboy digalaxy international high school. Tinggi dia sekitar 180cm ia pun memiliki tatapan bagaikan serigala seperti nama gengnya black wolves, davino memiki sahabat bernama adam aldrige dan bastian abraham mereka bagian inti dari geng black wolves.Motor mereka terparkir diarea sekolah para siswi disana saling berteriak melihat ketampanan ketiga pemuda tersebut."Kak davino ganteng banget sih""Kak adam lihat sini dong""Wah kak kbastian cute""Black wolves aku padamu" Semua teriakan murid disana terus memuja black wolves yang memang sangat tampan, mereka terkenal disekolahnya maupun disekolahan lain.Ketiga pe
Cathline baru selesai dari rapat osis ia bergegas keluar sekolah karena supirnya sudah menunggu didepan sekolah, davino melihat cathline yang baru keluar dari ruang osis gadis itu berjalan menuju gerbang sekolah. Dia melajukan motornya kearah genangan air yang membuat baju gadis itu basah dan kotor."Akh..." sentak cathline.Davino menoleh kearah cathline ia tersenyum puas dibalik helmnya dia pun mengacungkan jari tengahnya pada cathline, motor davino langsung melesat keluar dari area sekolah membuat cathline sangat kesal pada pemuda tampan itu."Dasar anak anjing, lihat aja gue balas lo" teriak cathline sangat kesal ia menghentakan kakinya menuju mobilnya."Non kenapa seragamnya kotor sama basah gitu?" Tanya bambang supir pribadi keluarganya."Gara-gara anak anjing berhati iblis pak, jalan pak cathline mau cepat-cepat mandi" sahut cathline.Davino sangat puas membalas cathline ia masuk kedalam markas dengan tertawa keras, membuat semua orang disana saling pandang mempehatikan davino
Cathline begitu buru-buru keluar dari kelasnya yang membuat kedua sahabatnya menggelengkan kepalanya, naura dan ola tahu jika cathline hendak membalas perbuatan davino padanya. Cathline berjalan kepos satpam sekolahnya dengan sangat santai dia pun menyapa pria paruh baya itu dengan sangat ramah."Siang pak.." sapa cathline."Eh neng cathline, jemputannya sudah datang bukan?" Tanya pak ujang satpam sekolah."Belum kok pak, oh ya pak ujang tau gak black wolves kalau telat kesekolah suka parkir motor dimana?""Oh biasanya mas davino sama teman-temannya suka parkir diwarung samping sekolah itu loh neng" sahut pak ujang, cathline tersenyum miring dia langsung berpamitan dengan pak ujang berjalan menuju warung samping sekolahnya.Cathline mengamati sekitar dirasa tak ada orang dia langsung melancarkan aksinya untuk membuat ban motor davino kempes, cathline tersenyum sinis karena dia berhasil membalas perbuatan si badboy sekaligus musuh bubuyutannya.Tak lupa cathline menaruh note dijok mot
Pagi ini cathline sudah berjaga didepan gerbang dengan lutut sudah dibalut oleh perban, dia terus menepuk tangannya menggunakan penggaris teman osisnya hanya menggelengkan kepalanya mereka tahu jika cathline sedang menunggu black wolves.Tak berselang lama black wolves datang cathline tersenyum miring melihat mereka termasuk davino sasaran empuknya, black wolves memarkirkan kendaraanya diparkiran sekolah saat mereka ingin pergi dari sana cathline dikejauhan menatap tajam pada mereka bertiga."Dav, lo lihat itu" bisik bastian menunjuk kearah cathline.Davino memutar bola matanya dengan malas "Ayo pergi" ajak davino dengan santai melewati cathline.Cathline langsung menarik belakang seragam davino dia tanpa segan-segan memukulnya dengan penggaris kayu milik guru BK nya. "Lo gila hah! Pagi-pagi sudah ajak ribut"Davino menatap tajam balik cathline gadis itu sama sekali tak takut dengan davino, melainkan menarik tangannya untuk kelapangan."Lepasin gue bocil" sentak davino."No, lo harus
Cathline melihat postingan dibase sekolah yang ramai karena ulah davino, dia sangat malu dan kesal bisa-bisanya sempat percaya davino yang bersikap lembut."Akh sial! Gue harus balas ini" sentak cathline yang menutup wajahnya dengan kedua tangannya."Wah gila lo tranding anjir cath bukan dibase sekolah aja, tapi aplikasi X juga" celetuk ola yang memperlihatkan pada cathline."Sumpah gue malu banget, gimana dong" rengek cathline yang sangat malu dia menjadi tranding diaplikasi X."Nanti juga reda kok santai aja" ujar naura menenangkan cathline.Gadis itu sama sekali tak ingin kekantin karena semua orang disekolahnya menertawakan, para guru pun tak kuasa nahan tawa bisa-bisanya wajah cantik cathline menjadi hitam."Kring.." bel pulang sekolah sudah bunyi cathline dengan endap-endap jalan keluar yang dihalangi oleh kedua sahabatnya."Jalan yang benar cath, kita susah ini" ucap naura."Gue malu ra, sampai jemputan gue datang ya please" pinta cathline.Naura pun menghela nafasnya ia tak bi