Cathline sudah 1 minggu di new zeland dia tak ingin pulang masih ingin menemani daddy nya disana, dan jayden tak ikut pulang karena sudah mulai masuk kuliah."Jaga diri kamu ya disana, mommy sama daddy pasti cepat pulang okay" ucap jayden mengelus pucuk kepala cathline."Tapi cathline dirumah sendirian lagi kak, emang aku gak bisa tinggal disini sekolah disini?" Jawab cathline dengan nada sedih.Jayden memeluk adiknya dia sangat khawatir dan tak tega meninggalkan cathline sendirian indonesia, namun apa daya dia tak bisa karena harus berkuliah sebentar lagi akan lulus."Maaf ya sayang, kalau kakak sudah lulus atau kamu sudah lulus bisa tinggal disini" sahut jayden.Cathline memeluk erat jayden dia tak bisa protes sama sekali jayden mengusap punggung cathline lembut, cathline melepaskan pelukan jayden dan memeluk axel."Uncle tolong jaga mommy, daddy dan kak jayden ya" pinta cathline menatap axel.Axel tersenyum manis pada ponakannya tersebut. "Of course sweety, kalau sudah sampai diban
Dikamar cathline mengomel mengingat kejadian tadi davino mengambil first kiss milik nya, cathline menggosok bibir nya menggunakan sabun dia sangat kesal seharunya davino tak melakukan hal diluar perkiraan nya."Gara-gara davino bibir gue ga virgin lagi" keluh cathline.Dia menatap wajah nya dipantulan cermin entaj mengapa tiba-tiba dia ingat dengan ucapan davino tadi mobil."Huft, apa gue keterlaluan sama davino ya? Tapi gua gak bisa pacaran sama dia apa lagi sekarang sudah ada natasha" guman cathline.Cathline segera membersihkan tubuhnya lalu beristirahat tubuh nya terasa lelah karena penerbangan nya.Davino sampai dirumah nya dia masuk kedalam sudah ada kedua orang tuanya, serta natasha disana davino menaikan alisnya menatap kearah mereka dengan datar.Natasha berlari kearah davino dan merangkul lengan davino sangat manja. "Lo lama banget pulang nya, untung ada tante jessica sama om james disini" ucap natasha.Davino melepaskan tangan natasha dia menatap kearah kedua orang tua nya
Davino memilih untuk pergi ke rooftop untuk menenangkan pikiran nya, dia mengeluarkan satu batang rokok dan menghisap nya.Bagas dan adam mencari-cari davino yang sama sekali tak masuk kelas, dia mencoba naik keatas rooftop dan benar saja davino ada disana."Lo ngapain disini?" Tanya adam duduk disamping davino.Davino menoleh dia kembali pandangan nya kembali fokus kedepan sambil menikmati setiap hisapan rokok milik nya, bastian baru datang dengan membawa beberapa makanan dan minuman, dia segera bergabung dengan sahabatnya yang tengah duduk disana."Nih gue bawain makanan galau boleh tapi perut jangan kosong." Celetuk bastian.Davino hanya mengambil minuman bersoda dia sama sekali tak nafsu untuk makan, adam yang tau sahabatnya itu sedang ada masalah mencoba untuk mengajak nya bicara."Lo kenapa tadi gue dengar bentak si natasha?" Tanya adam."Iya sampai heboh sekelas" sahut bastian.Davino menghelas nafas nya "huft...""Gue berantem sama bokap masalah perjodohan" jawab davino.Basti
Cathline melirik davino yang tengah tertidur dikelas meski pelajar sedang berlangsung, ponsel cathline terus bergetar ada pesan masuk dari natasha.Cathline melirik sekilas padanya. "Tau nomor gue dari mana dia?" Guman cathline.Naura yang sedikit penasaran dia melirik ponsel cathline sedikit terkejut, jika natasha terus menyuruh cathline agar davino menerima perjodohannya."Ini seriusan?" Celetuk naura."Sssutt, jangan keras-keras nanti kita diomelin pak bagus" ucap cathline."Sorry, ini seriusan?" Tanya naura sekali lagi.Cathline mengangguk pelan "gila sih gue gak nyangka banget!" Ucap naura.Pak bagus melihat naura dan cathline sedang mengobrol ia memukul papan tulis sedikit keras.Brak!!!!"Naura cathline, kalian bicarain apa saat dalam pelajaran saya!" Tegur pak bagus."Maaf pak saya lagi nanya soal yang bapak jelasin tadi masih kurang paham, jadi saya nanya ke cathline." Bohong naura."Apa betul cathline?" Tanya pak bagus."Be-benar pak" jawab cathline gugup."Baik kalian fokus
Fabian berpamitan untuk pulang namun dia tak pulang kerumah melainkan kerumah cathline, sebelum nya fabian sudah mengirim pesan pada cathline.Mobil fabian sudah berada didepan rumah cathline ia segera menghubungi nya, cathline menyandari jika fabian sudah didepan rumahnya."Gue harus bersikap biasa aja jangan terlihat seperti orang abis nangis" ucap cathline.Cathline segera turun kebawah dia berjalan keluar rumah untuk menghampiri fabian, fabian melihat cathline berjalan kearah nya dia segera turun dari mobil nya."Maaf ganggu kamu malam-malam" ucap fabian.Cathline sedikit terkejut dengan wajah fabian yang penuh luka, dengan refleks tangan cathline menyentuh wajahnya."Sss, sakit jangan dipegang" lirih fabian menjauhkan tangan cathline."Maaf kak aku gak tau.." jawab cathline."It's okay, aku mau bicara sesuatu sama kamu tapi gak disini" ucap fabian.Davino yang sengaja datang kerumah cathline rahang dia mengeras melihat fabian berada dirumah cathline, motor davino terpakir disampi
Davino baru saja sampai dimarkas black wolves dia melangkahkan kaki nya masuk kedalam, sedikit terkejut markas nya sudah berantakan."Dav.." panggil adam."Ulah siapa ini?" Tanya davino."Ini ulah bodyguard bokap lo, tadi pagi acak-acak markas kita" jawab adam.Davino mengepalkan tangannya sangat kesal dengan papa nya. "Beresin semua kalau ada yang rusak kasih tau gue" ucap davino."Lo mau kemana?" Tany bastian."Mau kasih perhitungan ke si tua bangka!" Cetus davino.Davino melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi untuk pergi menuju kediaman keluarga lewis, sesampainya dimansion milik keluarga nya dia berjalan masuk dengan ekspresi dingin.Para maid mansion nya menyabut hangat tuan muda keluarga lewis, kepala pelayan bernama adi keluar menghampiri davino."Tuan muda..." ucap adi."Mana james suruh dia keluar!" Titah davino dengan marah."Tapi tuan muda maaf, tuan james sedang ada sibuk beliau tak bisa diganggu" ucap adi."Gue bilang panggil dia keluar atau gue hajar lo disini adi"
Cathline turun dari taxi tampak sudah melihat davino berada didepan teras rumah nya, cathline berjalan menghampirinya."Ngapain disini?" Tanya cathline dengan nada tak suka.Davino mematikan rokok nya menatap kearah cathline, dia menepuk lantai menyuruh cathline agar duduk disamping nya.Cathline menaikan alis nya merasa bingung dengan sikap davino, dia mengacuhkan davino namun tangan nya ditarik paksa agar duduk disamping davino."Ngapain sih suruh gue duduk dilantai, kaya gak ada kursi aja" kesal cathline."Lo habis dari mana?" Tanya davino.Cathline memutarkan bola matanya tak "ngapain lo nanya gur habis dari mana? Kepo banget jadi cowo sih" jawab ketus cathline.Davino menghela nafas nya dia tak ingin marah pada cathline mencoba bertanya sekali pada cathline."Habis dari mana, hmmm?"Cathline menoleh kearah davino dengan ekspresi tak seperti biasanya, cathline sangat bingung dengan sikap davino. Dia menempelkan tangan nya dikening milik davino."Gak panas kok" celetuk cathline.Da
Pagi ini cathline sudah rapih dengan seragam sekolah nya dengan perasaan yang baik, dia berjalan turun kebawah untuk sarapan pagi.Saat dia berjalan kemeja makan tampak sudah ada davino yang tengah menikmati sarapan paginya."Ngapain lo disini?" Tanya cathline.Davino menoleh kearah cathline lalu melanjutkan makan nya kembali, cathline berdengus kesal dia duduk dimeja makan dan sarapan bersama davino.Cathline terus melirik davino sambil menyantap sarapan nya, davino yang merasa dari tadi cathline terus menatap nya. Ia segera menatap balik wajah cathline dengan cepat cathline memalingkan wajahnya."Ada apa?" Tanya davino dingin.Cathline berdecak "ck, harus nya gue yang tanya ada apa dia kesini?" Guman cathline.Davino terus menatap cathline dengan datar cathline mendongakan wajah nya, dengan bibir mengerucut kesal melihat ekspresi davino."Apa liatin gue hah!" Cetus cathline."Bukan nya lo duluan yang liatin gue terus" ucap davino.Cathline sedikit kesal dengan jawaban davino memang