Share

Bab 157 Pertemuan Penting Dadakan

"Apa hasilnya kurang memuaskan, Pak?" tanya Dikta sambil mengemudi.

Sanjaya hanya diam sembari memikirkan apa yang dikatakan Theo sebelumnya di rumah itu.

'Aku masih merasa heran, kenapa anak itu sepertinya sangat membenci Rosa? Apa yang membuat dia sampai sebegitu bencinya?'

Pikirannya terus saja berpikir akan hal itu. Dirinya menjadi tidak mendengar apa yang Dikta tanyakan.

"Pak!" seru Dikta saat melihat Sanjaya yang terus tertegun tanpa henti.

Sanjaya pun berkedip, ia bangun dari lamunannya dan langsung bertanya.

"Kenapa kamu memanggil saya dengan keras? Memangnya saya budeg?!"

"Tadi saya tanya, tadi Anda tidak menjawabnya. Jadi, saya pikir Anda tidak mendengarnya!" jelas Dikta.

"Saya hanya merasa bimbang saja. Sekarang, saya juga merasa heran, kenapa Theo begitu ingin menggali masa lalu Ibu tirinya?" ungkap Sanjaya.

Dikta yang ada di sampingnya hanya bisa menyimak tanpa mampu memberi saran untuk atasannya.

"Tadi kamu bilang saya tidak menyahut. Setelah saya jawab, giliran kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status