Share

Ketahuan Mama

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-12 22:02:27

"Meski kamu sama Will, tetap saja, dia kan anak cowok. Kamu sadar nggak, bella, kamu tuh anak perempuan. PE—RA—WAN. Mana boleh anak perempuan keluyuran sampai malam begini. Aaghh, bukan malam, ini udah pagi buta ya. Cepat pulang! Pokoknya pulang sekarang juga, bawa Willy sekalian. Awas saja kalo kamu berbohong!”

Ancam ibunya Anna tidak mau tahu, yang dia inginkan sekarang anak perawannya segera pulang. Ini karena Annabella ketahuan emaknya saat kabur dari kamar.

"Will nggak gitu kok, Ma, dia anak baik-baik dan penurut. Nggak akan macam-macam sama Anna, Ma," Anna mencoba menjelaskan dengan suara tak biasanya. Jika dihadapkan dengan sang mama, Anna akan bersikap seperti kucing penurut dan lemah agar dia tidak diamuk makin gede sama mamanya.

"Nggak usah bikin pembelaan ya. Kamu mau debat sama Mama? Hah? Cepat pulang, dalam 30 menit kamu nggak sampai rumah, jangan harap kamu bisa keluar lagi!" amuk sang ibu dengan nada oktaf yang tinggi.

"Iya, iya, Ma, aku pulang, ini lagi di jalan kok. Mama jangan marah lagi, ini udah ya mah, aku matiin dan tolong bukain pagarnya ya, Mah." Anna segera mematikan ponselnya. Telinganya sudah seperti terbakar oleh ocehan sang ibu.

"Yah … kebiasaan lo, nanti gue lagi yang kena marah mama lo," oceh sungut Will tidak terima kalau dia menjadi samsak tinju untuk Annabella.

"Ya ampun, segitu perhitungannya lo sama gue. Gue janji, pokoknya, asal kali ini selamat, uang menang taruhan tadi gue bagi 2 ama lo deh," bujuk Anna, dia sedang asik memasukkan kakinya dalam balutan celana jeans belel robek robek. Willy hanya bisa melirik kelakuan teman bar bar nya, dia bahkan sudah benar-benar tidak peduli kalau di sampingnya adalah laki-laki.

"Ann," ucap Willy penuh penekanan, tapi kepalanya tidak berani menoleh.

"Uhm, apaan?" Anna menjawab, tapi kini dia sambil memasukkan kedua tangan ke dalam kaos hingga terlihatlah dengan jelas dua benda kenyal Annabella tergencet di kedua tangannya.

"Ya ampun ANNABELLA, gila lo ya!" teriak Will kelabakan. Kepanasan. Otot-otot di bawahnya mulai geram dan tiba-tiba meronta tambah sesak. Bagaimanapun, dia tetap laki-laki normal dengan hawa nafsunya menggebu jika disuguhkan pertunjukan panas tanpa sengaja olehnya.

"Apaan sih? Bawel deh lo kayak mama gue. Berisik tauukk!!” dengus Annabella sudah benar-benar meloloskan kedua tangannya. Ciitt. Tiba-tiba mobil Willy berhenti dan dia menoleh pada gadis yang sudah berpakaian lengkap.

"Aww! Apaan sih, jangan berhenti mendadak dong!" oceh cicit Annabella ngomel, dia protes hampir saja kepalanya terbentur dashboard.

"Gila ya. Gue udah bilang berkali-kali, kalau lo ganti baju di belakang. Nggak usah di depan gue. Lo paham nggak sih, Ann? Lo benar-benar nggak ngerti bahasa manusia ya?" saking kesalnya Will sudah menekan emosi kepala atas dan bawahnya yang makin terasa nyut-nyutan.

"Ya ampun perkara ganti baju doang. Bawel. Ribut banget. Banyak omong Lo. Gitu aja lo sewot. Lagian bukannya lo nggak pernah nafsu ama gue. Lo bilang kan gue cowok juga kayak lo. Udah deh nggak usah debat sekarang. Cepet balik, mama gue nanti tambah ngoceh, nanti gue dan lo juga yang rugi kena Omelan dia."

Annabella malas berdebat panjang, bagi Anna dia tidak merasa ada sikap yang berbeda pada Will. Selama ini, Anna sudah menganggap Willy sebagai teman laki-laki yang bisa diandalkan.

Tapi itu dulu. Dulu memang Will biasa aja terhadap Anna. Namun, sejak peristiwa kehilangan kedua orangtuanya akibat kecelakaan pesawat tiga tahun lalu, yang menjadi teman curhat dan kemanapun adalah Anna. Perlahan, rasa pertemanan dalam hati Will pun terkikis.

Meski Anna cuek dan tomboy. Diam-diam dia selalu menjaga dan membelanya. Hanya saja, Anna memang tidak pernah peka dengan perasaan yang dia miliki.

Sekali lagi bagi Annabella anti mainstream pacar-pacaran. Buat dia, itu hanya bikin alergi gatal-gatal seluruh badan apa lagi menjalaninya. Karena dari itu, satu tahun belakang ini, perasaannya pada gadis itu berbeda.

"Bukan masalah ganti bajunya, Anna, Lo paham ga sih maksud gue? Gue ini cowok, lo cewek!" Willy menarik nafas dalam-dalam saat mencoba memberikan pengertian pada gadis itu. Rasanya kepala dia hampir meledak dengan sikap terlalu cuek Annabella.

"Udah deh, kalau lo mau ajak gue gelut ama ribut, jangan sekarang, besok aja, ok. Sekarang cepat pulang. Mama gue nanti tambah nyap nyap ini," meski slengean dan terkenal penguasa jalan saat balapan liar, Annabella akan ciut kalau dihadapkan dengan ibunya.

"Oke. Kita bahas ini besok. Sekarang pegangan yang kenceng!" sudah pasti Will menyerah dengan gadis itu, dia hanya bisa mengalah dan menarik nafasnya lagi.

Di lirik nya penampilan Anna sekarang sudah seperti anak kucing imut dan penurut. Anna menggerai rambut kuncir kudanya tadi dibiarkan terurai panjang, bergelombang dan tidak akan ada pernah mengira kalau penampilan gadis itu akan berubah 180 derajat kalau sudah nggak dihadapkan ibunya. Tidak akan ada yang tahu kelakuan anak perempuan semata wayang mereka kalau dia adalah si cewek tomboy dan doyan balapan liar.

Decitan suara mesin mobil langsung membuka gerbang rumah bercat putih dan bertembok tinggi itu. Mobil Willy masuk pekarangan rumah Anna. Dari dalam mobil, gadis itu sudah melihat ibunya mondar mandir di depan pintu sambil berkacak pinggang.

"Selamat malam, Tante," sapa Willy lebih dulu dan kebiasaan Ann kalau sedang disudutkan oleh masalah seperti itu, dia lebih memilih bersembunyi di belakang tubuhnya.

"Pagi, Will, ini sudah pagi. Bukan malam lagi tauk. Kalian kemana saja, hah? Kalau tadi mbok Roro nggak cek kamar kamu, Mama nggak tau ya kalau kamu keluar kamar tanpa izin," oceh dan delikan ibunya Anna saat tahu anak perawannya hilang dari kamar.

"I–iyyaaa, Tan, maaf, tadi mendesak. Hehehe, tadi aku ajak Bella melompat dari jendela," siap siap lah dia kena amuk ibunya Ann, padahal kalau di flashback ulang, Ann lah pelaku utama yang mengatur semua demi dapat taruhan jajan dari balapan 100 juta itu.

"Ya ampun, Will. Kamu bener bener deh. Bella ini kan anak perempuan, masa disuruh lompat sih? Hhuh!" spontan ibunya Ann menjewer telinganya Will.

"Aw, aw, ampun, Tan, ampuuuunn, maafin aku, Tan, aku janji nggak akan gitu lagi. Aku cuma ajak Bella keluar sebentar, lagian tadi kan malam minggu, Tan," ucap Will sekenanya mencari alasan. Padahal jelas tadi Ann bilang sedang belajar kelompok dengannya.

"Kamu juga ya, Bell, masih saja begitu. Mau aja diajak. Kalau mau keluar kan biasanya kamu bilang Mama, nggak usah kayak gitu. Mama ini khawatir dan cemas, Bell, Mama takut kamu kenapa napa," dari omelannya, tetap aja ibunya sangat mengkhawatirkan Ann.

"I–iya, maafin, Bella ya, Mah, Bell janji nggak akan kayak gini lagi. Sekarang Bell ngantuk banget Mah, boleh Bell istirahat?” ucapnya, lemah dan lembut. Ditambah pura-pura menguap. Ibunya hanya bisa mengusap dada. Mengkhawatirkan anak perawannya hilang takut di gondol maling.

"Ya sudah, Mama maafin sekarang. Pokoknya nggak ada ya kayak begini lagi. Mama akan kunci kamar, nggak ada uang jajan untuk kamu dan kamu nggak boleh keluar dalam 1 bulan. Itu hukuman kalau kamu ngulangin lagi," ucap ibunya penuh tekanan.

"Janji Mah, nggak akan ngulangin kok. Oya, Mah, Will nginep ya. Kasihan juga kalau pulang jam segini. Lagian kan ini hari minggu, Mah," Annabella sengaja menyelipkan izin saat sudah dimaafkan oleh ibunya.

"Ya sudah, nanti mau dibangunin jam berapa buat sarapan atau makan siang? Atau mau diantar ke kamar sama mbok Roro?" ucap ibunya melirik anaknya bergantian pada Will yang sudah lemas dan sedang mengucek-ngucek mata.

"Anterin aja deh, Mah, Bell lagi malas keluar kamar. Antar 2 porsi ke kamar ya, Mah. Aku mau tidur dulu," jawab Ann, kode keras saat gadis itu menggandeng lengan Will saat akan masuk ke dalam rumahnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • My Sweet Dangerous Logan   Salah Minum Obat

    Untung ibunya Ann percaya. Dia hanya geleng-geleng kepala saat melihat anak gadisnya ngeloyor pergi sambil menggandeng lengan Will. Saking percaya dengan Willy, ibunya Ann tidak pernah protes kalau anak perawannya membawa masuk dia ke dalam kamar. Ibunya percaya betul, karena dia sudah menganggap Willy seperti anak laki-laki di keluarga Lourdes.Jadi William Bolton alias Willy sering menginap di rumahnya. Lalu untuk urusan backup memback up dia akan maju sebagai pembela gadis itu.Suara pintu ditutup Ann. Kini Dia bisa bernafas lega."Gue mandi sebentar ya, Will. Badan gue lengket banget!" Ann berjalan ke arah lemari baju mengambil handuk dan memasuki kamar mandi yang tidak jauh dari lemari bajunya."Dasar cewek bar bar. Untung aja gue masih waras, Ann, kalau gue nggak tahan, tadi di mobil lo udah gua makan habis. Sabar Willy sabar, tunggu sebentar lagi. Ann pasti akan sadar dan memahami perasaan lo," comel hati Will kecut berbicara sendiri sambil menatap gadis itu masuk kamar mandi.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • My Sweet Dangerous Logan   Abang Gila

    "Bacot lo, Ann Dasar cewek nggak ada otaknya lo! Nggak ada akhlaknya!" omel Willy, dia bicara sambil ngegas dan memasukkan dengan cepat sedokan nasi goreng agar menyumpal mulutnya. Sepertinya Willy sudah malas berbicara dengannya."Aahhh, lumayanlah buat ganjel perut," ucapnya sambil mengelus perut. Dia mengabaikan ocehan yang keluar dari mulut Willy."Gila lo ya, Anna, atau benar-benar lo nggak akan sadar. Kalau begini terus mana ada cowok yang mau sama lo," Willy sedang mengingatkan. Padahal di balik semua itu dia sedang mencoba mendekati hati Anna."EGP! Emangnya Gue perlu. Gue masih bisa sendiri kali. Lo nggak lihat, emangnya gue kurang apa? Duit bokap gue banyak. Perusahaan bokap gue juga berjibun. Sekarang apa masih perlu laki-laki di hidup gue?" Willy hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya dia masih membutuhkan usaha yang lebih keras agar teman barbarnya itu segera sadar."Terserah lo. Gue cuman bilangin jangan sampai emak lu nyap-nyap lagi. Secara itu gue rasa emak lu pasti

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • My Sweet Dangerous Logan   Kurang Kasih Sayang

    "Awas, ya Mon, jangan iya-iya, gue serius, gue mau kok jadi jebakan buat abang lo yang ganteng itu!" Siska yang tidak akan mundur lagi, dia benar-benar sudah gila oleh ketampanan Logan Mason."Yah … gue nggak janji deh. Kalau itu, gue nggak bisa janji menjebak abang gue, dia paling waspada deh buat yang begituan. Gue pernah coba ngomong tuh dulu untuk ikut perjodohan malah ditolak mentah-mentah olehnya. Dia anti mainstream buat yang begituan deh!"Mesti terdengarnya menjanjikan, Monica sebenarnya tidak ingin kalau abangnya itu jatuh ke tangan teman-temannya. Dia tahulah bagaimana sikap dan kelakuan teman-temannya. Setiap hari yang diinginkan hanya keluar belanja di mall, menghabiskan uang, hura-hura, minum di bar dan senang hang out bersama laki-laki manapun. Pokoknya cewek matrealistis abis. Jadi, meskipun Monica gila dengan terong gede. Dia tidak mungkin menjual abangnya begitu saja. Apalagi keluarga Dorman bukan keluarga sembarangan. Keluarga mereka termasuk urutan keluarga juga p

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • My Sweet Dangerous Logan   Letoy

    "Beb, kamu benar-benar mau melakukannya di sini?" Monica menahan gerakan jari Albert yang mencoba masuk dan mengorek belahan bibir bawah miliknya."Uhhm aku sudah nggak tahan, beb. Dimana saja, asalkan kamu pasangannya pagi ini. Aku akan membuat kamu puas sampai nggak bisa bangun," janji Albert saat akan mencetuskan aksi panasnya bersama dengan Monica. "Kamarku tidak jauh dari sini, Beb, kita lanjut di kamar saja, oke?" Albert sebenarnya ingin menolak apalagi sudah tanggung dengan jarinya yang mulai basah dengan cairan Monica yang sudah mulai menetes."UMM, baiklah!" tidak mau lama lama, Albert mengakat tubuh mungil berisi nan seksi milik Monica. Jelas siapapun akan iri dan ngiler ngeliat tubuh Monica yang serba berisi. Meski tubuhnya kecil, itu padat dan berisi Brukk! Dengan langkah cepat dan detik berikutnya Albert sudah membuka pintu dan menutup pintu kamar Monica."Ahh ummmm shhh!" Monica melenguh panjang saat tubuhnya di turunkan perlahan dan kini kakinya sedang dibuka lebar ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Kepeleset

    "Dasar Ann gak ada otaknya. Bisa-bisanya dia berpakaian seperti itu di saat tidur, dia benar-benar tidak tahu kalau aku sudah panas dingin dibuatnya." Oceh Willy dihati. Dia emosi ketika Anna masuk ke dalam kamar mandi. Dia mengatur nafasnya agar terong gedongnya turun dan tidak ikutan naik.Brukk! Gedebruk! Terdengar suara bantingan keras dari kamar mandi. Willy kaget dan segera menyusul ke dalam kamar mandi. Dilihatnya Ann sudah jatuh duduk di dalam kamar mandi sambil ngelus ngelus pantatnya."Ann, kenapa lo? Lo jatuh? Kayak anak kecil aja lo." Tahu tahu Willy memaki, tapi dia segera mendekati dan membantunya berdiri."Anjay lo malah marahin gue, sakit tahu pantat gue!" Sengit Ann membalas sahutan dari Willy. Dia merasa pinggangnya benar-benar hancur karena kepleset di kamar mandi."Ngapain sih lo? Lagian bisa pakai jatoh segala. Makanya kalau bangun tidur itu mata lo melek dulu jangan bangun-bangun dan langsung jalan ke kamar mandi. Lo nggak lihat keselamatan lo. Ini benar-benar

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Bekerja Sama

    "Will, lama banget sih lo, ngapain aja sih? Cepetan. Lo bego amat sih." Maki Anna tidak sabar saat ingin segera memakai perabotan untuk menutupi kedua benda kenyalnya."Sabar sih, Ann. Ini kan gue nggak tau Lo mau pake yang mana? Lagian Lo aja sih yang milih, kenapa harus gue!" oceh Willy, dia masih jetlag melihat semua perabotan milik teman barbarnya itu. Apalagi otot dan otaknya mulai tegang membayangkan hal lain dari perabotan yang akan dipakai teman barbarnya itu."Yaelah, itu kan warnanya sama semua. Lo ambil aja satu dan cepetan bantu gue buka baju, punggung gue sakit banget pas tangan gue naik keatas," Anna saat ini berbalik badan dan mencoba meloloskan kaos oblong kebesarannya dari kepala.Lalu sekarang secara perlahan punggung mulus miliknya terpampang jelas di mata Willy. Lagi lagi mata perjaka Willy ternodai, dia hanya bisa menahan terong gedongnya yang mulai sesak dibalik celana.Dia juga susah payah menelan air liurnya. Dia mencoba tetap fokus meskipun dari punggung mulus

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Ketemu Pawangnya

    "Nggak mau ah ribet!" Anna menolak usulan dari Willy untuk menulis secara bersama buat emaknya kalau kalau emaknya ke kamar mencarinya."Ya ampun, Ann, Lo jadi cewek males banget sih. Apa-apa nggak mau. Ini nggak mau itu nggak mau. Elo mah sama juga ngejerumusin gue. Menulis pesan sedikit mah nggak lama juga rugi kok, daripada khawatir atau lo mau dikasih hukuman sama dia nggak keluar rumah selama satu bulan." Anna memikirkan kembali apa yang diucapkan oleh Willy. Perkara tadi pulang telat aja gara-gara balapan liar emaknya udah nyap-nyap. Apalagi kalau dia menemukan kamar nya kosong, pasti tuduhannya macam-macam."Ya udah, gue bikin gue bikin. Elo nggak usah bawel deh kayak emak gue. Lama-lama lo udah mirip kayak dia. Gue bilang lo pergi aja deh ke kamar dia terus pinjam daster emak gue," Anna masih sewot saja kalo dia kalah adu bacot dengan Willy. Tapi, meskipun begitu, dia juga takut kalo ancaman emaknya beneran terjadi terus dia dilarang keluar rumah selama satu bulan. Anna tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Ke Rumah Sakit

    Gadis itu bisa dikatakan makhluk yang paling gengsi. Dia pasti akan malu kalau sampai ada yang tahu dia jatuh di kamar mandi apalagi kepleset air bekas mandi Willy. Mau menyalahkan orang pun sekarang sudah tidak ada gunanya karena sudah terjadi. Gadis itu hanya bisa menerima dengan pasrah dan tidak marah meskipun sebenarnya dia gondok setengah mati.Willy hanya melirik Ann yang memejamkan matanya lagi. Setidaknya baju yang digunakan Ann kali ini lebih tidak menyesatkan matanya. Tapi, jika dilirik lagi, ada seberkas senyuman mengalun indah di bibir Willy, ternyata dia lebih menyukai sosok Ann yang tidak banyak bicara dan berpenampilan layaknya gadis belia seumuran saat ini ketimbang dia harus mengenakan jaket kulit serba hitam mirip Catwoman saat di jalanan."Ya tuhan , Ann, Lo tuh manis banget kalo begini. Nggak akan ada orang yang tau kelakuan tuh 180 derajat bedanya kalo Lo lagi pake motor balap Lo. Gue lebih senang sosok Lo yang kayak gini!" Batin Willy sedang berbisik kembali. Di

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13

Bab terbaru

  • My Sweet Dangerous Logan   Selidiki Dia

    "Dasar wanita busuk. Mana sudi aku bercinta dengan wanita murahan sepertimu!" Logan menutup rapat pintu kamar hotel Winda dan meninggalkan Winda dengan dua orang suruhan yang sudah diatur Ronny. Tepatnya mereka memang anak buah Logan yang khusus ditugaskan untuk job seperti itu."Anda tidak apa-apa, Tuan?" Ronny menatap sesaat tuannya yang akan masuk ke dalam mobil."Sepertinya kita kembali ke apartemen saja, aku tidak mau sampai dilihat orang rumahku dalam kondisi menyebalkan seperti ini. Aku ingin membersihkan diriku dulu. Ini sangat bau dan tidak enak," ucap Logan merasa jijik dengan dirinya sendiri karena sudah dekat dekat dengan Winda.Ronny tahu pasti sangat sulit sekali untuk Tuannya bertemu dengan wanita tadi apalagi Tuan disentuh dan digoda seperti itu dari jarak dekat. Itu kenyataan yang luar biasa untuk Ronny tuannya tidak mencekik wanita tadi."Baik Tuan saya akan menjalankan mobil lebih cepat," Ronny memberikan isyarat untuk Tuannya saat membukakan pintu untuk tuannya s

  • My Sweet Dangerous Logan   Kalah Telak

    Winda benar-benar keki terhadap Ronny. Dia benar-benar ingin menyingkirkan Ronny secepat mungkin dari kamar mereka. Winda merasa Ronny adalah pengganggu besar untuk apa yang sedang ingin dilakukannya. Winda memang berencana ingin menaklukkan Logan dengan cara yang sedikit berbeda. Dia yakin dengan memberikan Logan minuman berkadar alkohol akan membuat laki-laki tampan itu tidak sadarkan diri dan takluk padanya."Ah, baiklah kau cerewet dan pengganggu sekali. Aku akan tanda tangan, tapi setelah ini, kau keluarlah dari kamarku. Aku hanya ingin mengobrol berdua saja dengan bosmu, kamu mengerti?" Itu adalah secara halus dari Winda. Dia benar-benar menginginkan Ronny segera pergi dari kamarnya."Dengan senang hati, Bu Winda, saya akan menuruti semua perintah anda asalkan Bu Winda tanda tangan kontrak kami terlebih dahulu. Tuan pun pasti tidak ingin waktu berharganya diganggu karena kehadiran saya," Ronny sedang menjalankan perannya untuk membuat tekanan yang tidak terlihat seperti memaksa

  • My Sweet Dangerous Logan   Mabuk Kepayang

    Padahal Logan sedang mengatur siasat dengan Ronny, agar Ronny bisa leluasa menjalankan aksinya. Kalau Winda lengah, Ronny bebas melakukan rencananya. "Benarkah? Kau benar-benar mau menemaniku? Kau tidak sedang membohongiku kan? Aku benar-benar akan marah loh kalau kamu sampai berbohong. Kau tahu kan," Winda berbalik dan kembali melangkah mendekati Logan, Dia memberikan aura penekanan agar masa yang sedang diincarnya tidak melarikan diri."Memangnya kamu pernah mendengar kalau aku berbohong? Kita tanda tangan kontrak dulu dan setelah itu aku akan menemanimu. Tentu saja dengan catatan yang aku buat," Winda tersenyum dan menggeleng pelan. Tatapannya kini sedang tertuju dengan serius pada Logan, dia tahu kalau mangsanya tidak akan dengan mudah ditaklukan.Dengan begitu dia yakin kalau perkataannya tadi memang benar-benar ditujukan untuknya. Setidaknya Winda harus merasa menang satu langkah karena saat ini tanpa perlu dia bujuk, Logan dengan sendirinya menawarkan sesuatu yang menggiurkan,

  • My Sweet Dangerous Logan   Masuk Perangkap

    Logan Mason berjalan gontai didampingi oleh Ronny yang sedang sibuk mengecek segala appointment juga berkas lewat benda pipih yang dibawanya. Mereka saat ini sedang berada di salah satu hotel bintang lima karena sang pembuat janji menginginkan pertemuannya di sana."Tuan, ibu Winda ingin membicarakan tentang perjanjian kita di dalam kamar yang sudah dipesannya. Apa Tuan yakin akan menemui dan menyetujui permintaannya sebelum kita tanda tangan," Ronny sedang membahas apapun yang tidak diinginkan tuannya. Dia tahu laki-laki pemilih dan serba banyak aturan itu akan paling malas berdekatan atau disentuh oleh seorang wanita.Apalagi Ronny tahu, Winda sang penanda tangan kontrak memang mengincarnya sejak lama."Suruh dua orang anak buah lagi untuk ikut dengan kita. Kita akan melakukan pertunjukan seperti biasa, jangan sampai dia tahu, kerjakan dengan rapi," ucap Logan sarkas dengan tatapan tajam.Tentu saja dia tidak akan mengizinkan siapapun untuk menyentuh atau berdekatan dengannya. Wan

  • My Sweet Dangerous Logan   Tidak Berhenti Berdebar

    "Eh iya, tunggu sebentar ya, Will. Mbok belum datang. Sudah siang banget lagi. Lagian tadi kenapa Lo nggak beli sarapan juga," Anna merasa nggak enak karena memang Willy hanya mementingkan dia terlebih dahulu."Tadi gue belum laper, Ann. Lagian yang utama kan Lo dulu. Perut Lo harus terisi," ucap Willy lirih dan dia duduk di pinggir ranjang sebelah tangan Anna. Tanpa sadar, Ann malah menatap wajah Willy dengan intens. Dia benar-benar tidak menyangka kalau Willy begitu perhatian padanya."Ya ampun Ann, combro, hihhhh … Lo kenapa lagi sih? Sekarang malah Lo ngeliatin muka Willy. Sialan. Kenapa juga nih jantung gue mendadak jedag jedug!" oceh Ann dalam hati yang tiba-tiba juga tidak bisa mengontrol hatinya. Jantungnya mulai berdetak cepat dan tidak teratur."Nih minum obatnya dulu," kata Will tiba-tiba lagi sudah menyodorkan satu persatu dari beberapa obat yang diberikan oleh dokter tadi. Kembali Ann menatap wajah Willy tanpa sadar."Kok bengong, ayo minum obatnya," tangan lain Willy men

  • My Sweet Dangerous Logan   Posisi Tidur

    "Diurut, Will? Ah, ini beneran Bella nggak apa apa kan Will? Itu kok sampai harus di urut juga? Padahal kamu bilang tadi baru balik dari rumah sakit," tampaknya Emaknya Ann masih belum percaya kalau Will benar-benar membawa putrinya ke rumah sakit."Beneran Tan, tadi Will beneran bawa Bella ke rumah sakit kok. Ada obat dari dokter nya kok. Sebentar ya Tan, Will ambil, kayaknya ketinggalan di dalam mobil!" Willy bergegas meninggalkan emaknya Ann saat dia merasa emaknya Ann menatapnya ragu."Aduh buset, emak gue curigaan bener deh. Segitu Willy ngomong bener aja nggak dipercaya apalagi kalo gue yang jelasin. Alamat gak akan dipercaya gue!" Batin Ann sedang bergemuruh dan sedikit cemas. Dia takut emaknya benar benar tidak percaya."Ini Tan, Tante boleh liat sendiri, ini resep dari dokter dan memang benar-benar baru diberikan hari ini. Juga rumah sakitnya juga, rumah sakit terdekat dari sini." Emaknya Ann sedang meneliti obat yang diberikan oleh Willy. Dan memang tidak dapat dihindari s

  • My Sweet Dangerous Logan   Kulit Pisang

    "Jangan khawatir, Buk, kan nona Bella berangkat sama tuan Willy. Kalau ada tuan Willy, Mbok yakin non Bella nggak akan kenapa-napa kok." Si Mbok berusaha meyakinkan agar nyonyanya sedikit lebih tenang. Tidak terlalu khawatir memikirkan kondisi putrinya saat ini. Meskipun memang pada kenyataannya emaknya Ann belum tahu kalau putrinya pergi kepeleset dari kamar mandi. "Gimana gak khawatir Mbok, kalau Bella kenapa-napa Aku bakal jadi sasaran bulan-bulanan dari tuan mu itu, Mbok tau kan gimana karakter papanya kan? Segala hal kalau ada sesuatu terutama mengenai Bella, dia pengennya sudah beres. Dia nggak akan menerima kekalahan atau melihat benda pusakanya kenapa-napa." Pastinya si Mbak tahu gimana kelakuan tuan dan nyonya terhadap nona semata wayang mereka. Mereka selalu menomor satukan dan memprioritaskan apapun tentang Anna. Terlebih lagi Ann bukan hanya anak semata wayang melainkan calon pewaris dari keluarga. "Mbok ngerti Bu, tapi Ibu harus yakin deh kalau sama tuan Willy, non Bel

  • My Sweet Dangerous Logan   Benda Pusaka

    Ann mencoba membangunkan Willy dalam efek mode on melamun. Tentu saja Willy masih tidak percaya dengan apa yang gadis itu katakan. Itu seperti dreams come true. Willy semakin percaya diri kalau teman barbarnya itu memiliki, ya paling tidak secuil perasaan yang sama untuknya. Setidaknya itu yang sedang Will pikirkan saat ini."Eh, iya, sorry, Anna. Gimana gimana?" Kelabakan juga Willy dibikinnya. Dia tidak ingin terciduk dan sampai diketahui kalau Willy menyimpan perasaan secara diam-diam."Gue bilang, iya, gue mau diperiksa. Tapi, lo nggak boleh kemana-mana. Lo harus ada di sisi gue. Gue nggak mau kalau sampai dokter masuk itu ngapa-ngapain gue. Pokoknya kalau ada hal yang buruk terjadi ama gue, lo yang harus bertanggung jawab ya Wil." Spontan saja Ann mengatakan hal itu. Mungkin dia tidak sedang berpikir normal, karena pikirannya saat ini tetap tertuju pada pinggangnya yang sakit."Iya, iya, Lo nggak usah khawatir. Yuk!" Willy membungkukkan tubuhnya dan mengangkat tubuh Anna kembali.

  • My Sweet Dangerous Logan   Tidak Kerasukan Iblis

    Logan masih melotot melihat kepergian gadis yang dianggapnya sampah itu. Tanpa sadar kakinya ikut melangkah. Ronny mengerutkan keningnya. Dia benar-benar tidak menyangka akan ada reaksi langka dari tuannya. Bahkan mungkin tuannya sudah dianggap manusia purba yang masuk museum nasional karena tidak pernah bersikap seperti itu."Tu–Tuan, maaf, Tuan Logan anda mau kemana?" Ronny menyusul dan mengingatkan, "Tuan, saya hanya mengingatkan, Tuan ada janji dengan Bu Winda …," kembali Ronny mengingat dan mengekor tuannya.Lalu Ronny menyentuh lengan tuannya, mencoba mengingatkan dan membuat tuannya sadar. Ronny merasa tuannya seperti terkena guna guna gadis sampah yang baru ditemuinya beberapa menit tadi.Logan menghentikan langkahnya. Dia kini sadar sepenuhnya. Apa yang dia lakukan saat tadi seperti berada diluar kesadarannya."Argh! Sial sekali. Ada apa denganmu, Logan? Kau bertingkah seperti orang gila. Kau bahkan ingin tahu kemana gadis sampah itu pergi. Benar-benar memalukan, Logan. Ini s

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status