Share

Kurang Kasih Sayang

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-12 22:03:57

"Awas, ya Mon, jangan iya-iya, gue serius, gue mau kok jadi jebakan buat abang lo yang ganteng itu!" Siska yang tidak akan mundur lagi, dia benar-benar sudah gila oleh ketampanan Logan Mason.

"Yah … gue nggak janji deh. Kalau itu, gue nggak bisa janji menjebak abang gue, dia paling waspada deh buat yang begituan. Gue pernah coba ngomong tuh dulu untuk ikut perjodohan malah ditolak mentah-mentah olehnya. Dia anti mainstream buat yang begituan deh!"

Mesti terdengarnya menjanjikan, Monica sebenarnya tidak ingin kalau abangnya itu jatuh ke tangan teman-temannya. Dia tahulah bagaimana sikap dan kelakuan teman-temannya. Setiap hari yang diinginkan hanya keluar belanja di mall, menghabiskan uang, hura-hura, minum di bar dan senang hang out bersama laki-laki manapun. Pokoknya cewek matrealistis abis.

Jadi, meskipun Monica gila dengan terong gede. Dia tidak mungkin menjual abangnya begitu saja. Apalagi keluarga Dorman bukan keluarga sembarangan. Keluarga mereka termasuk urutan keluarga juga pengusaha yang sukses di kalangan pebisnis.

"Hih! Seandainya saja malam ini abang lo mau gabung, Mon. Acaranya pasti akan lebih seru dan menarik. Gue bener-bener pengen lihat abang lo berbaur dengan kita-kita, Mon …," masih saja Siska mengharapkan durian runtuh atau bintang-bintang yang bertaburan di langit berjatuhan ke bumi.

"Udah udah nggak usah ngebahas abang gue terus, mending kita gabung sama yang lain, kayaknya di pinggir kolam suasananya makin panas itu," kode keras Monica menaikan kedua alisnya agar Siska maupun Rara mengakhiri perbincangan tentang abangnya, Logan.

Siska dan Rara mengalihkan pandangan pada kolam renang, secara spontan mereka tertuju ke sana. Dan benar saja suasana di pinggir kolam Memang benar-benar panas. Mereka para pasang laki-laki dan perempuan yang memakai bikini juga laki-laki dengan Boxer sedang melakukan pertunjukan saling membelit lidah atau meremas squishy dan empuk juga saling mendekat manja di dalam air.

"Sayang!" suara seorang laki-laki menghampiri Monica dan menggandeng pinggangnya.

"Albert, kamu sudah datang?" Reflek Monica bergelendot manja di dada laki-laki yang dipanggil Albert tadi.

"Iya, Honey, Aku kangen nih. Kamu nggak mau kasih aku hidangan pembuka," jelas Monica tahu apa yang sedang diinginkan Albert saat ini. Dia juga tidak munafik, Monica juga menunggu hal itu sejak tadi.

"Tunggu sebentar lagi ya, Beb, nggak enak nih sama yang lain. Kita gabung 5 atau 10 menit lagi, ya!" Albert sedang meremas bokong kenyal Monica. Dia sudah terlihat tidak sabar.

"Hmmm, yes, Honey, everything you want I am giving to you. Tapi, jangan lama-lama ya. Aku udah kangen berat nih." Itupun kode keras dari Albert kalau dia sebenarnya sudah tidak tahan untuk berduaan dengan Monica. Tapi acara malam ini meskipun bukan party spesial. Tetap saja Albert harus menghormati para teman-teman Monica yang sudah hadir.

"Iya, Beb, aku tahu kok, lagian ini kan sudah menjelang pagi. Kamu mau tunggu di kamar aku dulu? Nanti aku menyusul sebentar lagi. Soalnya di sini suasana sudah semakin panas," bisik Monica yang benar-benar melihat suasana pesta sudah mulai berubah sedikit sepi. Ia tahu kelakuan gila para teman kampusnya jika sedang melakukan party, ujung-ujungnya pasti hanya akan berakhir dengan urusan masing-masing.

Tentu saja urusan itu adalah urusan kenikmatan yang tiada tara yang bisa membuat mereka terbang ke langit ketujuh. Para teman Monica sudah saling memojok atau mencari tempat untuk bisa melakukan hal bebas lebih dari sekedar saling membelit bibir atau meremas squishy.

Kehidupan keluarga Mason, tepatnya Logan dan Monica Mason itu seperti belahan dua koin yang berbeda. Monica yang senang dengan pesta dan hura-hura sedangkan Logan tergolong laki-laki dingin dengan sikap tegas juga arogan. Bahkan wanita tidak berani mengganggu untuk hal-hal sepele.

Kehidupan bebas keluarga Mason tidak terlepas karena orang tua mereka tidak tinggal secara bersama. Monica memilih tinggal bersama dengan abangnya, Logan karena dia merasa bisa bebas tanpa adanya aturan dari orang tua.

Lagi-lagi bukan Logan membiarkan adiknya. Tapi, dia merasa kehidupan Monica dengan dirinya berbeda. Logan tidak ingin ikut campur, yang penting Monica masih berjalan sesuai dengan aturan. Tentu saja warning besar dari keluarga Mason adalah jangan sampai keluarganya terlibat skandal seperti barang-barang haram atau masuk ke dalam penjara.

Monica merasakan tangan Albert makin aktif di bokongnya, "Aku nggak mau menunggu sendirian di kamar kamu, honey. Aku maunya kita berdua masuk secara bersama-sama," suara manja dan serak Albert berbisik di telinga Monica.

Sebenarnya Albert bukan kekasih Monica. Dia hanya salah satu koleksi laki-laki yang akan digunakan Monica untuk melampiaskan segala hasratnya tentang terong gedong.

"Iya iya, yuk sekarang kita pergi!" Monica menarik tangan Albert untuk ikut bersamanya. Monica melihat panggung yang dibuatnya sudah benar-benar sepi, dengan para teman juga pasangan yang entah ke mana mereka mencari tempat yang cocok untuk melampiaskan semua hasrat mereka.

Namun, baru beberapa langkah ke sudut lorong. Albert sudah mendorong tubuh Monica ke tembok. Albert sepertinya sudah tidak tahan lagi. Dia segera menyerang bibir Monica nan sensual.

"Emmmm aah!" Monica mengerang saat Albert membabi buta menyerang bibir juga meremas squishy miliknya. Tangan Albert sudah menyusup ke balik gaun seksi juga pendek milik Monica. Tentu saja Monica hanya mengenakan kain penghalang yang mudah untuk digeser. Jadi kain penghalang yang digunakan tidak perlu repot-repot untuk diturunkan oleh Albert.

"Dasar kucing liar. Kau benar-benar sudah menunggu dan menggodaku dengan yang ini," tangan Albert sedang mengelus belahan bibir bawah milik Monica. Pasti dengan cepat bibir kenikmatan itu berubah berlendir dan basah.

"Tentu saja! Memangnya ada hal lain yang aku inginkan kalau sedang berduaan dengan kamu, Albert. Kamu cukup memberikan itu padaku dan setelah itu kamu bisa mendapatkan apapun yang kamu inginkan selama 1 bulan, bukan?" Kode keras untuk Albert. Albert tahu siapapun laki-laki yang berhasil mengajak tidur Monica dan juga bisa membuatnya senang, apapun keinginan laki-laki itu dalam satu bulan akan dituruti oleh Monica.

Sebenarnya Monica pun sama seperti Logan, abangnya. Dia tidak tergerak oleh yang namanya cinta. Mungkin dia juga tidak percaya pada cinta. Tapi, cara pergaulan Monica sudah terlebih dulu menikmati terong gedong seseorang dan bebes. Jadi, untuk perasaan cinta atau apapun itu Monica tidak akan percaya. Dia sepertinya telah kecewa pada suatu peristiwa. Yang membuat Monica berubah hingga menjadi sosok wanita yang hanya menyukai terong gede saja.

Aslinya, baik Logan maupun Monica adiknya, mereka berdua sebenarnya kurang kasih sayang. Orang tua mereka terlalu sibuk untuk mengembangkan bisnis dengan para kolega dan membebaskan apapun yang dilakukan oleh Luke maupun Monica.

Awalnya dulu, Monica hanya gadis polos yang tidak suka berpesta atau keluyuran tidak jelas saat bersama dengan teman-teman kampusnya. Ada suatu momen yang menjadi background sehingga Monica berubah drastis seperti itu. Di balik keluarga terhormat, tentu saja masih ada satu nilai cacat bagi keluarga Mosan yaitu pergaulan bebas dari Monica dan sikap dingin sedingin Salju dari Logan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • My Sweet Dangerous Logan   Letoy

    "Beb, kamu benar-benar mau melakukannya di sini?" Monica menahan gerakan jari Albert yang mencoba masuk dan mengorek belahan bibir bawah miliknya."Uhhm aku sudah nggak tahan, beb. Dimana saja, asalkan kamu pasangannya pagi ini. Aku akan membuat kamu puas sampai nggak bisa bangun," janji Albert saat akan mencetuskan aksi panasnya bersama dengan Monica. "Kamarku tidak jauh dari sini, Beb, kita lanjut di kamar saja, oke?" Albert sebenarnya ingin menolak apalagi sudah tanggung dengan jarinya yang mulai basah dengan cairan Monica yang sudah mulai menetes."UMM, baiklah!" tidak mau lama lama, Albert mengakat tubuh mungil berisi nan seksi milik Monica. Jelas siapapun akan iri dan ngiler ngeliat tubuh Monica yang serba berisi. Meski tubuhnya kecil, itu padat dan berisi Brukk! Dengan langkah cepat dan detik berikutnya Albert sudah membuka pintu dan menutup pintu kamar Monica."Ahh ummmm shhh!" Monica melenguh panjang saat tubuhnya di turunkan perlahan dan kini kakinya sedang dibuka lebar ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Kepeleset

    "Dasar Ann gak ada otaknya. Bisa-bisanya dia berpakaian seperti itu di saat tidur, dia benar-benar tidak tahu kalau aku sudah panas dingin dibuatnya." Oceh Willy dihati. Dia emosi ketika Anna masuk ke dalam kamar mandi. Dia mengatur nafasnya agar terong gedongnya turun dan tidak ikutan naik.Brukk! Gedebruk! Terdengar suara bantingan keras dari kamar mandi. Willy kaget dan segera menyusul ke dalam kamar mandi. Dilihatnya Ann sudah jatuh duduk di dalam kamar mandi sambil ngelus ngelus pantatnya."Ann, kenapa lo? Lo jatuh? Kayak anak kecil aja lo." Tahu tahu Willy memaki, tapi dia segera mendekati dan membantunya berdiri."Anjay lo malah marahin gue, sakit tahu pantat gue!" Sengit Ann membalas sahutan dari Willy. Dia merasa pinggangnya benar-benar hancur karena kepleset di kamar mandi."Ngapain sih lo? Lagian bisa pakai jatoh segala. Makanya kalau bangun tidur itu mata lo melek dulu jangan bangun-bangun dan langsung jalan ke kamar mandi. Lo nggak lihat keselamatan lo. Ini benar-benar

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Bekerja Sama

    "Will, lama banget sih lo, ngapain aja sih? Cepetan. Lo bego amat sih." Maki Anna tidak sabar saat ingin segera memakai perabotan untuk menutupi kedua benda kenyalnya."Sabar sih, Ann. Ini kan gue nggak tau Lo mau pake yang mana? Lagian Lo aja sih yang milih, kenapa harus gue!" oceh Willy, dia masih jetlag melihat semua perabotan milik teman barbarnya itu. Apalagi otot dan otaknya mulai tegang membayangkan hal lain dari perabotan yang akan dipakai teman barbarnya itu."Yaelah, itu kan warnanya sama semua. Lo ambil aja satu dan cepetan bantu gue buka baju, punggung gue sakit banget pas tangan gue naik keatas," Anna saat ini berbalik badan dan mencoba meloloskan kaos oblong kebesarannya dari kepala.Lalu sekarang secara perlahan punggung mulus miliknya terpampang jelas di mata Willy. Lagi lagi mata perjaka Willy ternodai, dia hanya bisa menahan terong gedongnya yang mulai sesak dibalik celana.Dia juga susah payah menelan air liurnya. Dia mencoba tetap fokus meskipun dari punggung mulus

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Ketemu Pawangnya

    "Nggak mau ah ribet!" Anna menolak usulan dari Willy untuk menulis secara bersama buat emaknya kalau kalau emaknya ke kamar mencarinya."Ya ampun, Ann, Lo jadi cewek males banget sih. Apa-apa nggak mau. Ini nggak mau itu nggak mau. Elo mah sama juga ngejerumusin gue. Menulis pesan sedikit mah nggak lama juga rugi kok, daripada khawatir atau lo mau dikasih hukuman sama dia nggak keluar rumah selama satu bulan." Anna memikirkan kembali apa yang diucapkan oleh Willy. Perkara tadi pulang telat aja gara-gara balapan liar emaknya udah nyap-nyap. Apalagi kalau dia menemukan kamar nya kosong, pasti tuduhannya macam-macam."Ya udah, gue bikin gue bikin. Elo nggak usah bawel deh kayak emak gue. Lama-lama lo udah mirip kayak dia. Gue bilang lo pergi aja deh ke kamar dia terus pinjam daster emak gue," Anna masih sewot saja kalo dia kalah adu bacot dengan Willy. Tapi, meskipun begitu, dia juga takut kalo ancaman emaknya beneran terjadi terus dia dilarang keluar rumah selama satu bulan. Anna tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Ke Rumah Sakit

    Gadis itu bisa dikatakan makhluk yang paling gengsi. Dia pasti akan malu kalau sampai ada yang tahu dia jatuh di kamar mandi apalagi kepleset air bekas mandi Willy. Mau menyalahkan orang pun sekarang sudah tidak ada gunanya karena sudah terjadi. Gadis itu hanya bisa menerima dengan pasrah dan tidak marah meskipun sebenarnya dia gondok setengah mati.Willy hanya melirik Ann yang memejamkan matanya lagi. Setidaknya baju yang digunakan Ann kali ini lebih tidak menyesatkan matanya. Tapi, jika dilirik lagi, ada seberkas senyuman mengalun indah di bibir Willy, ternyata dia lebih menyukai sosok Ann yang tidak banyak bicara dan berpenampilan layaknya gadis belia seumuran saat ini ketimbang dia harus mengenakan jaket kulit serba hitam mirip Catwoman saat di jalanan."Ya tuhan , Ann, Lo tuh manis banget kalo begini. Nggak akan ada orang yang tau kelakuan tuh 180 derajat bedanya kalo Lo lagi pake motor balap Lo. Gue lebih senang sosok Lo yang kayak gini!" Batin Willy sedang berbisik kembali. Di

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Buang

    Annabella hampir saja tidak bisa mengendalikan perasaannya yang tiba-tiba datang tanpa diundang."Anjayyyyyy, gue kenapa sih? Kok jadi tiba tiba begitu sama Willy. Uh, pasti ada yang salah nih sama otak gue. Gue yakin ini akibat gue kepleset di kamar mandi tadi," Annabella masih saja merutuki juga memaki sikap bodohnya. Gadis Itu masih tidak tahu dengan getaran dadakannya itu. Meski tergambar jelas, dia benar-benar tidak mengetahuinya karena memang dia belum pernah merasa jatuh cinta."Gue udah daftarin. Lo tunggu sebentar ya, dokternya masih dalam perjalanan. Apa Lo mau sesuatu? Kita kan tadi belum sempat sarapan pas berangkat," Willy yakin, teman barbarnya itu pasti kelaparan. Willy tidak ingin kalau gadis itu mereog tiba-tiba karena menahan lapar.Meski tadi mereka sudah pagi buta sarapan nasi goreng yang dibuatkan mbok, tetap saja itu hanya porsi untuk mengganjal perut. Tidak ada yang tahu kecuali Willy kalau porsi makan gadis itu super besar berbeda dengan ukuran tubuh mungilnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Mau Dibawa Kemana

    "Anjayyyyyy, dia bilang gue lalat pengganggu? Dia gila ya, dasar cowok bego, sialan!" Maki Anna di dalam hati dan matanya tetap sewot menatap laki-laki yang gak jelas di hadapannya itu."Heh, gue bukan sampah ya main sembarangan Lo buang buang. Gue ini anak orang, kalo ngomong diayak Lo. Pake ayakan yang gede, trus Lo liat tuh muka lo yang gede di depan kaca. Lo nggak buta kan? Masa cewek cantik begini Lo kira sampah! Sialan Lo!" Ocehan Anna tambah nggak jelas dan dia terus memaki sambil berkacak pinggang menatap judes laki-laki di hadapannya. Padahal jelas-jelas pinggang Anna sudah nyut-nyutan karena menahan sakit akibat terpeleset di kamar mandi rumahnya.Tapi, di luar dugaan laki-laki itu malah melengos dan berbalik badan akan pergi. Dia seakan tidak peduli oleh cacian yang keluar dari mulut gadis itu."Dasar sial. Apes banget gue, pas banget Willy nggak ada, gue malah ketemu cowok rese dan nggak jelas kayak tadi," Anna mengamuk, masih saja ngoceh, padahal laki-laki itu sudah perg

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Tidak Kerasukan Iblis

    Logan masih melotot melihat kepergian gadis yang dianggapnya sampah itu. Tanpa sadar kakinya ikut melangkah. Ronny mengerutkan keningnya. Dia benar-benar tidak menyangka akan ada reaksi langka dari tuannya. Bahkan mungkin tuannya sudah dianggap manusia purba yang masuk museum nasional karena tidak pernah bersikap seperti itu."Tu–Tuan, maaf, Tuan Logan anda mau kemana?" Ronny menyusul dan mengingatkan, "Tuan, saya hanya mengingatkan, Tuan ada janji dengan Bu Winda …," kembali Ronny mengingat dan mengekor tuannya.Lalu Ronny menyentuh lengan tuannya, mencoba mengingatkan dan membuat tuannya sadar. Ronny merasa tuannya seperti terkena guna guna gadis sampah yang baru ditemuinya beberapa menit tadi.Logan menghentikan langkahnya. Dia kini sadar sepenuhnya. Apa yang dia lakukan saat tadi seperti berada diluar kesadarannya."Argh! Sial sekali. Ada apa denganmu, Logan? Kau bertingkah seperti orang gila. Kau bahkan ingin tahu kemana gadis sampah itu pergi. Benar-benar memalukan, Logan. Ini s

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13

Bab terbaru

  • My Sweet Dangerous Logan   Selidiki Dia

    "Dasar wanita busuk. Mana sudi aku bercinta dengan wanita murahan sepertimu!" Logan menutup rapat pintu kamar hotel Winda dan meninggalkan Winda dengan dua orang suruhan yang sudah diatur Ronny. Tepatnya mereka memang anak buah Logan yang khusus ditugaskan untuk job seperti itu."Anda tidak apa-apa, Tuan?" Ronny menatap sesaat tuannya yang akan masuk ke dalam mobil."Sepertinya kita kembali ke apartemen saja, aku tidak mau sampai dilihat orang rumahku dalam kondisi menyebalkan seperti ini. Aku ingin membersihkan diriku dulu. Ini sangat bau dan tidak enak," ucap Logan merasa jijik dengan dirinya sendiri karena sudah dekat dekat dengan Winda.Ronny tahu pasti sangat sulit sekali untuk Tuannya bertemu dengan wanita tadi apalagi Tuan disentuh dan digoda seperti itu dari jarak dekat. Itu kenyataan yang luar biasa untuk Ronny tuannya tidak mencekik wanita tadi."Baik Tuan saya akan menjalankan mobil lebih cepat," Ronny memberikan isyarat untuk Tuannya saat membukakan pintu untuk tuannya s

  • My Sweet Dangerous Logan   Kalah Telak

    Winda benar-benar keki terhadap Ronny. Dia benar-benar ingin menyingkirkan Ronny secepat mungkin dari kamar mereka. Winda merasa Ronny adalah pengganggu besar untuk apa yang sedang ingin dilakukannya. Winda memang berencana ingin menaklukkan Logan dengan cara yang sedikit berbeda. Dia yakin dengan memberikan Logan minuman berkadar alkohol akan membuat laki-laki tampan itu tidak sadarkan diri dan takluk padanya."Ah, baiklah kau cerewet dan pengganggu sekali. Aku akan tanda tangan, tapi setelah ini, kau keluarlah dari kamarku. Aku hanya ingin mengobrol berdua saja dengan bosmu, kamu mengerti?" Itu adalah secara halus dari Winda. Dia benar-benar menginginkan Ronny segera pergi dari kamarnya."Dengan senang hati, Bu Winda, saya akan menuruti semua perintah anda asalkan Bu Winda tanda tangan kontrak kami terlebih dahulu. Tuan pun pasti tidak ingin waktu berharganya diganggu karena kehadiran saya," Ronny sedang menjalankan perannya untuk membuat tekanan yang tidak terlihat seperti memaksa

  • My Sweet Dangerous Logan   Mabuk Kepayang

    Padahal Logan sedang mengatur siasat dengan Ronny, agar Ronny bisa leluasa menjalankan aksinya. Kalau Winda lengah, Ronny bebas melakukan rencananya. "Benarkah? Kau benar-benar mau menemaniku? Kau tidak sedang membohongiku kan? Aku benar-benar akan marah loh kalau kamu sampai berbohong. Kau tahu kan," Winda berbalik dan kembali melangkah mendekati Logan, Dia memberikan aura penekanan agar masa yang sedang diincarnya tidak melarikan diri."Memangnya kamu pernah mendengar kalau aku berbohong? Kita tanda tangan kontrak dulu dan setelah itu aku akan menemanimu. Tentu saja dengan catatan yang aku buat," Winda tersenyum dan menggeleng pelan. Tatapannya kini sedang tertuju dengan serius pada Logan, dia tahu kalau mangsanya tidak akan dengan mudah ditaklukan.Dengan begitu dia yakin kalau perkataannya tadi memang benar-benar ditujukan untuknya. Setidaknya Winda harus merasa menang satu langkah karena saat ini tanpa perlu dia bujuk, Logan dengan sendirinya menawarkan sesuatu yang menggiurkan,

  • My Sweet Dangerous Logan   Masuk Perangkap

    Logan Mason berjalan gontai didampingi oleh Ronny yang sedang sibuk mengecek segala appointment juga berkas lewat benda pipih yang dibawanya. Mereka saat ini sedang berada di salah satu hotel bintang lima karena sang pembuat janji menginginkan pertemuannya di sana."Tuan, ibu Winda ingin membicarakan tentang perjanjian kita di dalam kamar yang sudah dipesannya. Apa Tuan yakin akan menemui dan menyetujui permintaannya sebelum kita tanda tangan," Ronny sedang membahas apapun yang tidak diinginkan tuannya. Dia tahu laki-laki pemilih dan serba banyak aturan itu akan paling malas berdekatan atau disentuh oleh seorang wanita.Apalagi Ronny tahu, Winda sang penanda tangan kontrak memang mengincarnya sejak lama."Suruh dua orang anak buah lagi untuk ikut dengan kita. Kita akan melakukan pertunjukan seperti biasa, jangan sampai dia tahu, kerjakan dengan rapi," ucap Logan sarkas dengan tatapan tajam.Tentu saja dia tidak akan mengizinkan siapapun untuk menyentuh atau berdekatan dengannya. Wan

  • My Sweet Dangerous Logan   Tidak Berhenti Berdebar

    "Eh iya, tunggu sebentar ya, Will. Mbok belum datang. Sudah siang banget lagi. Lagian tadi kenapa Lo nggak beli sarapan juga," Anna merasa nggak enak karena memang Willy hanya mementingkan dia terlebih dahulu."Tadi gue belum laper, Ann. Lagian yang utama kan Lo dulu. Perut Lo harus terisi," ucap Willy lirih dan dia duduk di pinggir ranjang sebelah tangan Anna. Tanpa sadar, Ann malah menatap wajah Willy dengan intens. Dia benar-benar tidak menyangka kalau Willy begitu perhatian padanya."Ya ampun Ann, combro, hihhhh … Lo kenapa lagi sih? Sekarang malah Lo ngeliatin muka Willy. Sialan. Kenapa juga nih jantung gue mendadak jedag jedug!" oceh Ann dalam hati yang tiba-tiba juga tidak bisa mengontrol hatinya. Jantungnya mulai berdetak cepat dan tidak teratur."Nih minum obatnya dulu," kata Will tiba-tiba lagi sudah menyodorkan satu persatu dari beberapa obat yang diberikan oleh dokter tadi. Kembali Ann menatap wajah Willy tanpa sadar."Kok bengong, ayo minum obatnya," tangan lain Willy men

  • My Sweet Dangerous Logan   Posisi Tidur

    "Diurut, Will? Ah, ini beneran Bella nggak apa apa kan Will? Itu kok sampai harus di urut juga? Padahal kamu bilang tadi baru balik dari rumah sakit," tampaknya Emaknya Ann masih belum percaya kalau Will benar-benar membawa putrinya ke rumah sakit."Beneran Tan, tadi Will beneran bawa Bella ke rumah sakit kok. Ada obat dari dokter nya kok. Sebentar ya Tan, Will ambil, kayaknya ketinggalan di dalam mobil!" Willy bergegas meninggalkan emaknya Ann saat dia merasa emaknya Ann menatapnya ragu."Aduh buset, emak gue curigaan bener deh. Segitu Willy ngomong bener aja nggak dipercaya apalagi kalo gue yang jelasin. Alamat gak akan dipercaya gue!" Batin Ann sedang bergemuruh dan sedikit cemas. Dia takut emaknya benar benar tidak percaya."Ini Tan, Tante boleh liat sendiri, ini resep dari dokter dan memang benar-benar baru diberikan hari ini. Juga rumah sakitnya juga, rumah sakit terdekat dari sini." Emaknya Ann sedang meneliti obat yang diberikan oleh Willy. Dan memang tidak dapat dihindari s

  • My Sweet Dangerous Logan   Kulit Pisang

    "Jangan khawatir, Buk, kan nona Bella berangkat sama tuan Willy. Kalau ada tuan Willy, Mbok yakin non Bella nggak akan kenapa-napa kok." Si Mbok berusaha meyakinkan agar nyonyanya sedikit lebih tenang. Tidak terlalu khawatir memikirkan kondisi putrinya saat ini. Meskipun memang pada kenyataannya emaknya Ann belum tahu kalau putrinya pergi kepeleset dari kamar mandi. "Gimana gak khawatir Mbok, kalau Bella kenapa-napa Aku bakal jadi sasaran bulan-bulanan dari tuan mu itu, Mbok tau kan gimana karakter papanya kan? Segala hal kalau ada sesuatu terutama mengenai Bella, dia pengennya sudah beres. Dia nggak akan menerima kekalahan atau melihat benda pusakanya kenapa-napa." Pastinya si Mbak tahu gimana kelakuan tuan dan nyonya terhadap nona semata wayang mereka. Mereka selalu menomor satukan dan memprioritaskan apapun tentang Anna. Terlebih lagi Ann bukan hanya anak semata wayang melainkan calon pewaris dari keluarga. "Mbok ngerti Bu, tapi Ibu harus yakin deh kalau sama tuan Willy, non Bel

  • My Sweet Dangerous Logan   Benda Pusaka

    Ann mencoba membangunkan Willy dalam efek mode on melamun. Tentu saja Willy masih tidak percaya dengan apa yang gadis itu katakan. Itu seperti dreams come true. Willy semakin percaya diri kalau teman barbarnya itu memiliki, ya paling tidak secuil perasaan yang sama untuknya. Setidaknya itu yang sedang Will pikirkan saat ini."Eh, iya, sorry, Anna. Gimana gimana?" Kelabakan juga Willy dibikinnya. Dia tidak ingin terciduk dan sampai diketahui kalau Willy menyimpan perasaan secara diam-diam."Gue bilang, iya, gue mau diperiksa. Tapi, lo nggak boleh kemana-mana. Lo harus ada di sisi gue. Gue nggak mau kalau sampai dokter masuk itu ngapa-ngapain gue. Pokoknya kalau ada hal yang buruk terjadi ama gue, lo yang harus bertanggung jawab ya Wil." Spontan saja Ann mengatakan hal itu. Mungkin dia tidak sedang berpikir normal, karena pikirannya saat ini tetap tertuju pada pinggangnya yang sakit."Iya, iya, Lo nggak usah khawatir. Yuk!" Willy membungkukkan tubuhnya dan mengangkat tubuh Anna kembali.

  • My Sweet Dangerous Logan   Tidak Kerasukan Iblis

    Logan masih melotot melihat kepergian gadis yang dianggapnya sampah itu. Tanpa sadar kakinya ikut melangkah. Ronny mengerutkan keningnya. Dia benar-benar tidak menyangka akan ada reaksi langka dari tuannya. Bahkan mungkin tuannya sudah dianggap manusia purba yang masuk museum nasional karena tidak pernah bersikap seperti itu."Tu–Tuan, maaf, Tuan Logan anda mau kemana?" Ronny menyusul dan mengingatkan, "Tuan, saya hanya mengingatkan, Tuan ada janji dengan Bu Winda …," kembali Ronny mengingat dan mengekor tuannya.Lalu Ronny menyentuh lengan tuannya, mencoba mengingatkan dan membuat tuannya sadar. Ronny merasa tuannya seperti terkena guna guna gadis sampah yang baru ditemuinya beberapa menit tadi.Logan menghentikan langkahnya. Dia kini sadar sepenuhnya. Apa yang dia lakukan saat tadi seperti berada diluar kesadarannya."Argh! Sial sekali. Ada apa denganmu, Logan? Kau bertingkah seperti orang gila. Kau bahkan ingin tahu kemana gadis sampah itu pergi. Benar-benar memalukan, Logan. Ini s

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status