Share

Salah Minum Obat

last update Last Updated: 2025-01-12 22:02:56

Untung ibunya Ann percaya. Dia hanya geleng-geleng kepala saat melihat anak gadisnya ngeloyor pergi sambil menggandeng lengan Will. Saking percaya dengan Willy, ibunya Ann tidak pernah protes kalau anak perawannya membawa masuk dia ke dalam kamar. Ibunya percaya betul, karena dia sudah menganggap Willy seperti anak laki-laki di keluarga Lourdes.

Jadi William Bolton alias Willy sering menginap di rumahnya. Lalu untuk urusan backup memback up dia akan maju sebagai pembela gadis itu.

Suara pintu ditutup Ann. Kini Dia bisa bernafas lega.

"Gue mandi sebentar ya, Will. Badan gue lengket banget!" Ann berjalan ke arah lemari baju mengambil handuk dan memasuki kamar mandi yang tidak jauh dari lemari bajunya.

"Dasar cewek bar bar. Untung aja gue masih waras, Ann, kalau gue nggak tahan, tadi di mobil lo udah gua makan habis. Sabar Willy sabar, tunggu sebentar lagi. Ann pasti akan sadar dan memahami perasaan lo," comel hati Will kecut berbicara sendiri sambil menatap gadis itu masuk kamar mandi. Dia mengelus dada saking menahan diri dengan sikap Bar-barnya Ann.

“Will, Willy!!" teriakan Ann dari kamar mandi. Dia kaget dan mendekat, dia mengetuk pintu kamar mandi.

"Ada apa?"

"Tolong ambilin kutang ama daleman gue di lemari. Tadi gue lupa bawa," ucapnya tanpa dosa.

"Apaan?" Dia merasa telinganya salah dengar.

"Lo budek, yaaa? Gue bilang, ambilin kutang gue ama daleman. Ambil yang warna hitam. Lo ngerti kan?" Mata Will melotot sambil menelan ludah. Sekali lagi, dia dihadapkan dengan sikap bar-barnya.

"Lo jangan gila, Ann. Masa gue buka lemari baju lo!" protesnya. Dia bukan tidak terima, tapi didalam mobil saja dia sudah mengatur adik kecilnya agar tidak berbuat aksi yang nyeleneh. Eh, sekarang, si putri bar bar seakan menggoda dengan permintaan gilanya.

"Ya ampun, Will!" Dan, brakk!! Pintu kamar mandi dibuka, Ann keluar dari kamar mandi. Jeng jeng jeng, Ann melenggang tanpa dosa. Balutan tubuhnya hanya tertutup setengah. Selama ini, meski Wil sering menginap, dia tidak pernah bersikap seperti itu. Kebanyakan gadis itu langsung tidur menggunakan baju yang dipakainya. Tetapi, malam ini berbeda, Ann nggak ingin sampai ibunya tahu atau mencium aroma bensin ataupun knalpot motor dari tubuhnya.

"Elo kalo budek? Besok siang apa sore kita ke dokter THT. Masa lo nggak ngerti kutang. Ini kutang nih, ini…." Ann kembali melakukan aksi gilanya. Melemparkan kutang tadi ke wajahnya.

"Sialan lo! Gue paham kali. Tapi, gila aja, masa yang beginian gue yang ambil juga. Lo kira-kira sedikit. Begini juga gue masih lelaki normal," oceh cicitnya, sebenarnya dia sedang menegaskan diri dan memproklamirkan bahwa saat ini Willy tidak menganggapnya sebagai teman laki-laki lagi.

"Apaan sih, Lo? Nggak jelas. Ngapain sih ngomong begituan terus. Mau lo, Bram apa Bisma, sama aja, temen gue. Paham kan lo!" Mau dibilang bagaimanpun Annabella tetap nggak peka. Kembali Willy menghela napas dan mengusap dadanya.

"Terserah. Gue ngantuk. Gue tidur duluan!" Panas kalau terus beradu debat dengan Ann yang nggak mau kalah. Willy memilih pergi. Willy berjalan ke arah sofa yang nggak jauh dari kasur gadis bar-bar itu. Melemparkan diri lalu segera memejamkan matanya.

"Ya ampun, Ann, Kapan lo bakal ngerti perasaan gue," ucap Willy dalam hati.

Suara ketukan pintu berbunyi. Annabella berjalan mendekat dan membuka pintunya.

"Non Bella, ini mau ditaruh di mana?" seorang pelayan rumahan berusia paruh baya dengan pakaian daster sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

"Eh, mbok Ro, ini pasti Mama yang nyuruh ya?"

"Iya Non, Ibu bilang, non Bella laper. Jadi Mbok Roro tadi bikinin nasi goreng. Nggak apa-apa kan, Non? Soalnya kalau bikin makanan lain takut kelamaan, jadi Mbok bikin aja yang simple," Mbok Roro berjalan masuk saat Ann membuka pintunya.

"Iya, Mbok, nggak apa-apa kok. Yang penting aku masih bisa isi perut. Tadi pas belajar sama Willy, Dian belum sempat makan," ucapannya lemah gemulai berbeda dengan Ann saat berbicara dengan Willy.

"Huh, bisa aja tuh bacot si Ann kalo di depan pembantunya," oceh hati Willy lagi. Dia belum benar-benar tidur karena telinganya sedang menguping pembicaraan gadis itu dengan sang pembantu.

"Ya udah, Non, ini Mbok taruh sini aja ya," Mboki meletakkan nampan yang berisi dua piring nasi goreng dan dua gelas air mineral.

"Iya, Mbok. Makasih banyak ya, Mbok. Aku jadi ngerepotin Mbok malam-malam begini, eh salah, maksudku pagi deh, hehehe," Ann menggaruk kepalanya yang tidak gatal berakting jadi putri malu lagi.

Mbok keluar kamar dan Ann segera menutup juga mengunci pintu kamarnya. Dia tidak ingin kalau tiba-tiba emaknya masuk atau Mbok yang dikenal sebagai intel emaknya menerobos juga melaporkan kegiatannya di dalam kamar bersama Willy.

"Woi! Bangun nggak usah pura-pura tidur lagi lo!" Teriakannya sambil melemparkan bantal ke wajah Willy yang masih pura-pura tidur.

"Anjaaaay!" Willy spontan terbangun tepat saat bantal yang dilempar tadi menghantam wajahnya, "kira kira sedikit, gue orang bukan patung!" omel cicit Willy lagi.

"Yaelah segitu aja lo sewot. Sini makan dulu. Lo juga lapar kan. Habis itu lo lanjut molor lagi," tetap saja bahasa Ann bar bar saat bersama dengan Willy. Willy duduk sebentar lalu beranjak dan mendekat kearah meja kecil di depan kasur Ann. Ann dan Willy duduk di lantai tanpa alas.

Diam diam Willy melirik cara makan gadis itu. Kaki satu dilipat dan yang satu jadi penopang tangannya. Benar benar makan seperti laki-laki.

"Ann!" jujur Willy merasa sedikit terganggu. Terganggu karena dengan posisi seperti itu dalaman hitam berenda milik Ann langsung terpajang dimata Willy.

Gadis itu tidur dengan memakai kaos kebesaran hingga kutang hitamnya juga terlihat tembus pandang dimata Willy.

"Hmmm!"

"Lo nggak bisa duduk yang benar?"

"Apaan sih lo?" Dia menoleh dengan mulut yang penuh dengan nasi.

"Astaga, Ann , ya ampun!" saking kesalnya Willy menoyor kepala gadis itu.

"Anjay! Sialan! Apaan sih? Nggak jelas banget sih lo!" omelnya, tapi dia nggak membalas toyoran Willy.

"Lo nggak bisa apa …." Willy sedikit ragu mengatakannya.

"Bisa apaan? Hmm?"

"Itu, duduk lo," Willy memberi kode dengan satu alisnya yang diangkat.

"Duduk gue? Kenapa duduk gue?" masih saja Ann nggak sadar diri.

"Iya, duduk lo, bisa gak lo bersikap layaknya anak perempuan," meluncur juga dari mulut Willy.

"Apaan sih??" malah Ann mengerutkan dahinya.

"Iya, lo kan perempuan, duduk lo bisa dong lebih sopan. Apalagi di depan cowok. Ditata gitu!" seketika mulut Ann membuka dengan lebar.

Hampir saja dia nggak percaya. Anna spontan menjatuhkan sendoknya lalu memegang jidat Willy, setelah itu tangannya dia agak sedikit mengangkat pantatnya. Menempelkan tangan tadi yang sempat di tempel di jidat Willy.

"Anjay. Salah minum obat. Sakit jiwa lo ya? Kok lo kayak emak gue. Atau jangan bilang ini emak gue yang nyuruh lo. Nggak gak. Gue yakin, lo salah minum obat," Anna masih nggak percaya kalo Willy akan mengatakan hal seperti tadi.

"Ya ampun, Anna, salah aja gue. Malah dikira gue salah minum obat. Lo tau gak sih? Gue tuh perhatian ama lo. Tolong peka sedikit, Ann. Gue sayang sama Lo, Ann!" oceh cicit Willy di hati lagi sambil menatap wajah gadis itu yang kaku kayak kanebo kering.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • My Sweet Dangerous Logan   Abang Gila

    "Bacot lo, Ann Dasar cewek nggak ada otaknya lo! Nggak ada akhlaknya!" omel Willy, dia bicara sambil ngegas dan memasukkan dengan cepat sedokan nasi goreng agar menyumpal mulutnya. Sepertinya Willy sudah malas berbicara dengannya."Aahhh, lumayanlah buat ganjel perut," ucapnya sambil mengelus perut. Dia mengabaikan ocehan yang keluar dari mulut Willy."Gila lo ya, Anna, atau benar-benar lo nggak akan sadar. Kalau begini terus mana ada cowok yang mau sama lo," Willy sedang mengingatkan. Padahal di balik semua itu dia sedang mencoba mendekati hati Anna."EGP! Emangnya Gue perlu. Gue masih bisa sendiri kali. Lo nggak lihat, emangnya gue kurang apa? Duit bokap gue banyak. Perusahaan bokap gue juga berjibun. Sekarang apa masih perlu laki-laki di hidup gue?" Willy hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya dia masih membutuhkan usaha yang lebih keras agar teman barbarnya itu segera sadar."Terserah lo. Gue cuman bilangin jangan sampai emak lu nyap-nyap lagi. Secara itu gue rasa emak lu pasti

    Last Updated : 2025-01-12
  • My Sweet Dangerous Logan   Kurang Kasih Sayang

    "Awas, ya Mon, jangan iya-iya, gue serius, gue mau kok jadi jebakan buat abang lo yang ganteng itu!" Siska yang tidak akan mundur lagi, dia benar-benar sudah gila oleh ketampanan Logan Mason."Yah … gue nggak janji deh. Kalau itu, gue nggak bisa janji menjebak abang gue, dia paling waspada deh buat yang begituan. Gue pernah coba ngomong tuh dulu untuk ikut perjodohan malah ditolak mentah-mentah olehnya. Dia anti mainstream buat yang begituan deh!"Mesti terdengarnya menjanjikan, Monica sebenarnya tidak ingin kalau abangnya itu jatuh ke tangan teman-temannya. Dia tahulah bagaimana sikap dan kelakuan teman-temannya. Setiap hari yang diinginkan hanya keluar belanja di mall, menghabiskan uang, hura-hura, minum di bar dan senang hang out bersama laki-laki manapun. Pokoknya cewek matrealistis abis. Jadi, meskipun Monica gila dengan terong gede. Dia tidak mungkin menjual abangnya begitu saja. Apalagi keluarga Dorman bukan keluarga sembarangan. Keluarga mereka termasuk urutan keluarga juga p

    Last Updated : 2025-01-12
  • My Sweet Dangerous Logan   Letoy

    "Beb, kamu benar-benar mau melakukannya di sini?" Monica menahan gerakan jari Albert yang mencoba masuk dan mengorek belahan bibir bawah miliknya."Uhhm aku sudah nggak tahan, beb. Dimana saja, asalkan kamu pasangannya pagi ini. Aku akan membuat kamu puas sampai nggak bisa bangun," janji Albert saat akan mencetuskan aksi panasnya bersama dengan Monica. "Kamarku tidak jauh dari sini, Beb, kita lanjut di kamar saja, oke?" Albert sebenarnya ingin menolak apalagi sudah tanggung dengan jarinya yang mulai basah dengan cairan Monica yang sudah mulai menetes."UMM, baiklah!" tidak mau lama lama, Albert mengakat tubuh mungil berisi nan seksi milik Monica. Jelas siapapun akan iri dan ngiler ngeliat tubuh Monica yang serba berisi. Meski tubuhnya kecil, itu padat dan berisi Brukk! Dengan langkah cepat dan detik berikutnya Albert sudah membuka pintu dan menutup pintu kamar Monica."Ahh ummmm shhh!" Monica melenguh panjang saat tubuhnya di turunkan perlahan dan kini kakinya sedang dibuka lebar ke

    Last Updated : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Kepeleset

    "Dasar Ann gak ada otaknya. Bisa-bisanya dia berpakaian seperti itu di saat tidur, dia benar-benar tidak tahu kalau aku sudah panas dingin dibuatnya." Oceh Willy dihati. Dia emosi ketika Anna masuk ke dalam kamar mandi. Dia mengatur nafasnya agar terong gedongnya turun dan tidak ikutan naik.Brukk! Gedebruk! Terdengar suara bantingan keras dari kamar mandi. Willy kaget dan segera menyusul ke dalam kamar mandi. Dilihatnya Ann sudah jatuh duduk di dalam kamar mandi sambil ngelus ngelus pantatnya."Ann, kenapa lo? Lo jatuh? Kayak anak kecil aja lo." Tahu tahu Willy memaki, tapi dia segera mendekati dan membantunya berdiri."Anjay lo malah marahin gue, sakit tahu pantat gue!" Sengit Ann membalas sahutan dari Willy. Dia merasa pinggangnya benar-benar hancur karena kepleset di kamar mandi."Ngapain sih lo? Lagian bisa pakai jatoh segala. Makanya kalau bangun tidur itu mata lo melek dulu jangan bangun-bangun dan langsung jalan ke kamar mandi. Lo nggak lihat keselamatan lo. Ini benar-benar

    Last Updated : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Bekerja Sama

    "Will, lama banget sih lo, ngapain aja sih? Cepetan. Lo bego amat sih." Maki Anna tidak sabar saat ingin segera memakai perabotan untuk menutupi kedua benda kenyalnya."Sabar sih, Ann. Ini kan gue nggak tau Lo mau pake yang mana? Lagian Lo aja sih yang milih, kenapa harus gue!" oceh Willy, dia masih jetlag melihat semua perabotan milik teman barbarnya itu. Apalagi otot dan otaknya mulai tegang membayangkan hal lain dari perabotan yang akan dipakai teman barbarnya itu."Yaelah, itu kan warnanya sama semua. Lo ambil aja satu dan cepetan bantu gue buka baju, punggung gue sakit banget pas tangan gue naik keatas," Anna saat ini berbalik badan dan mencoba meloloskan kaos oblong kebesarannya dari kepala.Lalu sekarang secara perlahan punggung mulus miliknya terpampang jelas di mata Willy. Lagi lagi mata perjaka Willy ternodai, dia hanya bisa menahan terong gedongnya yang mulai sesak dibalik celana.Dia juga susah payah menelan air liurnya. Dia mencoba tetap fokus meskipun dari punggung mulus

    Last Updated : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Ketemu Pawangnya

    "Nggak mau ah ribet!" Anna menolak usulan dari Willy untuk menulis secara bersama buat emaknya kalau kalau emaknya ke kamar mencarinya."Ya ampun, Ann, Lo jadi cewek males banget sih. Apa-apa nggak mau. Ini nggak mau itu nggak mau. Elo mah sama juga ngejerumusin gue. Menulis pesan sedikit mah nggak lama juga rugi kok, daripada khawatir atau lo mau dikasih hukuman sama dia nggak keluar rumah selama satu bulan." Anna memikirkan kembali apa yang diucapkan oleh Willy. Perkara tadi pulang telat aja gara-gara balapan liar emaknya udah nyap-nyap. Apalagi kalau dia menemukan kamar nya kosong, pasti tuduhannya macam-macam."Ya udah, gue bikin gue bikin. Elo nggak usah bawel deh kayak emak gue. Lama-lama lo udah mirip kayak dia. Gue bilang lo pergi aja deh ke kamar dia terus pinjam daster emak gue," Anna masih sewot saja kalo dia kalah adu bacot dengan Willy. Tapi, meskipun begitu, dia juga takut kalo ancaman emaknya beneran terjadi terus dia dilarang keluar rumah selama satu bulan. Anna tidak

    Last Updated : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Ke Rumah Sakit

    Gadis itu bisa dikatakan makhluk yang paling gengsi. Dia pasti akan malu kalau sampai ada yang tahu dia jatuh di kamar mandi apalagi kepleset air bekas mandi Willy. Mau menyalahkan orang pun sekarang sudah tidak ada gunanya karena sudah terjadi. Gadis itu hanya bisa menerima dengan pasrah dan tidak marah meskipun sebenarnya dia gondok setengah mati.Willy hanya melirik Ann yang memejamkan matanya lagi. Setidaknya baju yang digunakan Ann kali ini lebih tidak menyesatkan matanya. Tapi, jika dilirik lagi, ada seberkas senyuman mengalun indah di bibir Willy, ternyata dia lebih menyukai sosok Ann yang tidak banyak bicara dan berpenampilan layaknya gadis belia seumuran saat ini ketimbang dia harus mengenakan jaket kulit serba hitam mirip Catwoman saat di jalanan."Ya tuhan , Ann, Lo tuh manis banget kalo begini. Nggak akan ada orang yang tau kelakuan tuh 180 derajat bedanya kalo Lo lagi pake motor balap Lo. Gue lebih senang sosok Lo yang kayak gini!" Batin Willy sedang berbisik kembali. Di

    Last Updated : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Buang

    Annabella hampir saja tidak bisa mengendalikan perasaannya yang tiba-tiba datang tanpa diundang."Anjayyyyyy, gue kenapa sih? Kok jadi tiba tiba begitu sama Willy. Uh, pasti ada yang salah nih sama otak gue. Gue yakin ini akibat gue kepleset di kamar mandi tadi," Annabella masih saja merutuki juga memaki sikap bodohnya. Gadis Itu masih tidak tahu dengan getaran dadakannya itu. Meski tergambar jelas, dia benar-benar tidak mengetahuinya karena memang dia belum pernah merasa jatuh cinta."Gue udah daftarin. Lo tunggu sebentar ya, dokternya masih dalam perjalanan. Apa Lo mau sesuatu? Kita kan tadi belum sempat sarapan pas berangkat," Willy yakin, teman barbarnya itu pasti kelaparan. Willy tidak ingin kalau gadis itu mereog tiba-tiba karena menahan lapar.Meski tadi mereka sudah pagi buta sarapan nasi goreng yang dibuatkan mbok, tetap saja itu hanya porsi untuk mengganjal perut. Tidak ada yang tahu kecuali Willy kalau porsi makan gadis itu super besar berbeda dengan ukuran tubuh mungilnya

    Last Updated : 2025-03-13

Latest chapter

  • My Sweet Dangerous Logan   Selidiki Dia

    "Dasar wanita busuk. Mana sudi aku bercinta dengan wanita murahan sepertimu!" Logan menutup rapat pintu kamar hotel Winda dan meninggalkan Winda dengan dua orang suruhan yang sudah diatur Ronny. Tepatnya mereka memang anak buah Logan yang khusus ditugaskan untuk job seperti itu."Anda tidak apa-apa, Tuan?" Ronny menatap sesaat tuannya yang akan masuk ke dalam mobil."Sepertinya kita kembali ke apartemen saja, aku tidak mau sampai dilihat orang rumahku dalam kondisi menyebalkan seperti ini. Aku ingin membersihkan diriku dulu. Ini sangat bau dan tidak enak," ucap Logan merasa jijik dengan dirinya sendiri karena sudah dekat dekat dengan Winda.Ronny tahu pasti sangat sulit sekali untuk Tuannya bertemu dengan wanita tadi apalagi Tuan disentuh dan digoda seperti itu dari jarak dekat. Itu kenyataan yang luar biasa untuk Ronny tuannya tidak mencekik wanita tadi."Baik Tuan saya akan menjalankan mobil lebih cepat," Ronny memberikan isyarat untuk Tuannya saat membukakan pintu untuk tuannya s

  • My Sweet Dangerous Logan   Kalah Telak

    Winda benar-benar keki terhadap Ronny. Dia benar-benar ingin menyingkirkan Ronny secepat mungkin dari kamar mereka. Winda merasa Ronny adalah pengganggu besar untuk apa yang sedang ingin dilakukannya. Winda memang berencana ingin menaklukkan Logan dengan cara yang sedikit berbeda. Dia yakin dengan memberikan Logan minuman berkadar alkohol akan membuat laki-laki tampan itu tidak sadarkan diri dan takluk padanya."Ah, baiklah kau cerewet dan pengganggu sekali. Aku akan tanda tangan, tapi setelah ini, kau keluarlah dari kamarku. Aku hanya ingin mengobrol berdua saja dengan bosmu, kamu mengerti?" Itu adalah secara halus dari Winda. Dia benar-benar menginginkan Ronny segera pergi dari kamarnya."Dengan senang hati, Bu Winda, saya akan menuruti semua perintah anda asalkan Bu Winda tanda tangan kontrak kami terlebih dahulu. Tuan pun pasti tidak ingin waktu berharganya diganggu karena kehadiran saya," Ronny sedang menjalankan perannya untuk membuat tekanan yang tidak terlihat seperti memaksa

  • My Sweet Dangerous Logan   Mabuk Kepayang

    Padahal Logan sedang mengatur siasat dengan Ronny, agar Ronny bisa leluasa menjalankan aksinya. Kalau Winda lengah, Ronny bebas melakukan rencananya. "Benarkah? Kau benar-benar mau menemaniku? Kau tidak sedang membohongiku kan? Aku benar-benar akan marah loh kalau kamu sampai berbohong. Kau tahu kan," Winda berbalik dan kembali melangkah mendekati Logan, Dia memberikan aura penekanan agar masa yang sedang diincarnya tidak melarikan diri."Memangnya kamu pernah mendengar kalau aku berbohong? Kita tanda tangan kontrak dulu dan setelah itu aku akan menemanimu. Tentu saja dengan catatan yang aku buat," Winda tersenyum dan menggeleng pelan. Tatapannya kini sedang tertuju dengan serius pada Logan, dia tahu kalau mangsanya tidak akan dengan mudah ditaklukan.Dengan begitu dia yakin kalau perkataannya tadi memang benar-benar ditujukan untuknya. Setidaknya Winda harus merasa menang satu langkah karena saat ini tanpa perlu dia bujuk, Logan dengan sendirinya menawarkan sesuatu yang menggiurkan,

  • My Sweet Dangerous Logan   Masuk Perangkap

    Logan Mason berjalan gontai didampingi oleh Ronny yang sedang sibuk mengecek segala appointment juga berkas lewat benda pipih yang dibawanya. Mereka saat ini sedang berada di salah satu hotel bintang lima karena sang pembuat janji menginginkan pertemuannya di sana."Tuan, ibu Winda ingin membicarakan tentang perjanjian kita di dalam kamar yang sudah dipesannya. Apa Tuan yakin akan menemui dan menyetujui permintaannya sebelum kita tanda tangan," Ronny sedang membahas apapun yang tidak diinginkan tuannya. Dia tahu laki-laki pemilih dan serba banyak aturan itu akan paling malas berdekatan atau disentuh oleh seorang wanita.Apalagi Ronny tahu, Winda sang penanda tangan kontrak memang mengincarnya sejak lama."Suruh dua orang anak buah lagi untuk ikut dengan kita. Kita akan melakukan pertunjukan seperti biasa, jangan sampai dia tahu, kerjakan dengan rapi," ucap Logan sarkas dengan tatapan tajam.Tentu saja dia tidak akan mengizinkan siapapun untuk menyentuh atau berdekatan dengannya. Wan

  • My Sweet Dangerous Logan   Tidak Berhenti Berdebar

    "Eh iya, tunggu sebentar ya, Will. Mbok belum datang. Sudah siang banget lagi. Lagian tadi kenapa Lo nggak beli sarapan juga," Anna merasa nggak enak karena memang Willy hanya mementingkan dia terlebih dahulu."Tadi gue belum laper, Ann. Lagian yang utama kan Lo dulu. Perut Lo harus terisi," ucap Willy lirih dan dia duduk di pinggir ranjang sebelah tangan Anna. Tanpa sadar, Ann malah menatap wajah Willy dengan intens. Dia benar-benar tidak menyangka kalau Willy begitu perhatian padanya."Ya ampun Ann, combro, hihhhh … Lo kenapa lagi sih? Sekarang malah Lo ngeliatin muka Willy. Sialan. Kenapa juga nih jantung gue mendadak jedag jedug!" oceh Ann dalam hati yang tiba-tiba juga tidak bisa mengontrol hatinya. Jantungnya mulai berdetak cepat dan tidak teratur."Nih minum obatnya dulu," kata Will tiba-tiba lagi sudah menyodorkan satu persatu dari beberapa obat yang diberikan oleh dokter tadi. Kembali Ann menatap wajah Willy tanpa sadar."Kok bengong, ayo minum obatnya," tangan lain Willy men

  • My Sweet Dangerous Logan   Posisi Tidur

    "Diurut, Will? Ah, ini beneran Bella nggak apa apa kan Will? Itu kok sampai harus di urut juga? Padahal kamu bilang tadi baru balik dari rumah sakit," tampaknya Emaknya Ann masih belum percaya kalau Will benar-benar membawa putrinya ke rumah sakit."Beneran Tan, tadi Will beneran bawa Bella ke rumah sakit kok. Ada obat dari dokter nya kok. Sebentar ya Tan, Will ambil, kayaknya ketinggalan di dalam mobil!" Willy bergegas meninggalkan emaknya Ann saat dia merasa emaknya Ann menatapnya ragu."Aduh buset, emak gue curigaan bener deh. Segitu Willy ngomong bener aja nggak dipercaya apalagi kalo gue yang jelasin. Alamat gak akan dipercaya gue!" Batin Ann sedang bergemuruh dan sedikit cemas. Dia takut emaknya benar benar tidak percaya."Ini Tan, Tante boleh liat sendiri, ini resep dari dokter dan memang benar-benar baru diberikan hari ini. Juga rumah sakitnya juga, rumah sakit terdekat dari sini." Emaknya Ann sedang meneliti obat yang diberikan oleh Willy. Dan memang tidak dapat dihindari s

  • My Sweet Dangerous Logan   Kulit Pisang

    "Jangan khawatir, Buk, kan nona Bella berangkat sama tuan Willy. Kalau ada tuan Willy, Mbok yakin non Bella nggak akan kenapa-napa kok." Si Mbok berusaha meyakinkan agar nyonyanya sedikit lebih tenang. Tidak terlalu khawatir memikirkan kondisi putrinya saat ini. Meskipun memang pada kenyataannya emaknya Ann belum tahu kalau putrinya pergi kepeleset dari kamar mandi. "Gimana gak khawatir Mbok, kalau Bella kenapa-napa Aku bakal jadi sasaran bulan-bulanan dari tuan mu itu, Mbok tau kan gimana karakter papanya kan? Segala hal kalau ada sesuatu terutama mengenai Bella, dia pengennya sudah beres. Dia nggak akan menerima kekalahan atau melihat benda pusakanya kenapa-napa." Pastinya si Mbak tahu gimana kelakuan tuan dan nyonya terhadap nona semata wayang mereka. Mereka selalu menomor satukan dan memprioritaskan apapun tentang Anna. Terlebih lagi Ann bukan hanya anak semata wayang melainkan calon pewaris dari keluarga. "Mbok ngerti Bu, tapi Ibu harus yakin deh kalau sama tuan Willy, non Bel

  • My Sweet Dangerous Logan   Benda Pusaka

    Ann mencoba membangunkan Willy dalam efek mode on melamun. Tentu saja Willy masih tidak percaya dengan apa yang gadis itu katakan. Itu seperti dreams come true. Willy semakin percaya diri kalau teman barbarnya itu memiliki, ya paling tidak secuil perasaan yang sama untuknya. Setidaknya itu yang sedang Will pikirkan saat ini."Eh, iya, sorry, Anna. Gimana gimana?" Kelabakan juga Willy dibikinnya. Dia tidak ingin terciduk dan sampai diketahui kalau Willy menyimpan perasaan secara diam-diam."Gue bilang, iya, gue mau diperiksa. Tapi, lo nggak boleh kemana-mana. Lo harus ada di sisi gue. Gue nggak mau kalau sampai dokter masuk itu ngapa-ngapain gue. Pokoknya kalau ada hal yang buruk terjadi ama gue, lo yang harus bertanggung jawab ya Wil." Spontan saja Ann mengatakan hal itu. Mungkin dia tidak sedang berpikir normal, karena pikirannya saat ini tetap tertuju pada pinggangnya yang sakit."Iya, iya, Lo nggak usah khawatir. Yuk!" Willy membungkukkan tubuhnya dan mengangkat tubuh Anna kembali.

  • My Sweet Dangerous Logan   Tidak Kerasukan Iblis

    Logan masih melotot melihat kepergian gadis yang dianggapnya sampah itu. Tanpa sadar kakinya ikut melangkah. Ronny mengerutkan keningnya. Dia benar-benar tidak menyangka akan ada reaksi langka dari tuannya. Bahkan mungkin tuannya sudah dianggap manusia purba yang masuk museum nasional karena tidak pernah bersikap seperti itu."Tu–Tuan, maaf, Tuan Logan anda mau kemana?" Ronny menyusul dan mengingatkan, "Tuan, saya hanya mengingatkan, Tuan ada janji dengan Bu Winda …," kembali Ronny mengingat dan mengekor tuannya.Lalu Ronny menyentuh lengan tuannya, mencoba mengingatkan dan membuat tuannya sadar. Ronny merasa tuannya seperti terkena guna guna gadis sampah yang baru ditemuinya beberapa menit tadi.Logan menghentikan langkahnya. Dia kini sadar sepenuhnya. Apa yang dia lakukan saat tadi seperti berada diluar kesadarannya."Argh! Sial sekali. Ada apa denganmu, Logan? Kau bertingkah seperti orang gila. Kau bahkan ingin tahu kemana gadis sampah itu pergi. Benar-benar memalukan, Logan. Ini s

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status