Share

Salah Minum Obat

last update Huling Na-update: 2025-01-12 22:02:56

Untung ibunya Ann percaya. Dia hanya geleng-geleng kepala saat melihat anak gadisnya ngeloyor pergi sambil menggandeng lengan Will. Saking percaya dengan Willy, ibunya Ann tidak pernah protes kalau anak perawannya membawa masuk dia ke dalam kamar. Ibunya percaya betul, karena dia sudah menganggap Willy seperti anak laki-laki di keluarga Lourdes.

Jadi William Bolton alias Willy sering menginap di rumahnya. Lalu untuk urusan backup memback up dia akan maju sebagai pembela gadis itu.

Suara pintu ditutup Ann. Kini Dia bisa bernafas lega.

"Gue mandi sebentar ya, Will. Badan gue lengket banget!" Ann berjalan ke arah lemari baju mengambil handuk dan memasuki kamar mandi yang tidak jauh dari lemari bajunya.

"Dasar cewek bar bar. Untung aja gue masih waras, Ann, kalau gue nggak tahan, tadi di mobil lo udah gua makan habis. Sabar Willy sabar, tunggu sebentar lagi. Ann pasti akan sadar dan memahami perasaan lo," comel hati Will kecut berbicara sendiri sambil menatap gadis itu masuk kamar mandi. Dia mengelus dada saking menahan diri dengan sikap Bar-barnya Ann.

“Will, Willy!!" teriakan Ann dari kamar mandi. Dia kaget dan mendekat, dia mengetuk pintu kamar mandi.

"Ada apa?"

"Tolong ambilin kutang ama daleman gue di lemari. Tadi gue lupa bawa," ucapnya tanpa dosa.

"Apaan?" Dia merasa telinganya salah dengar.

"Lo budek, yaaa? Gue bilang, ambilin kutang gue ama daleman. Ambil yang warna hitam. Lo ngerti kan?" Mata Will melotot sambil menelan ludah. Sekali lagi, dia dihadapkan dengan sikap bar-barnya.

"Lo jangan gila, Ann. Masa gue buka lemari baju lo!" protesnya. Dia bukan tidak terima, tapi didalam mobil saja dia sudah mengatur adik kecilnya agar tidak berbuat aksi yang nyeleneh. Eh, sekarang, si putri bar bar seakan menggoda dengan permintaan gilanya.

"Ya ampun, Will!" Dan, brakk!! Pintu kamar mandi dibuka, Ann keluar dari kamar mandi. Jeng jeng jeng, Ann melenggang tanpa dosa. Balutan tubuhnya hanya tertutup setengah. Selama ini, meski Wil sering menginap, dia tidak pernah bersikap seperti itu. Kebanyakan gadis itu langsung tidur menggunakan baju yang dipakainya. Tetapi, malam ini berbeda, Ann nggak ingin sampai ibunya tahu atau mencium aroma bensin ataupun knalpot motor dari tubuhnya.

"Elo kalo budek? Besok siang apa sore kita ke dokter THT. Masa lo nggak ngerti kutang. Ini kutang nih, ini…." Ann kembali melakukan aksi gilanya. Melemparkan kutang tadi ke wajahnya.

"Sialan lo! Gue paham kali. Tapi, gila aja, masa yang beginian gue yang ambil juga. Lo kira-kira sedikit. Begini juga gue masih lelaki normal," oceh cicitnya, sebenarnya dia sedang menegaskan diri dan memproklamirkan bahwa saat ini Willy tidak menganggapnya sebagai teman laki-laki lagi.

"Apaan sih, Lo? Nggak jelas. Ngapain sih ngomong begituan terus. Mau lo, Bram apa Bisma, sama aja, temen gue. Paham kan lo!" Mau dibilang bagaimanpun Annabella tetap nggak peka. Kembali Willy menghela napas dan mengusap dadanya.

"Terserah. Gue ngantuk. Gue tidur duluan!" Panas kalau terus beradu debat dengan Ann yang nggak mau kalah. Willy memilih pergi. Willy berjalan ke arah sofa yang nggak jauh dari kasur gadis bar-bar itu. Melemparkan diri lalu segera memejamkan matanya.

"Ya ampun, Ann, Kapan lo bakal ngerti perasaan gue," ucap Willy dalam hati.

Suara ketukan pintu berbunyi. Annabella berjalan mendekat dan membuka pintunya.

"Non Bella, ini mau ditaruh di mana?" seorang pelayan rumahan berusia paruh baya dengan pakaian daster sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

"Eh, mbok Ro, ini pasti Mama yang nyuruh ya?"

"Iya Non, Ibu bilang, non Bella laper. Jadi Mbok Roro tadi bikinin nasi goreng. Nggak apa-apa kan, Non? Soalnya kalau bikin makanan lain takut kelamaan, jadi Mbok bikin aja yang simple," Mbok Roro berjalan masuk saat Ann membuka pintunya.

"Iya, Mbok, nggak apa-apa kok. Yang penting aku masih bisa isi perut. Tadi pas belajar sama Willy, Dian belum sempat makan," ucapannya lemah gemulai berbeda dengan Ann saat berbicara dengan Willy.

"Huh, bisa aja tuh bacot si Ann kalo di depan pembantunya," oceh hati Willy lagi. Dia belum benar-benar tidur karena telinganya sedang menguping pembicaraan gadis itu dengan sang pembantu.

"Ya udah, Non, ini Mbok taruh sini aja ya," Mboki meletakkan nampan yang berisi dua piring nasi goreng dan dua gelas air mineral.

"Iya, Mbok. Makasih banyak ya, Mbok. Aku jadi ngerepotin Mbok malam-malam begini, eh salah, maksudku pagi deh, hehehe," Ann menggaruk kepalanya yang tidak gatal berakting jadi putri malu lagi.

Mbok keluar kamar dan Ann segera menutup juga mengunci pintu kamarnya. Dia tidak ingin kalau tiba-tiba emaknya masuk atau Mbok yang dikenal sebagai intel emaknya menerobos juga melaporkan kegiatannya di dalam kamar bersama Willy.

"Woi! Bangun nggak usah pura-pura tidur lagi lo!" Teriakannya sambil melemparkan bantal ke wajah Willy yang masih pura-pura tidur.

"Anjaaaay!" Willy spontan terbangun tepat saat bantal yang dilempar tadi menghantam wajahnya, "kira kira sedikit, gue orang bukan patung!" omel cicit Willy lagi.

"Yaelah segitu aja lo sewot. Sini makan dulu. Lo juga lapar kan. Habis itu lo lanjut molor lagi," tetap saja bahasa Ann bar bar saat bersama dengan Willy. Willy duduk sebentar lalu beranjak dan mendekat kearah meja kecil di depan kasur Ann. Ann dan Willy duduk di lantai tanpa alas.

Diam diam Willy melirik cara makan gadis itu. Kaki satu dilipat dan yang satu jadi penopang tangannya. Benar benar makan seperti laki-laki.

"Ann!" jujur Willy merasa sedikit terganggu. Terganggu karena dengan posisi seperti itu dalaman hitam berenda milik Ann langsung terpajang dimata Willy.

Gadis itu tidur dengan memakai kaos kebesaran hingga kutang hitamnya juga terlihat tembus pandang dimata Willy.

"Hmmm!"

"Lo nggak bisa duduk yang benar?"

"Apaan sih lo?" Dia menoleh dengan mulut yang penuh dengan nasi.

"Astaga, Ann , ya ampun!" saking kesalnya Willy menoyor kepala gadis itu.

"Anjay! Sialan! Apaan sih? Nggak jelas banget sih lo!" omelnya, tapi dia nggak membalas toyoran Willy.

"Lo nggak bisa apa …." Willy sedikit ragu mengatakannya.

"Bisa apaan? Hmm?"

"Itu, duduk lo," Willy memberi kode dengan satu alisnya yang diangkat.

"Duduk gue? Kenapa duduk gue?" masih saja Ann nggak sadar diri.

"Iya, duduk lo, bisa gak lo bersikap layaknya anak perempuan," meluncur juga dari mulut Willy.

"Apaan sih??" malah Ann mengerutkan dahinya.

"Iya, lo kan perempuan, duduk lo bisa dong lebih sopan. Apalagi di depan cowok. Ditata gitu!" seketika mulut Ann membuka dengan lebar.

Hampir saja dia nggak percaya. Anna spontan menjatuhkan sendoknya lalu memegang jidat Willy, setelah itu tangannya dia agak sedikit mengangkat pantatnya. Menempelkan tangan tadi yang sempat di tempel di jidat Willy.

"Anjay. Salah minum obat. Sakit jiwa lo ya? Kok lo kayak emak gue. Atau jangan bilang ini emak gue yang nyuruh lo. Nggak gak. Gue yakin, lo salah minum obat," Anna masih nggak percaya kalo Willy akan mengatakan hal seperti tadi.

"Ya ampun, Anna, salah aja gue. Malah dikira gue salah minum obat. Lo tau gak sih? Gue tuh perhatian ama lo. Tolong peka sedikit, Ann. Gue sayang sama Lo, Ann!" oceh cicit Willy di hati lagi sambil menatap wajah gadis itu yang kaku kayak kanebo kering.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • My Sweet Dangerous Logan   Abang Gila

    "Bacot lo, Ann Dasar cewek nggak ada otaknya lo! Nggak ada akhlaknya!" omel Willy, dia bicara sambil ngegas dan memasukkan dengan cepat sedokan nasi goreng agar menyumpal mulutnya. Sepertinya Willy sudah malas berbicara dengannya."Aahhh, lumayanlah buat ganjel perut," ucapnya sambil mengelus perut. Dia mengabaikan ocehan yang keluar dari mulut Willy."Gila lo ya, Anna, atau benar-benar lo nggak akan sadar. Kalau begini terus mana ada cowok yang mau sama lo," Willy sedang mengingatkan. Padahal di balik semua itu dia sedang mencoba mendekati hati Anna."EGP! Emangnya Gue perlu. Gue masih bisa sendiri kali. Lo nggak lihat, emangnya gue kurang apa? Duit bokap gue banyak. Perusahaan bokap gue juga berjibun. Sekarang apa masih perlu laki-laki di hidup gue?" Willy hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya dia masih membutuhkan usaha yang lebih keras agar teman barbarnya itu segera sadar."Terserah lo. Gue cuman bilangin jangan sampai emak lu nyap-nyap lagi. Secara itu gue rasa emak lu pasti

    Huling Na-update : 2025-01-12
  • My Sweet Dangerous Logan   Kurang Kasih Sayang

    "Awas, ya Mon, jangan iya-iya, gue serius, gue mau kok jadi jebakan buat abang lo yang ganteng itu!" Siska yang tidak akan mundur lagi, dia benar-benar sudah gila oleh ketampanan Logan Mason."Yah … gue nggak janji deh. Kalau itu, gue nggak bisa janji menjebak abang gue, dia paling waspada deh buat yang begituan. Gue pernah coba ngomong tuh dulu untuk ikut perjodohan malah ditolak mentah-mentah olehnya. Dia anti mainstream buat yang begituan deh!"Mesti terdengarnya menjanjikan, Monica sebenarnya tidak ingin kalau abangnya itu jatuh ke tangan teman-temannya. Dia tahulah bagaimana sikap dan kelakuan teman-temannya. Setiap hari yang diinginkan hanya keluar belanja di mall, menghabiskan uang, hura-hura, minum di bar dan senang hang out bersama laki-laki manapun. Pokoknya cewek matrealistis abis. Jadi, meskipun Monica gila dengan terong gede. Dia tidak mungkin menjual abangnya begitu saja. Apalagi keluarga Dorman bukan keluarga sembarangan. Keluarga mereka termasuk urutan keluarga juga p

    Huling Na-update : 2025-01-12
  • My Sweet Dangerous Logan   Letoy

    "Beb, kamu benar-benar mau melakukannya di sini?" Monica menahan gerakan jari Albert yang mencoba masuk dan mengorek belahan bibir bawah miliknya."Uhhm aku sudah nggak tahan, beb. Dimana saja, asalkan kamu pasangannya pagi ini. Aku akan membuat kamu puas sampai nggak bisa bangun," janji Albert saat akan mencetuskan aksi panasnya bersama dengan Monica. "Kamarku tidak jauh dari sini, Beb, kita lanjut di kamar saja, oke?" Albert sebenarnya ingin menolak apalagi sudah tanggung dengan jarinya yang mulai basah dengan cairan Monica yang sudah mulai menetes."UMM, baiklah!" tidak mau lama lama, Albert mengakat tubuh mungil berisi nan seksi milik Monica. Jelas siapapun akan iri dan ngiler ngeliat tubuh Monica yang serba berisi. Meski tubuhnya kecil, itu padat dan berisi Brukk! Dengan langkah cepat dan detik berikutnya Albert sudah membuka pintu dan menutup pintu kamar Monica."Ahh ummmm shhh!" Monica melenguh panjang saat tubuhnya di turunkan perlahan dan kini kakinya sedang dibuka lebar ke

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Kepeleset

    "Dasar Ann gak ada otaknya. Bisa-bisanya dia berpakaian seperti itu di saat tidur, dia benar-benar tidak tahu kalau aku sudah panas dingin dibuatnya." Oceh Willy dihati. Dia emosi ketika Anna masuk ke dalam kamar mandi. Dia mengatur nafasnya agar terong gedongnya turun dan tidak ikutan naik.Brukk! Gedebruk! Terdengar suara bantingan keras dari kamar mandi. Willy kaget dan segera menyusul ke dalam kamar mandi. Dilihatnya Ann sudah jatuh duduk di dalam kamar mandi sambil ngelus ngelus pantatnya."Ann, kenapa lo? Lo jatuh? Kayak anak kecil aja lo." Tahu tahu Willy memaki, tapi dia segera mendekati dan membantunya berdiri."Anjay lo malah marahin gue, sakit tahu pantat gue!" Sengit Ann membalas sahutan dari Willy. Dia merasa pinggangnya benar-benar hancur karena kepleset di kamar mandi."Ngapain sih lo? Lagian bisa pakai jatoh segala. Makanya kalau bangun tidur itu mata lo melek dulu jangan bangun-bangun dan langsung jalan ke kamar mandi. Lo nggak lihat keselamatan lo. Ini benar-benar

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Bekerja Sama

    "Will, lama banget sih lo, ngapain aja sih? Cepetan. Lo bego amat sih." Maki Anna tidak sabar saat ingin segera memakai perabotan untuk menutupi kedua benda kenyalnya."Sabar sih, Ann. Ini kan gue nggak tau Lo mau pake yang mana? Lagian Lo aja sih yang milih, kenapa harus gue!" oceh Willy, dia masih jetlag melihat semua perabotan milik teman barbarnya itu. Apalagi otot dan otaknya mulai tegang membayangkan hal lain dari perabotan yang akan dipakai teman barbarnya itu."Yaelah, itu kan warnanya sama semua. Lo ambil aja satu dan cepetan bantu gue buka baju, punggung gue sakit banget pas tangan gue naik keatas," Anna saat ini berbalik badan dan mencoba meloloskan kaos oblong kebesarannya dari kepala.Lalu sekarang secara perlahan punggung mulus miliknya terpampang jelas di mata Willy. Lagi lagi mata perjaka Willy ternodai, dia hanya bisa menahan terong gedongnya yang mulai sesak dibalik celana.Dia juga susah payah menelan air liurnya. Dia mencoba tetap fokus meskipun dari punggung mulus

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Ketemu Pawangnya

    "Nggak mau ah ribet!" Anna menolak usulan dari Willy untuk menulis secara bersama buat emaknya kalau kalau emaknya ke kamar mencarinya."Ya ampun, Ann, Lo jadi cewek males banget sih. Apa-apa nggak mau. Ini nggak mau itu nggak mau. Elo mah sama juga ngejerumusin gue. Menulis pesan sedikit mah nggak lama juga rugi kok, daripada khawatir atau lo mau dikasih hukuman sama dia nggak keluar rumah selama satu bulan." Anna memikirkan kembali apa yang diucapkan oleh Willy. Perkara tadi pulang telat aja gara-gara balapan liar emaknya udah nyap-nyap. Apalagi kalau dia menemukan kamar nya kosong, pasti tuduhannya macam-macam."Ya udah, gue bikin gue bikin. Elo nggak usah bawel deh kayak emak gue. Lama-lama lo udah mirip kayak dia. Gue bilang lo pergi aja deh ke kamar dia terus pinjam daster emak gue," Anna masih sewot saja kalo dia kalah adu bacot dengan Willy. Tapi, meskipun begitu, dia juga takut kalo ancaman emaknya beneran terjadi terus dia dilarang keluar rumah selama satu bulan. Anna tidak

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Ke Rumah Sakit

    Gadis itu bisa dikatakan makhluk yang paling gengsi. Dia pasti akan malu kalau sampai ada yang tahu dia jatuh di kamar mandi apalagi kepleset air bekas mandi Willy. Mau menyalahkan orang pun sekarang sudah tidak ada gunanya karena sudah terjadi. Gadis itu hanya bisa menerima dengan pasrah dan tidak marah meskipun sebenarnya dia gondok setengah mati.Willy hanya melirik Ann yang memejamkan matanya lagi. Setidaknya baju yang digunakan Ann kali ini lebih tidak menyesatkan matanya. Tapi, jika dilirik lagi, ada seberkas senyuman mengalun indah di bibir Willy, ternyata dia lebih menyukai sosok Ann yang tidak banyak bicara dan berpenampilan layaknya gadis belia seumuran saat ini ketimbang dia harus mengenakan jaket kulit serba hitam mirip Catwoman saat di jalanan."Ya tuhan , Ann, Lo tuh manis banget kalo begini. Nggak akan ada orang yang tau kelakuan tuh 180 derajat bedanya kalo Lo lagi pake motor balap Lo. Gue lebih senang sosok Lo yang kayak gini!" Batin Willy sedang berbisik kembali. Di

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • My Sweet Dangerous Logan   Buang

    Annabella hampir saja tidak bisa mengendalikan perasaannya yang tiba-tiba datang tanpa diundang."Anjayyyyyy, gue kenapa sih? Kok jadi tiba tiba begitu sama Willy. Uh, pasti ada yang salah nih sama otak gue. Gue yakin ini akibat gue kepleset di kamar mandi tadi," Annabella masih saja merutuki juga memaki sikap bodohnya. Gadis Itu masih tidak tahu dengan getaran dadakannya itu. Meski tergambar jelas, dia benar-benar tidak mengetahuinya karena memang dia belum pernah merasa jatuh cinta."Gue udah daftarin. Lo tunggu sebentar ya, dokternya masih dalam perjalanan. Apa Lo mau sesuatu? Kita kan tadi belum sempat sarapan pas berangkat," Willy yakin, teman barbarnya itu pasti kelaparan. Willy tidak ingin kalau gadis itu mereog tiba-tiba karena menahan lapar.Meski tadi mereka sudah pagi buta sarapan nasi goreng yang dibuatkan mbok, tetap saja itu hanya porsi untuk mengganjal perut. Tidak ada yang tahu kecuali Willy kalau porsi makan gadis itu super besar berbeda dengan ukuran tubuh mungilnya

    Huling Na-update : 2025-03-13

Pinakabagong kabanata

  • My Sweet Dangerous Logan   Pernikahan Bisnis

    “Jadi sudah tidak ada lagi yang kamu sembunyikan dariku? Hmm?!” Logan sudah merasa puas telah memberikan hukuman pada Ann.Gadis itu sedang menarik nafasnya atas hukuman yang diberikan oleh Logan.“I–iya, tolong jangan ganggu aku. Aku mau tidur!” Suara Ann lirih dan hampir tidak terdengar.“Bisa gawat kalo dia tahu gue suka balapan dan olahraga berat itu,” otak Ann sedang berpikir ulang untuk menceritakan masalah sisi lain tentang dirinya yang berbeda. An tidak ingin Logan juga terkejut kembali atau berpikir yang aneh-aneh lagi tentang dirinya. Sampai hari ini Ann masih bisa menyembunyikan semua. Bahkan orang tuanya pun nggak pernah tahu kalau dia suka balapan liar dan olahraga boxing.“Kamu istirahat sebentar lagi ya, aku mau mandi dan mengecek segalanya. Ronny akan segera mengurus keperluan kita hari ini,” meski mata Ann tertutup, telinga yang mendengar, namun keningnya jadi berkerut mendengar ucapan Logan.“Memangnya hari ini kita mau kemana?” Kata Ann bersuara lirih.“Orang tua

  • My Sweet Dangerous Logan   Kesempatan Kedua

    “Lepaskan aku, Mario!” Monica menatap kesal lawan dihadapannya. Tangannya hampir mendekati wajah Mario, namun lelaki itu menangkapnya dengan cepat.“Kamu mau kemana? Urusan kita belum selesai, hah! Bukannya tadi kau bilang akan melakukan apapun yang aku minta,” Mario mengingatkan janji Monica sebelum mereka masuk ke ruang pertemuan keluarga.“Semua sudah gak berlaku. Aku gak mau lagi kamu sentuh. Kita sudah melunasi hutang masing-masing. Jadi, jangan ganggu aku lagi!” Monica tegas menolak permintaan orang tuanya, dia tidak mau di jodohkan dengan Mario.Monica sedang berpikir keras bagaimana orang tuanya bisa bertemu dengan Mario. Dia tidak bisa membayangkan apa saja yang sudah diceritakan Mario kepada orang tuanya. Monica masih mengira semua yang terjadi adalah rencana Mario. Tidak mungkin orang tuanya bisa bertemu dengan Mario begitu saja. Monica merasa Mario sudah menyelidiki latar belakangnya.“Hah, enak saja mau pergi. Awalnya aku memang sempat menolak permintaan tuan Mason yang

  • My Sweet Dangerous Logan   Kamu Ditakdirkan Untukku

    “Umm … Logan ini sangat enak tolong jangan berhenti!” pinta Ann saat merasakan Logan berusaha keras memompa pinggulnya naik turun sambil tangannya meremas dua bongkahan kenyal miliknya bergantian dengan mulut Logan yang men hisap nya.“UM ah kamu benar-benar nikmat sayang. Aku sayang padamu umm ah!”Hentakan makin kuat dan membuat Ann meremas sprei sambil pinggangnya juga ikut memutar terus mengikuti ritme yang Logan berikan.Tubuh mereka sudah saling berpeluh.Ann tidak menyangka akan melakukan ini setelah mendapatkan izin dari orang tuanya. Pertemuan yang tidak sengaja dengan Logan malah berbuah seperti ini.Logan mengecup kening Ann setelah melakukan pelepasan beberapa kali dan Ann ambruk dalam pelukannya.“Sebentar-sebentar, aku mau tanya!”Ann sedikit menjauhkan tubuhnya.“Hmm, tanyalah. Aku siap menjawab, tapi jangan menjauhiku!”Logan menolak keras dan menarik kembali tubuh Ann kedalam dekapannya.Logan sudah merasakan dunia Ann miliknya. Jadi, tidak akan membiarkan gadis itu w

  • My Sweet Dangerous Logan   Monster Arogan Logan

    Mario sedang asik mengelus paha Monica. Tapi, Monica terus menghindar karena takut ketahuan oleh keluarganya.“A–aku, Mah? Dengan siapa?” Monica benar-benar terkejut karena dia berpikir malam ini hanya acara makan malam keluarga tanpa ada unsur lainnya.Dan seketika otak Mario langsung mengerti. Dia menaikkan sudut bibirnya. Seringai nya cukup terlihat jelas dimata Monica.“Gila yang benar aja, jangan bilang gue di jodohin Ama dia?” Oceh hati Monica dan di sambut dengan senyuman oleh Mario.Begitulah perasaan Monica yang tidak jauh beda dengan Ann yang terpaku seperti orang bodoh saat orang tuanya menjelaskan semua.“Kalau begitu, apa boleh aku mengobrol dan meluangkan waktu lebih banyak dengan calon istriku?” ucap Logan dan deg Ann kalang-kabut mendengar kata istri dari mulut Logan.“Tentu saja, Logan, uhmm … tapi, kasih kami jawaban pasti dulu, kamu bersedia kan menerima Ann sebagai istrimu,” kini Erika yang menghentikan duduk Logan yang terlihat bersiap mendorong kursi yang diduduk

  • My Sweet Dangerous Logan   Perjanjian Perjodohan

    “Bella, sebelah sini!” Ann menutup teleponnya setelah melihat sang ibu melambaikan tangan padanya. Dan tatapan Logan pun tertuju ke arahnya.“Ada apa ini? Kenapa mereka ada disini juga?” batin Logan bingung saat melihat ibunya Erika dan Bardo Mason ayahnya ada di belakang wanita yang melambaikan tangan ke arah Ann. Logan melihat si ayah tampak berbicara dengan serius.Ann segera membungkuk saat dia berhadapan dengan mereka.“Nah ini dia, Erika, putri semata wayangku. Dia cantik kan?” ucap ibu Ann seraya menarik dan memperkenalkannya pada seorang wanita paruh baya, namun masih terlihat anggun dan elegan.“Hmm, aku yakin dia memang cocok, Nathalie” tegasnya dan Logan langsung mengernyit ketika mendengarnya. Ibu Ann menggandeng dan memperkenalkan Ann padanya.“Beri salam pada tante Erika, Bel,” ucap ibu seolah menarik lengan Ann untuk berjabat tangan.Ann yang belum mengerti apa yang terjadi dia hanya mengikuti arahan ibunya untuk berjabat tangan.“Oh, ha–hai tan–te, aku, Annabella, ta

  • My Sweet Dangerous Logan   Rasa Benci

    Ann berjalan sambil memeriksa ponselnya. Dia melihat kembali pesan yang dikirimkan oleh ibunya.“Lantai 45, ruang VVIP Rose,” oceh Ann saat membaca ulang pesan dan bruk, Ann tanpa sadar menabrak seseorang.“Aw!” ringgis Ann sambil memegangi dahinya yang terbentuk dada seseorang.“Kamu tidak apa-apa?” Ann menarik wajahnya ke arah suara, seorang laki-laki bersetelan jas sudah berdiri di hadapannya. Sepertinya dia juga terlihat terburu-buru seperti Ann.“Maaf, saya tidak sengaja, saya tidak melihat jalan!” Ann yang langsung membungkukkan tubuhnya karena merasa bersalah.“Um, sebenarnya tidak juga, saya juga memang sedikit terburu-buru,” ucapnya yang Ann dan laki-laki itu seperti berlomba sampai di depan lift. Dan bunyi pintu lift terbuka, Ann segera melangkah lebih dulu juga diikuti oleh laki-laki tadi.Laki-laki itu menekan tombol 45 saat Ann akan melakukannya. “Lantai 45 juga?” spontan Ann berkata sambil melirik ke arahnya.“Uhm, saya sungguh minta maaf untuk yang tadi,” laki-laki itu

  • My Sweet Dangerous Logan   Stempel Kepemilikan

    “Aku gak bisa melakukannya Logan, aku mohon. Antarkan aku pulang. Aku harus segera pulang!” Ann menghentikan tubuh Logan yang mencoba menghimpitnya.“Aku akan mengantarkanmu pulang setelah kamu dan aku selesai sarapan!” seringai Logan, dia tak rela saat merasa enak dihentikan. Selama ini dia tidak pernah merasakan apapun pada wanita yang berusaha menggoda atau mendekatinya. Reaksinya malah terjadi pada Ann, meskipun gadis itu tidak menggoda, buat Logan gerakan dari matanya saja sudah membuat Logan kepanasan.“Sarapan? Ayo kita sarapan dan setelah itu kita pulang,” jawab Ann cepat, dia mengartikan sarapan yang sesungguhnya bukan sarapan yang sekarang ada di otak Logan. Logan tersenyum kecut saat mendengarnya. Dia tidak menyangka kalau Ann masih sepolos itu.“Sayang, please, kamu nggak bodoh kan? Sarapan yang aku maksud ini,” ucap Logan sambil menggerakkan bibirnya mengarah pada dua benda kenyal milik Ann juga belaan bibir Ann yang terasa basah dan membuatnya gak nyaman.“Aku janji akan

  • My Sweet Dangerous Logan   Seperti Perangko

    Logan membuka matanya lebih dulu. Dia melihat gadis di sampingnya dengan tatapan takjub. Tidak pernah sekalipun dia membayangkan akan ada peristiwa seperti ini dalam hidupnya. Ini adalah kebanggaan juga pencapaian terbesarnya.Tangannya perlahan membenarkan anak rambut milik Ann. Gadis itu masih terlelap dengan damai. Logan membelai kedua alis Ann secara bergantian, seolah dia memindai apapun tentang tubuhnya. Sedikitpun Logan tidak ingin melewatinya. Dari alis pindah ke hidung lalu perlahan membelai pipi gadisnya.Namun, getaran ponsel diatas meja samping ranjang Logan membuat posisinya berubah. Logan memiringkan tubuhnya, bangkit perlahan agar tidak mengusik Ann yang masih dalam buaian.Dia memandangi sesaat ponselnya, baginya beberapa detik itu membuat keningnya berkerut. Tidak pernah dalam jangka waktu satu tahun ini Logan mendapatkan panggilan tersebut.Logan merasa ada hal yang serius dan darurat ketika mendapatkan panggilan tersebut. Dia pun perlahan turun dan membawa ponselnya

  • My Sweet Dangerous Logan   Gelora Berbahaya

    “Kita ke apartemen Ronny, setelah itu kau boleh pulang?” perintah Logan saat pintu kemudi di tutup dan Ronny melihat dari spion.Tidak ada yang bicara, bahkan Logan terkesan enggan menatap Ann. Gadis itu hanya melirik dan tidak berani bicara. Dia masih bertanya-tanya apa yang akan dilakukan laki-laki itu. Melihat wajahnya yang dingin dan sulit ditebak sudah membuat Ann gelisah.“Ya ampun, Ann, sekali lagi Lo harus berurusan dengan cowok gila ini. Dia pasti minta gue ngelakuin yang aneh-aneh. Gimana ya? Apa gue kabur aja? Gue emang bisa berantem, tapi kalo di hadapkan dengan cowok yang bikin gue deg deg serr juga repot. Apalagi kalo dia udah natap gue, arrgghh mati gue?” Ann menjerit dengan hatinya, dia tanpa sadar terus menggigit bibirnya dan itu meski Logan tidak melihatnya secara langsung sudah membuat tangannya mengepal dengan kuat.Saat Logan menyadari mobilnya sudah berhenti dan berada dalam parkiran dan lift khususnya, dia segera keluar dan saat Ann membuka pintu, “Aarrgghh!!” J

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status