Share

Tentang Prioritas

Penulis: Fitriani Nastar
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-11 15:35:18

“Tumbenan banget lo mau jadi bartender, biasanya juga ogah banget buat jadi bartender,” ledek Hilde saat melihat bosnya itu sedang meracik minuman.

“Lagi mood,” jawab Nick singkat.

“Halah!” Hilde mendecih sinis. “Mood apaan? Bagus kalau lo ke dance floor aja, goyang-goyang disana bareng cewek-cewek jalang,” lanjut Hilde.

Nick yang mendengarka itu hanya mendecih sinis sambil tersenyum sinis. Hilde memutar bola matanya dengan malas saat melihat reaksi Nick.

“Ya kali gila... Pemilik bar jadi bartender. Gila banget nggak, sih?” ledek Hilde.

“...” Nick hanya diam dan lebih memilih untuk meracik alkohol untuk tamu VIP-nya.

By the way Nick. Kenapa Angel nggak pernah datang ke bar lagi, sih?” tanya Hilde.

Nick langsung menghentikan aktifitasnya untuk meracik alkohol dan menatap tajam tepat pada kedua bola mata Hilde.

“Gue cuma nanya doang bangsat! Natapnya nggak usah gitu banget. Gue merinding, Anjing!” pekik Hilde.

“Gue larang keras dia datang ke sini,” jawab Nick dan kembali meracik alkohol.

Why? Kenapa harus dilarang coba?”

“Gue takut kalau dia diapa-apain sama orang yang ada disini kalau dia nungguin gue.”

“Ck, bukannya ada gue Nick? Gue bisa jagai dia kok.”

“Cih... Palingan nanti lo icip-icip dia.”

“Elo kali,” sinis Hilde.

Nick tersenyum menyeringai saat mendengarkan penuturan Hilde. Sepertinya Hilde tidak tahu bahwa Nick tidak pernah melakukan sex dengan Angel, selain hanya making out saja.

Hilde tiba-tiba teringat satu hal lalu kemudian meletakkan sebuah dokumen tepat di depan Nick.

“Laporan penjualan kita bulan ini meningkat dua puluh persen. Gila nggak, sih?” tanya Hilde sambil terkekeh.

“Mau holiday kemana nih? Sekalian aja ajak si Angel,” tawar Hilde.

Ting!

Nick langsung menatap layar ponselnya yang baru saja berbunyi.

Damn!” pekik Nick.

“Kenapa Nick?” tanya Hilde heran saat melihat ekspresi wajah Nick yang tiba-tiba berubah begitu saja.

Nick langsung memperlihatkan layar ponselnya kepada Hilde dan detik berikutnya Hilde langsung tertawa dengan begitu keras.

“Si Angel mau waffle di jam sebelas malam gini!? Dan sialnya karena dia malah nyuruh lo?” tanya Hilde dan kembali tertawa terbahak-bahak.

“Biasanya daddy yang nyuruh si baby, ngapain sekarang malah kebalik, sih? Malah baby yang nyuruh daddy,” sindir Hilde lalu tertawa deras.

Nick memutar bola matanya dengan malas lalu kemudian melangkahkan kakinya untuk berjalan pergi dari tempat tersebut.

“Mau kemana Nick?!”

“Lo pandai baca, kan?”

“Anj! Lo beneran mau pergi?”

“...”

“Nick-“

“Gue mau buat waffle di dapur bar. Nggak usah banyak bacot.”

Hilde kembali tertawa dengan begitu keras saat mendengarkan penuturan dari Nick.

***

“Ihhhhh! Nick sekarang lagi dimana, sih?!” Angel menghembuskan nafasnya dengan begitu kasar.

“Angel mau waffle sekarang, laper banget,” lanjutnya lagi sambil mengerucutkan bibirnya.

Angel mengeluarkan ponselnya dan mulai mengirim pesan untuk Nick.

Angel Anneliese :

Kamu lewat pintu belakang aja.

Angel Anneliese :

Udah aku bukain buat kamu.

Angel memejamkan matanya perlahan sambil terus menghentakkan kedua kakinya diatas lantai dengan kesal.

“Nick lamaaaaaaa?! Laperrrrrr! Mau waffle!”

Angel terus menggerutu kesal.

Seseorang tiba-tiba berdiri di samping Angel dan berhasil membuat Angel tersentak kaget saat setelah membuka matanya.

“Nick!”

“Nggak usah teriak, Ngel.”

Angel menyengir dan menampilkan deretan gigi putihnya yang berbaris rapi kepada Nick.

Angel menarik kursi yang ada di sampingnya lalu kemudian duduk disana.

“Aku kira kamu nggak bakalan datang. Tapi, ternyata kamu datang juga,” kata Angel dan kedua bola matanya berbinar-binar. “Waffle aku mana?” lanjutnya lagi sambil mengadahkan kedua tangannya.

“Dapur,” jawab Nick.

Angel mengerutkan keningnya dengan kesal.

“Kok nggak dibawa masuk, sih?!” tanya Angel kesal.

“...” Nick hanya diam.

“Ih... Jadi orang kenapa bego banget, sih?!” tanya Angel dengan kesal, lalu melangkahkan kakinya menuju dapur karena memang sedaritadi dia berada di dalam kamarnya.

“Pake bajunya, Ngel!” teriak Nick memperingati Angel karena Angel hany menggunakan bra saja dan tidak digubris oleh Angel.

“Ck, bocah sialan,” gerutu Nick.

Nick menghembuskan nafas kesal dan perlahan melangkahkan kakinya untuk mengikuti Angel dari belakang menuju dapur.

***

“Makan di kamar aja, Ngel. Nanti mama sama papa lo lihat kalau mereka bangun,” kata Nick.

“Gak. Malas gerak. Angel udah makan,” tolak Angel.

Nick mendecih kesal.

“Ngel-“

Daddy...”

Nick menghembuskan nafasnya dengan kasar.

“Ya udah, makan aja. Gue mau balik ke bar sekarang,” kata Nick.

Angel langsung berhenti untuk mengunyah waffle-nya. Bibirnya bawahnya maju ke depan.

“Kok balik lagi, sih?! Tidur disini aja daddy!”

“Gak.”

Daddy... Tidur disini, yah?”

“Gak. Gue harus balik, Ngel. Dan lo harus tidur, besok sekolah.”

Angel mengerucutkan bibirnya dengan kesal, Nick yang melihat itu perlahan berjalan mendekati Angel dan memberikan kecupan singkat pada bibir Angel.

“Kalau udah makan, langsung tidur,” peringat Nick, lalu melangkahkan kakinya untuk berjalan keluar dari apartemen Angel melalui pintu belakang.

Angel yang melihat kepergian Nick hanya bisa menghela nafas berat dan menatap waffle-nya dengan tatapan sedih.

“Hah... Pekerjaan itu prioritas utama Nick dan aku bukan prioritasnya...” lirih Angel sambil memegang dadanya.

Dia merasa sesak dan sedih. Maksud hati pesan waffle agar bisa memakannya berdua bersama dengan Nick, tetapi sialnya Nick lebih mementingkan pekerjaannya.

Bab terkait

  • My Sugar Daddy, My Angel   Ajakan Ke Hiburan Malam

    Kini Angel dan kedua orang tuanya terduduk sambil menyantap sarapan pagi mereka bertiga.“Bagaimana dengan sekolah kamu, Nak?” tanya ibu Angel, Choi Anneliez.“Hum... Baik-baik aja kok, Ma,” jawab Angel sambil mengunyah rotinya.“Kamu nggak ada masalah dengan sekolahmu?” tanya sang mama lagi.“Gak ada,” jawab Angel lagi.“Kalau ada masalah sama sekolah kamu, kamu bilang aja sama mama ataupun papa,” kata sang mama dengan nada suaranya yang begitu lembut.Angel tersenyum tipis sambil membatin di dalam hatinya.“Apaan mau bilang, bahkan aku aja kurang perhatian dari mama dan papa,” batin Angel sambil tersenyum kecut.“Tapi papa lihat-lihat, kamu gak pernah sedikitpun pakai kartu ATM-mu. Kamu pernah pakai, sih. Tapi kamu make kartumu jarang banget,” sahut sang papa, Lay Hwang.“Gimana mau pakai kartunya, orang semua belanjaan aku dibaya

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-11
  • My Sugar Daddy, My Angel   Kebohongan Sang Sugar Baby

    Angel kini sudah berada di dalam mobil Nick menuju perjalanan pulang ke apartemennya.Nick sekilas melirik Angel yang sedaritadi hanya terdiam dan tidak berbicara sedikitpun.“Tumben banget bocah sebiji ini diem,” batin Nick.“Ngel,” panggil Nick.“Ha?!” Angel langsung menatap Nick dengan cepat.“Tumben banget diem dan nggak banyak bicara.”“Ah... Lagi nggak mau bicara aja, Dad. Takut Angel ganggu daddy buat nyetirnya,” jawab Angel sambil tersenyum lembut.Nick menatap Angel beberapa detik untuk memperhatikan mimik wajah curiga wanita itu, hingga pada akhirnya Nick menghembuskan nafasnya dengan panjang.“Mau kemana dulu?” tanya Nick tiba-tiba.“Ha?!”Nick langsung menepikan mobilnya.“Kok berhenti?” tanya Angel heran sambil menatap Nick.Nick membalas tatapan Angel.

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-11
  • My Sugar Daddy, My Angel   Kebohongan Yang Terungkap

    “Bro!”Nick langsung melirik Hilde dengan malas.“Hari ini ada bocah yang ulang tahun dan katanya mau pesan bagian balkon. Dia mau booking bagian balkon sama mau pakai kolam yang ada di lantai dua,” jelas Hilde.“Ck... Dan lo nanya sama gue?” tanya Nick datar saat setelah dia mendecih sinis.“Iya lah, gue nanya sama lo!” jawab Hilde. “Boleh, kan?” tanya Hilde sambil menaik turunkan alisnya secara bergantian.“Lo tahu dengan jawaban gue, kan?” tanya Nick sinis.“Iya?” jawab Hilde dengan sedikit ragu.“Gak!” tegas Nick, dia langsung berjalan pergi menjauhi Hilde.“Astaga Nickkkk!” rengek Hilde sambil mengekori Nick dari belakang.Nick langsung menghentikan langkahnya saat dia mendengarkan reng

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-11
  • My Sugar Daddy, My Angel   Perasaan Lebih Dari Pekerjaan

    Angel yang tadinya tidur dengan santai langsung terbangun dengan cepat dari posisi berbaringnya dan berubah menjadi posisi duduk dengan tegak, dia tiba-tiba teringat sesuatu yang penting."Astagaaaa! Aku lupa sama Evie! Pasti dia bakalan cariin aku!"Angel menggigit bibir bawahnya karena merasa begitu khawatir dan tidak lupa dia memukul kepalanya dengan kesal."Kenapa aku bisa lupa sama dia cobak?! Aduh!"Angel mengitari pandangannya kesana-kemari atau lebih tepatnya dia sedang mencari sesuatu yang tak lain adalah alat komunikasinya, handphone."Ponsel aku di mana? Perasaan aku tadi simpannya di area sini deh. Kenapa malah nggak ada?!"Angel terus bergerak ke sana kemari untuk mencari keberadaan ponselnya dan tidak lupa dia mengacak-acak rambutnya dengan begitu frustasi."Mana enggak ada jam di sini lagi!" Angel kembali mengeluh karena di dalam ruangan itu tidak ada

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-11
  • My Sugar Daddy, My Angel   Rasa Khawatir Evie

    Angel kini tengah berbicara dengan seseorang atau lebih tepatnya dia sedang ber teleponan dengan Evie."Halo, Vie.""Lo di mana, Ngel? Gue cari di lantai 2 bar. Tapi... Lo nggak ada di sana.""O... Ouh... Sekarang aku lagi di kamar. Aku pulang cepat karena Mama juga nyariin.""Bullshit lo! Mama sama papa lo baru aja telepon gue dan nanya tentang lo di mana!"Evie menggeram rendah di seberang sana saat mendengarkan kebohongan dari angel."What?! Dia nelpon kamu?!""Iya.""Dia ambil nomor kamu dari mana?!"Evie memutar kedua bola matanya dengan malas."Ck... Nggak usah basa-basi. Bilang sekarang kalau lo lagi di mana, sih?!""Di-""Udah dulu deh. Gue mau lanjut party lagi," potong Evie."Lo tenang aja kalau mama atau papa lo lagi nelpon sama gue. Gue bakalan bilang ka

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-11
  • My Sugar Daddy, My Angel   Sugar Baby Menurut Evie

    "Eh... Lo udah datang aja," sapa Hilde sambil tersenyum lebar di saat Nick memasuki apartemennya."Baik hati kali lah, mau datang ke apartemen bawahan," ledek Hilde.Nick memutar kedua bola matanya dengan malas."Mau gue buati minum?! Atau makan?! Atau lo mau gue raciki alkohol?!" tawar Hilde atau lebih tepatnya berpura-pura menjadi pemilik apartemen yang baik.Nick langsung menatap Hilde dengan sinis.Hilde terkekeh meledek."Ah... Gue tahu. Lo mau gue buati atau racikin alkohol, kan? Win-""Gue udah bilang sama lo, Anjing! Jangan izini orang ke lantai dua! Dan lo masih izini bangsat!" tegas Nick, dia emosi dan kesal."Ah... Itu anu-""Bacot lo!" potong Nick sinis."Hyaaaa! Please Nick! Tolong jangan pecat gue. Lo jangan lupa kalau kita udah temenan dari lama! Ya kali lo mau pecat gue!" pinta Hilde sambil memasang wajah memelasnya."Seandainya Angel kemarin nggak ada di sana, lo jadi gelandangan hari ini," ucap Nick

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-11
  • My Sugar Daddy, My Angel   Mengenalkan Sebagai Sepupu

    "Aku kesel sama kamu karena terlalu berpikiran negatif sama sugar baby dan sugar daddy, apalagi daddykink!" sinisnya lagi."Gue cuma memastikan, Ngel. Gue takut kalau masa muda lo harus rusak cuma karena jadi simpanan doang kayak gitu," ucap Evie serius.Angel tiba-tiba menghentikan langkahnya dan dia langsung bergeming di tempatnya seketika saat mendengarkan penuturan dari Evie."Lo tahu, kan, kalau gue sayang banget sama lo karena cuma lo teman gue, cuma lo sahabat gue. Jangan sampai lo rusak karena Mama lo pasti nganggep gue kurang seru buat lo sampai rusak," ucap Evie sambil menatap sahabatnya itu dengan tersenyum miris, dia tidak ingin apabila persahabatannya dengan Angel harus rusak."Angel bisa jaga diri," ucap Angel ketus."Ck... Iya, yang bisa jaga diri," gumam Evie datar."Maaf udah bikin lo marah, sorry," ucap Evie yang tiba-tiba meminta maaf kepada Angel.

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-11
  • My Sugar Daddy, My Angel   Pakaian Kekurangan Bahan

    Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Nick sebelumnya, bahwa dia berjanji kalau dia akan mengajak baby girl-nya itu untuk berjalan-jalan."Ck... Gue gak tahu, Ngel, sama jalan pikiran lo. Gue ada 6 mobil mewah dan lo lebih milih buat jalan!" kesal Nick, jangan lupakan ekspresi wajahnya yang begitu kesal."Kan, enak, daddy. Jangan gunai mobil," ucap Angel sambil terkekeh kecil."Ck... Gue risih, Ngel. Di sini banyak orang lihati gue," ucap Nick malas, dia mengedarkan pandangannya untuk memperhatikan seluruh pandangan mata orang yang ada di pinggir jalan itu.Banyak yang memperhatikan wajah tampan dan penuh dominasi milik Nick dengan tatapan kagum dan juga memuja. Ah... Jangan lupakan tatapan yang terlihat begitu lapar dari kedua bola mata seluruh wanita yang juga ikut berkeliaran kesana kemari.

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-11

Bab terbaru

  • My Sugar Daddy, My Angel   Seperti Mama

    Sekolah, 17:23 -"Lo tadi bilang kalau hari ini lo mau pulang bareng gue, kan?" tanya Evie sambil melirik ke arah Angel yang tengah memasukkan beberapa alat tulisnya ke dalam tas.Angel hanya menganggukkan kepalanya sambil berdeham malas sebagai jawaban."Tumben sekali kamu menawarkan aku untuk pulang bersama. Apa kamu sudah sadar kalau aku tidak sebodoh dengan apa yang kamu pikirkan?" tanya Angel dengan sinis dan menyindir sambil melirik ke arah sahabatnya.Evie hanya bisa tertawa bodoh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Bukannya gue nggak tahu kalau lo ternyata tahu yang sebenarnya. Tapi, gue cuma berusaha buat lo biar lo bisa dekat dan kembali lagi sama Nick," ujar Evie tanpa rasa takutnya.Angel memutar kedua bola matanya dengan begitu malas saat mendengarkan penuturan dari sahabatnya itu."Aku tahu kalau kamu melakukan semua itu hanya untuk bonus mu yang bertambah tinggi, kan? Aku tahu kalau pria tua itu menjanjikan ka

  • My Sugar Daddy, My Angel   Katakan Kalau Kalian Saling Mengenal

    Besoknya -Sekolah, 12:36 -"Ngel, mau ke kantin bareng gue enggak?" tanya Evie.Angel yang memasukkan semua alat tulisnya di dalam tas langsung mengalihkan pandangannya ke arah Evie."Uhm ... Aku mau kerjakan beberapa soal dulu baru mau ke kantin, Vie. Lagi pula, aku belum ada rasa lapar sedikitpun," jawab Angel lembut."Ya udah deh kalau gitu. Gue nungguin lo aja dulu buat kerja soalnya, habis itu kita ke kantin sama-sama," ujar Evie.Angel menatap ke arah Evie dengan sebelah alis yang terangkat."Tumben banget kamu asal terima saja, Vie. Biasanya kamu enggak bisa banget kalau aku tolak kamu untuk ke kantin. Ada apa ini?" tanya Angel curiga.Evie memutar kedua bola matanya dengan begitu malas saat mendengarkan pertanyaan curiga dari Angel."Jadi, di sini gue salah lagi, anjir?! Gue nolak mau lo salah. Gue terima mau lo, salah juga. Serba salah banget gue!" kesal Evie.Angel terkekeh."Habisnya aku cuma he

  • My Sugar Daddy, My Angel   Apapun Kejadiannya Artinya Itu Hanya Masa Lalu

    Sekolah, 16:26 -Bryan tengah berjalan di koridor sekolah sambil memegang tas ranselnya. Ada sedikit luka pada bagian punggungnya sehingga dia tak bisa memakai tas ranselnya dengan baik.Bryan meringis pelan saat merasakan ngilu pada punggungnya, tetapi dia berusaha meredam suara ringisannya walaupun kadang tanpa sadar dia meringis pelan.Saat dia hendak keluar dari pintu utama sekolah, dia tak sengaja bertemu dengan Angel."Sore, Angel!" sapa Bryan dengan ramahnya kepada Angel.Angel yang tengah memegang setumpuk buku paket langsung menghentikan langkah kakinya dan tersenyum ramah ke arah Bryan."Selamat sore juga, Bry," sapa Angel balik."Lo kenapa enggak balik? Sekolah udah mulai mau sepi nih," tanya Bryan.Bryan heran, biasanya Angel akan pulang lebih cepat bersama Evie kalau sudah selesai bel berbunyi."Ah ... Aku mau ke perpustakaan dulu, Bry," jawab Angel sambil mengangkat buku paket yang dia pegang.

  • My Sugar Daddy, My Angel   Jadi, Namanya Angela Jolie

    Beberapa hari berlalu. Semua sibuk di keadaan mereka masing-masing.Angel yang sibuk di dunia sekolahnya yang satu bulan lagi akan berakhir. Evie yang sibuk sekolah di pagi hari hingga siang hari dan berakhir bekerja di malam harinya. Hilde yang sibuk bekerja sebagai bartender terpercaya Nick hampir dua puluh empat jam. Sedangkan Nick, dia sangat sibuk untuk meminta maaf kepada Angel, walau dia tahu kalau bukan dia yang bersalah di sini."Ngel ... Lo mau balik sama gue nanti pas lo pulang sekolah?" tawar Nick."Enggak usah," jawab Angel datar.Nick menghela napas panjang, Angel benar-benar berbeda dari sebelumnya. Angel sangat dingin kepadanya, padahal wanita itu dulunya sangat cerewet kepadanya. Tapi, kenapa sekarang malah berbanding terbalik?"Jadi, lo mau pulang sekolah sama siapa?" tanya Nick."Sama Evie," jawab Angel datar."Bukannya Evie-""Aku tahu kalau kamu yang meminta Evie untuk tidak pulang sekolah bersama denganku.

  • My Sugar Daddy, My Angel   Penyusup Itu Nick

    20:31 -Langkah kaki seseorang baru saja terdengar pada kedua daun telinga Angel.Malam ini terasa begitu sunyi bagi Angel. Ya, walaupun kadang semasa hidupnya, Choi sang mama selalu giat bekerja dan pulang dikala subuh. Tapi, memang suasana kali ini sangat berbeda bagi Angel. Apalagi, papa Angel juga bahkan tak tinggal satu atap lagi dengan dirinya. Pihak keluarga papa Angel, lebih tepatnya sepupu papa Angel memaksa agar papa Angel kembali ke rumahnya saja dibandingkan tinggal di satu atap yang sama dengan Angel.Alasan keluarga papa Angel sangat klasik.Angel anak durhaka.Angel anak yang tidak tahu diuntungkan.Yang paling sering diingat oleh Angel yang tak lain adalah hal yang menyakitkan bagi Angel, mereka menganggap kalau Angel-lah yang merupakan seorang pembunuh di sini.Uhm ... Untuk masalah Evie yang tinggal di apartemen Angel. Evie sudah tidak tinggal di apartemen Angel, karena dia sudah memiliki pekerjaan sen

  • My Sugar Daddy, My Angel   Selimut Amarah Dan Kebencian

    07:23 AM -"Wah! Langsung masuk sekolah aja lo, Ngel?! Gue kan udah bilang, lo enggak usah masuk sekolah dulu!" seru Evie kesal.Angel tersenyum tipis."Mana bisa kalau aku enggak masuk sekolah cepat, Vie. Apa kabar sama nilai aku?" gumam Angel.Evie menghela napas panjang."Kan, guru tahu kalau lo enggak masuk sekolah karena masih berduka cita sama kepergian mama lo," kata Evie pelan.Angel menggelengkan kepalanya."Enggak, Vie. Kematian mama aku enggak boleh jadi alasan buat aku down kayak gini. Kematian mama aku bukan alasan yang bagus, Vie," jawab Angel lembut.Evie mendengkus lalu menganggukkan kepalanya karena tak bisa melawan Angel.Evie memeluk Angel dengan lembut dan berharap kalau dia bisa membuat sahabatnya itu sedikit merasa sembuh dan tenang dari permasalahannya."Yang lo bilang emang benar banget, Ngel. Jangan down cuma gara-gara masalah kayak gini. Gue tahu kalau lo anaknya baik dan enggak

  • My Sugar Daddy, My Angel   Dendam Yang Dibuat Oleh Angel

    Evie dan Angel tengah duduk di depan peti mati yang berisikan mama Angel yang sudah tak bernyawa.Para pelayat dengan pakaian serba hitam mereka juga duduk untuk mengirimkan doa kepada mama Angel yang sudah tak bernyawa itu.Angel terus menangis atas kepergian mamanya yang tidak diduga-duga itu, tetapi berbeda dengan Evie, dia malah bertanya-tanya di dalam hatinya."Apa Nick benar-benar setega itu sampai rela membunuh mama Angel hanya karena dia yang ingin bersatu dengan Angel tapi tak direstui."Kalau Evie pikirkan hal itu, dia merasa kalau Nick tak segila itu hanya untuk mendapatkan restu saja. Membunuh? Sungguh gila kalau memang Nick memiliki niat bejat seperti itu kepada mama Angel dari awal."Ngel, lo yang sabar, yah," kata Evie dengan lembutnya kepada Angel.Angel menggelengkan kepalanya dengan pelan sambil terus menangis dan memegang peti mati sang mama."Gimana aku enggak nangis, Vie. Mama aku meninggal dan papa

  • My Sugar Daddy, My Angel   Kepergian Sang Mama

    Evie membalikkan badannya sambil menatap wanita yang tidak jauh dari hadapannya."Hey! Lo lagi?" seru Evie.Wanita itu menganggukkan kepalanya dengan cepat untuk menjawab pertanyaan Evie."Duduk dulu gih," tawar Evie."Makasih," jawab si wanita mungil dengan lembut.Wanita itu duduk di kursi kosong yang ada di hadapan Evie. Kursi kosong itu biasanya diisi oleh Angel, tetapi kali ini kursi kosong itu diisi oleh wanita mungil, polos dan sama sekali tidak Evie kenali."Lo mau pesan apa? Nanti biar gue yang pesanin," kata Evie menawarkan.Wanita itu terkekeh kecil."Buat apa mesenin aku, sih? Kan, aku punya kaki sendiri. Emangnya, apa guna kakiku?" kata si wanita mungil.Evie tertawa pelan."Lo gemesin banget deh!" puji Evie.Wanita itu terkekeh."Ah iya. Aku ke sana buat pesan makan dulu, yah!" seru wanita mungil itu."Uhm ... Iya," gumam Evie.Wanita mungil itu berdiri, lalu menuju salah

  • My Sugar Daddy, My Angel   Wanita Mungil (2)

    Brak!Hilde menutup telinganya dengan kedua tangan berototnya usai mendengarkan vas bunga itu berakhir pecah di belakangnya.Prang!Sekali lagi retakan itu kembali menggema di kedua telinga Hilde, membuat pria itu menggeram rendah sambil menghembuskan napas dengan kasar."Sialan ..." umpat Hilde pelan karena kakacauan itu.Hilde mengarahkan pandangannya untuk menatap seluruh kekacauan yang ada di dalam apartemen mewahnya.Televisi yang sudah pecah layarnya.Vas bunga yang sudah hancur tak bisa diperbaiki.Piring kaca yang pecah tak terbentuk berserakan kesana kemari di atas lantai.Bahkan, meja kaca di ruang tamu patah menjadi dua bagian.Oh sial! Berapa kerugian Hilde saat ini di dalam apartemennya?"Apart gue hancur macam kapal pecah ..." lirih Hilde sambil mengusap wajahnya dengan kasar.Hilde melirik ke arah si pelaku yang tengah mengatur deru napasnya. Sang pelaku bersikap santai dan tenang

DMCA.com Protection Status