- High School - 10:23 AM -
Angel menatap kosong ke arah depan dan dia mulai memikirkan semua apa yang baru saja dia ucapkan di pagi hari tadi kepada Nick. Sebenarnya, dia benar-benar tidak memiliki keberanian untuk mengatakan hal itu kepada Nick, apalagi kalau dia mengatakan jika dia ingin melepaskan dirinya dan bebas dari pria itu, yang faktanya dia masih menyimpan rasa dan juga mencintainya. Iya, dia masih menyayangi dan sangat mencintai pria dengan nama lengkap Nick Brechtje itu, tetapi dia sudah lelah untuk bertahan dan dia benar-benar lelah selalu dianggap sepele setiap perasaannya. Dia sebenarnya masih ingin apabila memiliki perasaan dengan pria bernama Nick itu, hanya saja dia benar-benar merasa kalau dia memang tidak pantas untuk Nick dari sisi pemikirannya. Dia merasa kalau dia hanya akan menjadi beban Nick karena menurutnya seorang Nick Brechtje adalah sosok pria tampan yang hanya membutuhkan wanita dewasa dan bukan wanita yang semanja dir- High School - 17:12 PM -Bel sekolah berbunyi dengan begitu lantang dan panjang, menandakan kalau mata pelajaran di sekolah ini telah berakhir dan akan dilanjutkan besok lagi. Sorak sorai teman sekelas Angel begitu ribut dan juga ricuh di dalam ruang kelas itu, sehingga berhasil memekakkan telinga semua orang. Angel yang memang sedang tertidur di atas meja tidak terlalu menggubris suara memekakkan telinga itu karena memang saat Angel tertidur dia bagaikan orang meninggal. Kata Nick, bahkan jika kalian mem-bomb tepat di samping Angel, itu sama saja kalau kalian melakukan hal yang sia-sia karena Angel tidak akan bangun dari tidurnya.Evie yang sedari tadi merasa kesal dengan teriakan semua teman sekelasnya hanya bisa memasang headset-nya pada kedua lubang telinganya. Evie kini berusaha untuk membangunkan Angel sahabatnya yang tengah tertidur pulas dan juga begitu lelap."Ngel, bangun ... Sekarang udah waktunya pulang," ucap Evie yang berusaha untuk membangunkan
- High School - 17:56 PM -Angel dan Bryan saling menatap satu sama lain. Bryan menatap Angel dengan tatapan yang begitu tenang, sedangkan Angel berbanding terbalik karena dia menatap laki-laki yang ada di depannya itu dengan tatapan mematung dan juga terdiam. Bryan tersenyum lembut ke arah Angel lalu menggerakkan tangan kanannya untuk mengelus lembut rambut Angel. Bryan tersenyum dengan begitu lembut."Kenapa diam?" tanya Bryan dengan nada yang begitu lembut kepada Angel si wanita mungil yang tengah duduk di depannya.Angel mengerjapkan matanya berkali-kali lalu dia kemudian menggelengkan kepalanya dengan cepat. Angel menepis perlahan tangan Bryan yang tengah terus mengelus rambut panjangnya itu."Bryan ... Bisa enggak, sih, dalam sehari kamu enggak usah bahas hal yang enggak penting kayak gini?!" seru Angel dengan nada y
- Apartemen Angel - 18:23 PM -Angel tersenyum kikuk saat dia melihat Nick yang kini tengah berdiri di depannya sambil memasang wajah santainya. Tatapan Angel tiba-tiba jatuh pada ada koper mini yang sedang dipegang oleh Nick pada tangan kanannya."Koper? Untuk apa?" tanya Angel di dalam hatinya dengan tatapannya yang masih terus menatap ke arah koper Nick.Nick berjalan tak acuh melewati Angel tanpa mengucapkan sepatah kata apapun."N ... Nick!" panggil Angel saat Nick berjalan melewatinya dengan tidak acuh tanpa mengucapkan sedikit kata-kata apapun.Nick menghentikan langkahnya. Angel menggigit bibir bawahnya lalu berlari pelan menghampiri laki-laki itu."Koper?" tanya Angel dengan nada pelannya, tetapi masih bisa didengar oleh Nick.
- Apartemen Angel - 23:34 PM -Angel lebih memilih untuk mengurung dirinya di dalam kamar saat setelah dia mendengarkan penjelasan mamanya yang berakhiran kalau dia dengan Nick tidaklah boleh bersatu, karena larangan kedua orang tuanya. Angel tidak percaya mengapa harus terjadi hal seperti ini padanya.Ketukan pintu kamar Angel terus berbunyi yang berasal dari kulit tangan sahabatnya Evie yang terus mengetuk pintu kamarnya berkali-kali di malam hari ini. "Ngel, buka pintunya. Lo enggak pernah makan pas balik ke sekolah sampai sekarang!" seru Evie dari luar kamar Angel dengan nada yang benar-benar begitu khawatir. Ya, semenjak Angel mendengarkan penuturan mamanya yang tidak merestui hubungannya dengan Nick berhasil membuat Angel kehilangan nafsu makannya dan kehilangan rasa laparnya. Angel tidak mengeluarkan
- Rumah Sakit - 01:12 AM -Bryan dan Evie terduduk di salah satu sofa yang ada di ruang tunggu yang memang sudah tersedia di dalam ruang inap Angel. Bryan dan Evie duduk di satu sofa yang sama bukan berarti kalau Evie sudah mulai suka ataupun mulai menganggap Bryan sebagai temannya, apalagi sahabatnya karena tatapan mata Evie masih sama dengan tatapan matanya setiap harinya untuk Bryan. Entahlah, kenapa wanita kelahiran China ini sangat membenci Bryan dan bahkan selalu sinis kepada Bryan dari awal, padahal Bryan tidak pernah membuatnya marah sebesar itu sampai-sampai membenci dengan begitu besar pula."Heh! Kenapa lo bisa tahu kalau Angel enggak mau keluar dari kamarnya buat makan malam?!" tanya Evie dengan nada sinisnya sambil melipat kedua tangannya dengan sempurna di depan dadanya.Bryan tidak menggubris pertanyaan wanita itu dan lebih memilih untuk terus menata
- Rumah Sakit - 07:24 AM -Angel terbangun dari tidurnya dan langsung mengedipkan matanya dengan begitu lembut saat dia sadar kalau sekarang dia sedang berada di suatu tempat yang faktanya bukan pada ruangan yang ada di dalam apartemennya ataupun bukan di dalam kamar kesukaannya."Shhh ..." Angel meringis pelan saat dia merasakan rasa perih pada pergelangan tangannya dan langsung mengalihkan pandangannya untuk menatap ke arah pergelangan tangannya."Infus ...?" tanya Angel dengan lirih saat dia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau pergelangan tangan kanannya sedang diinfus.Angel meringis pelan sambil memegang kepalanya yang memang terasa begitu pusing yang mungkin karena salah satu efek akibat Angel yang terus menangis malam tadi."Siapa yang bawa Angel datang ke rumah sak
-Rumah Sakit - 8:12 AM -"Kenapa enggak bisa datang?" tanya Angel dengan nada yang sedih dan pelan."Nick enggak bisa datang karena dia ada urusan keluarga," jawab Evie dengan tenang karena dia sedang berusaha untuk membuat sahabatnya itu tidak berpikir negatif."Hah ... Sepenting apa urusan keluarganya dia, sampai-sampai dia enggak bisa ngejenguk aku yang sedang dirawat di rumah sakit sekarang ini?" tanya Angel dengan nada sedih nya lagi kepada sahabatnya itu."..." Evie terdiam dan tidak menjawab pertanyaan angel.Angel tersenyum tipis dan kemudian dia menjatuhkan tatapannya pada jarum infus yang menusuk pergelangan tangannya."Dulu aja, Nick enggak mau banget buat pergi dari aku,.soalnya dia enggak suka lihat aku kenapa-napa, apalagi waktu itu aku sedang dirawat di rumah sakit karena demam tinggi aku," jelas Angel sambil tersenyum kecil dan dia menerawang kembali masa lalunya dan mengingat masa di mana saat itu dia pernah masuk rumah saki
- Rumah Sakit - 13:23 PM -"Haish! Kapan, sih, aku bisa keluar dari rumah sakit?" tanya Angel dengan begitu kesal sambil menatap ke arah Evie yang tengah santai memakan buah apel di tangan kanannya."Katanya, kalau cairan infus lo udah habis," jawab Evie lalu dia mulai menyuapkan sepotong apel lagi ke dalam mulutnya.Angel mengangkat pandangannya dan menatap ke arah cairan infus yang tengah bergantung di atasnya. Angel kemudian mengerucutkan bibirnya saat dia melihat cairan infusnya masih tersisa banyak."Ish! Cairan infusnya masih banyak banget lagi!" kesal Angel sambil menggerutu pelan."Ya udah, tunggu cairannya sampai habis," jawab Evie dengan santai.Angel mendengkus pelan lalu dia mulai kembali memejamkan matanya dengan kesal.Ceklek! seseorang membuka pintu ruang inap Angel sehingga membuat Angel langsung membuka matanya dan melirik ke arah ambang pintu."Hai, Ngel!" sapa seseorang dengan begitu antusias.