- Apartemen Angel - 18:23 PM -
Angel tersenyum kikuk saat dia melihat Nick yang kini tengah berdiri di depannya sambil memasang wajah santainya. Tatapan Angel tiba-tiba jatuh pada ada koper mini yang sedang dipegang oleh Nick pada tangan kanannya."Koper? Untuk apa?" tanya Angel di dalam hatinya dengan tatapannya yang masih terus menatap ke arah koper Nick.Nick berjalan tak acuh melewati Angel tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
"N ... Nick!" panggil Angel saat Nick berjalan melewatinya dengan tidak acuh tanpa mengucapkan sedikit kata-kata apapun.
Nick menghentikan langkahnya. Angel menggigit bibir bawahnya lalu berlari pelan menghampiri laki-laki itu.
"Koper?" tanya Angel dengan nada pelannya, tetapi masih bisa didengar oleh Nick.
- Apartemen Angel - 23:34 PM -Angel lebih memilih untuk mengurung dirinya di dalam kamar saat setelah dia mendengarkan penjelasan mamanya yang berakhiran kalau dia dengan Nick tidaklah boleh bersatu, karena larangan kedua orang tuanya. Angel tidak percaya mengapa harus terjadi hal seperti ini padanya.Ketukan pintu kamar Angel terus berbunyi yang berasal dari kulit tangan sahabatnya Evie yang terus mengetuk pintu kamarnya berkali-kali di malam hari ini. "Ngel, buka pintunya. Lo enggak pernah makan pas balik ke sekolah sampai sekarang!" seru Evie dari luar kamar Angel dengan nada yang benar-benar begitu khawatir. Ya, semenjak Angel mendengarkan penuturan mamanya yang tidak merestui hubungannya dengan Nick berhasil membuat Angel kehilangan nafsu makannya dan kehilangan rasa laparnya. Angel tidak mengeluarkan
- Rumah Sakit - 01:12 AM -Bryan dan Evie terduduk di salah satu sofa yang ada di ruang tunggu yang memang sudah tersedia di dalam ruang inap Angel. Bryan dan Evie duduk di satu sofa yang sama bukan berarti kalau Evie sudah mulai suka ataupun mulai menganggap Bryan sebagai temannya, apalagi sahabatnya karena tatapan mata Evie masih sama dengan tatapan matanya setiap harinya untuk Bryan. Entahlah, kenapa wanita kelahiran China ini sangat membenci Bryan dan bahkan selalu sinis kepada Bryan dari awal, padahal Bryan tidak pernah membuatnya marah sebesar itu sampai-sampai membenci dengan begitu besar pula."Heh! Kenapa lo bisa tahu kalau Angel enggak mau keluar dari kamarnya buat makan malam?!" tanya Evie dengan nada sinisnya sambil melipat kedua tangannya dengan sempurna di depan dadanya.Bryan tidak menggubris pertanyaan wanita itu dan lebih memilih untuk terus menata
- Rumah Sakit - 07:24 AM -Angel terbangun dari tidurnya dan langsung mengedipkan matanya dengan begitu lembut saat dia sadar kalau sekarang dia sedang berada di suatu tempat yang faktanya bukan pada ruangan yang ada di dalam apartemennya ataupun bukan di dalam kamar kesukaannya."Shhh ..." Angel meringis pelan saat dia merasakan rasa perih pada pergelangan tangannya dan langsung mengalihkan pandangannya untuk menatap ke arah pergelangan tangannya."Infus ...?" tanya Angel dengan lirih saat dia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau pergelangan tangan kanannya sedang diinfus.Angel meringis pelan sambil memegang kepalanya yang memang terasa begitu pusing yang mungkin karena salah satu efek akibat Angel yang terus menangis malam tadi."Siapa yang bawa Angel datang ke rumah sak
-Rumah Sakit - 8:12 AM -"Kenapa enggak bisa datang?" tanya Angel dengan nada yang sedih dan pelan."Nick enggak bisa datang karena dia ada urusan keluarga," jawab Evie dengan tenang karena dia sedang berusaha untuk membuat sahabatnya itu tidak berpikir negatif."Hah ... Sepenting apa urusan keluarganya dia, sampai-sampai dia enggak bisa ngejenguk aku yang sedang dirawat di rumah sakit sekarang ini?" tanya Angel dengan nada sedih nya lagi kepada sahabatnya itu."..." Evie terdiam dan tidak menjawab pertanyaan angel.Angel tersenyum tipis dan kemudian dia menjatuhkan tatapannya pada jarum infus yang menusuk pergelangan tangannya."Dulu aja, Nick enggak mau banget buat pergi dari aku,.soalnya dia enggak suka lihat aku kenapa-napa, apalagi waktu itu aku sedang dirawat di rumah sakit karena demam tinggi aku," jelas Angel sambil tersenyum kecil dan dia menerawang kembali masa lalunya dan mengingat masa di mana saat itu dia pernah masuk rumah saki
- Rumah Sakit - 13:23 PM -"Haish! Kapan, sih, aku bisa keluar dari rumah sakit?" tanya Angel dengan begitu kesal sambil menatap ke arah Evie yang tengah santai memakan buah apel di tangan kanannya."Katanya, kalau cairan infus lo udah habis," jawab Evie lalu dia mulai menyuapkan sepotong apel lagi ke dalam mulutnya.Angel mengangkat pandangannya dan menatap ke arah cairan infus yang tengah bergantung di atasnya. Angel kemudian mengerucutkan bibirnya saat dia melihat cairan infusnya masih tersisa banyak."Ish! Cairan infusnya masih banyak banget lagi!" kesal Angel sambil menggerutu pelan."Ya udah, tunggu cairannya sampai habis," jawab Evie dengan santai.Angel mendengkus pelan lalu dia mulai kembali memejamkan matanya dengan kesal.Ceklek! seseorang membuka pintu ruang inap Angel sehingga membuat Angel langsung membuka matanya dan melirik ke arah ambang pintu."Hai, Ngel!" sapa seseorang dengan begitu antusias.
- Hotel - 10:12 AM -"Nick, kenapa lo belum siap-siap?" tanya Hilde.Nick mengalihkan pandangannya dan menatap ke arah Hilde. Nick menatap Hilde beberapa detik lalu dia menghela napasnya dengan pelan."Lo kenapa lagi,.sih?" tanya Hilde."Gue malas buat kembali ke Beijing," jawab Nick.Hilde yang mendengarkan jawaban sahabatnya itu langsung memutar bola matanya dengan malas. "Ck! Enggak usah alay lo," kata Hilde dengan malas."..."Hilde menghela napasnya dengan pelan lalu berjalan mendekat ke arah Nick."Ingat Nick, kemarin gue udah ngambil jadwal penerbangan ke Beijing di jam dua belas siang. Jadi, lo sekarang
- Four Season Resto - 20:36 PM -POV Angel Anneliese - Aku dan sahabatku, Evie, berjalan masuk ke dalam restoran berbintang lima ini. Sebenarnya, aku malas untuk keluar di malam hari seperti ini, tetapi mau tidak mau aku harus keluar karena ajakan Bryan. Hanya saja tidak enak rasanya kalau aku menolak ajakan baik hatinya. "Vie, menurut kamu, Bryan udah ada di dalam, enggak?" tanyaku. "Enggak tahu," jawab Evie singkat. Aku menatap Evie dengan begitu kesal, pasalnya Evie seperti tidak ada niat untuk mengikuti acara makan malam bersama ini. "Kenapa ketus banget, sih, Vie?" tanyaku. Evie melirik ke arahku. "Gue yang harusnya nanya
Apartemen, 23:34 -Angel dan Evie sudah kembali dari acara makan malam mereka bersama Bryan. Sebenarnya, Angel masih ingin tinggal lebih lama lagi bersama Bryan di restoran tadinya, hanya saja Evie yang selalu saja mengeluarkan kalimat yang cukup membuat Angel maupun Bryan risih dan akhirnya menimbulkan pertengkaran. Mau tidak mau, Angel harus menuruti Evie yang sedari tadi ingin kembali."Vie, kalau aku tahu kamu bakalan kayak gitu sama Bryan, aku enggak bakalan ajakin kamu untuk keluar makan malam tadinya," kesal Angel.Evie hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan kesal Angel."Vie, kamu dengerin enggak, sih, apa kata aku?" tanya Angel dengan malas."Hum ... Gue dengar apa kata lo, Ngel. Bahkan, gue dengar banget," ucap Evie sambil menekan sandi apartemen Angel."Terus, kenapa enggak tanggapi ucapan aku?" tanya Angel lagi.Evie mendengkus pelan lalu kemudian membalikkan badannya sambil menatap Angel dengan tatapan kesalnya."Ngel,