ANASTASIA POVEder sudah tidak bergerak lagi dibelakangku, tangan jahilnya sudah berhenti mengusap-ngusap perutku dan bagian private lain yang hampir membuatku kehabisan nafas.Dia bilang untuk berhenti tapi dia malah membuatku kegilaan sendiri,Kepalaku hampir meledak setiap kali tangannya bergerak kemana-mana,Aku menoleh melihatnya, dia sudah tertidur dengan posisi wajah yang masih menyender dibahaku, melihat hal itu aku tersenyum.Hatiku merasa lega bukan main, Eder ada disampingku dan dia benar-benar bersikap lembut padaku, terutama saat dia berkali-kali meng-claim diriku dan Our Little Joy yang masih dalam kandunganku. Aku menyukai hal itu, aku menyukai setiap kali dia bilang,Kamu milikku,dan Our double baby is mine too,Setiap kali mengingat kata itu, aku langsung tersenyum. Dia bahkan tidak lagi menggunakan bahasa lo-gue yang selalu ia gunakan setiap kali bicara padaku, kali ini dia berbicara dengan aku-kamu, hal kecil yang juga membuatku bahagia dan juga tersanjung.Ya kare
"Aku takut jika apapun kekurangan yang aku miliki saat ini bisa menjadi alasan untuk kamu pergi."EDER POVTidak bisa mengalihkan mataku dari Anastasia yang fokus memakan Sandwich yang ada didepannya, ada perasaan senang yang mendominasi hatiku saat dia memakan Sandwich itu dengan lahap. Twins, mereka benar-benar anakku. Aku sangat suka dengan Sandwich buatan Mom, dan aku tidak menyangka jika kesukaanku menurun pada calon bayiku yang bahkan masih sebesar biji kacang.Twins, mengambil alih genku,"Apa kau tidak bosan Na?" Nathan bersuara,Suaranya membuatku refleks meliriknya sengit, Tidak ada yang tanya pendapatmu!"Engga kok, entah kenapa aku cuma mau makan Sandwich saja." sahut Anastasia menanggapi, Anastasia menyuapkan potongan terakhir Sandwich-nya,Tidak tahu?Itu karena kamu ngidam An,Aku benar-benar menahan diriku untuk tidak mengatakan kenyataan bahwa Anastasia, gadis itu milikku dan sedang mengandung benihku. Benar-benar membuat emosiku tersulut,Nathan mengambil tumisan dad
AUTHOR POVEder tampak tidak senang dengan kedatangan Axelle ditengah-tengah dirinya dan Anastasia. laki-laki itu berfikir untuk berduaan saja dengan Anastasia tapi Yuli malah meminta Anastasia untuk menjaga Axelle sebentar karena perlu membeli keperluan dapur untuk mereka.Dengan tatapan sebal Eder memperhatikan Anastasia yang masih menimang-nimang Axelle membuat anak itu bukannya tertidur malah cengengesan, itu terdengar konyol tapi Eder merasa cemburu dengan apa yang Anastasia lakukan dengan Axelle. Gadisnya itu rela mengabaikannya, mengabaikannya untuk anak dari mantan tunangannya.Kenyataan yang benar-benar membuat Eder kesal, tapi mau tidak mau dia menahannya,"Kamu kenapa sih cemberut mulu?" tanya Anastasia yang mulai gerah melihat Eder yang sedari tadi cemberut dan terus-terusan bergerak-gerak gelisah didepannya,"Mom kapan pulang?" tanya Eder mengabaikan pertanyaan Anastasia,"Tante Yuli baru saja pergi Ed, nanti juga pulang. Iya engga Axelle." sahut Anastasia lalu mengabaika
AUTHOR POV"Seriously?" Earl menatap kakak laki-lakinya tak percaya, "Engga, engga, saran gue lo bangunin Anastasia aja, dan sumpah Ed itu kasur gue." Earl merasa frustasi sendiri, Kakak-nya sudah membuka celana Axelle dengan posisi siap-siap."Bisa gak sih lo gak berisik, ambil air sana." sahut Eder malah sewotan dia, Eder masih mencari posisi yang pas untuk membuka pampres Axelle,"Anjir bau banget lagi." Earl mundur seketika angin menghembuskan aroma tidak sadap lagi dikamarnya, "Lo mau nyiram pantatnya gitu aja?"Eder menoleh menatap Earl jengkel, "Ya kalau gak disirim gimana caranya?""Ya, ya lo-" Earl mencoba berfikir, "Pakai tisue basah, lo lap pantatnya.""Apaan? enak aja ogah." Eder menyangkal, "Sudah ambilin aja air sana.""Gak bisa Eder nanti kemana-mana, mendingan gue-" Earl belum menyelesaikan perkataannya, bunyi robekkan popok terdengar,Brek..Eder tidak sengaja merobek popok bagian kiri Axelle, langsung membuat popok itu melorot dan memperlihatkan kotoran bayi berwarna
EDER POVAku memasukkan kotak Bludru warna biru ke kantung celanaku. Hari ini aku dan Anastasia akan pergi kedokter untuk memeriksa si kembar, walaupun ini bukan jadwal periksanya tapi Anastasia ingin aku melihat si kembar secara langsung.Daddy akan melamar Mommy hari ini, tolong do'akan ya,Jantungku berdegup kencang hanya dengan membayangkan berlutut dengan satu kaki didepan Anastasia, itu benar-benar membuatku kesulitan bernafas.Berkali-kali aku bergerak kesana kemari, menghembuskan nafas keras untuk mengendalikan rasa gugupku.Setelah merasa lebih baik aku keluar dari kamarku, berniat mencari Anastasia tapi langkahku berhenti saat melihat Nathan sedang menggendong Axelle sudah berada diruang tengah.Sih Kunyuk itu kenapa datang pagi sekali sih?!Moodku seketika langsung hancur,Tidak, tidak, aku gak bakal biarin dia ketemu Anastasia,Dengan langkah lebar aku berjalan ke kamar Anastasia, mengetuk pintunya dan berbisik perlahan, "An.""An." panggilku sekali lagi,Anastasia membuka
AUTHOR POVAnastasia dan Eder menghabiskan waktu bersama, mereka melakukan apa yang sebelumnya tidak mereka lakukan yaitu pergi kencan.Berkeliling mall setelah menonton film Action yang ternyata merupakan Genre film favorite mereka berdua, dan makan makanan yang bergizi dan banyak untuk Anastasia.Ini hal aneh yang terjadi pada mereka, Anastasia sama sekali tidak mual saat Eder menyuapinya, dan Eder tidak ada henti-hentinya meledek Anastasia yang hanya ingin bersikap manja padanya,Mereka tampak bahagia, tidak henti-hentinya tertawa dan tersenyum satu sama lain. Apapun yang mereka lakukan saat ini terasa benar untuk mereka."Kamu mau pergi liat pantai gak?" tanya Eder, "Di Jakarta ada pantai gak sih?""Ada Ed, pantai Ancol. Tapi emangnya gak kemalaman ya kalau kita ke Pantai?" tanya Anastasia,Eder melihat jam yang masih menunjukkan jam enam malam, "Enggalah, eh tapi kalau kamu capek gak usah deh.""Engga papa, kita bisa muter-muter pakai mobil kok." sahut Anastasia,"Ok," jawab Eder
"Itu seperti merenggut paksa jantungku, hingga membuatku mati saat itu juga."EDER POVBunyi getar ponselku membangunkan, Siapa yang pagi-pagi begini menghubungiku? Perlahan aku memindahkan tubuh Anastasia yang memelukku. Aku merapikan selimut yang ia kenakan, berusaha menutupi tubuhnya yang terekspos.Meraih ponselku, alisku bertautan saat melihat nama yang tertera dilayar ponsel,Mom?Aku menggeser layar ponsel, lalu menempelkan telpon itu ditelingaku."Halo Eder kamu dimana?" tanya Mom sebelum aku bersuara,"Aku-" Suaraku menggantung, tidak mungkin jika aku bilang sedang dihotel bersama Anastasia. "Aku sedang ditempat wisata, kenapa?""Cepat pulang!" perintah Mom dengan nada tegas yang asing ditelingaku,"Ada apa memangnya?" tanyaku merasa aneh,"Pokoknya cepat pulang, kamu juga bersama Anastasiakan?" Helaan nafas berat terdengar dari suara Mom, "Cepat pulang, kita bicara dirumah."Aku menarik nafasku, "Katakan padaku ada apa? jika tidak, maka aku tidak akan pulang.""Ed jangan ker
ANASTASIA POVKakiku langsung lemas saat Daddy menutup pintu utama rumah kami, aku tidak bisa menahan tangisanku yang meledak saat itu. Bagaimana bisa seperti ini? Sebelumnya semua terlihat baik-baik saja,Aku masih bisa merasakan hangatnya pelukan Eder tapi bagaimana mungkin hal indah seperti itu digantikan dengan pintu yang tertutup rapat seperti sekarang,Nathan memelukku, aku tidak bisa berkata apapun selain menangis sejadinya.Apa yang akan terjadi setelah ini?Apa kami dipisahkan lagi?"Ana, Ana." Nathan mencoba menyeimbangi tubuhku yang semakin lemas, hanya panggilan namaku yang aku dengar sebelum semuanya menjadi gelap dan tubuh ringan.Aku bisa mendengar suara Daddy dan Nathan bersautan dengan samar-samar, tapi terlalu sulit untuk membuka mata.Aku tidak punya tenaga,Bagaimana ini nak, Daddy kamu pergi lagi.Dadaku sesak bukan main,Kenapa waktu bisa berubah menjadi kejam seperti ini?Semalam kami masih tertawa bersama, tapi bagaimana bisa pagi harinya berubah mengenaskan se