Share

Inginnya Tantrum

Mulut Ayana sampai menganga tak percaya melihat apa yang di hadapannya, begitu juga dengan Deon yang sampai geleng-geleng kepala.

Keduanya lantas menoleh ke sofa, melihat televisi menyala dan kaki Azlan menggantung di sandaran sofa.

Apartemen Ayana seperti kapal pecah. Semua berantakan, bahkan kaleng minuman, bungkus makanan, mangkok, piring, gelas berserakan di meja.

Ayana emosi lantas menghampiri Azlan yang tidur di sofa.

“Azlan!” bentak Ayana sambil memukul kaki adiknya itu.

Azlan terkejut hingga spontan bangun dan duduk masih sambil memejamkan mata. Dia lantas membuka kelopak mata perlahan, hingga melihat Ayana sudah berkacak pinggang sambil memandangnya.

“Kamu sudah pulang, malam sekali pulangnya.” Azlan menguap setelah mengatakan itu.

“Apa yang kamu lakukan? Kenapa apartemenku jadi berantakan!” amuk Ayana.

Azlan menengok ke kanan dan kiri, bahkan menggaruk kepala tidak gatal.

“Oh … tadi aku sangat lapar, jadi aku makan saja apa yang ada di dapur. Belum sempat membersihka
Aililea (din din)

Siapa yang mau bungkus si Azlan? Sana bungkus, bawa pulang aja daripada jadi pengganggu, wkwkwkwk

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Elyda Manurung
jgn di bungkus tetap aja di indonesia biar seru
goodnovel comment avatar
Christine
Diiiihhhh Azlan nih dasar tukang gangguuuuuuu!!!!!!!!! Balikin aja azlan biar gak ganggu, pdhl lg panas2nya mesin malah diusik si adek OMG
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
udah puasa lama.....sekalinya mau berbuka malah ada penganggu wkwkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status