Semalaman bianca kesulitan tidur, kejadian di bar kemarin terus berputar bak kaset di otaknya. Bahkan kata - kata menjijikkan pria itu saja masih terngiang di telinganya, seolah keberadaan pria itu masih didekatnya.Berulang kali bianca berusaha memejamkan matanya agar bisa terlelap, kenyataannya masih saja sulit. Lalu dia mengambil ponselnya untuk melihat apakah tyaga sudah membalas pesannya. Dia takut jika besok pagi tyaga melakukan hal diluar kebiasaan nya dengan menjemputnya pagi - pagi. Hubungan ini hanyalah pura - pura, dia tak perlu terlalu serius menanggapi pendapat orang lain, bukan ?Tapi sayangnya pesan bianca hanya dibaca tanpa mendapatkan balasan sama seperti nasib koran yang sudah dibaca lalu di biarkan.Akhirnya dia meletakkan ponselnya kembali dan berusaha tidur, tapi masih saja tidak bisa. Matanya memang terpejam tapi otaknya terus bekerja dan berpikir yang macam - macam. Hingga tak terasa sudah pukul lima pagi. Mau tak mau bianca harus bangun dan melakukan aktivitasn
“Dia siapa, bi ?” kedatangan dan pertanyaan tyaga membuat kedua orang yang sedang berdebat itu menolehkan kepalanya secara bersamaan.“Katakan padanya, bi.” kata pria itu.“Bi…” tyaga menunggu jawaban bianca yang hanya memandangnya dengan tatapan dingin.“...” bianca masih diam sambil melihat kedua pria yang kini sedang menatapnya sambil menunggu jawaban.Karena tak sabar akhirnya tyaga mencengkram bahu bianca dengan sedikit keras agar gadis itu mau melihat ke arahnya.“Katakan padaku, bi. Siapa dia ?”“Dia… anak dari tanteku.” jawab bianca cepat. Sedangkan pria lain yang sedang berdiri sambil melihat interaksi antara sepasang kekasih di depannya ini hanya bisa memandang bianca dengan tatapan terluka.Anak dari tantenya ?Tante yang mana ?‘Apa sedalam itu lukanya hingga tak mau mengatakan tentang diriku ?’Setelah mendengar jawaban bianca, tyaga merasa sedikit lega. Walaupun masih ada saja kejanggalan di hatinya. Apalagi saat melihat bagaimana cara berpakaian pria itu yang nampak ber
“Hai, bi…. Oma sangat merindukanmu, sayang.” sapa oma lisa dengan penuh kehangatan sambil membawa bianca ke dalam pelukannya.“Apa kabar, sayang ?” tanya oma lisa ketika sudah mengurai pelukannya dengan bianca.“Baik, oma.”“Baguslah, oma tenang sekarang akhirnya aga jagain kamu.” kata oma lisa kali ini sambil mengusap lengan bianca penuh kasih sayang. Siapapun yang melihat kedekatan diantara keduanya pasti berpikir bahwa bianca adalah cucu kesayangan oma lisa. Padahal kenyataannya bukan, justru cucu laki - laki kesayangan oma lisa yang tak lain adalah tyaga sedang berdiri disamping kedua wanita yang sedang bercengkrama hingga mengabaikannya.“EHEM!!” tyaga akhirnya menginterupsi sang oma dengan kekasihnya. Lalu dia melipat kedua tangannya didepan dada dengan wajah serius.“Oma lupa ya, disini masih ada aga loh.” kata tyaga dengan nada manja yang terselubung karena wajah yang ditunjukkannya adalah wajah serius.“Aduh, iya. Oma sampe lupa kalo ada kesayangan oma yang paling ganteng ini
**FLASHBACK ON**Empat tahun yang lalu…Hari ketiga masa orientasi siswa baru sekolah menengah akhir bina bangsa semakin heboh karena ada seorang murid baru berwajah cantik bak bidadari sedang duduk di tengah lapangan dengan pipi kemerahan siang itu.Seorang gadis cantik bernama bianca grizzele, murid baru kelas sepuluh yang berhasil membuat semua mata para lelaki di sekolah mencari cara untuk bisa melihat wajah cantiknya itu. Sehingga para gadis lain dari berbagai kelas merasa kesal dan memiliki saingan. Bagaimana bisa satu orang gadis dan murid baru bisa menyita perhatian para lelaki hampir satu sekolah ?“Ada apa sih disini ?” teriak ray dengan suara tegas hingga membuat kerumunan itu membubarkan diri.Ray, vero, dan fareta adalah murid kelas sebelas yang menjadi murid paling berpengaruh dan juga disegani karena kepintaran, ketampanan, juga merupakan salah satu anak pemilik sekolah mereka. Hal itu tentu saja membuat yang lain tak berani macam - macam saat ray bersama kedua sahabatn
**FLASHBACK ON**Satu tahun lalu…Saat itu tyaga sedang berjalan menuju ke kelasnya saat melintasi para mahasiswa dan mahasiswi baru yang sedang ospek. Lalu matanya berhenti pada seorang wanita dengan fitur wajah yang sangat mirip dengan gadis di masa lalunya.Awalnya sempat terbesit sebuah keinginan di hati tyaga untuk mencari tahu tentang gadis itu. Tapi niatan itu akhirnya urung dia lakukan saat melihat papan nama di dada gadis itu bertuliskan nama renata.Dari nama saja tentu saja sudah berbeda, jadi tyaga tak perlu repot - repot mencari tahu lebih dalam mengenai gadis itu. Pada akhirnya tyaga melupakan sosok renata yang sempat mencuri perhatiannya kala itu.Dan hal yang sama juga terjadi pada fareta. Dia pun merasakan perasaan yang menggelitik hatinya saat melihat renata. Walaupun fitur wajahnya sama, tapi penampilannya sangat berbeda. Wajah renata sangat angkuh dan tak bersahabat. Lalu cara berpakaiannya sangat biasa. Dan yang paling membedakan adalah model rambut mereka.Bianca
Pagi yang indah ini disambut oleh senyuman di wajah tyaga dan bianca yang kini sedang saling memandang dari kejauhan. Hari ini seperti yang biasa tyaga lakukan, dia menjemput sang kekasih yang sepertinya tak lagi terlihat pura - pura. Karena interaksi antara keduanya terlihat sangat alami.Bianca yang baru keluar dari pintu rumahnya langsung menyunggingkan senyumnya saat melihat tyaga sedang berdiri sambil bersandar di pintu mobilnya.“Morning, sayang.” sapa tyaga yang kali ini sudah berjalan ke arah bianca dengan senyumannya.“Morning.” balas bianca tak kalah lembut hingga membuat jantung tyaga kembali berdetak hebat. Akhirnya tyaga memeluk bahu bianca sambil menuntunnya berjalan menuju ke tempat kursi penumpang disampingnya.Seperti biasa, tyaga membuka pintu untuk kekasihnya yang terlihat sangat cantik hari ini. Setelah bianca sudah dipastikan masuk dengan aman. Lalu giliran tyaga yang masuk dan memakai seatbeltnya dibelakang kemudi.“Tumben.” celetuk bianca sambil melihat ke arah
Liburan akhir minggu yang diagendakan oma lisa akhirnya datang juga. Pagi ini, bianca sedang duduk di pesawat bersebelahan dengan tyaga. Tak pernah pria itu sangka mereka akan berlibur bersama dengan keluarga bahkan kedua sahabatnya. Bahkan oma menjadi manusia yang paling repot untuk liburan ini, seolah tak boleh ada yang kurang sedikit pun. Kalau dipikir lagi, oma lisa ini cocok sekali menjadi event organizer. Semua yang dibutuhkan selama liburan tak ada yang terlewat satu pun. Sehari sebelum keberangkatan mereka oma sempat mengajak bianca berbelanja baju baru. Walaupun sempat ditolak olehnya, tapi tetap saja bianca benar - benar tak bisa menolak permintaan sang oma dan sang mama. Sampai terkadang tyaga berpikir bahwa posisi bianca sangat spesial dihati oma dan mamanya.Atau mungkin saja karena tyaga tak pernah membawa satu gadis pun kerumahnya, jadi saat pertama kali dalam hidupnya pulang bersama bianca waktu itu akhirnya membawa kebahagian lain dirumahnya. Mereka bertiga sudah sep
Ketika tyaga menarik bibirnya dari bibir bianca, dia melihat wajah cantik gadis yang ada di hadapannya ini dengan seksama. Terkadang bianca yang di depannya ini terasa seperti bianca di masa lalunya. Sampai kadang - kadang tyaga melupakan bahwa dia pernah merasakan kehilangan di masa lalu.Lalu, saat bianca mulai membuka matanya tyaga langsung berpura - pura menyendokkan bubur ke dalam mangkuk. Sedangkan bianca hanya terdiam sambil memperhatikan kekasihnya.“Kau sering melakukan hal seperti ini, ya ?” tanya bianca sambil menopang dagunya menggunakan kedua tangan.“Apa ?” tyaga menjawab sambil menghindari kontak mata dengan bianca. Tapi entah kenapa bianca suka saat melihatnya seperti ini, antara tyaga merasa tertindas dengan pertanyaan darinya atau dia memang sedang menyembunyikan rasa malunya.“Menurutmu apa ?”“Ini yang pertama.”“Kau baru pertama kali menyuapi orang lain ?” bianca mengulang pertanyaannya dengan lebih jelas.“Haa ?” tyaga menunjukkan wajah bingung sambil terus mengh