Share

BAB 58

Danno dan Vera duduk di sofa ruang tamu. Dengan kondisi pintu depan yang terbuka, cahaya langit masih bisa menerangi mereka. Iya, walau cahaya kebanyakan berasal dari kilat yang menyambar-nyambar.

Senter HP Danno telah mati. Dia tak mau membebani ponselnya.

Vera tidak nyaman dalam penerangan remang-remang itu. Semua ini mengingatkannya akan film horor yang banyak ditonton. Kebanyakan di film tersebut menampilkan adegan hujan, mati lampu, juga langit penuh kilat.

Saking takutnya, dia duduk di sebelah Danno. Dia tetap mengingatkan pria itu, "tolong jangan salah paham, aku cuma ketakutan. Aku beneran nggak suka gelap-gelap sama hujan deres."

Tanpa mengatakan apapun, Danno melepaskan jaket yang dipakai. Lalu, dia menyampirkannya ke pundak Vera.

Vera terkejut. Dia bertanya, "ngapain kamu ngasih jaket kamu?"

"Karena pintunya dibuka, jadi udaranya dingin. Kalau nggak gini, kamu nanti masuk angin."

"Enggak bakalan."

"Udah. Pakai aja. Nggak usah debat masalah beginian."

Vera diam saja, membiar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status