Share

BAB 19

Author: Diosa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dengan bantuan Google Maps, Danno berhasil menemukan pusat perbelanjaan yang diinginkan oleh Vera. Dia memarkirkan mobil, kemudian keluar bersama istrinya itu.

Mereka berjalan masuk ke dalam pintu masuk mall tersebut. Vera tak sengaja melihat ada pria bermasker hitam mencurigakan. Orang itu terus melirik ke arah mereka. Vera mencoba untuk biasa saja, tidak mungkin stalker lagi.

Danno menoleh wajah istrinya yang sedikit tegang. "Ada apa?"

"Enggak apa-apa, di sini ramai, ya?"

"Ini 'kan hari Minggu."

"Aku lagi pengen makan ayam, kamu apa?"

"Hmm ... aku bosen sama ayam, pengen steak— ayo kita ke atas aja, ke foodcourt, harusnya sih lengkap."

"Iya, ayo cari-cari makan!" Vera bersemangat sehingga lupa dengan keberadaan pria misterius itu.

Sebenarnya, orang yang memakai masker itu diam-diam mengikuti mereka, mengintai dari belakang. Tapi, dia waspada, tidak berani terlalu dekat.

Saat Danno dan Vera menaiki lift, pria itu juga ikut masuk. Mereka keluar, orang itu juga ikut keluar.

Akan tetapi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • My Overprotective Husband   BAB 20

    Jarum jam tangan sudah menunjukkan pukul tiga sore. Vera puas berkeliling mall, makan-makan, lalu berbelanja baju. Danno pun sudah bosan.Mereka pergi menuju ke cabang HIRO GYM yang ada di dekat Galaxy Mall. Di situ, Vera menunggu di kafetaria, sementara sang suami sibuk nge-gym sembari membahas sesuatu dengan salah satu pegawainya.Kafetaria gym ini tempatnya ada di lantai dua, cukup luas, dan banyak pengunjung. Kebanyakan adalah mereka yang sudah selesai melakukan aktifitas gym. Mereka enggan pulang, memilih bersantai dulu, apalagi sekarang hari Minggu."Banyak juga member di sini," ucap Vera mengamati meja-meja sekitar penuh pengunjung. Dia iri dengan bentuk tubuh salah satu wanita yang ramping dan seksi sekali—sudah pasti hasil nge-gym rutin.Ada beberapa wanita yang belum melakukan gym, tapi minum-minum dulu di sini."Seksi-seksi semua~" Vera menunduk sedikit, melihat perutnya yang agak membengkak— efek kebanyakan makan. "Pokoknya setelah ini aku harus diet lebih ketat."Tak b

  • My Overprotective Husband   BAB 21

    Keesokan harinya ...Begitu Vera bangun, sang suami sudah tidak ada di ranjang. Dia melihat jam dinding masih menunjukkan pukul enam pagi. Rasanya tidak mungkin Danno bangun lebih awal darinya.Penasaran, Vera segera bangun, lalu ke kamar mandi untuk cuci muka. Setelah itu, dia pergi ke luar mencari sang suami."Danno?" panggilnya sembari menuju ke ruang makan. Kebiasaan pria itu selalu ke sana begitu bangun tidur. Akan tetapi, tidak ada siapapun. Vera beralih ke ruangan lain, ruang tengah hingga kemudian ke ruang tamu—Dia memanggil, "Danno!"Ternyata, pria itu sedang duduk di kursi teras rumah, menggunakan kaos dan celana training, seperti baru selesai melakukan jogging.Vera melihatnya. Dia bertanya, "Sayang, kamu baru jogging?""Iya, kamu baru bangun 'kan?""Iya lah.""Kalau gitu, met paaagiii~ istriku yang suka molor~""Ajakin dong kalau jogging.""Nggak, kamu pules banget pas tidur. Aku nggak tega bangunin kamu.""Halah nggak tega, biasanya kamu malah bangunin aku tengah malam

  • My Overprotective Husband   BAB 22

    Vera tidak melihat sang suami di luar rumah, melainan seorang pria tiga puluhan tahun yang cukup familiar. Iya, itu adalah Dino, penjaga yang diminta datang oleh Danno. Orang paling dipercaya olehnya di kota ini."Nyonya? Ada apa?" tanya pria itu.Dari semua orang atau pegawai Danno, cuma pria itu saja yang memanggil Vera dengan Nyonya. Ini sedikit membuatnya resah karena terlalu sopan. Dia bertanya, "suami saya udah pergi?""Iya barusan.""Hmm ... tadi kamu ke samping rumah, nggak?" Vera melihat ke sebelah dengan tatapan waspada.Dino ikut menoleh. Keningnya sedikit mengerut, heran dengan perilaku Vera yang mendadak waspada. "Enggak, Nyonya, saya loh baru datang."Penasaran, Vera berjalan menuju ke samping rumah, melihat keadaan— dan ternyata, tidak ada siapapun. Tidak ada hal yang mencurigakan.Lantas, sekelebat bayangan hitam itu apa? Siapa? Cuma halusinasi?Dino ikut melihat-lihat di sekitar situ. Dia bertanya, "Nyonya lihat sesuatu? Bilang aja di mana, nanti saya cek.""Tadi wa

  • My Overprotective Husband   BAB 23

    Pihak kepolisian datang ke rumah, melakukan penyidikan di sekitar rumah Vera dan Danno. Sementara itu, si tersangka alias stalker sedang dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.Vera bersiap melakukan pembelaan terhadap sang suami. Dia tidak akan membiarkan pria itu ikut dituntut karena kekerasan.Saat melakukan penyelidikan, salah satu polisi menemukan kamera tersembunyi di ruang tamu. Hal ini mengejutkan Vera. Dia sampai melongo tak percaya."Tapi ..." Vera melihat salah seorang polisi yang memasukkan kamera itu ke dalam plastik barang bukti. "Siapa yang ..." ucapannya kembali terhenti begitu sadar kalau di rumah ini hanya ada dia dan Danno. Satu-satunya tamu yang pernah mampir hanyalah sang kakak sepupu alias Feno.Pandangan matanya menjadi serius saat menoleh ke sang suami. Ini artinya semua kecurigaan pria itu terbukti benar. Sepupunya ke sini dengan maksud lain.Danno menatapnya. "Apa kubilang .."Vera memegangi lengan kemeja sang suami dengan erat. Dia tidak percaya ini

  • My Overprotective Husband   BAB 24

    IKAN BAKAR NORABegitu nama rumah makan yang didatangi oleh Vera dan Danno. Tempat itu sangat ramai. Selain karena masih baru sehingga banyak promo, sekarang juga jam makan siang.Bangunan rumah makannya besar, parkiran juga luas. Banyak area lesehan yang sudah ditempati, kolam pancing juga sedang ramai oleh pemancing. Di sini, pengunjung bisa memancing ikannya sendiri atau langsung saja memesan. Mereka juga bisa membeli ikan pancingan mereka sendiri untuk dibawa pulang.Danno dan Vera diantar oleh seorang waitress menuju ke meja lesehan dekat kolam ikan mas, agak jauh dari tempat lesehan lain.Vera duduk disitu, melihat suaminya memesan. Usai si waitress pergi, wanita itu kemudian bertanya, "kamu udah pesan tempat sebelumnya?""Iya, makanya aku ajakin kamu sini," sahut Danno yang tengah duduk berhadapan dengan Vera. "Gimana? Kamu suka nggak lesehan gini?""Suka, di sini nyaman banget— di sebelah kanan pohon, kiri kolam ikan mas." Vera menengok ke balik pagar pembatas di pendopo itu

  • My Overprotective Husband   BAB 25

    Beberapa hari kemudian ...Vera berhasil menuntut Henry dengan tuduhan otak dibalik penyerangan terhadap dirinya. Dia berusaha agar pria itu tidak bisa keluar dari penjara dengan bantuan uang. Sayang, hukumannya hanya beberapa bulan.Sejak pria itu di penjara, tidak ada orang mencurigakan lagi mengintai di rumah atau mengikuti Vera dan Danno saat bepergian."Selamat pagi, istriku ..." ucap Danno begitu dia masuk ke ruang makan, dan melihat istrinya sibuk di meja dapur.Vera menuangkan jus buah stroberi dari blender ke gelasnya. Lalu, dia menoleh sesaat, melihat sang suami yang berantakan.Iya, rambutnya acak-acakan seperti baru saja bergelut dengan bantal, beberapa kancing kemeja piyamanya terlepas, tapi dia tidak peduli.Vera berkata, "muka kamu berantakan, cuci muka dulu sana, terus ayo sarapan.""Males." Danno mendekati Vera, lalu merangkul wanita itu dari belakang. Dia mengecup leher sampingnya beberapa kali, menyebar hingga ke belakang daun telinga. Aroma wewangian sabun bunga-b

  • My Overprotective Husband   BAB 26

    Es buah disajikan di atas meja ruang tengah oleh Vera. Sepanjang dia melakukannya, orang yang bernama Nino terus memperhatikan.Karena fokus dengan ganti channel televisi, Danno tak sadar akan hal tersebut.Begitu Vera menengok, Nino tersenyum padanya. Tentu saja, Vera tersenyum balik meski dia merasa agak aneh.Danno kemudian menatap sang istri. Dia memperkenalkan, "oh iya, Nino— Ini istriku, Vera Veronica tercinta."Vera malu mendengarnya. "Apaan sih kamu ..."Nino tertawa sedikit . Dia mengulurkan tangan, "halo... saya Nino."Vera menyambutnya dengan menjabat tangan pula untuk sesaat. Dia berkata, "salam kenal." Pandangan matanya kemudian beralih ke sang suami. Dia bertanya, "ini Mas Nino nggak ke nikahan kita dulu ya?""Teman sekolahku nggak ada yang datang, Sayang. Semuanya beda kota, jauh, mereka cuma transfer doang," kata Danno menatap temannya, Nino. "iya 'kan, kamu dulu juga nggak bisa datang."Nino menjelaskan, "maaf, kayaknya dulu aku lagi di Kalimantan, lagi ngurusin bisni

  • My Overprotective Husband   BAB 27

    Malam harinya, sesuai dengan rencana, Danno mengatakan ke Vera kalau sedang ingin membahas urusan bisnis dengan Nino."Kamu beneran ninggalin aku sendirian?" tanya Vera merasa tidak aman kalau suaminya pergi malam-malam begini. "Masa malam-malam gini?"Danno tampak merapikan kemejanya di depan cermin meja rias Vera. Dia berkata, "ya emang malam, mau gimana lagi.""Tapi ...""Nggak usah khawatir, Sayang, aku udah minta Mas Dino datang buat jaga rumah. Lagian, nggak bakalan ada orang gila masuk rumah kita lagi, kok.""Kamu kok yakin banget?""Kan si tua bangka itu lagi di penjara.""Tapi Alarik masih di luaran sana.""Tenang aja," balas Danno berbalik badan, lalu mendekati istrinya yang sedang duduk di atas ranjang. Dia memberikan kecupan manis di kening wanita itu, kemudian berkata lagi, "nggak usah cemas gini, aku cuma semalam aja kok pergi.""Tapi aku ngerasa aman kalau ada kamu." Vera menunjukkna raut wajah cemberut. Dia memang masih trauma dengan pria stalker yang menyerang sebelum

Latest chapter

  • My Overprotective Husband   Extra Part #01: Liburan Keluarga

    Danno dan istrinya, Vera, sudah lama menantikan liburan ini.Mereka menjalani hari-hari yang sibuk, penuh dengan komitmen pekerjaan dan keluarga, dan mereka menantikan waktu untuk bersantai dan menikmati liburan ke Bali.Mereka memutuskan untuk membawa serta bayi laki-laki mereka yang kini sudah berusia enam bulan, Daniel, dan anak perempuan mereka, Venny.Pada hari pertama liburan mereka, mereka pergi ke kedai es krim lokal. Hari itu adalah hari yang hangat, dan mereka semua ingin menikmati makanan dingin.Danno dan Vera mengantri bersama Baby Daniel di kereta dorongnya, sementara Venny berdiri di samping mereka.Saat mereka menunggu, Vera mengulurkan tangan dan mengacak-acak rambut Venny."Kamu udah nggak sabar ya pengen makan es krim?" tanya Vera kepada putrinya."Iya, Mama." Venny menjawab dengan penuh semangat. "Venny nggak sabar makan es krim!"Saat mereka menunggu, Baby Daniel mulai rewel di kereta dorongnya, dan Danno menariknya keluar dan menggendongnya."Kamu mau es krim, J

  • My Overprotective Husband   BAB 99 [TAMAT]

    Satu tahun kemudian ...Vera telah melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat. Dia, sang suami, dan Venny, keponakan yang sudah jadi anak adopsi mereka, memutuskan untuk kembali ke kota Jakarta.Danno menghentikan mobilnya tepat di depan teras rumah besar bertingkat dua. Usai mematikan mobil, dia keluar dan beranjak ke belakang untuk membuka bagasi.Di saat bersamaan, Vera keluar dari mobil dengan menggendong bayi laki-lakinya.Dia membuka pintu belakang, dan membiarkan Venny keluar. Anak perempuan itu terlihat sangat riang gembira."Hore! Udah sampe!" Katanya yang langsung melongo melihat betapa besar rumah yang ada di hadapannya. "ini rumah Papa?"Dengan bangga, Vera mengatakan, "iya dong, ini rumah kita yang sebenarnya. Kalau rumah di Surabaya itu rumah nyewa sebentar, Sayang. Mulai sekarang kita tinggal di rumah kita yang sebenarnya, rumahnya Papa."Danno masih mengeluarkan beberapa koper dari dalam bagasi. Dia menarik semuanya keluar, lalu menggeretnya mendekat ke dekat sang is

  • My Overprotective Husband   BAB 98

    Keesokan harinya ...Ibu Vida bertamu di rumah sewaan keluarga pendonor mata yang dia sewa untuk melakukan akting di depan Danno. Dia kesal karena waktu sudah berlalu, tapi tak mendapatkan kabar tentang yang yang diminta.Dia duduk di sofa panjang ruang tamu bersama Delia juga. Di situ, ada wanita yang sebelumnya memotret kemesraan Delia, lalu seorang pria paruh baya, ayah dari anggota keluarga pendonor yang telah meninggal dunia.Delia resah. Dia masih kepikiran sejak melihat kemesraan Danno dan Vera. Saking resahnya, dia sudah tak peduli dengan dirinya yang tak menggunakan kontak lensa. Alhasil, dia tidak kelihatan seperti buta."Ini maksudnya apa? Kok Danno nggak ngirim-ngirim uangnya?" Ibu Vida meminta kejelasan.Delia cemberut. "Nggak tahu, Tante. Padahal pas terakhir pulang dari sini, dia udah bilang kalau bakalan transfer uangnya. Tapi, pas aku ke rumahnya— eh dia malah mesra sama istrinya. Aneh banget. Sebenarnya mereka itu lagi bertengkar atau enggak, sih?“Ibu Vida melihat l

  • My Overprotective Husband   BAB 97

    Alarik terdiam pasrah.Dia bahkan tak punya kekuatan untuk bangkit. Ini adalah salahnya, salahnya karena buang-buang waktu. Seharusnya dia langsung membakar rumah ini beserta Vera di dalam selagi ada waktu.Selain itu, seharusnya dia juga membawa anak buahnya yang masih setia. Sekarang?Semua akan sia-sia. Dia melihat Sean yang menyeringai melihatnya tersungkur di trotoar. Orang yang menjadi kepercayaan Danno. Selain itu, ada pria lain yang datang di belakangnya— orang yang menghasutnya tentang Johan alias Rey, saudara kandung Sean.Rey tertawa melihat Alarik yang sudah tak berdaya, tak punya kekuatan dan keberanian untuk bangkit lagi. Dia sengaja menendang tongkat bisbol dari dari tangannya.Alhasil, sekarang— Alarik tak punya kuasa lagi. Meski begitu, dia bangkit, masih menguatkan diri untuk bisa kabur.Rey memperingatkan dengan nada sarkas, “ Bos Alarik— jangan coba-coba kabur. Polisi udah datang, loh.""Brengsek, kalian emang sekumpulan pengkhianat brengsek.” Alarik melihat Sean

  • My Overprotective Husband   BAB 96

    Saat hendak membakar sofa, tiba-tiba terdengar suara kaca pecah dari belakang. Sontak saja Alarik menoleh— "Siapa ..." Dia waspada, takut kalau polisi yang datang. Tapi, dia sangat yakin kalau keberadaannya di sini sangat rahasia.Lalu, dalam sejekap, seorang datang berlari menuju ke arahnya. Iya, tanpa diduga itu adalah Danno.Vera membuka mata, melihatnya datang. Dia berusaha berteriak, "MMM!"Danno tampak seperti singa yang sudah siap menerkam musuh. Raut wajahnya menjadi gelap dan mengerikan, terlebih saat melihat istrinya diperlakukan seperti itu."Kamu—" Alarik panik, hendak melempar korek yang sudah dinyalakan ke arah Vera.Akan tetapi, ketika koreknya hampir jatuh— tubuhnya keburu ditendang oleh Danno sehingga korek tersebut jatuh ke tempat lain, lalu padam.Sangat menegangkan. Detak jantung Vera sampai menjadi tidak karuhan. Dia ketakutan bukan main."Brengsek!" bentak Alarik yang tubuhnya terhuyung-huyung, nyaris terjungkal ke lantai. Tapi, dia berhasil mempertahankan kesei

  • My Overprotective Husband   BAB 95

    Usai mendapatkan telepon singkat yang mengkhawatirkan dari salah satu satpam, Danno langsung berdiri. Raut wajahnya berubah panik dan gelisah. Meski belum tahu siapa 'orang mencurigakan' yang didengar barusan, tapi dia sudah bisa menduga.Iya, siapa lagi yang yang akan menyakiti satpamnya seperti itu. Berita tentangnya sudah menyebar di mana-mana— Alarik."Si brengsek itu ... Pasti di brengsek itu ..." Ucap Danno sembari menyambar kunci mobil dari atas meja. Dia memberi pesan ke Dino. "Tolong kamu telpon polisi, minta datang langsung ke rumahku. Aku mau balik dulu sekarang.""Ada apa, Pak?“ Dino ikutan panik sehingga berdiri pula. Dia bingung dengan reaksi wajah Danno yang berubah setelah menerima panggilan sebentar itu. "Terus ini gimana?”"Udah nggak usah ngurusin Delia dulu— telpon atau langsung pergi aja ke kantor polisi, minta ke rumahku. Ada penjahat yang datang.“ Danno mengatakan itu, dan tak ingin berkata apapun lagi. Dia segera meninggalkan tempat itu, keluar dari sana dengan

  • My Overprotective Husband   BAB 94

    Danno sedang duduk berhadapan dengan Dino di dalam sebuah kafe. Posisi meja mereka dekat dengan jendela. Dari situ— mereka bisa mengawasi kondisi di seberang jalan, tepat di mana rumah dari keluarga pendonor palsu sedang bersama Delia.Danno melihat jam tangannya, sudah tepat menunjukkan pukul delapan malam. Dia berkata, "aku belum nelpon Vera ..."Selepas menyeruput kopi, Dino berkomentar, "sebenarnya bapak pulang aja nggak masalah sih, Pak. Saya bisa jaga semalaman di sini.""Nggak ..." Danno melihat ke arah rumah seberang jalan lagi. Meski suasana jalanan di depan ramai, tapi dia bisa mengamati sekitar rumah itu. "Nggak bisa, kata Sean kemungkinan ibu mertuaku bakalan datang ke situ sebentar lagi. Kalau itu terjadi, aku bisa langsung menangkap basah permainan mereka yang mau meras aku.""Oh iya, Pak— kata Mas Sean, Ibu mertua bapak punya foto waktu bapak pelukan sama Mbak Delia.""Nggak masalah, aku udah tahu kalau pasti bakalan difoto waktu Delia peluk aku. Kan tujuannya emang me

  • My Overprotective Husband   BAB 93

    Usai menjemput Venny dan makan bersama, keluarga kecil ini pulang ke rumah. Vera sedikit bisa bernapas lega karena di rumah sudah tidak ada Delia.Di saat suaminya pergi untuk mengurus kebohongan Delia, Vera bersama Venny di ruang tengah. Vera duduk di sofa sembari menonton berita sore, sementara itu— keponakannya tampak nyaman duduk di atas karpet sembari menggambar.Vera tersenyum melihat hampir seluruh berita nasional sedang fokus kasus menghebohkan di Surabaya. Iya, usahanya bersama Darrel dan Sean membuahkan hasil karena sekarang tempat hiburan milik Alarik dan ayahnya diekspos.Di samping bisnis ilegalnya yang memperkerjakan gadis di bawah umur sebagai penghibur serta menjual obat-obatan terlarang, tempat hiburan itu ternyata juga menunggak pajak, melanggar banyak sekali larangan. Akan tetapi, sialnya— yang tertangkap hanyalah orang-orang yng menjadi suruhan saja, Pak Henry juga tertangkap, tapi Alarik berhasil melarikan diri. Pria itu sudah kabur sejak berita tentang klub mala

  • My Overprotective Husband   BAB 92

    Vera masih diam.Dia menunggu sang suami menjelaskan apa maksudnya sang ibu memiliki hubungan salah satu balas dendam mereka yaitu ayah dari Alarik.Danno bisa melihat raut wajah Vera yang menjadi tegang. Dia menjelaskan, "aku udah pernah bilang sama kamu kalau mama kamu itu bukan orang yang baik 'kan? Aku sebenarnya nggak pengen ngomong ini sama kamu dulu ... mengingat kamu kemarin kayaknya nyaman banget waktu ketemu mama kamu."Vera tertegun sejenak. Dia mengaku, "jujur, aku sebenarnya udah nggak enak waktu ketemu dia, Danno. Tapi, ... dia ngomongnya lembut banget, sama kayak kamu, manipulatif."Danno cemberut. "Sayang, aku mungkin manipulatif, tapi aku begini juga gara-gara kamu 'kan? Mulutku manis supaya kamu bahagia."Vera menatap sang suami. Dia menahan tawa. "Untung aku aku cinta sama kamu , jadi aku maafin tingkah ngeselin kamu yang overprotektif sama posesif itu ..."Wajah Danno tak lagi kelihatan cemberut. Dia ikutan tersenyum, tapi tak mengatakan apapun lagi.Vera kembali s

DMCA.com Protection Status