Share

Lagi Lagi Dia

Penulis: Rayana Lovely
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-29 14:38:49

Seperti biasa, aku melakukan tugasku di store ini. Ku rapikan rak-rak yang sudah terisi dengan produk yang berlambang lebel perusahaan tempatku bekerja. Hari ini adalah hari terakhirku bekerja. Tekadku sudah bulat. Aku tidak ingin bertemu dengan manusia hiperseks itu lagi. Aku ingin menuruti permintaan ibu untuk fokus pada kuliahku yang tertunda.

Entah kenapa setiap detik pikiranku menjadi tidak tenang. Selalu terlintas di otakku perlakuan buruk Bryan tempo hari. Yang mana sudah membuat diriku menjadi trauma. Aku tidak tahu sampai kapan perasaan sakit ini akan menghilang. Atau bahkan tidak akan pernah menghilang sama sekali seumur hidupku. Laki-laki itu sudah meninggalkan jejak traumatis di dalam hidupku.

"Anandita!"

Suara seseorang menghentakku. Ku tolehkan pandanganku ke belakang.

"Raisa!"

Raisa, SPG sabun mandi ternama itu mendekatiku dengan senyum manisnya.

"Anandita, kamu kenap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Hot Supervisor   Pertemuan Anandita dan Bryan

    Tidak! Tidak! Tidak! Aku tidak harus menemuinya! Apa maksud dari ucapannya tadi! Kenapa dia ingin aku menemuinya di kantor?Aku menggerutu ketika kakiku sudah menginjak halaman kantor. Ku putar badanku lagi. Berbalik ke belakang. Segala keraguan muncul di benakku."Tapi jika aku tidak menuruti perintahnya, apakah dia tidak akan melakukan perbuatan sesuai ancamannya kemarin?!"Oh ...Tuhan! Tolong aku!"Anandita!"Panggilan seseorang menghentakku. Aku menoleh ke belakang. Perasaanku mulai tidak enak. Aku sangat mengenal suara itu. Perlahan aku membalikkan badan. Dan benar saja, Bryan sudah berdiri tak jauh di belakangku. Tepatnya di depan pintu masuk kantor. Berdiri tegak dengan kedua tangannya yang tersembunyi di masing-masing saku celana.Seperti yang pernah aku katakan sebelumnya, bagaimanapun pesona yang dia tunjukkan kepadaku, kedua bola mataku hanya melihat sosok iblis ketika memandangnya."Anandita." Dia mulai melangkahkan kakiny

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-05
  • My Hot Supervisor   Maafkan Aku, Dev!

    Dengan langkah yang tergesa-gesa, Aku keluar dari ruangan Bryan yang di mataku sudah seperti neraka jahanam. Sesekali aku melihat ke belakang, menilik Bryan. Wanti-wanti jika laki-laki itu tiba-tiba mengikuti langkahku. Namun, sepertinya Bryan tidak berniat menghentikan langkah kakiku. Itu terbukti karena Bryan tidak muncul di balik pintu."Permisi Pak!" pamitku membungkukkan badan kepada pak satpam penjaga pintu masuk kantor."Iya Neng!" balas pak satpam sembari ikut membungkukkan badannya. Dia tersenyum.Aku langsung keluar dari gedung kantor, berusaha mencari taksi, atau ojek atau apa sajalah yang bisa membawaku pergi jauh dari tempat ini.***"Terima kasih, Kang!" ucapku setelah turun dari motor kang ojek. "Ini!" Aku menyerahkan beberapa lembar uang kepada tukang ojek. Dia menerimanya."Terima kasih, Neng!""Sama-sama Kang!"Lantas kang ojek berlalu dengan motor bebeknya. Ku pandangi punggungnya

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-06
  • My Hot Supervisor   Pagi Ini

    Mentari pagi menyapa dunia. Sinarnya menghangatkan seisi bumi, tapi tidak berhasil menghangatkan hatiku yang sudah membeku. Tetesan embun yang berada di setiap kelopak bunga terlihat sangat indah, sangat menyejukkan mata. Udara pagi yang masih lembab menyapa dan membelai wajah serta rambutku. Ah! Semerbak harumnya bunga-bunga ini sedikit menenangkan pikiranku yang sedang kacau.Aku duduk di gazebo belakang rumah. Di sini terdapat banyak tanaman hias yang sengaja ditanam oleh ibuku. Pagi ini aku sama sekali tidak berniat kemanapun. Aku bahkan sudah memutuskan untuk tidak lagi bekerja. Tidak mau bertemu banyak orang apalagi sampai berjumpa dengan supervisor brengsek itu.Dalam kekacauan hatiku, aku berharap mendapatkan ketenangan disisa usiaku. Aku sudah tidak tahu lagi akan kemana langkah kaki ini akan aku gerakan. Aku merasa masa depanku musnah seketika. Aku merasa telah menjadi wanita paling hina di dunia ini. Jikapun beribu kata penyesalan aku ucapkan, apakah itu aka

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-11
  • My Hot Supervisor   Perang Perasaan!

    Belum lagi aku mengizinkan Mang Deden untuk mempersilakannya menemuiku. Bryan sudah muncul di hadapanku. Membuat mataku terbelalak kaget dengan perasaan yang bercampur aduk. Kesal setengah mati."Mau apa kau kemari! Ibu sedang tidak ada di rumah! Silakan pergi dari sini sekarang juga!"Mang Deden langsung bergegas meninggalkan kami, sementara laki-laki brengsek ini, masih tetap tegak berdiri menatapku dengan tatapan mata yang serius. Jujur, aku mengangumi ketampanannya. Dia terlihat begitu gagah dan berwibawa. Wajahnya yang maskulin dengan sedikit brewok yang mengelilingi rahangnya semakin membuat dirinya terlihat sensual. Garang. Tapi tetap cool. Namun, semua rasa kagum itu musnah, ketika aku mengingat kembali perbuatan bejatnya kepadaku beberapa hari yang lalu."Aku tidak mencari ibumu, Anandita. Aku sengaja datang kemari hanya untuk menemuimu." Bryan melangkah mendekatiku. Aku gemetaran. Kemudian, mundur dengan perlahan. Tapi dia semakin mendekat ke arahku.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-21
  • My Hot Supervisor   Amarah Devan

    Devan POV~ Sesaat setelah aku keluar dari gerbang rumah Anandita, dari kaca spion mobil, tak sengaja aku melihat sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan gerbang rumah megah itu. Aku menyipitkan mata. Melihat dengan baik siapa pemilik mobil tersebut. Pria yang tidak pernah aku kenal sebelumnya, turun dari mobil tersebut. Mendekati pos satpam, dia terlihat sedang menyampaikan sesuatu. Sekelumit pertanyaan menyerang batinku. Siapakah pria itu? Tidak berapa lama kemudian, salah satu satpam mendekati mang Deden yang sedang menyiram tanaman. Entah apa yang dia sampaikan. Yang jelas didetik berikutnya, mang Deden bergegas masuk ke dalam rumah dan pria itu mengikuti langkahnya. Batinku semakin bertanya-tanya, untuk apa pria itu masuk ke dalam rumah Anandita, yang aku tahu ibu Anandita sedang tidak berada di rumah. Hanya ada Anandita dan beberapa asisten rumah tangga di dalam rumah tersebut. Tidak mungkinkan pria yang berstelan rapi itu ingi

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-25
  • My Hot Supervisor   Devan vs Bryan

    Anandita POV~Aku menunduk saat kedua bola mata Devan menyorot seakan ingin membunuhku. Biarlah dia menganggapku sebagai perempuan murahan. Asal perdebatan ini selesai. Tapi, sepertinya malah akan lebih rumit lagi. Aku tidak tahu ekspresi apa yang ditunjukkan Bryan ketika dia mendengar ucapanku tadi. Aku sudah pasrah pada keadaan.Bukan tidak ada alasan aku mengatakan itu pada Devan. Bohong, jika aku menikmati persetubuhan yang didasari keterpaksaan itu. Malah aku sangat membencinya. Ketika aku mengingat kejadian itu, ingin rasanya aku meludahi diriku sendiri. Jijik!Ku lihat Devan sangat serius dengan ucapannya tadi. Bahwa dia ingin melaporkan hal yang menimpaku ini kepada pihak yang berwajib. Langsung aku teringat pada ancaman Bryan yang mengatakan kalau sampai perbuatannya terbongkar dan sampai menjadi urusan polisi, maka dia tidak segan-segan menyebarkan rekaman panas kami. Bahkan, masih jelas terngiang di telingaku, saat dia mengatakan akan meny

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-25
  • My Hot Supervisor   GOR

    "Ibu, dia pasti becanda.""Tidak, Anandita. Bryan serius dengan ucapannya." Ibu mengusap lenganku. Tersenyum sekilas."Kalau begitu, dia pasti sudah gila! Ibu jangan semudah itu percaya dengan omongannya!"Ibu tertawa kecil. Bangkit dari duduknya menuju pembatas balkon. Menyandarkan tangannya di sana sambil memandang ke bawah. Melihat ke halaman depan rumah. Lantas, ku lihat dia menghela nafas."Bryan serius dengan ucapannya Anandita. Ibu sangat mengenalinya. Dia tidak pernah main-main dengan ucapannya." Sejenak ibu memejamkan matanya. Lalu, melanjutkan ucapannya kembali. "Dia ingin kamu menjadi kekasihnya."Deg!Mataku terbelalak. Dadaku semakin bergemuruh. Laki-laki itu benar-benar keterlaluan. Untuk apa dia mengatakan itu pada ibu."Tidak Ibu!" Aku bangkit. Berjalan mendekati ibu. "Ibu jangan berkata seperti itu. Ibu belum sebulan mengenalnya, dari mana Ibu tahu kalau dia itu adalah pria yang tegas pada ucapannya? Bisa saja kan dia

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-27
  • My Hot Supervisor   Sindiran Devan

    Bola basket mulai berpindah dari satu tangan ke tangan lain. Melayang sesuai lemparan. Tim A adalah tim Devan beserta teman-teman kuliahnya. Sedangkan tim B, aku tidak tahu mereka berasal dari mana.Sorak sorai penonton riuh ketika Devan melakukan Slam dunk ke gawang lawan hingga bola tersebut masuk dengan mudahnya."Wah ... kereeen ...!" Aku menautkan jari-jariku. Tersenyum setengah memejam.Plak!Aw!"Biasa aja kali!"Aku mengelus kepalaku yang ditoyor oleh Melda, cewek berkacamata ini selalu saja membuatku sebal."Sakit tau! Emang salahku di mana sih?!" ucapku pelan dengan bibir manyun."Ya, gak ada yang salah dari kamu. Tapi, aku geli lihat ekspresimu seperti tadi! Seumur-umur baru kali ini kamu mengagumi seseorang sampai segitunya!" Melda mencibir."His!" Aku memalingkan muka menghindari wajah Melda yang membuatku semakin kesal. Seenaknya saja main toyor-toyor orang. Kembali menonton pertandingan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-28

Bab terbaru

  • My Hot Supervisor   Janji Suci (Tamat)

    Dalam samar-samar penglihatan, aku mencoba membuka mataku yang terasa berat. Tersenyum ketika melihat suami yang sedang duduk di tepi ranjang. Menggendong bayi mungil kami dengan raut wajah yang sumringah. Aku dan bayiku sudah dibolehkan pulang dua hari yang lalu. Dan tadi, aku disuruh Bryan istirahat sejenak. Dia yang menggantikan tugasku menjaga si baby. Kebetulan hari ini hari libur. Bryan bilang, aku harus banyak istirahat agar tidak terlalu lelah. Agar ASI eksklusif yang aku berikan kepada bayi kami tetap lancar. Maklum, memang belum seminggu aku menjadi seorang ibu. Tapi, semua tanggungjawab ini sudah membuatku kalang kabut. Sebab aku tidak punya pengalaman mengurus bayi. Jangankan bayi, menjaga adik saja aku tidak pernah. Sebab aku kan anak tunggal. "Kau sudah bangun?" tanyanya. Aku mengangguk. Lalu, berusaha untuk duduk dan bersender di ranjang. Ngilu jahitan caesarku masih terasa. "Apa dia rew

  • My Hot Supervisor   Oh, My Baby

    Bintang-bintang terlihat begitu cantik menghiasi langit malam yang gelap. Ada bulan separuh di tengah-tengah mereka. Seakan menjadi ratu di antara hamparan bintang-bintang itu.Di balkon kamar, aku berdiri menengadah ke atas langit. Tersenyum dalam lamunan. Menyaksikan indahnya ciptaan Tuhan. Ku elus perutku yang sudah membuncit. Gerakan si jabang bayi langsung menyambut tanganku. Begitu kuat dan aktif. Membuatku tertawa dalam hati.Tidak terasa kini usia kehamilanku sudah memasuki usia 9 bulan. Hamil di usia muda tidak mudah bagiku. Aku sempat mengalami stres saat trimester pertama dan kedua. Panik memikirkan bagaimana rasanya persalinan nanti. Beruntung ibu dan suamiku selalu menyemangatiku, hingga aku dapat menyingkirkan pikiran buruk yang ada di otakku.Sekarang berat badanku naik dua kali lipat. Wajar saja, karena selama hamil, nafsu makanku naik dari biasanya. Ditambah lagi dengan sikap suami yang selalu mengingatk

  • My Hot Supervisor   Hadirmu Membuat Hidupku Berubah

    Perutku benar-benar sedang keroncongan sekarang. Sampai badanku gemetaran karena menahan lapar. Setelah tadi makan siangku tertunda karena jengkel dengan bik Sumi, sekarang aku harus kembali menunda untuk makan. Sebab aku sedang menunggu makanan yang ingin aku cicipi. Nasi goreng kampung buatan suami dadakanku sedang bergumul dalam wajan.Tak pernah ku sangka, aku akan menghadapi hari-hari seperti ini. Rumahku terasa ramai dengan kehadiran suami dadakanku. Bagaimana tidak, dia selalu saja membuatku jengkel. Begitu juga dengan bi Sumi. Mereka bagaikan dua kubu yang berbeda jenis tapi satu haluan. Mahir sekali membuatku kesal.Akan tetapi, kekesalan itu kini berubah 180 derajat. Sepertinya tingkah kedua orang ini sekarang berubah menjadi semacam hiburan bagiku. Sebab aku tidak lagi merasakan yang namanya kesunyian di rumah ini seperti hari-hari sebelumnya. Bryan dan bi Sumi berhasil mengembalikan senyumku.Klentang, klenteng!Suara sendok dan wajan pe

  • My Hot Supervisor   Bik Sumi Bikin Kesal!

    Anandita POV~Aku terbangun saat jam menunjukkan pukul satu siang. Perutku keroncongan. Pantas saja tidurku terganggu, aku kan belum makan siang. Ketika aku membuka mata, tak sengaja pandanganku tertoleh ke samping. Mataku langsung menangkap sosok Bryan yang tertidur pulas di sampingku. Tepatnya di bahuku. Kepalanya bertengger di bahu polosku yang tanpa alas.Melihat keberadaannya, baru aku sadar kenapa tubuhku terasa lelah tak karuan. Aku baru ingat tadi Bryan menjelajahi seluruh lekuk tubuhku hingga akhirnya dia kembali menggauliku. Aku terhanyut dalam sentuhannya, terbuai pada indahnya surga dunia. Meski masih terasa perih, tapi aku menikmati permainannya. Sebab dia melakukannya dengan lembut. Tidak seperti ketika pertama kali dia menjamahku. Begitu kasar dan sama sekali tidak memikirkan kesakitan yang aku rasakan saat itu.Aku mengeliatkan tubuh. Badanku terasa remuk. Persetubuhan yang kami lakukan tadi benar-benar menguras tenaga. Hingga tanpa sengaja kami

  • My Hot Supervisor   Luluhnya Anandita

    Bryan POV~"Kau sudah sadar?" tanyaku ketika Anandita sudah sempurna membuka matanya.Anandita langsung kaget ketika menyadari keberadaanku yang tepat berada di atasnya. Aku duduk di tepi ranjang dengan separuh badan yang mengurung tubuh mungilnya."Kau?""Ssshh ...."Cepat aku menahannya, menenangkannya agar tidak mengamuk seperti biasa. Dan untungnya, dia menurut. Anandita kembali tenang. Meski matanya menyiratkan sebuah ketakutan yang tak menutup kemungkinan adanya pertanyaan di sana."Tenanglah! Kau jangan terlalu banyak bergerak," ucapanku pelan. Mengelus kening atasnya dengan lembut."A-apa yang terjadi padaku? Dan kenapa aku tiba-tiba bisa ada di kamar ini?" tanyanya dengan suara parau."Kau pingsan. Makanya aku membaringkanmu di ranjang.""Pingsan?"Aku mengangguk cepa

  • My Hot Supervisor   Devan Datang Lagi

    Anandita POV~Perutku terasa begah karena memaksakan diri menghabiskan sepiring nasi goreng. Posisiku masih sama seperti tadi. Berhadapan dengannya yang juga telah selesai menyantap sajian bi Sumi. Bahkan saat makan pun, dia tetap fokus melihatku. Mengawasiku agar aku menghabiskan makanan ini. Anehnya, kenapa aku harus takut? Aku benar-benar payah! Sangat pengecut, seperti anak kecil yang takut dimarahi oleh orang tuanya. Oh ... God!Aku mendorong kursi, bangkit dari duduk."Aku mau mandi. Kau tetaplah di sini sampai aku selesai!" titahku pada Bryan.Bryan yang baru saja meneguk segelas air putih, langsung mendongak melihatku."Ngapain aku di sini? Kalau aku ikut denganmu, emang kenapa?" tanyanya menyelidik.Aku mendesah. Melipat kedua tangan ke dada."Kalo kau ikut masuk ke kamar, bagaimana bisa aku memakai pakaianku! Aku tidak terbiasa memakai baju di dalam toilet!" keluhku. Berharap dia mau memahami.Bryan berdehem, menyerin

  • My Hot Supervisor   Kangen Masakanmu

    Ada perasaan yang berbeda bagi Anandita ketika mencicipi masakan bi Sumi. Nasi goreng yang dikunyahnya tidak seperti yang pernah dibuatkan oleh Bryan untuknya, meski nasi goreng itu masih terasa enak, tapi lidah Anandita merindukan nasi goreng buatan suaminya.Pelan Anandita mengunyah makanannya seperti tidak rela makanan itu berada di mulutnya. Bi Sumi yang melihat itu dari kejauhan merasa keheranan. Diamatinya Anandita lekat-lekat. Sambil membawa segelas air putih yang diambilnya dari kulkas."Ada apa Non? Kenapa ngunyahnya kayak gak ikhlas gitu? Apa masakan bibi gak enak ya?" tanya bi Sumi. Meletakkan gelas ke hadapan Anandita."Oh, enggak kok Bi. Nasi gorengnya enak. Cuma ....""Cuma ...??" Bi Sumi membeo."Umm ... cuma ... cuma ... cuma ... entahlah Bi. Entah kenapa rasanya tenggorokanku pahit. Gak nyaman kalo nelan makanan." Anandita beralasan."Oh ... wajar sih Non. Emang gitu kalo lagi hamil. Apalagi Non sedang hamil muda. Wajar kala

  • My Hot Supervisor   Dimana Dia?

    Bryan POV~Pagi ini, tidak seperti pagi-pagi biasa. Sebab pagi ini adalah pagi pertamaku bersama wanita yang telah sah menjadi istriku.Aku mengerjap-ngerjapkan mata. Berusaha menyesuaikan cahaya yang menyerang retinaku. Sebelum akhirnya aku menemukan wajah cantik yang berada di dekatku. Kami sama-sama terbaring miring berhadapan. Reflek aku tersenyum ketika menyadari wajah cantik istriku menempel di dadaku.Wajah mulus yang nyaris tidak ada cela ini membuatku terhipnotis. Tuhan ... begitu cantiknya istriku ini. Tak tahan rasanya aku untuk tidak menyentuhnya. Maka, tanganku mulai menghampiri lekuk wajahnya yang terpahat rapi.Kecantikannya tidak berkurang meski dalam keadaan mata terpejam. Anandita, gadisku! Sampai kapan aku bisa menahan untuk tidak menyentuhmu, Sayang. Aku tidak yakin kau akan selamat dari jeratan birahiku. Mungkin aku akan melakukannya lagi saat kau sudah agak tenang. Dan disaat itu, kau akan menyadari betapa sayangnya aku padamu.

  • My Hot Supervisor   Seranjang

    Anandita POV~Tak terbayangkan betapa kesalnya rasa hatiku kepada pria yang notabennya sudah resmi menjadi suamiku ini. Bertindak sesuka hati tanpa memikirkan ketakutanku. Aku juga bodoh. Kenapa harus takut pada laki-laki yang telah berbuat jahat kepadaku. Bukankah seharusnya dia yang harus waspada terhadapku? Lalu, kenapa semuanya seakan ... terbalik!Dan karena jeritanku yang tertahan tadi, membuatnya cekikikan dan kembali menutup pintu kamar mandi. Sayup-sayup kudengar dia bernyanyi. Sebuah nyanyian riang. Enjoy di dalam sana seperti orang yang tak pernah melakukan kesalahan apapun terhadapku. Sebal!Well, biarkan saja dia mau melakukan apa. Asal dia tidak menggangguku. Asal dia tidak merepotkanku. Asal dia tidak macam-macam padaku, apalagi sampai menyentuhku. Kalau itu terjadi, aku pastikan dia takkan lagi menempati kamar yang sama denganku.What???Kamar yang sama? Oh, God! Kenapa aku tidak menyadari hal ini sejak tadi. Sejak Oma membawanya ke

DMCA.com Protection Status