Share

MHL 196

Malam semakin larut, ruang inap Devan terasa begitu hening, hanya sesekali terdengar suara derap langkah perawat yang melintas di depan ruangan. Evangeline sudah terbuai dalam mimpi, terlalu lelah memikirkan suaminya yang belum juga sadar. Ia tidur dengan posisi duduk, kepala bersandar di tepian ranjang dengan kedua tangan yang dilipat dan dijadikan bantal.

"Ivi."

Suara berat dan sedikit serak itu terdengar. Di alam bawah sadarnya, Evangeline mendengar suara Devan, begitu merdu dan membuat jantungnya berdegup dengan cepat.

"Van." Evangeline membalas panggilan itu, tapi dengan mata terpejam, merasa jika suara itu hanya ada di mimpinya.

Evangeline mengerutkan kelopak mata, bahkan saat merasakan jika ada sentuhan di kepala. Ia merasa ada yang tengah mengusap kepalanya berulangkali.

"Van, aku sangat merindukanmu," lirih Evangeline dalam ketidaksadaran, bahkan kini buliran kristal bening kembali luruh.

"Aku juga sangat merindukanmu."

Evang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status