Home / Romansa / My Destiny / Bab 20 ( Kepergok )

Share

Bab 20 ( Kepergok )

Author: Sriintan2000
last update Last Updated: 2022-03-08 13:46:34

***

“Ibu.”

Anna yang sedang duduk di kursi tunggu menoleh. Dilihatnya Aletta yang berjalan pelan menghampirinya.

“Sayang, kamu darimana aja sih, Nak? Lama sekali!” tanya Anna.

Aletta terdiam. Dia tidak mungkin mengatakan kalau dirinya habis melakukan transfusi darah untuk orang lain. Tidak! Ibunya pasti akan merasa khawatir nantinya.

“Maaf, Bu. Tadi di jalannya macet.”

Anna menghela nafas. “Yasudah, tidak papa. Kamu sudah makan?” tanyanya. Aletta menggeleng.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • My Destiny   Bab 21 ( Tanding basket )

    Setelah kejadian Raka memergokinya berduaan dengan Satria tadi pagi, Aletta jadi serba salah sekarang. Bahkan, untuk sekedar mengajak lelaki itu bicara dia jadi canggung. Raka sendiri jadi lebih dingin dan pendiam dari biasanya. Dari pagi saat bel masuk sekolah sampai menjelang istirahat seperti sekarang.***“Al, lo berantem ya sama Raka?” tanya Kanaya. Kedua dara cantik itu sedang makan siang di kantin. Biasanya jika sedang makan berdua begitu, Raka akan tiba-tiba datang dan ikut bergabung bersama mereka, tetapi hari ini tidak. Malahan, Raka lebih memi

    Last Updated : 2022-03-08
  • My Destiny   Bab 22 ( Tanpa rencana )

    “Aww ... aduh, Nay. Pelan-pelan dong!” keluh Aletta kepada Kanaya yang saat ini tengah membersihkan lukanya dengan obat merah. Gadis itu menggigit bibirnya menahan perih. Sebenarnya itu harusnya petugas UKS, tetapi Aletta menolak dan mengatakan ingin diobati oleh temannya saja.“Tahan dikit napa sih? Berisik!”Aletta mengerucutkan bibirnya. “Sakit tahu!” sahutnya. Kanaya hanya memutar bola matanya.Setelah selesai membersihkan luka Aletta dengan obat merah dan kapas, selanjutnya Kanayapun memberikan plester pada kedua lutut sahabatnya tersebut.“Nah, udah deh. Selesai.” Kanaya bergerak merapihkan kembali kotak P3K itu, kemu

    Last Updated : 2022-03-12
  • My Destiny   Bab 23 ( Mulai tertarik )

    Sesampainya di Rumah Sakit, Satria langsung menyuruh Aletta untuk berganti pakaiannya terlebih dulu. Aletta yang memang tak punya pilihan lain selain menurutpun, akhirnya dengan terpaksa berjalan ke toilet wanita dan mengganti pakaiannya yang kotor tadi dengan pakaian yang dibelikan Satria. Jika tidak begitu, yang ada Anna malah akan khawatir nanti begitu melihat dirinya tiba di Rumah Sakit ini dengan keadaan baju yang basah dan kotor. Padahal, baru beberapa menit lalu dia mengabari Ibunya itu bahwa dirinya akan baik-baik saja.***“Ibu, Aletta mana? Katanya m

    Last Updated : 2022-03-16
  • My Destiny   Bab 24 ( Mengutarakan )

    Berulang kali Aletta menghela nafas. Entah kesialan apa yang menimpanya hari ini sampai-sampai harus pulang bersama Satria. Eits, itu bukan inisiatif dari Satrianya sendiri yang ingin mengantarnya pulang. Melainkan, karena perintah dari Papanya. Awalnya Aletta berfikir kalau Satria akan menolaknya mentah-mentah, tapi ternyata lelaki itu langsung mengiyakan perintah Papanya tanpa sedikitpun protes. Aletta jadi tak punya pilihan lain selain mengiyakan tawaran Thakur untuk pulang diantar putranya.Sepanjang perjalanan, keduanya hanya diam. Tak ada obrolan barang setitikpun. Bak seperti orang asing yang tak sengaja dipertemukan

    Last Updated : 2022-03-19
  • My Destiny   Bab 25 ( Kedatangan Shireen )

    Mata Aletta terbelalak. Antara kaget, bingung, bahagia, dan shock. Tubuhnya membeku di tempat. Jangankan untuk bergerak, sekedar membuka mulut saja, lidahnya terasa kelu sekarang.Satria? Laki-laki yang bertahun-tahun dia idam-idamkan. Yang coba dia lupakan, tapi tak berhasil. Yang selama ini mengusik hati dan fikirannya, hari ini ... lelaki itu mengatakan jika dia menyukainya? Apa ini mimpi? Apa ini cuma halusinasinya saja?“Sat, lo ja–jangan bercanda.”“Lihat gue! Tatap mata gue baik-baik! Apa

    Last Updated : 2022-03-20
  • My Destiny   Bab 26 ( Kencan? )

    ‘Bisa ketemu?’‘Buat apa? Gue gak ada waktu.’‘Ada orang yang pengen ketemu sama lo, Sat.’Kening Satria menyerngit setelah membaca chat dari Raka. Dia berdecak. Satria paling malas berurusan dengannya. Baru saja dia hendak menyimpan ponselnya kembali ke tas, satu chat dari Raka masuk lagi ke ponselnya.‘Shireen.’Mata Satria membulat sempurna. Sebelah ta

    Last Updated : 2022-03-21
  • My Destiny   Awal yang baik

    Hari begitu cepat berlalu, kini Aletta sedang mengemasi semua alat tulisnya dan bersiap pulang. “Al, mau bareng gak?” Aletta mendongak dan menemukan Shireen dan Raka berdiri di depannya. “Kata Raka habis ini lo langsung kerja, ya? Bareng aja sama kita. Sekalian, lagian 'kan searah,” lanjut

    Last Updated : 2022-03-22
  • My Destiny   Bab 28 ( Pembuktian )

    Satria dan Aletta sudah sampai di Mall besar di Jakarta untuk belanja. Sebenarnya Aletta sudah menolaknya, tapi Satria memaksa dan mengatakan jika itu atas perintah Thakur. Jika Aletta menolak, itu sama saja Aletta sudah membuat Thakur kecewa dan tersinggung. Dengan terpaksa, Alettapun menurut dan setuju. Namun, bukannya berbelanja sepuasnya seperti yang diharapkan Satria, gadis itu hanya jalan-jalan saja mengelilingi Mall dan hanya membeli satu set pakaian. Itupun bukan untuk dirinya, tetapi untuk Anna.Berkali-kali Satria menawarkan Aletta baju, tas, sepatu, aksesoris dan barang mewah khas perempuan lainnya. Namun, semuanya Aletta tolak dengan alasan tidak suka. Sebenarnya bukan tidak suka juga, Aletta menolak karena melihat harga dari barang-barang itu yang menurutnya sangat kemahalan. Seperti contohnya sepatu yang biasa dia beli 80 ribuan, tapi harganya di mall tersebut mencapai 300 ribuan.

    Last Updated : 2022-03-25

Latest chapter

  • My Destiny   Bab 49 ( Orang Asing )

    Satria membawa Aletta ke Rumah Sakit untuk mengobati kakinya. Untung saja kata Dokter, cederanya tidak terlalu parah. Saat ini, mereka berdua sedang berjalan di lorong Rumah Sakit bersiap pulang. Satria sudah menawarkan diri membantu Aletta berjalan. Dia juga sudah meminta gadis itu untuk menggunakan kursi roda saja. Namun, semuanya ditolak.***“Aww ... shh ....”Satria yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas. Sepuluh tahun tak bertemu, sikap gadis itu masih saja belum berubah. Keras kepala dan mau seenaknya sendiri.

  • My Destiny   Bab 48 ( Pertemuan mantan )

    “Nisha mau sama Kak Aletta! Ma, Kak Tata mana? Kok gak dateng-dateng sih?” Nisha mengerucutkan bibirnya dengan tangan bersedekap dada. Kiran mencoba menenangkan putrinya itu, tapi tak berhasil. Saat ini, dia dan putrinya itu sedang duduk di undakan teras rumahnya sendiri. Kiran sudah membujuk Nisha untuk masuk, tetapi putrinya itu kekeh ingin di luar dan tidak akan masuk ke dalam jika Aletta belum datang. Kalau begini, jatuhnya Aletta seakan bukan guru les private-nya Nisha, tetapi lebih mirip sebagai baby sitter-nya.Tak lama kemudian Pak Guntur dan Satria kembali dari mengobrol ringannya di ruang tamu.“Terima

  • My Destiny   Bab 47 ( kembalinya Raka )

    Kanaya tak henti-hentinya berdecak kagum melihat foto seorang lelaki yang dimuat di majalah hari ini. Dia sudah mendapat penghargaan sebagai CEO termuda dan tersukses se-Asia selama tiga tahun terakhir.“Gila! Satria sukses banget sekarang.”“Lagi lihatin apa, sih?” tanya Aletta yang baru masuk ke mobil Kanaya. Mereka berdua baru saja selesai membeli berbagai bahan makanan untuk keperluan di rumah makan Anna. Sekedar menghemat ongkos, Aletta tadinya meminta bantuan Gerald untuk menemaninya berbelanja. Namun, alih-alih dia sendiri yang mengantarkan, di tengah jalan tadi, Gerald tiba-tiba ada telpon dari Rumah Sakit dan alhasil Kanayalah yang harus menggantikan dirinya mengantar Aletta.Kanaya menyodorkan majalah itu ke hadapan Aletta. Awa

  • My Destiny   Bab 46 ( Kembali dan merindukan )

    “Selamat ulang tahun ....”Aletta yang saat itu baru saja sampai di dalam rumahnya, terkejut ketika melihat Anna, Gerald, Kanaya, dan Nisha--murid les private-nya sebulan ini sama-sama menyanyikan lagu selamat ulang tahun ketika dia baru saja membuka pintu. Aletta membekap mulutnya sendiri dengan mata berkaca-kaca. Dia terharu sekaligus tak menyangka akan mendapat kejutan seperti ini. Ditambah lagi, bersama orang-orang yang dia sayangi.Anna kemudian berjalan mendekati Aletta sambil membawa kue ulang tahun yang harus ditiu

  • My Destiny   Bab 45 ( Selamat Tinggal )

    “Aletta.”Aletta mendongak dan langsung berdecak kasar melihat Raka berdiri di depannya.“Gue tahu lo pasti udah bosen denger gue bilang kalau Satria gak pernah ngelakuin hal yang lo duga selama ini. Gue juga tahu kalau lo gak akan percaya sama gue, tapi setidaknya ... lo harus lihat video ini,” ujar Raka seraya menyodorkan handphone-nya pada Aletta. Gadis itu menyerngitkan dahinya heran.“Gue janji setelah ini gue gak akan maksa-maksa lo lagi buat percaya sama Satria. Ini yang terakhir,” sambung Raka meyakinkan Aletta.Aletta menghela nafas sebentar. Baiklah. Kali ini dia akan menuruti kemauan Raka. Gadis itu mengambil handphone Raka, lalu menyetel video yang dimaksu

  • My Destiny   Bab 44 ( Keputusan Satria )

    “Pergi, Sat! Gue bilang pergi ...! Gue gak sudi lihat muka lo lagi. Bahkan, gue gak sudi jadi cewek lo lagi!” bentak Aletta. Satria membeku di tempat dengan pandangan shock. Hatinya hancur berkeping-keping.“Aletta.” Kanaya yang baru kembali dari toilet, terkejut melihat Aletta berteriak histeris. Langsung saja dia berlari menghampiri Aletta dan berusaha menenangkannya.“Nay, bilang sama Satria untuk pergi. Gue gak mau lihat dia lagi. Suruh dia pergi ....” Aletta terisak lirih. Kanaya terkejut. Dia menatap Aletta heran dan bergantian menatap Satria kasihan.

  • My Destiny   Bab 43 ( Musuh dalam selimut )

    “Woy, pengecut!” teriak Satria kalap setelah berhasil mengejar orang itu ke atap gedung.Orang itu melirik ke bawah. Sial! Tidak ada jalan lain baginya selain melawan Satria. Tapi tunggu! Satria mengejarnya seorang diri, 'kan? Bagus! Akan lebih mudah baginya untuk menghancurkan teman sekaligus musuhnya itu bila sendirian seperti sekarang ini.“Lo udah berani sakitin Aletta, itu sama aja lo udah nyari mati sama gue!” sentak Satria. Orang itu melepas penutup kepalanya, lalu memutar tubuhnya menghadap Satria.“Hi, Sat. Nyali lo besar juga ya ngeja

  • My Destiny   Bab 42 ( Upaya penyelamatan )

    Beberapa jam sebelumnya ....Karena Anna masih di Rumah Sakit dan kemungkinan di rumah Aletta tak ada siapa-siapa, Kanaya akhirnya memutuskan membawa tas sekolah Aletta ke rumahnya sendiri. Biar besok dia mengembalikan tas temannya itu.Ceklek!“Kamu kok baru pulang, Nak?” tanya Rian--Papanya Kanaya. Kanaya mengangguk, lalu menyalim tangan Papanya itu.“Iya, tadi kejebak macet, Pa.”“Yaudah. Seka

  • My Destiny   Bab 41 ( Iblis berwujud manusia )

    “Sialan! Kenapa cuma Satria yang dapet pujian? Padahal, gue juga ikut andil dalam olimpiade itu,” geram Zain dengan tangan terkepal. Kevin yang berdiri di sebelahnya merangkul bahunya.“Ya, mau gimana lagi, Zain? Pertandingan ini sebenarnya cuma untuk formalitas doang! Meski kita menang sekalipun, ya, tetep Satria yang akan dapat pujian,” sahutnya.Zain berdecak. Sejak awal masuk SMA, selalu dan selalu dirinya dikalahkan Satria. Meski dirinya sama-sama berasal dari kelas unggulan sama sepertinya, tetapi untuk urusan kepopuleran dan kepintaran, dirinya masih berada jauh di atas Satria, dan Zain membenci hal itu. Dia benci sekaligus iri karena Satria selalu mendapatkan semuanya tanpa susah payah. Bahkan, gadis yang dia sukai sejak awal masuk sekolah Nirwanapun juga lebih menyukai Satria ketimbang dirinya. Manda.

DMCA.com Protection Status