Home / Romansa / My Crazy Richie / My Crazy Richie : Bab 107

Share

My Crazy Richie : Bab 107

Author: Adinasya Mahila
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Richie langsung pulang dengan penerbangan siang begitu mendapatkan kabar kalau Kimi kram hingga harus dirawat di rumah sakit. Dia cemas dan takut kalau terjadi sesuatu dengan kandungan sang istri.

Sementara itu, Sara pergi ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar dar Richie. Dia bergegas ke sana karena Richie sedang dalam perjalanan pulang dan takut jika Kimi sendirian.

“Kimi.” Sara langsung berhambur masuk ke ruang inap sang putri.

Kimi sudah diperiksa, dan kini diminta untuk istirahat.

“Mami.” Kimi cukup terkejut melihat Sara ada di sana.

“Kamu kenapa, hem?” tanya Sara begitu berada di samping ranjang Kimi. Dia mengusap lembut kening putrinya itu.

“Hanya kram, Mi. Nggak ada yang fatal,” jawab Kimi sambil tersenyum.

Sara sangat mencemaskan Kimi, semua terlihat dari raut wajah paniknya.

“Kok Mami tahu kalau aku sakit?” tanya Kimi keheranan.

“Richie telepon Mami, katanya kamu mengalami kram dan sekarang dirawat di rumah sakit,” jawab Sara.

“Richie? Dia ‘kan di luar kota,” kata Kimi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yezy Dev
bgtu bsar rsa cinta Richie k Kimi smpe bela²in lgs plg pas tau kndisi istri ny..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : Bab 108

    Setelah dirawat sehari semalam di rumah sakit, akhirnya Kimi pulang karena kondisinya yang memang sudah lebih baik.Richie dan Kimi sudah berada di rumah, awalnya Sara meminta Kimi pulang ke rumah maminya itu, tapi karena Kimi meminta pulang, membuat Sara akhirnya tidak bisa memaksa.Richie dengan penuh perhatian mengupaskan buah, bahkan sudah membuatkan susu hamil untuk istrinya.“Makanlah.” Richie menyodorkan potongan apel ke Kimi.Kimi tersenyum lebar, membuka mulut agar suaminya menyuapi.“Kim, jika kamu berhenti bekerja saja bagaimana?” tanya Richie meminta pendapat dan tidak langsung membuat keputusan.Kimi berhenti mengunyah apel yang sudah masuk ke mulut, ditatapnya Richie yang terlihat tidak bercanda sama sekali.“Jangan berpikir aku tega, Kim. Aku hanya mencemaskan kondisimu dan bayi kita, aku tidak ingin kejadian yang lalu terulang lagi,” ucap Richie lagi karena Kimi menatapnya aneh.Kimi kembali mengunyah apel yang ada di mulut, bahkan sempat meminum susu yang dibuatkan sa

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : Bab 109

    Tidak terasa kandungan Kimi kini sudah memasuki usia tujuh bulan. Hari ini Kimi menginap di rumah Sara, karena di sana akan diadakan acara tujuh bulanan untuk kehamilan Kimi.Rumah Sara terlihat begitu ramai. Mina dan sang suami juga anak kembarnya tentu juga berada di sana.“Onikim, adik bayinya sedang apa?” tanya Biru sambil menatap perut Kimi yang lumayan besar.Kimi mengelus perut dengan senyum di wajah, menatap Segara dan Biru yang terlihat memandang perutnya seolah ingin menyentuh.“Adiknya lagi bobok di dalam,” jawab Kimi.Biru mengulurkan tangan ingin menyentuh, tapi Segara mencegah.“Nanti kamu tekan.” Segara mencegah karena takut Biru menekan perut Kimi.“Biru nggak nekan,” kata Biru.Kimi tertawa melihat tingkah kedua saudara kembar itu, kemudian mengusap rambut Segara dan Biru secara bergantian.“Nggak apa-apa kalau mau sentuh, tapi tidak boleh ditekan,” ucap Kimi memberi pengertian.Biru dan Segara mengangguk, keduanya lantas menyentuh perut Kimi, mengusapnya lembut bahka

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : Bab 110

    “Kondisi janinnya sehat, dia tumbuh dengan baik. Panjang dan berat pun sesuai dengan umur.”Dokter baru menjelaskan setelah selesai mengecek kondisi janin di rahim Kimi.Richie menggenggam telapak tangan Kimi, tatapannya tertuju ke monitor yang kini sedang memperlihatkan calon bayi mereka. Bola mata Richie terlihat berkaca, bahagia melihat makhluk kecil itu tumbuh dan berkembang di dalam sana.“Jenis kelaminnya apa, Dok?” tanya Kimi karena penasaran, meski awalnya berkata apa pun jenis kelamin sang bayi dia akan menerima, tapi tetap saja dia penasaran.Dokter tersenyum saat mendengar pertanyaan Kimi, lantas kembali menggerakkan alat USG hingga akhirnya berhenti di satu titik.“Sepertinya perempuan. Kelaminnya sudah tertutup paha,” kata dokter itu. “Tapi di sini tidak ada gundukan, artinya memang perempuan.”Kimi semakin mempererat genggaman tangan pada Richie, dirinya begitu bahagia dan haru dengan anugerah yang diterima.**Richie dan Kimi sudah di rumah setelah dari rumah sakit. Ked

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : Bab 111

    Richie langsung membawa Kimi ke UGD. Di sana perawat langsung mengecek kondisi Kimi begitu masuk ke ruang pemeriksaan.“Apa mulasnya sudah semakin sering?” tanya perawat sambil mengecek tekanan darah Kimi.“Agak jarang, tapi ini sangat sakit,” jawab Kimi sambil menahan kontraksi yang tidak teratur.Richie begitu cemas, hingga terus menggenggam erat telapak tangan Kimi. Bukan hanya Kimi yang merasakan sakit saat akan melahirkan, tapi Richie juga merasakannya.“Apa sudah bisa dilakukan tindakan, istriku sangat kesakitan?” tanya Richie yang cemas akan kondisi Kimi.“Baru pembukaan lima, Pak. Kita masih harus menunggu sampai pembukaan sempurna,” jawab perawat yang memang tidak bisa berbuat banyak.“Dokter yang biasa mengecek kondisi dokter Kimi juga sudah dihubungi dan kini sedang dalam perjalanan kemari,” ujar perawat itu lagi.Richie bingung harus bagaimana, sedangkan dia tidak tega melihat Kimi yang meringis kesakitan.“Apa masih sakit?” tanya Richie. Ditatapnya wajah Kimi yang sedikit

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 112

    Kimi sudah dipindah ke ruang inap biasa. Richie sejak tadi pun terus menemani dan tidak ada niat untuk meninggalkan istrinya itu, bahkan Richie tidak berkeinginan melihat bayi mereka yang sedang dibersihkan perawat.Sara juga yang lainnya datang ke rumah sakit termasuk Nova, setelah Richie memberi kabar. Mereka kalang kabut karena Kimi melahirkan saat mereka baru saja membuka mata.“Lihat, dia sangat cantik.” Puji Nova saat menggendong bayi Kimi.“Hidungnya sangat mancung,” ucap Sara yang berdiri di samping Nova.Para nenek berebut bayi mungil yang baru saja berumur beberapa jam itu. Mereka sama-sama ingin mendapatkan kesempatan untuk menggendong dan menimang.Berbeda dengan para nenek yang berebut cucu. Richie malah memilih fokus ke Kimi yang masih sedikit lemah meski tak seperti tadi saat di UGD. Dia menatap wajah Kimi yang masih pucat, satu tangan terus menggenggam telapak tangan Kimi seolah enggan melepas.Kimi memperhatikan Richie, merasa aneh karena sang suami sejak tadi terliha

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 113

    Usia bayi Kimi dan Richie memasuki dua minggu. Setiap harinya Kimi dan Richie menjaga Marsha bergantian. Kimi akan sibuk menjaga Marsha di saat siang hari, sedangkan malam hari Richie lah yang akan menjaga saat Marsha terbangun.Seperti malam ini, sama seperti malam-malam sebelumnya. Richie terbangun karena Marsha menangis karena mengompol.“Biar aku saja,” ucap Kimi mencoba membuka lebar kelopak matanya. Dia tahu jika seharian Richie sudah bekerja, malam pun masih bergantian menjaga Marsha.“Tidak usah, kamu istirahat saja. Biar aku yang mengganti popoknya,” ujar Richie mencegah Kimi bangun.Kimi tidak tega melihat Richie harus terjaga setiap malam, meski suaminya berkata dan meminta dia untuk istirahat lagi, kenyataannya Kimi tidak bisa tidur begitu saja.Kimi bangun dan memperhatikan Richie yang sedang mengganti popok Marsha. Richie menjadi sosok ayah yang sangat perhatian dan bertanggung jawab selama dua minggu ini.Marsha masih menangis meski sudah diganti popok, ternyata bayi mu

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 114

    Kimi panik saat mengetahui Richie sakit, belum lagi wajah suaminya begitu pucat dan Richie pun enggan bangun karena tubuh lemas dan suhu badan yang hampir empat puluh derajat Celsius saat diperiksa dengan termometer. Kimi pun memutuskan mengambil ponselnya, kemudian menghubungi Sara.“Halo, Mi.”“Halo, Kim. Ada apa?” tanya Sara dari seberang panggilan.“Mami bisa ke sini? Richie sakit, Mi. Aku tidak bisa mengurus Marsha dan Richie bersamaan,” ujar Kimi menjawab pertanyaan Sara.“Kamu tenang jangan panik! Mami akan segera ke sana.”Kimi bersyukur sang mami mau datang ke rumahnya. Setidaknya Sara bisa membantunya mengurus Marsha, selagi dia mengurus Richie.Marsha sendiri sudah tertidur pulas setelah kenyang. Bayi mungil itu tidur di samping Richie dan hanya terhalang guling.Kimi duduk di tepian ranjang, menatap Richie yang masih memejamkan mata. Tangannya terulur, sebelum kemudian menyentuh kening Richie dan mengusapnya lembut.“Kimi,” lirih Richie saat merasakan sentuhan tangan Kimi

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 115

    Hari itu rumah Kimi dan Richie ramai dengan banyak orang yang datang ke sana. Pasangan suami istri itu mengadakan aqiqah di rumah sendiri, sebab ingin menciptakan momen di acara si kecil.Biru dan Segara ada di sana, berdiri di samping baby box, sambil menatap Marsha yang sedang tidur.“Kenapa adik bayi ditaruh di kotak, Biru ga bisa pegang?” Biru menelusupkan tangan di sela pembatas baby box, hendak meraih bayi Kimi tapi tidak sampai.“Kita ga boleh ganggu tidurnya adik bayi,” ucap Segara.Keduanya masih terbengong menatap bayi Kimi, hingga Kimi menghampiri saat melihat Biru dan Segara yang terdiam memandang bayinya.“Acaranya mau dimulai, Biru dan Segara ikut keluar ya,” kata Kimi. Dia menggendong Marsha yang masih tidur.Kedua bocah kembar itu tidak paham dengan acara yang sedang berlangsung, keduanya memilih berlari keluar meninggalkan Kimi.Acara aqiqah pun dimulai, prosesi demi prosesi dilaksanakan dengan khidmat. Hingga tiba saatnya mencukur rambut bayi mungil yang kini berada

Latest chapter

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : END

    Malam itu rumah Richie terlihat ramai dengan pria dan wanita yang berpakaian pelayan, rapi dan seragam. Mereka tampak mondar-mandir mengeluarkan makanan juga minuman kemudian menatanya di meja-meja yang terdapat di ruang tamu yang disulap menjadi tempat pesta.Richie dan Kimi ternyata merayakan Anniversary pernikahan mereka yang ke 19. Mereka kali merayakan dengan cara hal yang tidak biasa karena Richie ingin menyenangkan Kimi.“Hati-hati membawa kuenya.” Seorang pelayan terlihat mengomando beberapa pelayan pria yang sedang membawa masuk kue anniversary Kimi dan Richie.Kue dengan tinggi satu meter itu, terlihat cukup mewah dan indah.Orang-orang di sana sibuk ke sana-kemari mengatur tempat pesta itu, mereka harus sudah siap sebelum tamu undangan datang.Di kamar, Kimi baru saja selesai berdandan. Wanita itu terlihat masih cantik dan anggun di usianya saat ini.“Kamu sangat cantik.” Puji Richie sambil memeluk Kimi dari belakang.“Aku memang cantik sejak dulu, jangan merayu,” balas kim

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 133

    Hari itu Kimi pergi ke tempat Sara, entah kenapa dia ingin sekali datang ke sana setelah beberapa hari ini keluar kota dan sibuk dengan pekerjaan. Dia juga sekalian ingin memberikan oleh-oleh yang dibelinya saat pergi bersama Richie.“Tumben kamu pagi-pagi sudah ke sini, ga ke rumah sakit?” tanya Sara saat melihat Kimi datang sendiri.“Habis ini mau ke rumah sakit, tapi aku memang sengaja ingin mampir ke sini,” jawab Kimi.Kimi masuk dan meletakkan barang bawaannya ke meja makan, sedangkan Sara memperhatikan apa yang dibawa putrinya itu.“Kamu bawa apa?” tanya Sara.“Kemarin aku ikut Richie ke luar kota karena ada urusan bisnis, aku belikan sedikit oleh-oleh buat Mami sama Papi,” jawab Kimi kemudian merekahkan senyum.Sara senang karena Kimi masih memberinya banyak perhatian meski sibuk dengan urusan keluarga dan pekerjaan.Kimi merangkul lengan Sara, lantas mengajak sang mami berjalan menuju sofa. Dia hendak bermanja ke sang mami, meski sadar jika sudah bukan lagi anak-anak.Kimi me

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 132

    “Kamu seharusnya tidak seperti itu, Sya.”Richie bicara setelah Kimi pergi, ditatapnya Marsha yang terlihat tidak merasa bersalah sama sekali.“Tidak seperti itu apa sih, Pi? Bukankah aku sudah bilang jika memang punya pacar, papi dan mami juga tidak protes. Kenapa sekarang marah?” Marsha tidak mau disalahkan soal dirinya yang pergi berpacaran.“Mami dan Papi memang tidak protes kamu berpacaran, tapi bukan berarti kami akan diam kalau kamu berbohong. Mamimu hanya mempermasalahkan kenapa kamu berbohong, apa karena kini punya pacar, jadi membuatmu juga suka berbohong?” Richie bicara sambil menatap tajam Marsha, agar putrinya itu tahu kalau dirinya tidak bercanda.Marsha terlihat bingung mendengar ucapan ayahnya, hingga kemudian membalas, “Aku ‘kan takut kalau kalian marah.”“Sekarang kami semakin marah karena sikap kamu ini. Kamu tidak memikirkan perasaan dan kecemasan kami, Sya. Misal kamu berbohong pergi bersama Zie, tapi kenyataannya tidak, lalu terjadi sesuatu kepadamu, kami bisa ap

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 131

    Marsha sangat terkejut melihat Kimi yang berjalan cepat ke arahnya bersama sang ayah. Baru saja Kimi berkata kalau masih di luar kota, bagaimana bisa sekarang sudah berada di sana.“Mati aku,” gumam Marsha ketakutan.Andro terlihat bingung melihat Marsha yang ketakutan, hingga menoleh ke arah Marsha memandang dan melihat orangtua Marsha yang sedang mendekat.“Ndro, kamu kabur saja dulu. Takutnya Mami nanti ngamuk! Perintah Marsha sambil mendorong lengan Andro agar segera pergi meninggalkan dirinya.Andro panik saat Marsha memintanya pergi, dia pun berpikir untuk kabur agar tidak mendapatkan masalah.“Baiklah, kamu tidak apa-apa menghadapi kedua orangtuamu sendirian?” tanya Andro yang sudah bersiap pergi.“Tidak apa-apa, buruan sana!” Marsha mendorong tubuh Andro agar segera pergi.Andro pun akhirnya pergi sebelum Kimi dan Richie sampai di sana. Namun, dia pun berjalan seolah sedang menikmati suasana car free day dan tidak berlari karena takut mencurigakan.Kimi menyipitkan mata saat

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 130

    Kimi benar-benar kebingungan karena Marsha pergi tanpa izin dan berani berbohong. Dia pun akhirnya mencoba menghubungi Zie untuk bertanya apakah Marsha ada di sana.“Halo, Zie.”“Halo, Tan. Ada apa Tan pagi-pagi telepon?” tanya Zie dari seberang panggilan.“Zie, apa Marsha ada di rumahmu?” tanya Kimi dengan wajah panik.“Enggak Tan,” jawab Zie jujur. “Memangnya Marsha bilang kalau mau ke sini?” tanya Zie balik.Kimi langsung memegangi kening saat mendengar jawaban Zie, kepalanya berdenyut ngilu karena putrinya pergi entah ke mana.“Tidak, ya sudah Zie. Makasih infonya,” ucap Kimi kemudian mengakhiri panggilan itu.“Bagaimana?” tanya Richie saat melihat Kimi sudah selesai bicara dengan Zie.“Dia tidak ada di tempat Zie,” jawab Kimi semakin merasa kepalanya pening. “Kita harus mencarinya, Rich.” Kimi pun mengajak Richie untuk mencari Marsha.Di sisi lain. Marsha sedang jalan-jalan bersama Andro di car free day. Gadis itu hanya memanfaatkan kesempatan saat kedua orangtuanya pergi, Marsha

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 129

    Setelah urusan pekerjaan selesai, Richie pun menepati janji untuk mengajak Kimi jalan-jalan. Seperti sore itu, keduanya pergi ke tempat bernama Kota Lama, di mana banyak bangunan tua dari zaman penjajahan, terjaga dengan baik sampai sekarang. Kimi berjalan sambil merangkul lengan Richie, melangkah sambil menikmati bangunan di sana.“Beli itu, Rich.” Kimi menunjuk ke arah pedagang yang berjualan di luar area kota lama.Pedagang kaki lima yang menjajakan jualannya dengan cara berkeliling, penjual itu kini sedang berhenti karena ada yang beli.“Apa itu higienis? Bagaimana kalau makanan yang dibuat itu tidak sehat?” tanya Richie cemas.Kimi mencebik lantas menoleh suaminya, wajahnya cemberut seperti anak kecil yang sedang merajuk.“Kalau mikirnya ke sana, kita tidak akan menikmati apa yang ada. Pasrah saja, misal ga higienis terus sakit, ya nasib,” ujar Kimi karena terlanjur ingin mencoba jajanan yang dijual di sana.Richie sudah tidak bisa berkata-kata, hingga akhirnya menuruti keinginan

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 128

    Kimi dan Richie pergi ke Semarang sesuai jadwal yang sudah ditentukan, meninggalkan Marsha di rumah tanpa pengawasan karena mereka percaya jika putrinya sudah tidak melakukan hal aneh-aneh lagi seperti dulu.Begitu tiba di kota itu, Kimi dan Richie langsung pergi ke hotel tempat mereka akan menginap selama di sana, juga hotel itu nantinya akan jadi tempat pertemuan rapat antara Richie dan perusahaan yang akan bekerjasama dengan pabriknya.“Mungkin dua hari ini aku akan disibukkan dengan rapat dan juga peninjauan lokasi pembangunan pabrik, apa kamu tidak apa-apa misal belum bisa ke mana-mana?” tanya Richie sambil menatap Kimi yang sedang memasukkan koper ke lemari.Kimi menoleh, lantas menggelengkan kepala pelan. “Tidak apa-apa, yang penting bisa refreshing.”**Richie langsung dihadapkan dengan rapat di sore hari, sedangkan Kimi memilih berada di kamar menunggu Richie rapat. Mereka berniat makan malam di luar setelah Richie selesai rapat.Kimi menyalakan televisi yang ada di kamar hot

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 127

    “Aku ada urusan bisnis ke luar kota selama beberapa hari.”Richie yang baru saja pulang dan kini sedang melepas manik kemejanya, langsung mengungkapkan perjalanan bisnis yang harus dilakukannya.“Ke mana?” tanya Kimi.“Ke Semarang,” jawab Richie.Kimi terlihat berpikir, kemudian kembali memandang Richie.“Berapa hari?” tanya Kimi kemudian.“Mungkin lima atau enam hari. Soalnya mau peninjauan lokasi pabrik baru di sana,” jawab Richie.Kimi tiba-tiba bangun dari duduknya, lantas berjalan dengan cepat ke arah Richie berdiri.Richie mengerutkan dahi, menatap Kimi yang tersenyum-senyum.“Kenapa kamu tersenyum seperti itu?” tanya Richie dengan satu alis tertarik ke atas.“Rich, aku boleh ikut nggak?” Kimi bicara dengan manja, bahkan memainkan jari di dada suaminya.Richie merasa aneh karena Kimi mau ikut, tapi kemudian tersenyum dan mengangguk.“Boleh, sekalian honeymoon lagi. Kita sudah lama tidak pergi bersama,” ujar Richie, dia ingin memanfaatkan waktu bersama.Kimi mengangguk-angguk set

  • My Crazy Richie   My Crazy Richie : 126

    Hari itu Nova mengadakan pesta di rumahnya. Richie, Kimi, dan Marsha pun hadir di pesta itu. Banyak teman Nova yang datang, termasuk teman Nova yang ingin menjodohkan cucunya dengan Marsha.“Richie, Kimi, ini Cantika teman Mama.” Nova memperkenalkan temannya.Richie dan Kimi tentunya bersikap sopan dengan menyapa dan memperkenalkan diri.“Ini Jeremy. Cucunya Cantika.” Nova lantas memperkenalkan seorang pria yang berdiri di samping temannya.“Dia itu yang Mama ceritakan kemarin dan mau Mama jodohkan sama Marsha,” bisik Nova ke telinga Richie.Richie langsung menoleh sang mama karena kembali membahas masalah perjodohan Marsha.“Selamat malam, Om, Tante.” Jeremy menyapa dengan sopan, sedikit membungkukkan badan untuk memberi hormat.Kimi sedikit terkesima dengan sikap Jeremy yang ramah dan sopan, jarang ada pria seumuran Jeremy yang bisa menghargai orang yang lebih tua darinya.Setelah berkenalan, Richie meminta bicara berdua dengan Nova, sedangkan Kimi memilih menemani Cantika dan Jerem

DMCA.com Protection Status