Kimi menelan saliva ketika melihat siapa yang memergoki dirinya sedang menggeledah ruangan papanya. "Mati aku," batin Kimi karena tertangkap basah.Ternyata yang memergoki Kimi adalah seorang wanita, dan lantas berjalan masuk perlahan. Wanita itu sedikit menyipitkan matanya ketika menatap Kimi."Siapa kamu? apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Mala-istri Dimas.Kimi gelagapan mendapat pertanyaan dari Mala dan merasa bingung harus menjawab apa. Mala terus memperhatikan wajah Kimi, hingga akhirnya menyadari kalau wajah Kimi memiliki kemiripan dengan Dimas."Kamu anaknya Mas Dimas?" tanya Mala mencoba memastikan.Kimi pun terkejut karena Mala langsung bisa menebak kalau dirinya adalah putri Dimas, hingga akhirnya Kimi menganggukkan kepala pelan. Mata Kimi membulat ketika melihat luka lebam di pipi dan rahang, bahkan tangan wanita itu juga tampak membiru."Apa Anda terluka? Biar saya obati!" jiwa seorang dokter muncul pada diri Kimi saat melihat kondisi Mala."Tidak, aku tidak apa-apa.”
Kimi begitu panik ketika melihat Richie memasukkan makanan ke mulut. Gadis itu reflek mendorong tempat makan di hadapan Richie dari meja hingga jatuh berserakan ke lantai."Muntahkan itu!" perintah Kimi dengan air muka panik.Richie yang terkejut dan kebingungan, malah menelan apa yang sudah masuk ke dalam mulut."Rich, kenapa ditelan?" Kimi memukul punggung Richie, meminta pria itu segera memuntahkannya dengan panik."Kimoci! Apa kamu mau membunuhku dengan cara membuatku tersedak?" Richie yang tidak tahu kepanikan Kimi, langsung menahan tangan istrinya itu agar tidak terus memukulinya."Makanan itu beracun, pria jahat itu ingin mencelakaimu. Ya Tuhan! Muntahkan Rich!” Kimi bicara dengan cepat seperti kereta ekspres. Dia hampir menangis karena takut terjadi sesuatu dengan pria yang sangat dicintainya itu. “Ayo kita ke klinik, ayo kita ke rumah sakit!” teriaknya.Richie tertegun dengan ucapan Kimi, lantas mengerti ke mana arah kepanikan istrinya itu. "Maksudmu makanan itu?" Richie menu
Berita kematian Dimas karena dibunuh sang istri pun tersebar luas, bahkan motif pembunuhan itu juga menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.Richie dan Kimi datang ke kantor polisi, menyerahkan flashdisk yang diberikan Mala sebagai barang bukti bahwa Dimas ingin mencelakai Richie dan dia tidak bersalah. Hingga akhirnya pihak penyidik kantor polisi setempat, mengkonfirmasi dengan pihak penyidik kota di mana Anita tewas. Untuk membuktikan bahwa Richie difitnah dan dia tidak bersalah, Mala dan Jerry rsedia bemenjadi saksi dari kasus pembunuhan sekretarisnya itu.Setelah memberi keterangan kepada pihak kepolisian, Richie dan Kimi memutuskan pergi ke rumah Sara, memberitahu tentang apa yang sebenarnya terjadi ke wanita itu. Mereka bergandengan tangan sejak turun dari mobil, bahkan senyuman terlihat mengembang di wajah keduanya.Sara yang membukakan pintu begitu terkejut ketika melihat putri dan menantunya akur."Ka-kalian?" Sara tergagap apa lagi Kimi dan Richie mengulas senyum b
Sore itu Nova tengah bersantai di ruang keluarga, dia menonton acara televisi yang sedang ditayangkan. Wanita itu tidak memiliki firasat apa pun, hingga melihat berita yang sedang disiarkan."Putraku tidak bersalah!" teriak Nova yang begitu bahagia ketika melihat polisi memberi klarifikasi kalau Richie tidaklah bersalah dan difitnah. Sedetik kemudian Nova mengernyitkan dahi melihat Kimi dan Richie berdiri bersisian bahkan terlihat mesra di dalam siaran berita itu."Tunggu! kenapa mereka nampak akur? apa Richie dan Kimi tidak jadi bercerai?"Nova merasa putranya itu menyembunyikan sesuatu. Ia pun meraih ponselnya dan hendak menghubungi Richie, tapi belum juga dia menempelkan ponsel ke telinga, Nova dibuat terkejut mendengar suara putranya itu memanggil dari arah belakang."Ma!"Nova menoleh, wanita itu terperanjat ketika melihat Richie datang bersama Kimi, Mina, Nic, dan duo kembar Segara dan Biru."Richie, Mama mau minta penjelasan!" Muka Nova begitu kesal, hingga dia berdiri dan meme
Kimi tak berkutik pagi itu, setelah perdebatan sengit antara dirinya dan Richie, kini dia harus rela terkurung di bawah tubuh sang suami. Kimi diam, sedangkan Richie sudah menggulung kemejanya sampai ke siku. Bukannya berangkat kerja, dia lebih memilih untuk membuat istrinya menyesal karena sudah membantah keinginannya tadi.Beberapa menit yang lalu saat sarapan, Richie meminta Kimi untuk kembali bekerja di klinik pabriknya. Namun, wanita itu menolak dan menggeleng tanpa berpikir sikapnya sudah melukai hati sang suami. “Rich!” panggil Kimi manjaNamun, sang suami masih diam menatapnya. Richie menumpukan kedua lutut di atas ranjang, dengan kedua tangan di sisi kepala Kimi. Persis seperti posisi kesukaan Kimi saat bercinta, tapi bedanya saat ini mereka tidak sedang akan mendayung nirwana. Richie kesal karena Kimi baru saja bilang dia diterima kembali di rumah sakit tempatnya bekerja dulu.“Katakan saja kamu ingin bernostalgila,” ucap Richie. Ia sukses membuat Kimi terbahak karena ucapa
Kimi berlari tergesa masuk ke dalam, dia sudah terlambat setengah jam untuk bertemu dengan direktur rumah sakit tempatnya dulu bekerja. Ini semua karena Richie yang benar-benar membuat Kimi harus mandi lagi. Tubuhnya lengket karena percintaan yang mereka lakukan, tak hanya sekali. Pria itu bahkan mengulanginya sampai dua kali. Dan setelah mendapatkan apa yang diinginkan, Richie tertawa bahagia. Pria itu menciumi Kimi bertubi-tubi dan pada akhirnya membiarkan wanita itu datang ke rumah sakit seperti apa yang diinginkan. “Kimi, apa kabar?”Kimi pikir sang direktur akan marah lalu pergi karena dia terlambat, tapi ternyata pria paruh baya itu masih dengan sabar menunggunya. Ia pun merasa tak enak hati, Kimi beberapa kali mengucapkan kata maaf. Mereka pun berbincang sebentar, Kimi sempat jemawa berpikir bahwa direkturnya senang dia bekerja kembali, karena dia adalah salah satu dokter yang bisa diandalkan di sana. Namun, Kimi harus menelan sedikit kekecewaan saat tahu kenapa direktur berna
Karena kejadian kemarin Kimi agaknya menjadi kurang bersemangat. Ia yang ceria menjadi sedikit murung. Pikirannya menjadi kemana-mana. wanita itu sampai berpikir di antara menantu sang mertua sepertinya hanya dia saja yang di bawah rata-rata. Kimi mulai membandingkan dirinya dengan Ghea yang seorang artis dan juga Mina yang sangat cantik. Saudari tirinya itu memang seorang selebgram saat remaja dulu. Bahkan meski sudah memiliki anak pun Mina nampak masih seperti remaja.Kimi mendesau, membandingkan hidup dengan orang lain seharusnya tidak dia lakukan. Ia ingat pesan Sara - sang mama, di dunia ini semua orang bisa hidup tenang jika mereka sadar dan mau berhenti membandingkan hidup mereka dengan orang lain.“Dokter Kimi, ada pasien yang butuh penanganan di UGD sekarang!”Ucapan perawat membuat Kimi tersadar dari lamunan. Ia berdiri dan buru-buru memakai jas snelinya. Ia berjalan cepat menuju UGD untuk melihat pasien yang dimaksud. Kimi melihat seorang pria duduk di tepian ranjang dengan
Jam menunjukkan pukul sembilan malam dan Kimi masih duduk di ruangan yang berada tak jauh dari UGD yang memang diperuntukkan untuk istirahat. Wanita itu memandangi ponsel yang sedang dia isi daya tanpa dimatikan. Sedikit sedih hatinya karena Richie sama sekali tidak memberinya kabar, bahkan pesan yang dia kirimkan beberapa jam yang lalu sama sekali tidak dibalas oleh suaminya.Kimi merebahkan kepala ke meja, entah kenapa hatinya merasa gundah karena beberapa hari ini agak berselisih paham dengan suaminya itu. Kimi mengangkat tangan kirinya, menatap cincin pernikahan yang tersemat di jari manis. “Aku tidak menyangka bisa sangat mencintainya seperti ini,” gumam Kimi. Semua orang tahu seberapa cepat hubungannya dan Richie. Pria itu seolah tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mendapatkannya sebagai pendamping. Bahkan saat dia masih ragu dengan perasaannya sendiri, Richie sudah lebih dulu datang menemui orangtuanya.Ego Kimi seketika mereda mengingat perjuangan Richie dan juga dirinya.