Share

Ch. 58 Tepatkah?

Penulis: Selfie Hurtness
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-21 16:41:27

"Gue besok balik," guman Arnold sambil mengancingkan kemejanya, nampak Scarletta yang tengah mengeringkan rambut dengan handuk itu terkejut.

"Cepet amat? Kata bokap lu, lu udah bikin jadwal libur seminggu mumpung gue balik?"

Arnold mendengus, bagaimana mau seminggu kalau dua hari saja dia sudah menghabiskan tabungan yang sudah susah-susah Arnold kumpulkan? Tahu sendiri, kan, papanya itu memangkas uang bulanannya sampai hampir enam puluh persen?

"Ada urusan penting, gue harus balik. Lagipula elu memang nggak pengen kongkow, jalan sama geng lu semasa sekolah dulu?"

Tampak Scarletta kembali berpikir, membuat Arnold menatapnya dengan sedikit cemas, semoga rayuannya berhasil, intinya Arnold ingin melarikan diri secepatnya dari sini.

"Bener juga sih, dari balik kemarin gue belum meetup sama mereka."

Plong

Rasanya Arnold lega luar biasa, senyum itu mengembang di wajahnya. Ia melangkah mendekati Scarletta yang duduk di tepi ranjang, mengecup

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bumi
aku sebenernya kurang suka juga sih kalo sisca sama si arnold.kebangetan banget bebasnya
goodnovel comment avatar
Yunita Wicaksana
itulah namaNya 'karma' ... Buaya kalo sdh ketemu pawangNya ga akan berani macem2 lg dech..auto nurut ... cuma gmn usaha Arnold aj kalo niat bnr2 mau berubah ya harus berubah demi Sisca...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 59 Rencana Busuk

    Dirly mengerjapkan matanya, ia bangkit dengan kesal menuju pintu depan ketika mendengar bel itu dipencet tanpa berhenti, siapa sih?Dengan kesal ia membuka pintu apartemennya, belum sempat ia melihat wajah yang menggedor pintunya, sosok itu sudah menerjang masuk ke dalam apartemennya."Nah gue udah sampai, jadi ceritakan!"Dirly menguap sambil mengusap wajahnya, ternyata Dajjal satu ini yang datang."Lu pagi bener sampai sini? Naik apa?" Tanya Dirly kemudian melangkah duduk di sofa."Bawel lu, cepetan cerita!"Dirly melotot, menatap sepupunya itu dengan kesal. Jadi pagi-pagi ganggu dia tidur cuma penasaran sama cerita soal Sisca? Benar-benar edan laki-laki satu ini!"Astaga!" Dirly sontak lemas, ia kembali mengusap-usap wajahnya dengan kasar, kemudian mengangkat wajahnya, menatap Arnold dengan seksama."Menurut pengakuan dia, dia terpaksa terima cinta dokter itu cuma biar elu nggak berharap lagi sama dia."Arnold melotot

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-22
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 60 Blue (21++)

    Sisca tengah membalas pesan-pesan dari Rizal ketika sosok itu mengetuk pintu rumahnya dengan begitu berisik.Dengan kesal Sisca bangkit, melangkah menuju pintu depan dan menemukan Arnold berdiri di depan pintunya dengan senyum lebar."Apaan sih? Katanya gue libur hari ini?" tanya Sisca sambil menatap sosok itu lekat-lekat."Lu udah makan siang? Gue order banyak tuh, yuk makan di rumah gue."Sisca menatap dengan seksama sosok yang berdiri di hadapannya ini, kenapa rasanya Sisca ragu menerima ajakan itu? Padahal tidak sekali dua kali sosok itu mengajaknya makan, bukan? Kenapa kali rasanya ...."Gue emang ganteng, tapi nggak usah segitunya juga elu lihatin gue, Sis!" desisnya songgong yang sontak membuat tangan Sisca terayun menggebuk lengannya dengan gemas."PD lu! Sok kecakepan!" Sisca mencibir, lantas keluar dari rumah dan menutup pintu rumahnya, "Yuk ah kalau gitu, emang lu pesen apa? Pakai ngajak gue makan segala?"Arnold tersenyum

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-23
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 61 Blue 2 (21++)

    Sisca menjambak rambut Arnold yang masih memacunya tubuhnya dengan begitu liar, keringat sudah membanjiri tubuh mereka berdua. Jika awalnya penyatuan itu terasa pedih dan menyiksa, kini dorongan-dorongan itu terasa begitu nikmat.Terlebih ketika Arnold sengaja menghentak sedikit lebih kuat, Sisca merasa seperti sedang berada di awang-awang, begitu nikmat, indah dan memabukkan! Rasanya Sisca tidak mau berhenti, tidak mau kembali turun, ia ingin tetap di sini, menikmati setiap sentuhan sang pacuan Arnold yang benar-benar luar biasa membuatnya gila itu.Sisca terus mendesah, melenguh panjang sambil menjambak rambut Arnold dengan sedikit frustasi. Kenapa senikmat ini? Kenapa rasanya ...Sisca mengigit bibir bagian bawahnya, menahan teriakan yang ingin ia teriakkan efek betapa nikmat surga yang Arnold suguhkan kepadanya siang ini."Aku nggak mau berhenti, Sis. Tolong ingat itu!" Bisik Arnold mesra di tengah-tengah desahannya.Sisca tidak peduli, tidak m

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-24
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 62 Aku Cinta Kamu, Sis!

    Istirahat makan siang sudah lewat namun karena tadi Dirly tidak sempat makan siang, jadi kini ia dapat waktu satu jam untuk ganti waktu makan siangnya yang terlewat itu. Dan Dirly segera membawa mobilnya melaju ke arah unit perumahan Arnold. Ia begitu khawatir dengan dua orang itu dan ia ingin memastikan bahwa semuanya baik-baik saja. Pasalnya sejak tadi Dirly sudah berusaha mencoba menghubungi baik Sisca maupun Anrold.Pikiran Dirly sudah kemana-mana, ia begitu khawatir dan berdoa dalam hati semoga apa yang dia takutkan tidak terjadi. Dirly segera membelokkan mobilnya dan menghentikan mobilnya di depan rumah Arnold.Dirly dengan tergesa turun dari mobil, ia sudah menekan knop pintu ketika erangan panjang penuh nikmat itu terdengar. Itu suara Arnold!Dirly makin mempercepat langkahnya, dan di kamar depan yang pintunya terbuka lebar itu, ia masih mendengar suara eraman itu, suara yang sekali lagi milik Arnold. Siapa partner sex dajjal itu kali ini? Jangan bilang

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-26
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 63 Takluk (21++)

    Sisca tidak mengerti dengan dirinya sendiri. Setelah mengamuk, memaki dan memukuli Arnold dengan membabi buta, kini ia malah kembali pasrah dalam permainan gila Arnold yang Sisca akui begitu memabukkan dirinya!Ia kembali mendesah begitu keras ketika Arnold menghujami dirinya dengan nikmat begitu luar biasa! Hilang sudah semua prinsip dan harga diri yang Sisca jaga selama ini. Hilang entah kemana!Benda menjijikkan yang dulu pernah keluar masuk mulutnya, kini berganti keluar masuk bagian inti tubuh Sisca. Bagian tubuh yang sebenarnya masih terasa begitu pedih dan sakit luar biasa, tapi anehnya gesekan, dorongan dan hujaman-hujaman itu bisa menyamarkan pedih itu hingga Sisca meracau-racau penuh nikmat bak kesetanan.Ia mencoba membuka perlahan-lahan matanya yang sejak tadi ia pejamkan erat-erat sambil menikmati semua nikmat itu. Tampak wajah Arnold bersimbah peluh, matanya terpejam dengan mulut setengah terbuka. Sesekali desahan dan erangan panjang tertahan kelua

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 64 Melawan Takdir(?)

    Sisca tersentak ketika pagi itu ia merasakan tubuh itu begitu hangat memeluknya. Sejenak ia mengerjapkan mata, menatap raut tampan dengan dada bidang berotot yang menjadi bantalnya tidur. Sisca tersenyum, sebuah senyum getir yang ia sendiri tidak tahu apa arti senyum yang terlukis di wajahnya ini.Apakah sebuah senyum bahagia? Senyum yang menertawakan diri sendiri? Atau bagaimana?Sisca berusaha perlahan-lahan bergerak, ketika kembali pedih itu begitu menusuk menyerangnya, membuat ia memekik kecil yang mengakibatkan sosok itu menggeliat dan membuka matanya. Tampak wajah tampan itu tersenyum, dua tangan kekarnya merengkuh Sisca dan bibir merona itu mendarat di dahinya dengan begitu lembut.“Pagi kesayangan,” sapanya begitu manis.“Lepas!” Sisca meronta, ia hendak melepaskan diri.“Mau kemana?” Arnold mengerutkan keningnya tanda tidak suka, ia masih ingin seperti ini, bermalas-malasan merayakan kemenangannya kemari

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 65 Ini Cinta!

    “Gue bener-bener nggak habis pikir, serius!” Dirly mengejar langkah Arnold, tampak wajah itu begitu cerah dan Dirly tahu betul apa yang membuat sepupunya itu begitu sumringah pagi ini. “Apaan lagi sih? Udah sono kerja!” Dirly menghela nafas panjang, ia ikut melangkah masuk ke dalam ruangan kerja Arnold dan duduk di kursi yang ada di depan meja itu. “Lu ada rencana apa? Kasihan Sisca, Ko, kalau ujungnya cuma elu buat mainan.” Perasaan bersalah Dirly masih begitu kuat mencengkeram hatinya. Bayangan wajah pucat dan tubuh tidak berdaya itu benar-benar mengusiknya dengan luar biasa. Membuat Dirly tidak bisa tidur semalaman karena merasa berdosa dan bersalah sudah buka suara pada Arnold mengenai apa yang sudah terjadi. “Please, kali in gue nggak main-main, Ly,” Arnold menatap Dirly dengan seksama, “Elu kenal gue udah berapa lama sih? Masa elu nggak bisa bedain mana gue cuma bercanda, mana gue serius sih?” Dirly menghela nafa

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 6 Ragu

    “Aku izin balik ke Jakarta, boleh?”Arnold menatap wajah yang kini mendongak menatapnya itu, senyumnya melengkung indah, ia mengangguk pelan tanda tidak keberatan dengan permohonan yang tadi Arnold ucapkan.“Iya, tentu boleh, sejak kapan aku berhak melarangmu pulang ke Jakarta?” tampak wajah yang masih sedikit memucat itu tersenyum, membuat Arnold kembali dilanda perasaan takut.Takut jika Sisca tahu alasan yang membuat ia harus ke Jakarta lantas kemudian merajuk dan marah kepadanya. Tapi daripada Sisca tahu dari orang lain, lebih baik dia sendiri kan yang menjelaskan semua itu?“Serius? Kalau kepulangan ku nanti untuk mengantarkan dia pulang, tetap kamu izinkan?” tanya Arnold lagi mencoba berterus terang, dia tidak ingin menyembunyikan apapun dari Sisca, entah dari mana prinsip itu ia dapatkan.Sisca tertegun, tanpa perlu meminta penjelasan, Sisca tahu betul siapa ‘dia’ yang Arnold maksud, tentu tuna

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-05

Bab terbaru

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 9

    "Dahlah, fix namanya Albert!" Putus Arnold yang sontak membuat Linda mencak-mencak. "Eh ... Kenapa bisa jadi Albert? Jauh banget dari deretan nama yang kita bahas, Ar!" Protes Linda sambil membelalakkan mata. "Kan papanya Arnold, anaknya Albert. Dah gitu aja!" Gumam Arnold kekeuh lelah membahas nama untuk anaknya. Sejak tadi muter-muter malah jadi membahas silsilah keluarga kerjaan Inggris. Mana Arnold kenal sama mereka semua? Gunawan tersenyum, ia terlempar kembali pada masa sekarang. Ia hanya diam menyimak keributan yang sejak tadi terjadi. Sambil menikmati kenangan yang bisa dibilang sedikit kelam. Papanya setuju jika memang Linda adalah gadis yang Gunawan bidik hendak dinikahi. Tetapi keluarga Hartono bukan tipe orang yang suka jodoh menjodohkan. Dandi Hartono juga terkenal orang yang rendah hati. Apakah mereka akan setuju jika tiba-tiba Jamhari Argadana datang hendak meminta anak gadisnya untuk dijodohkan dengan Gunawan? Terlebih dengan kondisi Lin

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 8

    "Bagusan juga William, Ar!" Linda tidak cocok dengan nama David yang hendak Arnold gunakan. Entah kenapa Linda lebih suka dengan William. Bayangan putera mahkota calon penerus kerajaan Inggris, Pangeran William Philip Artur Louis itu tergambar dalam ingatannya. Arnold sontak garuk-garuk kepala. Sisca belum kembali dari ruang pulih sadar, kini mereka berlima berkumpul di ruangan membahas nama yang akan diberikan kepada jagoan kecil penerus trah Argadana itu. Mereka begitu sibuk berdiskusi hingga tidak sadar satu dari mereka malah terlempar jauh dalam kenangan masa lalu. Gunawan terpekur di tempatnya duduk. Matanya menatap lelaki yang beberapa rambutnya sudah memutih itu. Lelaki yang dulu bahkan mungkin hingga sekarang masih ada di hati sang istri. Lelaki itu begitu baik. Gunawan akui itu. Burhan lelaki yang tangguh, gentle dan berhati besar yang pernah Gunawan temui. Dari sorot mata yang begitu teduh itu, Gunawan bisa lihat bahwa dia masuk dala

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 7

    Gunawan dan Linda masih berharap-harap cemas di ruang tunggu yang ada di depan ruang operasi ketika dua orang itu melangkah mendekati mereka dengan begitu tergesa. Mereka kompak menoleh, besan mereka rupanya yang datang, membuat keduanya lantas tersenyum dan bangkit guna menyambut mereka. "Gimana Pak? Operasinya belum selesai?" Tanya Burhan seraya menjabat tangan Gunawan dan Linda bergantian. Wajah itu nampak begitu panik. "Belum, Pak. Mungkin sebentar lagi." Jawab Gunawan sambil mempersilahkan Burhan duduk. Burhan lantas duduk tepat di sisi Gunawan, sementara Retno duduk di sebelah Linda. Wajah mereka berempat begitu panik dan risau. Menantikan kabar mengenai bagaimana kelanjutan dari prosedur operasi yang harus Sisca jalani.Mereka berempat nampak saling berbincang dan berbagi kabar hingga suara derit pintu itu lantas membungkam mereka bersamaan. Pandangan mereka tertuju pada pintu. Nampak Arnold melangkah keluar dengan wajah memerah, diikuti

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 6

    Ruangan itu begitu dingin, sangat dingin sekali dan jangan lupa bahwa Sisca tidak mengenakan pakaian apapun kecuali baju operasi berwarna biru yang melekat di tubuhnya saat ini. Rambutnya tertutup nurse cap, kateter sudah terpasang dan jangan lupa selang infus. Ia terbaring di ruang tunggu, menanti di dorong masuk dan kemudian semua tindakan itu akan dia jalani. Sedikit banyak Sisca sudah membaca perihal apa itu sectio caesarea. Dia sudah banyak mencari tahu di blog-blog konsultasi kesehatan dengan tenaga medis. Membaca prosedur hingga efek apa saja yang akan dia alami pasca operasi itu akan dilakukan. Ah! Tidak perlu mengingat-ingat apa-apa saja perihal sectio caesarea! Bukankah setelah ini Sisca akan mengalaminya secara langsung? Dia akan menjalani operasi guna membantunya melahirkan janin yang sudah dia kandung sembilan bulan lamanya. Sosok yang sudah begitu ingin Sisca temui dan bawa dalam gendongan. Pintu terbuka, membuat Sisca mendongak dan meliha

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 5

    Burhan tengah mengajar ketika ponselnya berdering cukup nyaring. Ia menatap mahasiswanya satu persatu lalu melangkah menuju meja guna meraih benda itu. Matanya membelalak ketika Arnold yang ternyata meneleponnya sepagi ini. Pikiran Burhan sontak buyar, bayangan Sisca dengan perut membesarnya langsung otomatis tergambar dengan begitu jelas di dalam otak Burhan."Saya izin angkat telepon dulu, ya? Kalian bisa lanjut untuk baca materinya dulu.""Baik, Pak!" jawab mereka kompak.Burhan dengan tergesa melangkah keluar ruangan dan langsung menjawab panggilan itu dengan jantung yang berdegub dua kali lebih cepat."Ha--.""Pa ... maaf menganggu, Arnold cuma mau kasih kabar kalau Sisca sudah di rumah sakit. Udah bukaan tiga, Pa!"Jantung Burhan rasanya seperti hendak mau lepas. Jadi benar dugaannya? Bahwa Arnold menelepon hendak mengabarkan perihal kondisi Sisca dan calon cucunya?"Di-di rumah sakit mana, Ar?" wajah Burhan sontak

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 4

    Malam ini entah mengapa rasanya Sisca begitu gerah. Sudah pukul satu pagi dan dia sama sekali tidak bisa memejamkan matanya. Berkali-kali dia pindah posisi, tapi sama saja, tidak memberi efek apa-apa. AC yang menyala pun seolah tidak lagi terasa apa-apa. Sisca menyibak selimutnya, duduk sambil menatap sang suami yang tertidur begitu pulas. Senyum Sisca tersungging, jujur ia rindu bisa tidur senyaman itu. Ia rindu bisa tidur dalam dan dengan posisi apapun seperti saat belum hamil dulu. Sisca refleks mengelus perutnya yang sudah begitu besar. Sudah mendekati HPL, selain rasa tidak sabar, rasa cemas dan sedikit takut itu menghantui Sisca dengan begitu luar biasa. Apakah dia mampu nantinya? Mampu melahirkan anaknya dengan lancar dan mampu mengurusinya dengan baik?Tapi siapa yang bilang kalau Sisca akan mengurus mereka sendiri? Arnold bahkan sudah mempersiapkan dua baby sitter untuk anak mereka kelak.Sisca kembali tersenyum. Satu hal yang membuat dia benar-b

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 3

    Sisca dan Arnold melangkah memasuki gedung rumah sakit. Hari ini jadwal Sisca periksa kandungan, dan khusus untuk mereka obsgyn rumah sakit swasta mahal di kota mereka sudah ready menanti tanpa harus repot-repot mengantri giliran."Selamat pagi Bapak-Ibu, mari sudah ditunggu dokter!"Bahkan mereka tidak perlu menjelaskan tujuan mereka dan bertanya apapun, para perawat dan petugas medis sudah kenal dan tahu betul tujuan Arnold dan Sisca kemari."Dokter Adjie nggak ada jadwal operasi, kan, Sus?" tanya Arnold mengikuti langkah perawat itu. Tangannya menggenggam tangan Sisca dan membantu Sisca agar tetap aman di sisinya."Siang nanti, Bapak. Beliau masih harus standby di poli sampai jam sebelas." jelas perawat itu sambil tersenyum.Arnold lantas mengangguk, yang penting tidak ada operasi gawat yang mendadak saja sampai Sisca dan calon anaknya selesai diperiksa. Mereka terus melangkah hingga kemudian sampai pada ruangan yang Arnold sudah hafal betul ruangan milik

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 2

    "Sayang! Ayolah!" Sisca terus merengek dan bergelayut manja di bahu Arnold yang baru saja pulang kerja. Ada sesuatu yang begitu dia ingin sampai merengek-rengek macam anak kecil pada Arnold yang baru saja tiba di rumah."Astaga! Harus banget sekarang? Besok aja, ya?" Arnold mengendurkan dasinya, berusaha membujuk Sisca yang perutnya sudah lebih besar."Capek ya? Nanti aku pijitin deh." rayu Sisca sambil mengedipkan sebelah mata dengan manja.Arnold tersenyum, mengelus lembut pipi sang istri sambil menatap matanya dengan begitu serius."Bukan soal capek, Sayang. Masalahnya jam segini cari rujak buah di mana?" itu yang jadi masalah, bukan karena dia lelah sehabis kerja atau apa. Kalau pun lelah, demi Sisca dan calon anak mereka, apapun akan Arnold lakukan."Coba deh ke Hypermart, kali aja ada!" Sisca tidak menyerah, membuat Arnold lantas menghela napas panjang dan mengangguk pelan."Oke! Pergi sekarang kalau gitu!"

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 1

    Sisca berdercak kagum melihat betapa indah rumah yang papi-mami mertua hadiahkan untuk mereka. Rumah dua lantai itu begitu mewah. Bangunan hampir mirip dengan bangunan rumah keluarga Argadana di Jakarta. Kental dengan arsitektur Eropa. Arnold tersenyum penuh arti, merangkul pundak sang istri yang begitu cantik dengan dress motif bunga berwarna cerah.Semenjak mereka menikah dan Sisca hamil, dia tidak diperbolehkan Arnold memakai celana jeans dan mengganti celana-celana itu dengan dress casual yang tidak hanya aman dan nyaman untuk ibu hamil macam Sisca, tetapi juga membuat penampilan Sisca jadi lebih manis dan cantik."Suka?" tanya Arnold yang tahu betul, istrinya nampak begitu terkejut dengan hadiah apa yang orang tuanya berikan ini."Banget!" jawab Sisca apa adanya. "Tapi ini serius nggak kebesaran?" Sisca menoleh, menatap ragu ke arah sang suami.Arnold sontak membelalakkan mata, tawanya pecah melihat betapa Sisca begitu polos dan masih sangat

DMCA.com Protection Status