Share

Extra Part 3

last update Last Updated: 2021-07-26 20:18:50

"Astaga!" Selly hampir memekik ketika melihat ruang tamu dan ruang tengahnya sudah penuh dengan balon warna biru dan putih di lantai, ini serius balon yang dipakai sebanyak itu?

"Bagus, kan?" Anggara nyengir lebar, tampak ya masih begitu serius dengan alat pompa balon dan balon-balon yang tercecer di meja.

Sementara Felicia tampak begitu riang bermain dengan balon-balon yang sudah di pompa Anggara.

"Ini buat apa sebanyak ini, Ko?" Selly hampir histeris, kan cuma ulangtahun kecil-kecilan, hanya keluarga yang diundang dan balon yang dipakai sebanyak ini?

"Ah sudahlah, lihat saja nanti hasilnya." Anggara kembali serius dengan pompa dan balon di tangannya, sementara Selly membawa Gilbert kembali naik ke lantai atas, daripada pusing melihat balon-balon yang tengah dipompa sang suami, balon yang hampir memenuhi ruang tengah mereka yang ada di lantai bawah itu.

Anggara hanya tersenyum, bakat terpendamnya dalam hal dekorasi sepertinya hari ini harus dia pa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
yani yani
Bahagianya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • My Cold Doctor (Indonesia)   Extra Part 4

    “Siap?”Anggara tersenyum, ia menatap sang isteri yang sudah rapi pagi ini. Nampak wajah itu begitu tegang, bagaimana tidak tegang kalau setelah ini ia harus berjuang mengerjakan soal-soal itu demi lulus dan memperoleh gelar dokternya secara resmi.Orang-orang pikir, begitu lulus sarjanan kedokteran, para dokter langsung otomatis dapat gelar mereka? Gelar dokter dan langsung bisa bukan praktek? Tidak semudah itu kawan!Mereka harus koas, ujian-ujian lagi, lulus koas masih harus UKMPPD, OSCE, dan baru lah gelar dokter itu tersemat di depan nama mereka.Namun tidak seketika mereka langsung bisa bekerja, untuk bisa mendapatkan STR (Surat Keterangan Registrasi) dan SIP (Surat Izin Praktek), mereka masih harus internship, atau bahasa awamnya magang, dimana sebagaian besar dari mereka tidak mendapatkan gaji.Ada pun beberapa dari dokter internship mendapatkan bantuan biaya hidup, semua tergantung dari daerah tempat internship masing-masing. J

    Last Updated : 2021-07-27
  • My Cold Doctor (Indonesia)   Extra Part 5

    "Jangan ngajak bahas soal tadi!" Salak Selly sambil memanyunkan bibirnya, tampak matanya memerah, ia benar-benar khawatir dengan hasil ujiannya tadi.Anggara tersenyum, meraih sang isteri ke dalam dekapan lalu mengecup lembut kening Selly yang nampak masih terbawa suasana dengan ujiannya hari ini."Sudah lah, aku percaya isteriku bisa, kamu pasti lulus, Sayang." Guman Anggara mencoba menghibur sang isteri.Selly melirik sang suami, menatapnya lekat-lekat, "Kalau ternyata nggak lulus?"Anggara tersenyum, meraup wajah Selly dengan kedua tangan."Masih ada ujian UKMPPD batch selanjutnya."Selly sontak menggebuk gemas lengan sang suami, air matanya menitik. Terserah mau dikatakan lebay atau apa, dia tidak peduli, yang jelas dia benar-benar takut tidak lulus.Walaupun tadi ia yakin sudah mengerjakan semua dengan benar, tapi tidak ada yang tahu dan menjamin bahwa dia akan lulus, bukan?Pasalnya beberapa soal tadi Selly sadar betul ba

    Last Updated : 2021-07-28
  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Awal Baru

    Sosok dengan snelli lengan panjang itu melangkah menyusuri koridor rumah sakit. Mata birunya tampak begitu tenang, begitu dalam dan tampak sangat cantik jika pemiliknya adalah seorang perempuan, namun sayang dia adalah laki-laki. Sedikit tidak pantas menyematkan kata ‘cantik’ sebenarnya, namun mau bagaimana lagi? Mata biru itu benar-benar begitu cantik. Ia melangkah menghampiri nurse station dan meraih beberapa map di sana. “Jadwal operasinya sudah di tentukan oleh dokter Raineer, Dok.” Lapor salah seorang perawat ketika sosok itu tampak membaca lembar map status pasien yang terhantar di meja. “Kapan?” tanya sosok itu begitu irit. “Lusa.” Sosok itu tampak menghela nafas panjang, ia hanya mengangguk, mengembalikan map status itu dan melangkah pergi tampa berkata-kata apapun lagi. Beberapa perawat hanya menatap nanar langkah dokter bedah saraf itu tanpa berkata-kata. Sosok satu itu memang terkenal dingin, tidak banyak b

    Last Updated : 2021-08-02
  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Kisah Lain

    Sosok dengan mata biru itu tersenyum ketika mendapati wanita itu juga melakukan hal yang sama ketika ia melangkah masuk ke dalam ruangan inap itu. Meskipun kondisinya sangat memprihatinkan sekarang, namun itu sama sekali tidak membuat Wilhem merasa aneh dan tidak nyaman dengan raut wajah yang menggambarkan penderitaan yang tengah ia alami.“Bagaimana dengan hari ini, Babe?” sapanya lalu menjatuhkan sebuah kecupan di kepala yang begitu polos, sangat polos bahkan sehelai rambut halus pun tidak ada di sana.“Seperti yang kamu lihat, bagaimana menurutmu?” balasnya sambil tersenyum getir.“You are great, Nad!” desisnya lirih sambil tersenyum, meraup wajah itu dengan satu tangan dan tersenyum begitu manis ke arahnya.Nadya menatap nanar wajah yang terpahat begitu indah di hadapannya ini. Dulu Nadya pikir pahatan yang begitu indah dan paripurna itu hanya menempel pada wajah Anggara saja, nyatanya ada yang lebih sempurna dan ya

    Last Updated : 2021-08-03
  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Cemburu!

    Selly yang tengah menggendong Gilbert itu mengerutkan keningnya ketika mendapati Anggara masuk ke dalam rumah dengan wajah ditekuk.Ia hanya melirik sekilas ke arah Selly dan langsung melangkahkan kaki ke lantai atas tanpa berkata-kata apapun.Selly tertegun, kenapa suaminya ini? Apakah dia sudah membuat suatu kesalah? Jadi sang suami marah? Atau ada apa?Selly bergegas membawa Gilbert berdiri, melangkah ke dapur mencari baby sitter Gilbert yang tadi pamit membantu Bi Ijah food preparation untuk seminggu ke depan."Ini tolong Gilbert bawa sebentar ya, saya mau ada ngomong sama bapak," Selly tersenyum kemudian memasrahkan jagoan kecilnya pada sosok yang langsung bangkit dan mencuci tangannya bersih-bersih."Baik, Bu."Selly hanya tersenyum tanpa berkata-kata lagi, ia langsung melangkah ke kamar atas. Meluncur ke kamarnya yang dan mendapati Anggara tengah mengganti bajunya."Sayang ... Ada apa? Jelek amat wajahnya," tanya Selly sambil m

    Last Updated : 2021-08-04
  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. A Hope

    Selly menggebuk lengan Anggara dengan gemaa ketika ia tersadar cairan hangat itu memenuhi rahimnya. Anggara lupa pakai pengaman dan dia mengeluarkan miliknya di dalam!"Kenapa di dalam?!" Selly benar-benar kesal, ia langsung bangkit setengah tertatih ke kamar mandi.Anggara hanya mendesah panjang, merebahkan tubuhnya yang lemas luar biasa itu di atas ranjang. Mau bagaimana lagi? Anggara telat menarik miliknya. Siapa suruh isterinya begitu nikmat?Ia memejamkan matanya menikmati sisa-sisa pelepasan yang baru saja dia dapatkan sore ini. Nafasnya masih terengah, keringatnya masih membanjiri tubuh Anggara, membuat tubuhnya terasa begitu gerah dan lengket.Selly yang sudah beres membersihkan diri tampak muncul dari pintu kamar mandi, wajahnya ditekuk, membuat Anggara menepuk jidatnya dengan gemas, pasti bakalan ngamuk lah isterinya itu, sudah Anggara prediksi!"Ko ... Beliin ke apotik, takut jadi!" renggek Selly sambil menggebuki lengan sang suami denga

    Last Updated : 2021-08-05
  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Destiny

    Wilhelm melangkah dengan tenang menyusuri koridor rumah sakit, hingga kemudian ia terhenti karena mendengar derap langkah kaki setengah berlari di belakangnya."Dokter!" panggil sosok itu ketika Wilhelm menoleh dan menatapnya dengan alis berkerut."Ya? Kenapa?" Tanyanya langsung ke inti, bukan kebiasaan Wilhelm suka berbasa-basi."Di tunggu di OK, Dok. Ada Cito." Jelas sosok itu to the point.Wilhelm tampak mengangguk pelan."Baik, saya kesana. Terima kasih."Tanpa berkata-kata lagi Wilhelm melangkah meninggalkan perawat dengan setelan berwarna biru muda itu.Tampak gadis itu menghela nafas panjang, kenapa sosok itu macam robot yang begitu kaku dan tidak banyak bicara? Sosok itu manusia, kan? Bukan hasil kloning atau hasil rekayasa robotik?Stella menghela nafas panjang, ia membalikkan badannya dan melangkah kembali menuju posnya. Yang penting tugas untuk memberitahukan sosok itu bahwa dia harus segera ke OK untuk memimpin jala

    Last Updated : 2021-08-07
  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Sweetest

    Anggara tersenyum ketika kembali ke kamar dan mendapati sang isteri sudah kembali terlelap di balik selimut. Wajahnya begitu polos dan menggemaskan membuat Anggara rasanya ingin ... ah! Tidak! Sudah cukup untuk hari ini.Anggara merangkak naik ke atas ranjang, bersembunyi di dalam selimut kemudian meraih Selly dalam dekapannya. Dengan begitu manja, ia menyembunyikan wajahnya di tengkuk Selly, membuat Selly kemudian menggeliat karena deru nafas Anggara menyapu tengkuknya dengan begitu lembut.“Kamu itu kebo juga ya? Masa iya sudah balik tidur lagi?” bisik Anggara ketika Selly tidak beranjak membuka matanya.“Hmmm ... sana ah!” Selly menyikut lengan Anggara yang memeluk erat tubuhnya, ia benar-benar sudah mengantuk berat. Matanya sudah tidak bisa diajak berkompromi lagi.Anggara mencebik, bukannya melepaskan pelukan itu, ia malah mempererat pelukan itu hingga Selly berkali-kali menggebuk gemas lengan sang suami. Bukan apa-apa, ia mer

    Last Updated : 2021-08-09

Latest chapter

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Bahagia (END)

    Selly turun dari mobil sambil menggendong Clairine, ia sudah begitu rindu rumahnya, rindu anak-anak tentunya. Perlahan dia melangkah masuk, nampak Gilbert kemudian muncul bersama sang kakak di depan pintu dengan wajah bersinar cerah.“Mama pulang!” teriak Felicia dengan penuh semangat.“Mana adek Ibert?” tampak Gilbert juga bagitu antusias, bocah kecil itu tampak sangat begitu gembira melihat sang mama akhirnya pulang.Kalau saja jahitan Selly sudah kering sempurna, rasanya ia ingin meraih bocah gembul itu dalam pelukan dan gendongannya. Menciuminya dengan penuh cinta, tapi sayang, jahitan yang masih basah itu membuat Selly harus mengurungkan niatnya untuk merealisasikan aksi gendong ciumnya, terlebih ada Clairine dalam gendongan Selly.“Yuk masuk dulu, adek mau dibawa masuk ya,” Anggara menenteng tas besar berisi perlengkapan Selly masuk ke dalam, beberapa bulan ke depan rasanya rumah ini akan makin ramai, makin berant

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Manis

    “Mama!” Selly tersenyum ketika melihat sosok itu tampak begitu antusias melihat dia yang sudah dipindahkan ke kamar rawat inap. Gadis dengan kaos bergambar unicorn itu, tawanya begitu lebar ketika menghampiri Selly, menjatuhkan dirinya ke dalam dekapan Selly yang masih tampak begitu pucat itu. “Dari mana, Sayang?” tanya Selly lembut sambil mengelus kepala Felicia yang di sandarkan di dadanya. “Diajak Oma makan malam, Mama mau makan?” Selly tersenyum, ia menggeleng perlahan, “Belum boleh makan, Sayang. Nunggu dulu sampai jam dua belas.” Anggara tersenyum, melihat betapa anak gadisnya itu terlihat sangat menyayangi Selly, ia mengelus lembut kepala Felicia, lalu menarik dengan lembut anak gadis itu agar bangun dari posisinya. “Jahitan Mama masih baru, jadi hati-hati, oke?” Felicia menatap sang papa, ia tersenyum dan mengangguk pelan. Membuat Anggara kemudian menjatuhkan tubuh itu dalam dekapannya. Sungguh malam ini ia menjelma men

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. A True Love

    Ada alasan kenapa kemudian Felicia begitu mengkhawatirkan Selly, wanita yang menyandang gelar sebagai mama tirinya, saat ini. Saat dimana ia kembali mendapatkan seorang adik. Ya... adik perempuan seperti yang dia inginkan. Felicia begitu takut kehilangan sosok itu! Sosok yang menjadi figur ibu dalam hidup Felicia.Felicia tumbuh tanpa mengenal sosok yang ia kenal sebagai mama. Dalam hidup Felicia hanya ada sang papa, BI Ijah dan jangan lupa kakek-neneknya. Tidak ada mama seperti teman-temannya yang setiap hari diantar sang mama ke sekolah. Tidak! Felicia tidak punya mama atau lebih tepatnya sang mama meninggal di hari yang sama ketika ia lahir ke dunia.Terkadang ia berpikir bahwa mamanya, yang kata sang papa bernama Diana, sampai meninggal karena dirinya. Karena melahirkan Felicia sang mama bisa sampai meninggal. Jadi itu semua salah Felicia, bukan?Namun, Anggara, papanya yang berprofesi sebagai dokter bedah itu selalu mengatakan bahwa :

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Clairine Escolastica Tanjaya

    "Namanya Clairine Escolastica Tanjaya."Dokter Anton yang tengah 'membereskan' pekerjaannya itu sontak menoleh, menatap Anggara dengan seksama."Susah amat, artinya apa?""Gadis yang bersinar dan berwawasan luas dari keturunan Tanjaya."Selly tersenyum, sebuah doa yang begitu indah, yang Selly dan Anggara sematkan lewat nama cantik itu. Tentu harapan Selly dan Anggara ingin kelak gadis mungil yang lahir hari ini bisa menjadi gadis yang luar biasa dengan segala macam wawasannya, berguna tidak hanya untuk keluarga mereka tetapi juga nusa dan bangsa.Anggara kembali fokus pada sang isteri, menantikan dokter Anton selesai menjahit lapis demi lapis rahim dan kulit Selly yang disayat sebagai akses Clairine dari tempat yang selama ini menjadi rumahnya."Jangan tidur, jangan pingsan, tolong...," desis Anggara lirih, manik matanya menatap manik Selly yang nampak berkaca-kaca itu."Mau lihat Clairine," desis Selly

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Hello

    Selly menghela nafas panjang, ia sudah di dorong keluar dari kamar inapnya, hendak menuju OK. Anggara masih nampak mengenakan setelan scrub-nya, sangat terlihat kalau dia baru saja pulang dan langsung menuju klinik tanpa pergi kemana pun.Hati Selly jauh lebih tenang ketika ia melihar raut wajah sang suami muncul. Mencium aroma tubuh Anggara yang berpadu dengan aroma povidone iodine yang samar-samar tercium dari sosok itu.“Kenapa senyam-senyum?” tanya Anggara yang sadar sang isteri tengah menatapnya sambil tersenyum penuh arti.“Heran aja, ada dokter bedah yang bisa sepucat ini hanya karena hendak masuk ke OK.” Ledeknya sambil tertawa kecil.Tampak Anggara mencebik, kan sudah berkali-kali dia bilang, kalau yang jadi obyek bedahnya sosok wanita yang begitu ia cintai ini tentulah ia akan begitu takut dan khawatir seperti saat ini. Kenapa sang isteri itu tidak mengerti?Selly nampak masih tersenyum ke arahnya, membuat Anggara

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Childfree?

    "Tidur aja dulu, mama nggak bakalan kemana-mana, Sayang."Selly mengangguk dan tersenyum, ia menatap langit-langit kamar, pikirannya melayang membayangkan apa yang sedang anak-anaknya lakukan sekarang. Felicia pasti sangat khawatir kepadanya. Tahu sendiri anak itu tidak bisa jauh dari Selly barang sebentar."Mikir apa, Sel?"Selly tersentak, ia menoleh dan menatap sang mama dengan seksama. Mamanya juga punya tiga anak, bukan? Rasanya gimana?"Ma, punya tiga anak itu rasanya bagaimana?" tanya Selly yang begitu penasaran dengan bagaimana polah mamanya dulu ketika mereka masing bayi.Ya walaupun selisih mereka jauh, tapi tidak ada salahnya Selly meminta testimoni dan wejangan dari sang mama perihal apa yang harus dia lakukan ketika nanti buah hatinya ini lahir."Mau tahu enaknya apa nggak enaknya nih?" Indah hampir terbahak mendengar pertanyaan Selly, memang kenapa kalau punya tiga orang anak?"Yang nggak en

  • My Cold Doctor (Indonesia)   Hari H

    “Aku tinggal dulu, nanti aku langsung balik, kalau ada apa-apa kabari aku ya?” Selly tersenyum, bibir itu mengecup keningnya dengan begitu lembut. Ia sudah berada di klinik bersalin milik dokter Anton, sesuai jadwal, pukul tujuh malam nanti Selly akan kembali menjalani operasi caesarea yang kedua. “Ma, titip isteri Anggara ya,” pamit Anggara pada Indah yang sudah stand by untuk menemani putri kesayangannya melahirkan. “Jangan khawatir, fokus kerja dulu saja, Ang. Selly aman. Nanti ada mama dan papamu juga datang kemari.” Indah tersenyum, ia begitu antusias dengan kelahiran anak ke dua Selly. Bukan apa-apa, sampai hari H tidak ada yang diberi tahu apa jenis kelamin anak kedua Selly dan Anggara ini. Jadilah Indah begitu penasaran dan ingin tahu cucunya kali ini perempuan atau laki-laki. “Kalau gitu Anggara pamit dulu, Ma.” Anggara menoleh, menatap sang isteri dan tersenyum begitu manis. Ia melambaikan tangan dan melangkah menuju pintu. Tampak Se

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Permintaan Felicia

    Selly tengah mengoleskan petrolium jelly ke perutnya, sebuah ritual yang mulai rajin ia lakukan ketika menyadari bahwa dia kembali hamil. Dia tidak mau perutnya muncul banyak streechmark seperti ketika hamil Gilbert dulu, oleh karena itu sejak dini Selly meminimalkan munculnya gurat di kulit karena peregangan kulit yang terjadi.Meskipun tidak terlihat oleh orang-orang, namun bekas streechmark itu sangat menganggu dan membuat Selly minder setengah mati di hadapan sang suami. Oleh karena itu, ia jaga betul kulitnya, ia tidak mau hal itu kembali terjadi. Kalau perlu ia akan berkonsultasi dengan sejawat di bagian kulit kelamin guna memperbaiki kulit yang sudah terlanjur bergurat itu.Selly menutup jar petrolium jelly miliknya ketika kemudian pintu kamar itu terbuka, nampak Anggara tersenyum menatap betapa sexy sang isteri dengan perut membukitnya itu.“Kenapa?” tanya Selly yang sedikit curiga melihat senyum ganjil itu.“Nggak, memang nggak

  • My Cold Doctor (Indonesia)   S2. Menjelang Persalinan

    “Kok belum masuk panggul ya, Sel?” tampak dokter Anton menatap seksama layar monitor di hadapannya itu, sementara tangan dokter kandungan yang wajahnya mirip salah satu idol Korea itu sibuk menekan-nekan probe di atas perut Selly.Tampak wajah Anggara menegang, ia ikut mengamati dengan seksama layar monitor itu. Posisi bayinya sih sudah siap lahir, hanya saja benar kata dokter kandungan yang menangani isterinya sejak dulu hamil Gilbert, kepalanya belum mau masuk panggul.“Fix besok saya jadwalkan SC lebih cepat, riwayat jarak kelahiran yang dekat, adanya lilitan di kaki yang menyebabkan kepalanya belum mau masuk. Sangat riskan untuk dicoba pervaginam.”Selly menghela nafas panjang. Apa boleh buat? Ia sendiri takut dan tidak pernah terbesit sedikitpun dalam pikiran Selly untuk mencoba melahirkan secara pervaginam! Koas sepuluh minggu di bagian obsgyn membuat Selly paham dan tahu betul apa yang akan terjadi jika dia memaksakan diri mencoba

DMCA.com Protection Status