Kyra pasti cari mati.
Berani-beraninya, Kyra meminta hal gila pada Asoka yang bukan siapa-siapanya? Asoka bahkan sudah muak melihat Kyra dan menginginkannya segera enyah dari muka bumi.
Kyra memejamkan mata dan bersiap menerima amukan Asoka. Hanya saja, yang keluar dari mulut Asoka kemudian membuat mata Kyra membulat sempurna. Berikut mulutnya yang terbuka setengah tak percaya.
"Oke. Lo boleh tinggal di rumah gue."
Mungkin karena terlalu syok, Kyra sampai tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Rupanya memang benar perkataan Asoka kemarin, bahwa cowok itu tidak bisa menolak permintaan Kyra. Tapi kenapa? Padahal jelas-jelas Asoka mengatakan bahwa dia tidak menyukai Kyra sama sekali. Hal apa yang mendasari Asoka tidak bisa menolak permintaan Kyra? Jika bukan karena pria itu menyukainya, lantas apa?
Kyra benar-benar tidak bisa menemukan jawabannya. Otaknya terlalu kosong untuk bisa mencerna keanehan Asoka.
Sementara Kyr
Kyra tiba di apartemen Asoka sekitar pukul sebelas malam. Rupanya, apartemen ini menyediakan privasi bagi para penghuninya dengan memberikan lahan parkir khusus bagi pemilik kamar VIP. Tempat parkir ini akan terhubung langsung dengan lift di lantai tempat Asoka tinggal, jadi tidak akan ada satu orang pun yang tahu jika Asoka menculik seseorang atau diam-diam menyelinapkan pacarnya masuk. Sambil memegangi erat-erat tasnya, Kyra mengikuti Asoka dari belakang seperti anak ayam. Tak henti-hentinya dia melihat ke kanan dan kiri untuk memindai situasi. Berada di dalam lift yang sama dengan Asoka, Kyra memilih berdiri di tempat paling pojok sehingga Asoka tidak menyadari keberadaanya. Sejak perkataan Asoka terakhir kali, Kyra sama sekali belum buka suara. Lift terbuka dan lagi-lagi, Kyra mengekori dari belakang. Rupanya apartemen milik Asoka menempati satu lantai gedung untuk dirinya sendiri. Hanya orang yang diizinkan Asoka untuk m
Sifat Asoka benar-benar tidak bisa ditebak.Baru tadi malam, dia bilang tidak ingin bicara pada Kyra, tapi pagi ini dia duluan yang mengajak Kyra bicara. Asoka tidak mengidap semacam gangguan kepribadian kan? Sifat plin-plannya masih tidak berubah sejak terakhir kali. Tapi dari semua itu, bukankah Kyra adalah orang yang paling diuntungkan? Mungkin saja Kyra bisa hidup tenang di rumah ini tanpa perlu pusing-pusing memikirkan respon Asoka.Kyra tertawa ngakak, kemudian mengambil roti bakarnya yang baru matang dari panggangan. Selagi panas, Kyra mengolesinya dengan butter dan saus kacang. Ah, nikmat mana lagi yang Kyra dustakan?Selesai sarapan, Kyra masuk ke kamarnya dan menghidupkan ponsel. Biar bagaimana pun, Kyra harus bertanggung jawab atas semua hal yang sedang terjadi. Paling tidak, dia harus menenangkan keluarganya terlebih dahulu. Dan benar saja, saat menyalakan ponsel, dia diserbu oleh banyak not
Tidak, Kyra tidak akan menyerah semudah itu.Meskipun Asoka membencinya, setidaknya Kyra harus menyelesaikan syuting drama ini hingga selesai. Kyra masih punya satu minggu lagi untuk menyelesaikan syuting ini. Kemudian setelahnya, Kyra akan jadi anak baik, melanjutkan kuliahnya yang tertunda dan mengurus perusahaan. Ya, meskipun jabatannya tak akan setinggi Ayudia atau Aezar di masa depan nanti.Anak kedua memang biasanya seperti itu, kan? Kyra tidak se kompeten Ayudia, dan dia bukan anak laki-laki seperti Aezar. Kenapa orangtua selalu memberikan harta dan kekuasaan terbanyak pada anak laki-laki?Ah, sudahlah.Kyra mengelap air matanya dengan punggung tangan, kemudian mengambil napas dalam-dalam. Hidup Kyra tidak akan berhenti hanya karena seorang Asoka. Masa depan Kyra masih cerah dan warna-warni seperti pelangi. Tidak apa-apa jika Asoka membenci dan tidak mau bertemu lagi dengannya. Tidak apa-apa hati Kyra tersakiti berulang kali
Sepulang dari lokasi syuting, Kyra tidak mampir ke apartemen Asoka untuk mengambil barang-barangnya, melainkan pulang ke Mansion Patibrata untuk menjelaskan langkah apa yang akan diambil Kyra selanjutnya mengenai skandal yang saat ini menimpanya. Kyra berencana untuk mengumpulkan bukti terkait kejahatan Asoka di lokasi syuting, kemudian menciptakan kehebohan dengan memposting bukti itu ke internet dengan pengaman ekstra. Kyra tentu tidak mau nama Patibrata diseret atas pencemaran nama baik nantinya.Seringai kejam Kyra terlukis selama perjalanan masuknya ke istana Patibrata. Lihat saja, setelah skandal Asoka mencuat, Kyra akan membuat cowok itu bangkrut dengan mengganti kerugian kontrak drama yang sedang dia jalani. Lalu setelah itu, Kyra akan berlagak seperti malaikat penolong untuk Asoka dengan uang Patibrata yang masuk ke dalam rekeningnya.Rencana besar ini, harus terwujud bagaimana pun caranya. Astaga, Kyra tidak tahu jika dia ternyata punya sisi antag
Jantung kkyra berdebar kencang seiring dengan langkah Asoka yang kian dekat. Cowok itu mengulurkan sebelah tangannya dan membuat Kyra terdesak di tembok. Entah kenapa, adegan ini mengingatkan Kyra pada adegan-adegan romantis yang akan terjadi pada kedua tokoh utama. Misalnya, berciuman?Astaga, bisa-bisanya Kyra punya pikiran mesum di saat-saat genting seperti ini! Sadarlah, Kyra! Kamu sendirian dan sudah mengkonfrontasi Asoka sampai emosinya meledak!"Ak....aku...minggir!" Kyra mencoba mendorong dada Asoka menjauh, tetapi cowok itu sekuat batu. Dia menundukkan kepala agar mata mereka bisa menatap lekat. Kyra menolak untuk gentar. "Aku mau ambil barang-barangku terus pulang dari sini.""Siapa bilang lo bisa pulang dengan selamat?" Asoka berujar dengan nada rendah. "Rencana apapun yang ada di otak lo sekarang, kalau sampai lo berani ngelakuin, gue nggak akan tinggal diam. Gue juga bakal hancurin keluarga Patibrata yang lo bangga-banggakan itu. N
Kyra menemui temannya yang ahli di bidang IT. Namanya Brandon. Mereka berdua cukup dekat ketika SMA, namun lost contact saat cowok itu memutuskan untuk kuliah di Amerika setelah berjuang mati-matian mendapat beasiswa full. Karena sekarang sedang musim liburan semester, maka Brandon menyempatkan untuk pulang. Kemudian, di sinilah mereka berada sekarang. Di sebuah restoran mewah dengan private room. Kyra pernah dengar rumor jika dulu Brandon pernah menyukai Kyra, tetapi mundur begitu tahu bahwa Kyra merupakan keturunan Patibrata."Dapet foto ini dari mana?" Brandon bertanya saat melihat foto yang Kyra tunjukkan dari ponselnya. Kening cowok itu berkerut. "Bukannya lo ngefans banget sama Asoka? Kok ekspresinya biasa aja? Gue pikir bakal nangis berdarah-darah."Kyra menyeringai. "Ada lah dari temen gue." Kyra kemudian memajukan wajah dan memasang wajah paling serius. "Ya karena gue ngefans berat sama Asoka, makanya gue nggak mau patah hati sendirian. Berita ini
Setelah berjuang untuk bisa keluar dari apartemen Bianca dengan selamat, kini Kyra harus menghadapi medan perang yang sesungguhnya. Medan perang penuh ranjau di mana Kyra bisa langsung terbunuh jika dia salah satu langkah saja. Sepanjang perjalanan tadi, Tia tak henti-hentinya bertanya apakah berita itu benar, dan bagaimana bisa terjadi padahal dia tak pernah melihat kkyra dekat dengan Asoka.Oke, Kyra memang pernah masuk ke vlog Adrian, tetapi hal itu tak lantas membuat hubungan Kyra dan Asoka jadi dekat kan? Ah, sial. Asoka memang paling pintar memanfaatkan keadaan. Mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kenapa cowok itu tidak jadi Sales marketing saja sih?Menyebalkan.Tepat saat Kyra hampir sampai ke lokasi syuting, ponsel Kyra berdering. Panggilan dari Ayudia. Kyra menatap layar ponselnya cukup lama sebelum memutuskan untuk menjawab. Sejujurnya, dari pada reaksi ayah, Kyra lebih takut dengan reaksi sang kakak. Sebab, Ayudia kalau sudah mar
"Sejak kapan lo jadi deket sama Asoka sampai digosipin pacaran?" Kendra bertanya begitu break syuting. Dia menghampiri Kyra yang sedang asyik makan mie instan tanpa terganggu dengan berpasang-pasang mata yang menatapnya. Tipikal Kyra. Paling bisa mengabaikan orang-orang yang tidak dia anggap penting.Kyra menyeruput mienya sebelum menatap Kendra. "Lo tahu sendiri kalau gue sukanya main sama lo." Kyra meneguk air minumnya. Dengan santainya dia membalas, "Asoka yang suka ngada-ngadain berita aja.""Hebat banget emang temen gue ini." Kendra geleng-geleng kepala. "Satu Indonesia raya lagi gosipin, eh orangnya malah tenang banget kayak enggak ada beban."Kyra menghela napas. "Lo nggak tahu aja apa yang ada di kepala sama dada gue. Rasanya kayak mau meledak tau nggak? Karir yang udah gue bangun sendiri sejak bayi yang dipertaruhkan.""Terus rencana lo abis ini apa?" Kendra bertanya dengan nada serius. Bola matanya menatap Kyra lekat-leka
Kyra tersenyum jail. Dia memiringkan kepala untuk memandang Asoka yang sedang mengalihkan tatapan sambil menutup sisi wajahnya dengan bantal. Wajah Asoka tampak memerah, berulang kali berusaha untuk menghindari Kyra.Sebelumnya, biar Kyra yang bercerita tentang apa yang terjadi dua jam lalu.Kyra sedang dalam perjalanan ke kantor KP Ent saat tas-nya dijambret. Semua barang-barang pribadi Kyra ada di dalam tas, mulai dari kunci mobil, KTP hingga ponsel. Tentu saja Kyra sudah melapor ke kantor polisi. Tapi karena rapat ini sangat penting, jadi Kyra menunda untuk melaporkannya dan menunggu saat pulang.Rupanya, rapat tidak berjalan terlalu baik dan Kyra baru bisa meninggalkan kantor pukul sembilan malam. Kyra sempat meminta bantuan Ayah untuk memblokir kartu kredit-nya, sehingga
Kyra terbangun di pagi harinya dan menemukan dirinya sudah berada di atas ranjang. Saat kesadaran Kyra mulai kembali, dia baru menyadari jika semalam Asoka datang berkunjung dan masuk ke dalam apartemennya. Mereka nonton TV bersama di ruang keluarga, lalu setelah itu, Kyra sudah kehilangan kesadaran.Astaga, Kyra malu sekali!Bisa-bisanya, dia tertidur di sebelah Asoka dengan begitu santainya. Asoka pasti akan marah-marah begitu mereka bertemu nanti. Bahkan sampai sekarang pun, Kyra tak tahu alasan sebenarnya Asoka masuk ke dalam apartemen. Padahal sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu...Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul delapan di atas nakas, Kyra buru-buru bangkit dari kasurnya untuk menuju dapur. Kyra lapar sekali. Kalau tidak salah, dia masih memiliki roti tawar
Nuansa dingin kali ini sama persis ketika mereka berdua kembali ke apartemen Asoka setelah berlibur dua bulan di luar negeri. Asoka sama sekali tidak menyentuh masakan buatan Kyra dan memilih untuk memesan makanan sendiri, atau pergi ke restoran bawah untuk makan.Asoka benar-benar mengabaikan Kyra sepenuhnya.Dia menganggap jika liburan mereka selama dua bulan, atau kedekatan mereka di rumah sakit tiga minggu lalu sama sekali tidak memiliki arti apapun baginya. Dia membuat Kyra terbang tinggi, kemudian menjatuhkannya menjadi serpihan debu yang tak berguna.Bukanka
Asoka tak menyangka jika Kyra akan begitu peduli dan telaten mengurus Asoka di rumah sakit. Gadis itu membelikan semua makanan yang diinginkan Asoka, membersihkan bekas piringnya, memotong buah, menyuapi Asoka hingga membantunya berganti baju dan pergi ke kamar mandi. Semua itu Kyra lakukan tanpa mengeluh sedikit pun. Senyum Kyra bahkan selalu terlukis manis, dan dia membuat hari-hari Asoka berubah menyenangkan dengan menceritakan beberapa kisah, membacakan berita terbaru, hingga menggosipkan Bianca yang tak kunjung jadian dengan atasannya padahal sudah beberapa kali tidur bareng
Asoka mendadak penasaran.Bagaimana jika cara menghilangkan kutukan itu adalah untuk dengan menghamili Kyra? Jika memang benar, Asoka tak akan sanggup melakukannya. Jika ada anak di antara mereka, maka Asoka harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan Kyra dan melewati batas kontak dua tahun. Belum lagi jika bercerai nanti, hak asuh kemungkinan besar jatuh ke tangan Kyra. Mana mungkin, Asoka bisa membuang anaknya sendiri? Atau membiarkannya mempunyai orangtua broken home dan memiliki mental yang buruk?Hanya dengan membayangkannya saja Asoka tidak bisa.Mungkin Asoka bisa menyerahkan masalah kutukan ini pada keturunan Bagaskara selanjutnya.Namun, Asoka sudah sampai sejauh ini. Dia tidak boleh menyerah sebelum berusaha kan?Asoka bingung sekali. Tiba-tiba dia berpikir jik
“Sore-sore ngeteh sambil makan pisang sama ketela goreng emang juara banget sih.” Kyra mencomot pisang ke-tiganya dengan lahap. Bibir Kyra sudah penuh minyak, tetapi dia tak peduli dan masih mengunyah camilan sorenya dengan lahap. “Apalagi udaranya sejuk banget. Kayaknya aku bakal betah tinggal di sini lama-lama.”“Tinggal di sini aja, Kak. Sama aku. Kamarnya Kak Soka ngaggur tuh, sampe dibuat tempat tinggal laba-laba sama kecoak.” Adrian membalas dengan nada riang. Begitu pula dengan senyumnya yang terlukis lebar. “Aku pasti bakalan seneng banget ada yang nemenin. Apalagi Kak Kyra cantik banget. Jadi enggak bosen kalau dilihatin lama-lama. Nanti aku ajak main-main ke sawah, sungai, air terjun sama puncak gunung deh.”Kyra terkekeh. Dia menatap Adrian dengan matanya yang menyipit. “Kedengerannya seru banget. Kalau mau ke puncak
Rupanya, tempat tinggal kakek Asoka dan Adrian berada di luar kota, tepatnya di kaki gunung Sewu. Butuh perjalanan sekitar empat jam untuk sampai di sana. Namun, Kyra tak merasakan lelahnya karena sepanjang perjalanan dia terus-terusan mengoceh dan Asoka yang mendengarkan dengan saksama. Sesekali, Asoka akan menjawab meski hanya dengan gumaman atau kata-kata singkat. Meski begitu, Kyra sama sekali tidak keberatan.Udara sejuk langsung menerpa wajah Kyra saat dia membuka kaca jendela mobil. Rambutnya yang terurai langsung berantakan, beterbangan ke segala sisi. Kyra terkekeh dan merapikan rambutnya, sebelum menoleh dan menatap Asoka lugu. “Kak Soka harus sering-sering ngajak aku ke sini, soalnya udaranya sejuk banget. Kayaknya aku bakal betah di sini lama-lama.” Senyum Kyra bertambah lebar. “Kita nginep kan? Gimana kalau tiga hari? Kak Soka sibuk nggak?”&ldq
‘Aku ada di depan apartemenmu.’Mata Kyra membulat saat melihat pesan dari Ayudia di ponselnya. Tak lama, suara bel berbunyi dari pintu depan. Kyra buru-buru meloncat dari kasurnya dan keluar kamar. Diketuknya pintu kamar Asoka berulang kali.“Kak Soka, buka pintunya! Ada yang urgent nih!” Kyra masih mengetuk-ngetuk sambil melihat pintu bagian depan yang masih tertutup rapat, takut jika tiba-tiba kepala Ayudia muncul dari balik pintu. “Kak Soka! Ada Kak Ayudia di depan!”Tak lama, pintu terbuka dan Asoka muncul dengan rambut acak-acakan. Dia menatap Kyra dengan sorot datar. “Apaan sih ribut-ribut. Kalau dateng ya suruh masuk aja.”“Ya seenggaknya aku mau peringatin Kak Soka buat akting jadi suami yang baik.” Kyra mengerucutkan bibir. “Jangan cu
Asoka pikir, hanya dirinya dan Bianca saja yang akan duduk di meja juri dan menilai kualitas akting para aktor rookie yang akan bergabung dengan agensi Kyra. Namun, rupanya juga ada Bianca dan juga... Kendra. Bagaimana bisa cowok itu ada di sini? Seharusnya dia ada di lokasi syuting drama action barunya, bukannya di sini sambil buang-buang waktu. Lagi pula, kenapa Kyra harus meminta bantuan Asoka jika sudah ada Kendra?Melihat Kyra yang langsung mengobrol akrab dengan Kendra tepat saat mereka tiba di lokasi entah mengapa membuat Asoka merasa... jengkel. Terlebih, Asoka merasa dikhianati karena Kyra tidak bilang jika dia juga mengajak Kendra.Duduk di kursi, Asoka kemudian memainkan ponselnya sambil menunggu pemilihan dimulai. Dia tidak ingin bertambah