Share

MBV 4

last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-04 09:56:56

Semua karyawan tengah menerka kenapa teman mereka sampai melompat dari gedung. Hingga menduga kalau masalah hutang menjadi dasar atas kenekatan Trishie melompat dari gedung bertingkat dua puluh lima itu.

Pihak polisi sudah membawa mayat gadis itu, dan mengolah kejadian perkara untuk jadi barang bukti kalau Trishie benar-benar melompat dari sana.

Annabele terlihat tidak fokus bekerja. Ia menatap laptop tapi pikirannya tertuju pada kematian teman kerjanya itu.

"An, kamu tidak apa-apa?" tanya Sam yang ternyata ada di samping meja Annabele.

Annabele terkejut mendengar suara Sam, hingga menatap pada teman kerja yang sudah bersandar di tepian mejanya.

"Tidak apa-apa, mungkin hanya masih memikirkan nasib Trishie, kenapa dia sampai melompat dari gedung," jawab Annabele.

"Jangan terlalu dipikirkan. Minumlah!" Sam memberikan sebotol minuman jus jeruk pada Annabele.

"Terima kasih," ucap Annabele yang kemudian membuka penutup botol dan menenggak isinya.

Julie memperhatikan Annabele dan Samuel, hingga kemudian memilih kembali fokus dengan pekerjaannya.

-

-

"Kamu tidak akan bertindak? Bukankah sekarang sudah tahu siapa pelaku yang hendak mencelakai gadismu." Simon menatap Cristian yang fokus dengan berkas di tangan.

"Kita tidak boleh gegabah. Semalam perbuatanmu cukup mencolok," kata Cristian yang menolak langsung bertindak.

"Darahnya terlalu menggoda," timpal Simon seraya mengusap permukaan bibir dengan jempol.

"Bukankah kita berpuasa untuk tidak meminum darah manusia?" Alfred memprotes tindakan Simon yang membahayakan keberadaan mereka di lingkup manusia.

Cristian melirik pada Alfred, hingga kemudian menatap Simon yang terlihat sedang mencari alasan. Ketiganya memang bukan dari bangsa manusia, mereka sudah hidup membaur sejak lebih dari seratus tahun lamanya, membiasakan dan menyesuaikan diri dengan kehidupan manusia. Mereka sendiri sudah berusaha untuk tidak meminum darah manusia, tapi menggantinya dengan darah hewan.

"Dia terlalu manis, serius aku tidak bisa menahannya," kata Simon mencoba membela diri. "Lagian, sudah sepuluh tahun. Apa aku tidak boleh mencicipi meski sedikit."

"Simon, kamu tahu akibat jika kembali meminum darah manusia? Tubuhmu akan susah menerima darah hewan lagi!" Alfred terus menasehati Simon untuk tak mengulang perbuatannya.

Dari ketiganya, Simon adalah yang paling termuda, sedangkan Cristian yang tertua.

"Baiklah, baiklah. Aku takkan lagi mencoba darah manusia. Semalam yang terakhir," ujar Simon mengalah pada Alfred, karena tahu jika tak mungkin bisa melawan saudaranya itu.

Alfred menatap Cristian yang sedari diam, hingga kemudian menyalahkan pria itu.

"Kenapa semalam kamu tidak mencegahnya?" tanya Alfred.

"Karena dia hanya minum sedikit," jawab Cristian santai.

"Kalian ini, benar-benar!" gerutu Alfred.

-

-

"Tidak bisa, kenapa Trishie malah bunuh diri? Aku tidak percaya dia dengan mudah mengakhiri hidupnya begitu saja. Aku harus mencari cara untuk menyingkirkan Annabele, takkan aku biarkan dia mengambil perhatian semua orang. Gadis bermuka dua itu, tak layak mendapatkan simpati siapa pun."

Jam kerja telah berakhir, semua karyawan mulai bersiap untuk pulang, termasuk Annabele, Julie, dan Sam.

"An, di dekat sini ada cafe steak yang baru buka. Apa kamu mau mencobanya?" tanya Sam saat menanti Annabele berkemas.

"Entahlah,' jawab Annabele seraya mengedikkan satu pundak. Hingga kemudian tatapannya tertuju pada Julie yang juga sedang bersiap. "Julie, apa kamu mau mencoba?" tanya Annabele pada temannya itu.

Sam ikut menoleh ke arah Julie, gadis itu sendiri langsung menatap Sam dan Annabele bergantian.

"Aku ada perlu, sepertinya tidak bisa ikut. Lain kali saja," jawab Julie dengan senyum lebar di wajah.

Annabele terlihat kecewa mendengar Julie tak bisa ikut, tpi tak juga bisa memaksa. Julie berpamitan dan pergi terlebih dahulu, sedangkan Sam dan Annabele keluar bersama dengan Sam.

Mereka berjalan keluar dari lobi dan langsung menuju ke bahu jalan untuk menyeberang dan menuju halte bus terdekat.

"An, ponselku tertinggal. Kamu menyeberanglah dulu, dan tunggu aku di halte," pinta Sam yang baru sadar kalau ponselnya tertinggal.

"Oke, jangan lama-lama." 

Sam berbalik arah dan tidak jadi menyeberang, berlari kembali ke perusahaan untuk mengambil ponsel.

Annabele berjalan menyeberang karena lampu menunjukkan hijau untuk penyeberang jalan. Namun, ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang, tepat mengarah pada Annabele yang sedang menyeberang.

"Awas!"

-

-

Annabele begitu terkejut ketika ada yang meneriaki dirinya, ketika menoleh melihat mobil yang melaju kencang dan sudah dekat dengannya. Ia ingin menghindar tapi tak sempat, hingga ketika merasa kalau tubuhnya akan terhempas karena ditabrak, Annabele cukup terkejut dengan yang terjadi. Dirinya tidak tertabrak mobil itu, ia selamat dalam pelukan seseorang.

Annabele membulatkan bola mata, menatap siapa yang menyelamatkan. 

"Kenapa dia bisa menarikku dengan cepat?" Annabele bertanya-tanya dalam hati.

Annabele menatap wajah yang begitu dekat dengannya, pria itu terlihat panik dan terus mendekapnya.

"Pak Cris." 

Cristian sedikit menunduk hingga manik mata mereka bertemu. Cristian membawa Annabele hingga dekat dengan lobi, yang tentu saja membuat gadis itu terkejut.

"Bagaimana kami bisa sampai di sini begitu cepat?" tanya Annbele dalam hati.

Sam yang baru saja masuk lobi, sedikit terkejut ketika melihat Annabele tengah dipeluk Cristian, hingga pria itu urung masuk dan memilih menghampiri Annabele dan Cristian.

"An, ada apa?" tanya Sam.

Annabele langsung mundur hingga pelukan Cristian terlepas, terlihat kikuk dan terus menyelipkan helaian rambut ke belakang telinga.

Cristian tidak bicara apa-apa, hanya menatap Annabele tanpa ekspresi hingga beralih menatap Sam sebelum akhirnya pergi dari sana.

Sam sendiri merasa heran bukankah Annabele akan menyeberang, kenapa tiba-tiba berada di depan lobi.

"Ada apa, An? Kenapa tiba-tiba bisa bersama pak Cristian?" tanya Sam yang benar-benar heran.

"Oh tidak ada, tadi hanya--" Annabele bingung harus bicara apa, sampai menunjuk ke arah jalan dan lobi bergantian, membuat Sam kebingungan. Jika dijelaskan mungkin takkan masuk akal bagi Sam maupun diriny sendiri,

"Ya sudah, kamu tunggu sini. Aku ambil ponsel sebentar," ujar Sam pada akhirnya.

Annabele hanya mengangguk, memilih menunggu Sam di sana agar bisa pergi bersama.

-

-

Sam mengajak makan Annabele, tapi gadis itu terlihat tidak fokus, bahkan terus mengaduk makanan yang sudah tersaji.

Ananabele masih memikirkan kejadian tadi, jika Cristian hanya menarik, seharusnya mereka berada di tepian jalan. Lalu, bagaimana bisa mereka berada di depan lobi, dan kapan Cristian membawanya sampai di sana. Annabele semakin yakin jika ada sesuatu yang tidak bisa dipikirkan secara logika.

"Ini benar-benar aneh," gumam Annabele.

"Kamu bilang apa?" tanya Sam ketika mendengar Annabele bergumam

"Hah, apa?" Annabele terkejut mendengar Sam bertanya.

Sam mengulas senyum melihat Annabele yang terkejut, lantas menarik hotplate milik Annabele, memotong daging milik gadis itu sebelum dikembalikan lagi.

"Kamu hanya melamun dari tadi. Apa ada masalah?" tanya Sam memperhatikan ekspresi Annabele.

"Tidak ada," jawab Annabele yang kemudian memakan daging yang sudah dipotong Sam.

"Antingmu belum ketemu?" tanya Sam lagi.

"Hilang, sudahlah." Annabele terlihat tampak sedih jika mengingat kembali anting itu.

"Aku kemarin mencoba mencari model yang mirip dengan milikmu, tapi ternyata tidak ada yang menjualnya. Apa itu dipesan khusus?" tanya Sam yang memilih fokus menatap Annabele.

Annabele mengedikkan pundak. Ia sendiri juga tidak tahu di mana anting itu dibeli, karena hanya tahu kalau tiba-tiba sudah memiliki itu.

Sam bisa melihat kesedihan di mata Annabele, hingga kemudian mengeluarkan sesuatu dari kantong saku jasnya.

"Meski ini tidak sebagus yang kamu punya, tapi setidaknya bisa mengganti yang hilang," kata Sam seraya meletakan sebuah kotak berisi sepasang anting dengan motif pita dan permata kecil berwarna silver.

Annabele cukup terkejut dengan benda yang diberikan Sam. Ia menatap kotak yang tergeletak di meja, hingga kemudian menatap temannya itu.

"Sam, kamu tidak harus membelikan ini!" tolak Annabele.

"sudah dibeli, bagaimana kamu tega menolaknya? Apa aku yang harus memakainya, hah?" tanya Sam dengan nada candaan.

Annabele terlihat bingung, tak ingin menerima tapi juga tak enak hati karena sudah terbeli. Hingga akhirnya Ana mengiakan menerima anting itu.

"Aku anggap hutang, ya. Akan aku ganti uang yang digunakan untuk membelinya," ujar Annabele memberi syarat jika mau diterima.

"Baiklah, asal kamu mau memakainya," balas Sam yang tak masalah mau menganggap bagaimana pemberian itu.

-

-

Seorang pria duduk di belakang stir kemudi, tengah berbicara dengan seseorang dari seberang panggilan.

"Bagaimana?"

"Aku hampir menabraknya, tapi entah bagaimana cara menghindar. Tiba-tiba sebuah bayangan tampak melintas dan gadis itu menghilang dari pandangan." Pria yang ada di mobil bicara dengan sedikit nada panik.

"Apa? Apa kamu menyetir sambil mabuk, sampai-sampai menyangka kalau orang sudah di depan mata hilang begitu saja, hah?!"

"Aku berani bersumpah, gadis itu menghilang dari jalanan. Aku merasa ada yang aneh, lebih baik tidak berurusan lagi denganmu. Akan aku kembalikan uang yang sudah kamu kirim!"

Bab terkait

  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 5

    Pria yang sengaja ingin menabrak Annabele, baru saja keluar dari klub setelah mabuk. Pria itu masih tidak percaya dengan yang dilihatnya sore tadi, hal yang tak masuk akal dicerna oleh pikiran orang biasa."Aku bilang dia hilang, tapi tidak ada yang percaya. Apa aku ini tampak seperti pembohong, hah! Kurang ajar, kenapa aku harus mendapat pekerjaan gila seperti ini? Dia bukan gadis biasa. Ya, aku yakin dia bukan gadis biasa." Pria itu terus meracau, melangkah dengan sedikit gontai menuju parkiran mobil.Saat akan membuka pintu mobil, tangan pria itu dicekal oleh seseorang lantas ditarik dan punggungnya membentur tembok."Aghh!" pekik pria itu.Baru ingin melihat siapa yang menyeret dan mendorongnya, pria itu terkejut karena lehernya tercekik, bahkan tubuhnya terangkat hingga kakinya tidak menyentuh tanah."Si-siapa ka-mu?" Pria itu bicara dengan menahan sakit karena tekanan jari

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-04
  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 6

    Annabele langsung pulang setelah Cristian pergi meninggalkannya, gadis itu terus bertanya-tanya kenapa sikap atasannya berubah."Aku pulang!" Annabela masuk dan langsung duduk di sofa."Baru pulang, kamu lembur?" tanya Samantha."Tidak, tadi habis makan dengan Sam." Annabele bicara seraya menatap telapak tangan kiri yang terluka.Samantha yang kebetulan sedang di dapur, menghampiri Annabele di ruang tamu. Wanita itu terkejut saat melihat luka di tangan Annabele."Tanganmu kenapa?" tanya Samantha seraya meraih tangan Annabele."Tadi jatuh," jawab gadis itu sedikit meringis karena luka perih di tangan."Kamu ini, sudah besar juga masih bisa terjatuh."Samantha berdiri dan kembali ke dapur mengambil air bersih untuk membersihkan lupa Annabele.Annabele menatap sapu tangan yang diberikan Cristian, pik

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-06
  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 7

    'Jika makhluk fantasi itu memang ada, lalu kenapa tidak ada yang tahu? Atau rupa mereka benar-benar menyerupai kita, sehingga kita tak pernah menyadari dan tahu akan hal itu.' Annabele baru saja mengambil paket dokumen di meja resepsionis. Pikirannya masih tertuju dengan artikel yang dibacanya semalam. Meski Annabele baru saja mengenal dan melihat Cristian beberapa kali, tapi entah kenapa merasa sangat tertarik dengan pria itu. Ada sesuatu di dalam diri Cristian yang membuat Annabele ingin mendekat. Pintu lift terbuka di lantai satu, Annabele cukup terkejut ketika mendongak untuk melihat siapa yang masuk. Cristian sudah berdiri di hadapannya, sendirian. Pria itu masuk dan berdiri di samping Annabele, membuat gadis itu lantas sedikit bergeser ke kanan untuk tidak terlalu dekat. Begitu pintu lift tertutup, Annabele sesekali melirik ke arah Cristian, "Jauhi temanmu!" Ucapa

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 8

    "Lebih baik tidak sekarang." Cristian menarik telapak tangannya dari sisi wajah Annabele, mengurungkan niat yang ingin dilakukan.Annabele yang sudah memejamkan mata, lantas membuka dan menatap Cristian."Kenapa?" tanya Annabele yang sudah penasaran dengan yang sebenarnya terjadi."Tidak baik mengingatnya di sini, akan aku ingatkan saat berada di tempat yang lebih baik dan nyaman untukmu," jawab Cristian yang kemudian menepuk pelan pucuk kepala Annabele.Annabele menggelembungkan kedua pipi karena merasa diberi harapan palsu, padahal sudah sangat senang karena akan mengetahui segalanya."Dasar pembohong!" gerutu Annabele.Cristian gemas melihat Annabele yang mengelembungkan pipi, hingga menangkup kedua sisi wajah gadis itu."Aku janji akan memperlihatkannya, sekarang kembalilah ke tempat kerja. Ingat untuk waspada pada Julie," kata Cristi

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 9

    'Jika memang aku harus mati karena sebuah kesalahan yang tak pernah aku sengaja, apakah aku rela? Apa aku rela menanggung beban kesalahan yang sama sekali tak pernah aku lakukan.' Annabele melihat dengan jelas peluru itu melesat ke arahnya, hingga terpaan angin itu menerpa wajah. Ia melihat Cristian yang sudah di hadapannya, satu tangan pria itu merangkul pinggang dan membuatnya terhindar dari peluru. "Ap-apa?" Julie begitu terkejut ketika melihat Cristian yang ada di sana, bahkan bisa membuat Annabele terhindar dari peluru. Cristian langsung menoleh ke arah Julie, menatap tajam dengan bola mata merahnya. Takkan membiarkan gadis itu melukai Annabele meski hanya seujung kuku. "Cris." Annabele bisa melihat amarah di tatapan Cristian. "Persetan dengan kalian!" Julie yang sudah diliputi amarah, benci, dan dendam, kembali mengarahkan mata pistol ke arah Cristian dan Annabele

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 10

    Annabele hendak mengabaikan tentang taruhan yang dilakukan oleh Bastian dan Max, dia tetap tidak akan menerima hasil taruhan itu meski mendapatkan pemenang. Namun, Annabele tiba-tiba merasa gelisah, entah kenapa dirinya sangat cemas dan tak bisa tenang. Ia pun pergi ke bukit di mana Bastian dan Max melakukan balap mobil, tempat dengan banyak tikungan tajam dan jurang di sisi kanan dan kiri.Saat sampai di tempat itu, Julie ternyata ada di sana, temannya itu terlihat cemas dan khawatir. Hingga ketika dua mobil sudah tampak memasuki garis finish, Annabele melihat mobil Bastian yang memimpin balapan, saat itu Annabele tiba-tiba merasa lega karena setidaknya Bastian yang akan menang, hingga siapa sangka jika Max menabrak bagian belakang mobil Bastian, tepat saat mereka melaju di tikungan tajam, membuat mobil Bastian oleng dan berputar beberapa kali karena kerasnya benturan dan cepatnya laju mobil itu, sebelum akhirnya menabrak pembatas jalan dan mobil itu terjun beb

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 11

    "Cris." Annabele terkejut sampai memegangi dada, ketika melihat Cristian berdiri di dekat jendela dengan kedua tangan bersidekap.'Ba-bagaimana--" Annabele malah terlihat kebingungan, hingga menunjuk ke pintu dan jendela, seakan sedang mempertanyakan dari mana Cristian masuk."Kamu lupa siapa aku? Aku bisa masuk lewat mana saja," ujar Cristian yang berjalan ke arah ranjang Annabele dan duduk di sana.Annabele memutar bola mata, lalu meniup poni yang jatuh ke dahi ketika ingat siapa pria yang ada di kamarnya.Annabele meletakkan tas di kursi yang terdapat di kamar, kemudian duduk di samping Cristian.Cristian mengamati foto Annabele dan keluarga yang terpajang di atas nakas, membuat sudut bibirnya tertarik ke atas."Kamu masuk lewat jendela?" tanya Annabele memastikan, melihat kalau daun jendela terbuka."Ya, apa kamu mau aku lewat pintu d

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 12

    "Kamu tidak tahu siapa aku, pergi dari sini atau kamu akan mati!" Cristian berusaha mengusir Annabele, tak ingin melukai gadis itu.Annabele memeluk kedua kaki yang sudah ditekuk, lantas meletakkan dagu di atas kedua lutut."Aku tidak takut mati, karena pada akhirnya juga akan mati," ucap Annabele dengan tatapan sendu.Bagi dia yang kala itu baru berumur 13 tahun, sangat mengherankan karena kematian memang tak menakutkan baginya. Pertengkaran kedua orangtua dan rasa sakit yang dideritanya selama bertahun-tahun ini, serta tak memiliki teman untuk bermain, membuat Annabele putus asa.Cristian membeliak mendengar ucapan Annabele, bagaimana bisa gadis itu bicara tentang kematian semudah itu. Ia menelan saliva saat semakin mencium bau manis darah gadis itu, masih berusaha menekan rasa haus agar tak menyakiti gadis kecil itu."Pergilah dari sini, aku benar-benar tidak bisa menahannya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20

Bab terbaru

  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 40

    "Kalian harus menjelaskan padaku? Apa yang kalian rahasiakan?" tanya Sam karena merasa menjadi yang terakhir paling tahu soal rencana itu.Annabele dan Cristian menatap Sam bersamaan, keduanya tertawa kecil melihat rasa kesal di wajah Sam."Aku akan menjelaskan, tapi sebelumnya ingin menghukum dia!" Annabele menunjuk Cristian, membuat pria itu terkejut karena ucapan Annabele.Namun, siapa sangka jika hukuman yang dimaksud tak semengerikan yang ada dipikiran. Annabele menarik kemeja bagian depan Cristian hingga membuat sedikit membungkuk, kemudian Annabele mendaratkan sebuah ciuman di bibir pria itu."Agh! Kalian ini tak berperasaan!" Sam langsung memalingkan wajah ketika mengetahui apa yang dilakukan Annabele."Aku sangat merindukanmu," ucap Annabele begitu melepas pagutan bibir mereka.***Annabela dan Cristian menceritakan semuanya pada

  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 39

    Annabele merasa lega karena yang ditunggunya datang. Namun, tak menyangka kalau ada seseorang yang juga datang ke sana."Kenapa kamu mengajaknya? Susah payah aku membuat alasan, kamu malah membawanya ke mari!" protes Annabele."Dasar adik nakal! Bisa-bisanya kamu membohongi Kakakmu!" Sam langsung melotot pada Annabele."Aku tidak mau melibatkanmu, aku ingin kamu selamat," ujar Annabele yang menyesal karena telah berbohong."Apa kalian ingin terus berbincang?" Cristian memotong perdebatan kakak beradik itu.Annabele dan Sam menatap Cristian, sebelum keduanya fokus dengan apa yang akan dilakukan sekarang."Kalian berhutang penjelasan padaku!" ujar Sam yang masih tak mengerti bagaimana Annabele bertemu dan merencanakan sesuatu yang berbahaya bersama Cristian."Pastikan kamu hidup dulu, baru setelahnya akan aku jelaskan semuanya," timpal Cris

  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 38

    "Apa Kakak percaya?" tanya Alex ketika selesai mengakhiri ceritanya. "Tentu Kakak percaya," jawab Annabele dengan seutas senyum. "Karena setelah mendatangimu, dia juga mendatangiku," imbuh Annabele. "Apa? Apa dia melukai Kakak?" tanya Alex panik, seakan tak rela jika kakaknya dilukai. "Ya," jawab Annabele. Ia lantas menunjukkan bekas luka yang didapat karena ulah Julie. "Dia melukai Kakak. Kenapa dia begitu kejam?" Alex merasa geram karena ternyata bukan dia saja yang menjadi korban. "Kamu tenang saja, dia sekarang sudah musnah. Kakak sendiri yang membunuhnya, bukankah Kakak kejam?" Alex terkejut mendengar Annabele telah membunuh Julie. Ia malah terlihat senang mengetahui jika kakaknya ternyata begitu pemberani. "Kakak tidak jahat, dia yang jahat karena tega melukaiku dan kakak." Tentu saja Alex membela kakaknya. &nb

  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 37

    Setelah menangis sangat lama, akhirnya Annabele bisa sedikit tenang. Ia duduk di ranjang bersandar headboard, kedua tangan memeluk kaki yang ditekuk, serta tatapan tertuju pada jendela, berharap pria yang ingin dilihatnya muncul kembali dari sana.Sam melihat Annabele yang begitu sedih. Ia sendiri baru saja mengambilkan air minum untuk gadis itu. Sam mendekat lantas duduk di tepian ranjang, menyodorkan cangkir berisi teh hangat untuk adiknya itu."Minumlah, setidaknya ini akan menghangatkan tenggorokanmu," kata Sam.Annabele menerima dengan dua tangan, sebelum kemudian meminumnya perlahan."Soal Cristian, takdirnya sedikit rumit. Semua memang memiliki jalan masing-masing, meski kami vampir bukan berarti kami bisa memilih jalan yang ingin dipilih," ujar Sam menjelaskan agar Annabele tak terus bersedih."Apa takdir yang digariskan untuknya?" tanya Annabele."Sa

  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 36

    "An!" Sam yang tahu jika kedatangan Cristian untuk meninggalkan Annabele, akhirnya memilih menyusul ke kamar, karena mendengar suara gadis itu berteriak."Kenapa dia meninggalkanku? Apa salahku?" tanya Annabele dengan wajah yang sudah basah dengan air mata. Bahkan ia bicara seraya menunjuk ke jendela di mana Cristian tadi tiba-tiba pergi."Dia memiliki maksud lain, An. Ikhlaskan saja," pinta Sam.Annabele tak percaya jika Sam semudah itu memintanya mengikhlaskan, sedangkan hatinya benar-benar sudah terikat dengan pria itu."Kenapa kamu tega bilang begitu? Kenapa kamu tega? Apa semua vampir memang senang menyakiti orang, hah?" Annabele yang kesal dan sedih, lantas melimpahkan rasa yang menghimpit rongga dada pada Sam.Annabele memukul Sam berulangkali, mencoba meluapkan kekesalan yang begitu menyakitkan. Sam sendiri tidak menghindar, membiarkan Annabele melakukan yang diinginkan,

  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 35

    Sam pada akhirnya menceritakan semua yang terjadi di masa lalu, termasuk hubungannya dengan Annabele. Namun, masalah kematian gadis itu, Sam tidak menceritakan dengan jelas."Jadi, karena itu kamu selalu didekatku, juga baik padaku?" tanya Annabele ketika mengingat bagaimana Sam begitu memperhatikan dirinya."Ya, karena keinginanku melihatmu bahagia," jawab Sam."Apa di masa lampau aku tidak bahagia, hingga kamu ingin aku bahagia sekarang?" tanya Annabele lagi.Sam terdiam sejenak, tatapannya tertuju pada aspal jalanan karena mereka sedang dalam perjalanan ke rumah Annabele, sebab ingin mengambil beberapa barang."Bukan tidak bahagia, hanya saja aku masih tidak rela dengan caramu pergi," jawab Sam lirih.Annabele melihat kesedihan di mata Sam, hingga pada akhirnya tak ingin membahas hal itu lagi. Ia sebenarnya merasa senang, karena ternyata memiliki seorang k

  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 34

    Annabele menemui Samantha setelah bicara dengan Simon, Sam masih di sana menunggu Alex bersama Samantha. Karena usaha Sam dan Simon, akhirnya Alex bisa melalui masa kritis dan dipindah ke ruang perawatan biasa."Bagaimana keadaannya?" tanya Annabele."Sudah lumayan, setidaknya sudah tidak kritis lagi," jawab Samantha seraya menatap Alex yang masih belum sadarkan diri.Annabele mengerti dengan kondisi Alex, karena Sam sudah mengatakan jika butuh waktu untuk memulihkan dan membuat bocah itu sadarkan diri."Mama istirahatlah, aku yang akan menjaga Alex," kata Annabele seraya memijat pelan kedua pundak Samantha.Annabele bisa melihat jika ibunya itu kelelahan. Samantha meraih telapak tangan Annabele, tapi tatapannya terus tertuju pada Alex yang berbaring di ranjang."Mama tidak apa-apa. Mama mau di sini melihat Alex membuka mata," kata Samantha dengan suara begit

  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 33

    Suara heels beradu dengan lantai marmer, terdengar menggema di lobi sebuah hotel. Seorang wanita berambut panjang sedikit bergelombang di bagian bawah, tampak berjalan dengan anggun menuju ke meja resepsionis."Ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanya resepsionis hotel."Tentu, di mana kamar pria bernama Cristian?" tanya balik wanita itu dengan suara lembut dan senyumnya begitu menawan."Anda siapa?""Tunangannya."Selena—jodoh yang ditakdirkan untuk Cristian. Wanita itu kembali ke Transylvania karena Cristian juga pulang ke sana. Awalnya Selena pergi ke kota di mana Cristian tinggal, setelah mengetahui jika pria itu bertemu dengan seorang wanita manusia. Jelas, Selena akan berusaha menyingkirkan siapa pun yang hendak berniat hidup dengan tunangannya itu. Bahkan, siapa sangka jika Selenalah yang merubah Julie menjadi seorang vampir, menjadikan teman Annabele itu sebagai pion

  • My Boyfriend is a Vampire   MBV 32

    "Di mana Cris?" tanya Annabele.Setelah berhasil mengeluarkan racun pada tubuh Alex, Annabele langsung mengajak Simon bicara berdua."Dia tidak di sini," jawan Simon yang tak langsung mengatakan keberadaan Cristian."Di mana dia? Kenapa tidak menemuiku? Kenapa dia mengabaikanku?" tanya Annabele yang terlampau kesal karena merasa Cristian mempermainkan perasaannya."Aku benar-benar dilarang olehnya. Aku tidak bisa mengatakan keberadaannya," jawab Simon karena dia sudah terlampau berjanji.Annabele yang masih tidak mendapat jawaban atas kepergian Cristian, serta alasan pria itu meninggalkannya begitu saja, akhirnya memilih pergi meninggalkan Simon, untuk menemani Samantha."Maaf, An. Aku juga tidak tahu apa yang dia pikirkan."--Di sisi lain, Transylvania, Romania. Alfred memasuki sebuah kamar di sebuah hotel yang terdapat d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status