Share

Berprasangka

Sangka berjalan mondar-mandir di kamarnya. Jarinya mengetuk-ngetuk layar ponselnya dengan tak sabar.

[Kamu yakin?]

Balasan yang dia tunggu dari Binar, sahabatnya.

[Aku harus bagaimana?]

[Kalau aku jadi kamu. Aku terima saja Gama. Apa sih yang kamu cari dari Bahana?]

[Ini tentang rasa dikalahkan]

[Dikalahkan oleh siapa? Kamu sudah memilih Gama. Lagian, jika kamu pergi dari Gama dan lari ke Bahana, apa dia akan melihatmu lagi?]

Sangka mendengkus. Binar benar. Bahana bahkan kini berani mencintai wanita lain.

Joy mengetuk pintu kamar Sangka. Ini sudah waktunya makan.

“Mbak, Mas Gama sudah menunggu di meja makan,” kata Joy dari luar kamar.

“Aku tak ingin makan.” Sangka sedang tak ingin berhadapan dengan Gama untuk sekarang.

“Mas Gama memaksa,” kata Joy tanpa beranjak dari tempatnya.

Sangka membuka pintu dengan kesal. Berjalan meninggalkan Joy yang kemudian mengikutinya.

Gama sudah duduk d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status