“My Beloved Bastard”
Author by Natalie ErnisonJasmeen seorang mahasiswi sekaligus seorang novelis, ia selalu saja telat mengumpulkan deadline naskahnya. Namun semenjak perjumpaannya dengan Cullen, kehidupan Jasmeen kini benar-benar berubah drastic.
Cullen benar-benar seorang pria yang sangat menakutkan bagi Jaes. Ia tak segan-segan mengancam Jaes agar tidak dekat dengan pria lain, padahal ia bukanlah kekasih Jaes. Namun bagi Cullen, Jaes adalah gadis manisnya dan hanya miliknya kini.
“Kediaman Jasmeen”
Meringuk di balik selimut tebal miliknya, dengan wajah pucat dan tampilan rambut yang cukup berantakan.
Jaes terlihat memprihatinkan, tubuhnya sangat panas dan tak ada satu pun yang merawatnya. Karena sejak sekolah menengah atas, Jaes hidup dengan berjuang sendiri tanpa adanya orang tua. Ia sejak kecil sudah kehilangan kedua orang tuanya, akibat peristiwa kebakaran hebat belasan tahun silam.
-------------
Jaes hanya bersama kedua orang tuanya hanya sekitar sembilan tahun, setelah itu ia di titipkan di panti asuhan. Bisa bayangkan bagaimana kehidupan dip anti asuhan, Jaes terkadang kekurangan asupan gizi. Sehingga saat sekolah menengah atas, Jaes harus hidup di kost dengan bekerja sebagai tukang setrika baju.
Sepulang sekolah ia bekerja di bagian printing, sorenya ia mengajar les private dan malamnya barulah ia berkutat dengan naskah novel juga tugas-tugas sekolahnya.
Seiring berjalannya waktu, Jaes bertemu dengan seorang pria tampan. Pria itu adalah anak dari seorang donator bagi panti asuhannya saat masih kecil. Pria itu memiliki jarak usia 10 sepuluh tahun darinya. Jika saat ini usia Jaes sudah 20 dua puluh tahun lebih, maka usia si pria sudah 30 tiga puluh tahun lebih pula.
Namun, semenjak Jaes memutuskan untuk tinggal di kost sambil bekerja paruh waktu, ia pun sudah tak lagi berjumpa dengan pria tampannya.
Hingga suatu saat…
“Jasmeen!!” seseorang memanggil dirinya.
"Kak Remost…" Jaes sangat terkejut dan tersirat kerinduan di hatinya, sehingga saat melihat Remost, ia meneteskan air matanya.
“Mengapa kau tidak lagi di panti asuhan xx?” ujar Remost sambil turung dari dalam mobil sport mewah miliknya dan melangkah menuju Jaes.
"Aku sudah memutuskan untuk tinggal di kost sambil bekerja paruh waktu kak…" ucap Jaes sambil menggenggam maps yang berisi berkas-berkas pendaftarannya di suatu universitas.
“Apa yang kau lakukan di sini?” ujar Remost sambil mengajak Jaes duduk di kursi area universitas xx.
"Aku datang kemari ingin mendaftar kuliah bagian sastra kak.." Jaes menunduk sendu, karena Remost merupakan pria satu-satunya yang sangat ia sukai.
“Baguslah jika kau berkuliah di universitas ini, karena aku pun dosen pengajar di tempat ini..”
"Dosen?" Jaes mengangkat wajahnya.
"Bukankah kakak harus mengurus perusahaan proferti?"“Iya, justru itu.. aku dosen bagian bisnis manajemen, namun tak selalu hadir."
"Ohh.. tetapi aku kuliah bagian sastra kak."
“Iya, tetapi jangan salah! kalian pun akan menerima materi dariku." Remost tersenyum tulus pada Jaes, dan mereka berdua saling tersenyum sendu.
Sudah tiga tahun berlalu, Jaes baru saja dipertemukan kembali dengan Remost Tyga si pria idaman para mahasiswi.
*** Kilas Balik ***
“Jasmeen.. malam ini ikutlah denganku makan malam…” ujar Remost penuh harap.
"Hmm.. baiklah kak." Jaes tersipu-sipu, dan Remost pun merupakan pria yang begitu lembut padanya.
“Resto xx”
“Ayo masuk..”
"Selamat datang tuan dan nyonya.." ujar para pelayan resto.
"Ahh iya kak, aku sangat malu." Jaes meringuk di balik tubuh Remost.
“Tidak apa-apa.. ayolah…” Remost menggenggam tangan Jaes erat dan melangkah pasti menuju ruang makan yang telah di pesan khusus.
Ini pertama kalinya bagi Jaes, karena sejak kecil ia hanya makan makanan yang sederhana dan harus berbagi dengan rekan-rekan di panti asuhan. Jaes terkagum dengan design ruang makan tersebut. Tak henti-hentinya Jaes merasa sangat canggung, terlebih lagi kedatangan mereka di sambut oleh beberapa orang.
“Ayah, bunda.. ini adalah wanita yang pernah aku ceritakan pada kalian..” ujar Remost dengan penuh percaya diri, ia memperkenalkan Jaes pada keluarganya.
"Salam kenal, saya Jasmeen." Ujar Jasmeen dengan senyuman merekahnya, lalu duduk di samping Remost.
“Orang tuamu memiliki asset perusahaan di mana?” Ujar ibu dari Remost.
“Ahh bunda, lebih baik kita makan terlebih dahulu..” Ujar Remost memotong pembicarana sang bundanya.
Sorot mata seluruh anggota keluarga Remost pun terfokus pada penampilan Jasmeen.
"Remost, bunda harap kau tidak sembarangah membawa wanita ke dalam keluarga terhormat kita." Ujar sang bundanya dengan sangat ketus.
“Ohh ia Remost, perusahaan di A dan B..--- harus selalu kau perhatikan yah..” tukas sang ayahndanya, lalu tersenyum pada Jaes. Sang ayah terlihat lebih ramah, tak seperti sang bunda dan beberapa saudaranya yang lain lagi.
Kini Jasmeen mulai menyadari, bahwa Remost adalah keluarga yang sangat terpandang. Ketika sang ayah dan juga bunda Remost membicarakan urusan perusahaan, Jaes hanya terdiam. Seakan ia tak terlalu di anggap kehadirannya.
"Jasmeen, kau bekerja di perusahaan apa?" ujar sang bunda dengan tatapan merendahkan.
"Saya bekerja di bagian koperasi sekolah sebagai designer grafis, namun juga seorang mahasiswi tingkat awal." Ujar Jaes dengan rasa bangga, yah ia bangga menjadi dirinya sendiri.
"Hanya itu..?" ujar sang bunda Remost.
"Iya nyonya." jawab Jaes sendu.
Hmm…
"Remost, jangan sampai mempermalukan nama keluarga Tyga. Ingat kau membawa nama Tyga yang sangat di segani." Tukas sang bunda sambil memiringkan senyumannya pada Jaes.>>
Remost pun mengantarkan Jaes ke rumah susun kediamannya.
“Terimakasih atas kesediaanmu malam ini..” ujar Remost sambil tersenyum tulus.
"Iya kak… aku masuk."
***
“Kediaman Tyga Family”
“Bunda, apakah jika aku mencintai Jasmeen? dia wanita yang sangat mandiri dan..—“
"Hentikan Remost! banyak gadis-gadis yang terlahir dari keluarga ningrat, bahkan rekan-rekan ayahmu banyak! mengapa harus seorang gadis miskin itu!" Bentak sang bunda.
“Tapi bunda…--“
"Kau ingin bunda mati saat ini hahh!" ujar sang bunda dengan nada mengancam dan meraih sebilah pisau dan meletakkan di bawah lehernya.
“Bunda jangan…” cegat para saudara Remost lainnya.
“Bunda hentikan, Remost pun bisa secepatnya meninggalkan gadis itu..” tukas sang ayah Remost.
Sementara Remost hanya tersungkur pilu dan tak berdaya.
***
Remost pun pergi menemui Jasmeen untuk pamit sebelum pergi dan meninggalkan Jasmeen seperti yang orang tuanya inginkan.
"Kakak akan pergi ke Inggris lagi? mengapa mendadak kak?"
“Iya Jaes, aku akan melanjutkan Strata 3 tigaku, jadi baik-baiklah di sini..” ujar Remost dengan tersenyum sendu.
"Ohh baiklah… kakak memang seorang sarjanawan muda yang cerdas," puji Jaes dengan wajah tersenyum tulus.
“Jasmeen.. tunggu aku beberapa tahun lagi, setelah itu aku akan melamarmu..” ujar Remost menjanjikan hal yang sangat mengejutkan sekaligus membahagiakan bagi Jaes.
Hhmmm Jaes mengangguk lalu bersandar pada pundak Remost.
Remost pun pergi untuk menempuk pendidikan Strata 3 tiganya, dan setelah kepergiannya ia menjadi sangat jarang bertemu dengan Jaes, bahkan belum pernah sekalipun. Ia hanya berjanji dan terus berjanji.
****
Setelah hampir tiga tahun kemudian…
“Hei hei coba lihat itukan pak dosen tampan pak Remost…”
"Ohh iya.. apakah itu calon istri pak Remost…" riuh para mahasiwa dan mahasiwi saat melihat Remost bersama seorang wanita cantik tiba di universitas xx.
>>
“Jasmeen, malam ini datanglah ke pesta dansa..—“
"Baik kak.. kakak terlihat sedikit gemuk.. " ujar Jaes yang terlihat sangat bahagia, saat melihat kehadiran pria pujaannya.
“Pesta dansa”
Jaes pun ikut serta menghadiri pesta dansa yang telah Remost katakan padanya saat di kampus xx. Ia bahkan mengenakan gaun yang Remost belikan untuknya saat sebelum ke pesta.
Jaes terlihat begitu bahagia tak terkira, namun…
Seketika wajahnya berubah sendu saat melihat Remost sedang berdansa dengan seorang wanita dan mereka saling bertukas cincin, rupanya itu pesta pertunagan Remost dan Aime (bab #1)
>>>>
Air mata Jaes seketika tak terbendung lagi, karena di saat sakit seperti ini, Remostlah yang selalu memperhatikannya, namun kini Remost tiada lagi.
***“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonJasmeen kini hanya terbaring lemah sendirian, tanpa ada sat pun yang menolong untuk merawat dirinya. Namun, hal ini sudah biasa baginya sejak kecil hingga dewasa kini.Drrtt... ponsel Jaes sedari tadi terus bordering, namun ia pun tak mampu untuk bergerak banyak, karena sedang demam tinggi.Tok tok tok... suara ketukan pintu beruntun.Jaes hanya meneteskan air mata karena panasnya suhu tubuh."Jasmeen Jasmeen..!!" seseorang sedang memanggilnya, dan..Bhuakk... suara bantingan pintu begitu keras."Jasmeen!!! apa yang terjadi padamu??" Ucap Remost yang baru saja tiba."Heiii... mengapa suhu tubuhmu sepanas ini? ayo kita k dokter..""Tidaakkk kak.. jangan ke dokter hhh..." Ucap Jaes sambil perlahan meraih lengan baju milik Remost.Rupanya Re
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonRemost selalu peduli dengan hal yang berkaitan dengan Jasmeen, si gadis kesayangannya sejak masa-masa remaja. Akan tetapi karena perbedaan sosial ekonomi, hal tersebut kini menjadi sesuatu hal cukup sulit bagi mereka.Remost terpaksa menerima perjodohan dari sang bunda, karena sang bunda sangat takut jika kehidupan mereka akan turun derajat. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, Remost harus menerima saran perjodohan dari sang bunda.Namun, Remost masih saja mempedulikan keberadaan Jasmeen, meskipun kini ia telah bertunangan dengan seorang wanita yang berasal dari keluarga terpandang. Ia selalu berusaha mendekati Jasmeen tanpa sepengetahuan dari sang calon istri, yang merupakan hasil dari perjodohan.***"Kampus xxx"Duduk berdiri, mondar mandir, itulah yang Jasmeen lakukan sedari pagi.
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonCullen Kyleer seorang pria yang sangat misterius, bahkan hingga saat ini pun ia selalu menjadi sosok yang sangat misterius. Berawal dari pertemuan tak terduga antara dirinya dan Jasmeen, kini telah membawa kisah baru dalam kehidupan Jasmeen Aimee.Sedari dulu Jasmeen selalu cuek dengan kehidupan percintaannya, terlebih lagi saat gagalnya kisah percintaan dirinya bersama Remost. Hal tersebut membuat Jasmeen seakan tak ingin percaya cinta lagi. Terlalu letih baginya untuk memulai lembaran baru.Semenjak pertemuannya dan semua perbuatan yang Cullen perbuat untuknya, telah membuat kisah baru dalam hidupnya. Kehidupannya dulu yang hanya dipenuhi dengan bekerja, dan terus bekerja demi penghidupan. Kini berubah drastic, justru terkadang ia berpikir bagaimana caranya agar Cullen tak lagi mengusik kehidupannya.Entah mengapa Cullen sangat suka mengerjainya, d
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonRemost memohon pada Jaes agar mendengarkan ceritanya yang sedari lama ia ingin ceritakan, namun kondisi tak memungkinkan baginya untuk bicara banyak, terlebih lagi saat ini ia sudah memiliki tunangan.Jaes pun mengiyakan permohonan Remost yang ingin bicara empat mata padanya.“Jasmeen, aku... ingin kita kembali seperti dulu..” lirih Remost sambil meraih kedua tangan Jaes."Tidak mungkin kak, aku tidak sepadan dengan kondisi keluarga kakak. Kita tidak bisa, dan kakak sudah bertunangan." Jaes menarik tangannya dari genggaman Remost.“Aku tidak mencintai Aine, aku tidak pernah sedikit pun mencintainya. Pada malam pesta dansa itu aku sangat ingin menyatakan bahwa kau kekasihku, tetapi suatu agenda mendadak pun telah tersusun rapi. Bunda memaksaku untuk bertunangan dengan Aine, jika tidak bunda akan bertindak nekat…&r
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonKisah cinta antara Remost dan Jasmeen yang tak mungkin bisa untuk Jasmeen kembalikan seperti beberapa tahun lalu lagi. Sekeras apa pun usaha Remost, tetap saja orang tuanya tak akan memberikan restu padanya untuk dapat bersama Jasmeen.Jasmeen sedang dalam keadaan yang tidak enak hati, karena pertemuan sekaligus pertengkarannya bersama Remost. Namun Cullen tiba-tiba datang di saat yang sanagt tidak tepat, dan sebelumnya pun tak ada yang tepat, menurut Jaes.Kini Jasmeen sedang menangis di dalam pelukan Cullen, si pria sadis yang pernah Jasmeen kenal selama ini.“Kemana gadis manisku yang biasanya bertingkah seperti kucing kecil? mengapa sekarang menjadi selemah ini?” ucap Cullen dengan nada terkekeh.“Iya aku memang wanita lemah, lalu mengapa?” ucap Jaes sambil mendorong tubuh Cullen dari dirinya.Malam itu adalah m
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonJasmeen hanya ingin berniat mengantarkan kotak yang terbalut di dalam paper bag dari tuan Dham, dan ditujukan pada Cullen. Namun, karena kedatangannya ke mansion pribadi milik kepunyaan Cullen, ia harus bertahan di sana dan entah sampai kapan Cullen akan terus mengurungnya.Jaes beranjak dari kamar pribadi milik Cullen tersebut dan menuju ruang utama. Yah, isi mansion tersebut sangatlah luas dan Jaes kesulitan untuk mencari arah yang pasti.Iya berjalan menuruni anak-anak tangga hingga tiba di lantai dasar, dan terlihat para pelayan sedang sibuk mengurus mansion.“Nyonya ingin kemana?” Ucap beberapa pelayan yang berusaha mencegat langkah Jaes.“Aku ingin pulang! hentikan!”“Tidak nyonya, anda tidak boleh pergi kemana pun! ini titah tuan besar Cullen..” Ucap para pelayan sambil meraih tangan Jaes.
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonAkibat kecemburuan Saralee, Jaes harus menerima dampak yang sangat buruk baginya. Namun, Cullen pun tak tinggal diam, ia segera memberikan hukuman yang sangat berat pada Saralee. Saralee dikirim ke alam perbudakan, sebagai pemuas nafsu biadab para mahkluk keji, di alam kegelapan.-------“Sepertinya tuan besar sangat menyayangi gadis manusia itu, sampai-sampai si nyonya iblis Saralee menerima hukuman berat dari tuan besar..” ucap para pelayan satu dengan yang lainnya.“Iya benar sekali, belum pernah selam ini tuan melindungi seirang gadis manusia hingga seperti itu…”“Lega rasanya, jika nyonya iblis itu sudah tak lagi berada di mansion ini.. semoga nyonya Jasmeen menjadi wanita yang akan menjadi ibu dari tuan muda kita kelak..” Tskk…. para pelayan saling terkekeh geli saat sedang
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonTuan Dham, sang atasan Jasmeen di perusahaan, meminta tolong pada Ezrai anak dari seorang pengusaha ternama, dan juga owner dari perusahaan tempat mereka bekerja. Namun dalam perjalanan, mereka terhenti karena mesin mobil yang tiba-tiba saja mati, dan tepatnya di area banyak pepohonan, seperti hutan.Saat sedang mengecek apa yang terjadi dengan mobil milik kepunyaan Ezrai, tiba-tiba saja sosok serba hitam menghantam atap mobil mewah milik Ezrai.Jaes semakin ketakutan, karena suara itu ialah suara dari Cullen. Suara yang berat nan serak saat ia sedang dalam keadaan berubah kepribadian, dan itu ialah pribadinya saat sedang memangsa seorang wanita.Ahkk… hakk… Erzai mengerang parau saat sebuah hantaman mengenai tepat di dadanya. Sebuah tangan yang sangat kuat mencengkram batang lehernya, dan Ezrai pun tak sempat melakukan perlawanan.
“My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonCINTA… Tak ada satu pun manusia di muka bumi ini yang tidak menginginkan cinta. Semua orang tentu ingin dicintai dengan kejujuran dan ketulusan. Yah, JUJUR dan TULUS. Dua kata namun berjuta makna, bahkan terkadang terlalu kaya akan arti dan makna sesuai pandangan setiap pribadi masing-masing.~ ~ ~Setelah sekian lama, akhirnya Cullen benar-benar menemukan cinta sejatinya. Tentu saja ia harus melalui berbagai lika-liku perjalanan panjang, yang terkadang membuatnya hampir kehilangan arah. Mencintai satu-satunya wanita, bahkan mengandung dari benihnya. Sungguh perjalanan cinta yang cukup panjang bagi Cullen.**Mentari fajar sudah mulai menyinari jendela-jendela kaca hotel berbintang xx. Dua insan kini sedang dimabuk cinta setelah sekian lama
“My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen sangat panic saat mengetahui Arseo tidak pulang bersama pegawainya. Terlebih lagi saat guru Arseo mengatakan, bahwa Arseo sudah pulang bersama seorang supir. Semakin cemaslah ia kini. Tak tahu harus mencari kemana lagi, dan akhirnya Jasmeen berniat melaporkan kepada pihak yang berwajib.-------Drrttt… tuan Fhilip memanggil…Jaes: “Yah tuan!”Fhilip: “Arseo ada bersamaku, di apartemen xx.” Seketika Jaes merasa sangat lega dan tak sabar ingin menemui anaknya yang sedang bersama sang kakek Fhilip.Jaes: “Baik tuan. Aku akan segera ke sana.”“Bagaimana Jasmeen?”“Sepertinya Arseo sedang bersama kakek Fhilip,” tukas Jaes, sedikit membuat hati Austin merasa lega namun juga ada rasa kecewa. Kecewa,
“My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonPertemuan yang tidak terduga antara Jasmeen dan Cullen. Sungguh waktu yang cukup lama bagi keduanya untuk dapat bertemu kembali. Melalui berbagai lika-liku kehidupan yang tidak mudah untuk dijalani. Tangis, tawa, air mata, bahagia, semua bercampur menjadi satu.--------Jasmeen masih tetap mendekap tubuh dingin Cullen. “Tuan… kumohon jangan tinggalkan aku lagi..” kata Jaes dengan lirih dan isak tangis yang tak mampu ia bendung lagi.Jaes berusaha bangun, dan merogoh isi kantong celana milik Cullen. Mencoba menghubungi tuan Fhilip, sang ayahnda Cullen.Dengan tangan yang gemetar dan kalimat yang terbata, Jaes mencoba melakukan panggilan pada tuan Fhilip.“Hallo tuan.. tuan, ini aku Jasmeen..” isaknya dan berusaha untuk tetap tenang, sehingga dapat mengucapkan kalimat dengan baik.Mr. Fhilip: &
“My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen sangat takut dengan semua kenyataan yang kini ia hadapi. Tentu saja rasa takut akan keamanan baby Arseo kecil. Terlebih lagi saat mengetahui bahwa Cullen lah ayah dari sang baby kecilnya. Rasa tak menentu kini memenuhi pikiran dan perasaan Jasmeen.-------“Kantor Mrs. Jasmeen Aime”Jaes terlihat fokus dengan segala pekerjaannya, seakan tak dapat lagi diganggu oleh siapa pun.“Permisi, nyonya!” ujar salah seorang editor tempat Jaes bekerja, tepatnya di kantor pribadinya.Melepaskan sejenak kesibukannya, “ada apa?” jawab Jaes singkat.“Besok malam akan ada pameran buku-buku karya fiksi, dan dari pihak EO (Event Organizer) meminta kesediaan nyonya untuk dapat bergabung.”“Baiklah, silakan atur semua dengan baik. Karena aku harus menitipkan anakku pada
“My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen kini tak sendiri lagi, walau di dalam segala keterpurukannya. Ia bahkan memiliki seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya. Seorang bayi tampan nan lucu, kini menghiasi hari-hari Jasmeen.-------Jaes berdiri dengan tatapan mata yang tajam, “apa yang kalian inginkan!” tukas Jaes yang terlihat begitu emosional.“Nyonya Jasmeen, kami hanya ingin berbincang dengan Nyonya,” ujar salah seorang pria, yang merupakan para pengawal keluarga Kyleer.“Pergi! pergi dari sini!” teriak Jaes kesal, ia terlihat sangat tidak menerima kedatangan keluarga tersebut.“Nona Jasmeen!” tukas seorang pria dari dalam mobil sport berwarna hitam, dan melangkah ke arah Jaes.Jaes membelalak terkejut, “Tuan Fhilip!” gumam Jaes yang masih tak percaya dengan kehadiran Tuan Fhilip, ayah Cullen.
“My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonPernah menjalani hubungan yang istimewa, pernah hampir menjalani kehidupan masa depan bersama. Tentu saja bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan, sekali pun kebersamaan itu hanyalah kebahagiaan semu. Seorang pria tampan, sukses, dan juga baik hati, itulah Carl Kyleer.Carl sangat mencintai Jasmeen, semenjak pertemuan pertama mereka, Carl pun sudah mulai menyimpan rasa kagum.Rasa kagum Carl pada Jasmeen bahkan terus bertumbuh, hingga akhirnya ia dapat bersama dengan Jasmeen. Walau kebersamaan Jasmeen dan Carl berawal dari rencana dendam Jasmeen. Kini semua hanyalah tinggal kenangan masa lalu, dan rasa cinta yang dibawa mati oleh Carl.Carl telah pergi untuk selamanya, dan tak akan pernah kembali lagi. Karena Carl hanyalah manusia biasa, berbeda dengan Cullen sang kakaknya.&n
“My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen terus menerus menerima paket bunga dan terkadang juga beberapa barang-barang hiasan asesoris wanita. Jasmeen tak tahu, entah siapa yang mengiriminya paket itu.Pada malam saat Jaes pulang dari kantor, ia merasakan hal yang sangat aneh. Namun ia tidak dapat membuka matanya bahkan berbicara. Sementara itu tubuhnya seperti ada yang sedang menggerayangi.-------Tubuh Jaes seperti tersengat arus listrik bertegangan tinggi. Ia bahkan terus mendesah tak karuan.Apakah ini benar-benar hanya mimpi saja, tapi mengapa terasa sangat nyata bagi Jaes.Akhirnya Jaes mencapai puncaknya. Ia begitu kelelahan, dan akhirnya kembali terlelap dalam keadaan tubuh terlentang dengan kaki terbuka lebar.Whuussstttt… angin berhembus menerpa kulitnya, dan terasa begitu dingin. Seketika itu juga Jaes pun terbangun dari tidurnya.Hahh hh
“My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen menangis dengan pilu, tepat dihadapan Zeross.Jasmeen sangat terluka dengan berita pernikahan Cullen bersama wanitanya.Sebisa mungkin Jasmeen berhasil memulihkan luka hatinya, namun ia tetap tak sanggup.Sementara Zeross hanya bisa menepuk bahunya pelan, karena Zeross pun sadar akan posisinya saat ini.“Jasmeen, ikut aku ..” Zeros meraih tangan Jaes, menuntunnya menuju parkiran mobil.Jaes menyeka air mata, “kita kemana bos?”kata Jaes yang terlihat begitu sembab.“ikut saja ..” Zeross enggan untuk menjawab pertanyaan Jaes.Ia membawa Jaes bersamanya ke suatu tempat.***Sepanjang perjalanan Jaes hanya bersandar di kursi mobil, dan memejamkan perubahan kedua itu, hanya untuk memperbaiki napasnya.Zeros memberhentikan mobil miliknya, tepat di area pantai.
“My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonCullen akhirnya bertemu kembali dengan Jasmeen, namun dalam keadaan yang cukup memilukan. Jasmeen dikala itu ingin menyelenggarakan pernikahannya bersama dengan Carl, saudara dari Cullen. Jasmeen menyetujui pernikahan tersebut pun karena upaya balas dendamnya pada keluarga Kyleer.Namun Jasmeen keliru, karena ternyata Cullen tidak bermaksud untuk membunuh sang kakaknya, Timoty. Melainkan, Timotylah yang memohon Cullen untuk mengakhiri penderitaannya. Kala mendengar dan mengetahui kebenaran itu, Jasmeen begitu hancur dan tak berdaya lagi.Kehilangan seluruh anggota keluarganya, bayi yang ia kandung, dan kini pria yang ia juga sangat cintai pun sedang skarat. Semua begitu sangat menyesakkan, Jaes hampir tak mampu lagi bertahan hidup.Ahkkk argh hahh ahhhh.... jerit pilu Jaes, dengan kepala menengadah ke langit-langit. Ia tersungkur sambil mendekap erat