Beranda / Romansa / My Beloved Bastard (INDONESIA) / Part 6: Kucing kecil yang manis

Share

Part 6: Kucing kecil yang manis

Penulis: Natalie Ernison
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

My Beloved Bastard”

Author by Natalie Ernison

Jasmeen kini hanya terbaring lemah sendirian, tanpa ada sat pun yang menolong untuk merawat dirinya. Namun, hal ini sudah biasa baginya sejak kecil hingga dewasa kini.

Drrtt... ponsel Jaes sedari tadi terus bordering, namun ia pun tak mampu untuk bergerak banyak, karena sedang demam tinggi.

Tok tok tok... suara ketukan pintu beruntun.

Jaes hanya meneteskan air mata karena panasnya suhu tubuh.

"Jasmeen Jasmeen..!!" seseorang sedang memanggilnya, dan..

Bhuakk... suara bantingan pintu begitu keras.

"Jasmeen!!! apa yang terjadi padamu??" Ucap Remost yang baru saja tiba.

"Heiii... mengapa suhu tubuhmu sepanas ini? ayo kita k dokter.."

"Tidaakkk kak.. jangan ke dokter hhh..." Ucap Jaes sambil perlahan meraih lengan baju milik Remost.

Rupanya Remost mendobrak paksa pintu kamar Jaes, karena sedari tadi ia pun mendengar dering ponsel Jaes.

"Baiklah, aku akan panggil dokter saja kemari..." Remost merogoh saku celananya dan mulai mengutak atik layar ponsel miliknya.

"Hallo bro... ohh iaa sekarang, di rumah susun xx..-"

"Sabarlah, dokter akan segera datang..."

Kak Remost mengapa datang? ujar Jaes dengan wajah sendunya.

"Tentu saja aku sangat mengkhawatirkanmu. Sudah hampir satu minggu kamu tidak datang untuk bimbingan tugas akhir. Ternyata keadaanmu seperti ini! mengapa tidak menghubungiku.." tukas Remost yang terlihat begitu sangat khawatir.

"Permisi tuan dan nyonya.." ujar seseorang dari balik pintu kamar kediaman Jaes, dan seketika Jaes membulatkan matanya, rasanya ia kenal dengan suara tersebut.

"Silakan masuk bro Cullen.." ujar Remost mempersilakan seorang dokter ke dalam kamar pribadi Jaes.

Ternyata Cullen adalah seorang dokter specialis bedah. Meskipun sebagai vampire ganas, namun  Cullen cukup tangguh menahan hastar untuk meminum darah. Bagi Cullen, darah perawan adalah darah yang hanya ingin ia minum.

Jaes yang awalnya tak terlalu membuka matanya, kini justru membulatkan matanya dan sorot matanya menjadi lekat pada si dokter Cullen nan tampan.

"Sepertinya demamnya sangat tinggi, Remost." ujar Cullen dengan senyuman mirinnya pada Jaes, Jaes hanya bisa meremas sprei miliknya. Ia sangat terkejut dan juga takut bercampur aduk rasanya.

"Iya, benar, dia sangat demam. Tolong usahakan yang terbaik untuknya. Tukas Remost sambil menyentuh punggung tangan Jaes, seakan memberi isyarat bahwa semua akan baik-baik saja.

"Apakah ini kekasihmu?" ujar Cullen dengan sengaja menanyakan hal itu.

Hhaaha.. "Mengapa kau jadi banyak tanya Cullen, bukankah kau tidak pernah peduli dengan urusan orang lain!" Ucap Remost dengan nada.

"Tentu saja aku peduli, kau sahabatku Remost." Ucap Cullen dengan sorot mata yang begitu tajam pada Jaes.

"Kami saling mencintai satu sama lain, namun ada suatu masalah yang harus kami selesaikan dulu."

"Hentikkhhann kak Remost!" Ujar Jaes dengan wajah kesalnya.

"Kenapa Jasmeen, tidakkah benar kita saling mencintai? santai saja, Cullen sahabatku sejak sekolah." Ujar Remost sambil menggenggam tangan Jaes.

Sorot mata Cullen semakin menggelap, dan ia tak suka dengan perlakuan Remost pada gadis manisnya, apalagi haru"s menyentuh tangan Jaes.

"Jasmeen, kau harus makan! aku akan keluar sebentar untuk membeli makanan kita bertiga. Aku mmenitip wanitaku." ujar Remost lalu pergi begitu saja, dan kini sisa Jaes bersama Cullen.

Setelah dirasa Remost sudah jauh dari mereka, Cullen melangkah menghampiri kasur tempat Jaes terbaring saat ini.

"Ternyata Remost pria yang telah membuatmu menangis karena cinta!" Ucap Cullen sambil mengurung Jaes di bawah tubuhnya, dari arah samping.

"Hentikan omong kosongmu!" Teriak Jaes kesal, ia bahkan memalingkan wajahnya ke sisi kanan untuk menghindari kontak mata.

"Hei, aku sedang bicara!!" Cullen mencengkram rahang milik Jaes dengan tangan kirinya.

"Lepaskan aku!! pergi dari sini!"

"Pergi!! hahaha...

"Pak dokter sedang merawatmu sayang, mengapa main usir begitu.." Cullen menyingkap selimut yang saat ini menutupi tubuh Jaes.

Ah ,Jaes sedang mengenakan dress tidur tipis, bahkan ia tak mengenakan bra juga.

Wow...

"Indah sayang..." ujar Cullen memandangi area dada hingga paha putih Jaes, tentu saja dengan seringai senyuman iblisnya.

Ahkk... jangan...Jaes melenguh saat Cullen mulai meremas dan melahap dada miliknya.

"Bajingan!! bahkan saat aku sedang sakit pun kau masih bisa berbuat begini..." lenguh Jaes sambil menganga, akibat sensasi yang telah Cullen perbuat padanya.

"Jangannn... ahkkkk... hhh.."Cullen meraba dan terus meraba paha putihnya dan sampai di area selangkangannya.

Cullen mencelupkan tangannya ke dalam celana dalam milik kepunyaan Jaes, ia menarik-narik bagian tengah celana dalam bentuk V tersebut. Jaes menggeliat, disaat sedang lemah tubuh pun tak masalah bagi Cullen untuk bermain asyik.

Napas Jaes memburu, betapa tidak! Jari-jari nakal Cullen terus bermain di vagina miliknya, dan benar-benar membuat Jaes tak sanggup menahan desahannya.

Namun tiba-tiba saja...

"Ayo kita makan bersama.." ujar Remost yang baru saja tiba.

"Jasmeen, biar aku yang menyuapimu.." ujar Remost sambil membuka bungkus makanan yang telah ia beli. Namun Jaes seketika menatap ke arah Cullen. Ia tahu Cullen akan lebih lagi mengerjainya jika menerima tawaran dari Remost.

"Tidak kak.. aku bisa sendiri." Jaes meraih makanan yang ada di tangan Remost dan segera melahapnya, sementara Cullen hanya tersenyum miring seolah tak terjadi apa-apa.

Tapi, jika Jaes terbangun dari kasurnya, maka bekas tanda-tanda kissmark yang baru saja Cullen buat akan terlihat.

Ahk... aku akan memakannya pelan, jadi kalian makanlah.. ujar Jaes lalu kembali menarik selimutnya.

"Jasmeen, ini obat yang harus kau minum. Aku harus kembali karena ada urusan, ayo bro Cullen kita kembali.."

"Oke, ayo kita pulang." Ujar Cullen sambil mengedipkan matanya pada Jaes.

"Terimakasih kak Remost dan juga dokter Cullen."

"Iya Jasmeen, aku akan sering menelponmu.."

>>

"Cullen, thank you atas bantuannya. Maaf jika membuatmu datang kemari."

"Tidak masalah, sering-sering saja." Ujar Cullen dengan tersenyum lebar.

"Aku akan pulang, tidak kah kau akan pulang juga." Ujar Remost sambil menyalakan mesin mobilnya.

"Silakan, aku ingin memesan taksi."

"Oke, byee.." Remost pun pergi dengan mengendarai mobil mewah miliknya.

Sementara Cullen masih tetap tinggal, dan seketika raut wajahnya yang sedari tadi terus tersenyum berubah menjadi dingin.

"Sepertinya aku harus memberi peringatan keras pada gadis manisku.." gumam Cullen dengan tersenyum miring, dan..

Whuss.... ia menghilang seketika, dan kini berada tepat di luar jendela kamar kediaman Jaes.

Ahkk.. syukurlah mereka sudah pulang.. gumam Jaes sambil berusaha terbangun dari tempat tidurnya.

"Sepertinya peringatanku beberapa waktu lalu masih kurang.." ujar seorang pria dari balik jendela kamarnya, dan ternyata itu ialah Cullen.

"Apa lagi!" Jerit Jaes dengan suara sedikit serak, karena kondisi tubuh yang lemah.

"Aku sudah beberapa kali katakan, kau milikku manis!" sorot mata Cullen berubah menjadi agak hitam dan kemerahan.

"Apa salahku padamu tuan? mengapa kau sangat kejam!" ahhkk... Jaes terisak pilu, rasa kesalnya sangat ingin ia lampiaskan.

"Sudah kuputuskan, bahwa seluruh tubuh ini hanya miliknya sayang.. jadi tidak ada yang boleh menyentuhnya, walau hanya sehelai rambutmu..." tukas Cullen sambil menindih tubuh Jaes.

"Benar-benar binatang!" Jaes membelalak dan sangat marah.

"Iya, terus..." Cullen melentangkan tubuh lemah nan mungil Jaes di bawah tubuhnya.

"Coba lihat, betapa menggodanya tubuh mungil ini.. rasanya aku ingin patahkan bagian yang telah di sentuh oleh si brengsek Remost tadi.." ujar Cullen dengan seringai senyuman iblisnya.

"Gila! binatang!" Jaes sangat kesal dan hanya bisa menangis.

"Sudahlah, kau sedang sakit. Aku pun tak ingin bermain dengan tubuh lemahmu, karena besok dan besoknya lagi akan sulit mengisi energiku, bila kau sakit-sakitan.."

Cullen melepaskan cengkramannya pada kedua tangan Jaes.

"Mengapa... mengapa kau begitu kejam padaku.. aku tidak pernah mengganggumu." Jaes terus terisak, sambil meringuk di balik selimut tebal miliknya.

"Mengapa bertanya begitu kucing manis." Cullen pun berbaring di samping tubuh Jaes, sambil ia memainkan rambut panjang milik Jaes.

"Apa alasanmu tuan terus menindasku seperti ini.. ujar Jaes dengan suaranya yang hampir tak terdengar, karena sedari tadi terus saja menangis.

"Tidak ada alasan apa pun... aku hanya tertarik pada kucing kecil sepertimu.." Cullen mengendus-endus punggung dan batang leher Jaes.

Cullen juga membelai-belai bagian tubuh depan Jaes, tentu saja tangannya bermain asyik dengan kedua gunung mulia milik kepunyaan Jaes.

"Hentikan, aku lelah, dan aku sedang sakit." Ucap Jaes, ia sangat berharap jika Cullen akan berhenti mengganggunya.

"Baiklah manisku, malam ini aku akan lepaskan kamu. Cepatlah sembuh, sehingga kita bisa saling memuaskan.." Cullen mendekap erat tubuh Jaes, hingga akhirnya Jaes terlelap.

Hmmm... Cullen tersenyum tulus pada Jaes.

"kucing kecilku yang sangat polos, aku tahu belum pernah ada pria yang menyentuhmu.." batin Cullen, lalu mengecup lembut kening Jaes.

****

Bab terkait

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 7: Kau milikku & tunduklah padaku

    “My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonRemost selalu peduli dengan hal yang berkaitan dengan Jasmeen, si gadis kesayangannya sejak masa-masa remaja. Akan tetapi karena perbedaan sosial ekonomi, hal tersebut kini menjadi sesuatu hal cukup sulit bagi mereka.Remost terpaksa menerima perjodohan dari sang bunda, karena sang bunda sangat takut jika kehidupan mereka akan turun derajat. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, Remost harus menerima saran perjodohan dari sang bunda.Namun, Remost masih saja mempedulikan keberadaan Jasmeen, meskipun kini ia telah bertunangan dengan seorang wanita yang berasal dari keluarga terpandang. Ia selalu berusaha mendekati Jasmeen tanpa sepengetahuan dari sang calon istri, yang merupakan hasil dari perjodohan.***"Kampus xxx"Duduk berdiri, mondar mandir, itulah yang Jasmeen lakukan sedari pagi.

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 8: Apakah memang harus begini ?

    “My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonCullen Kyleer seorang pria yang sangat misterius, bahkan hingga saat ini pun ia selalu menjadi sosok yang sangat misterius. Berawal dari pertemuan tak terduga antara dirinya dan Jasmeen, kini telah membawa kisah baru dalam kehidupan Jasmeen Aimee.Sedari dulu Jasmeen selalu cuek dengan kehidupan percintaannya, terlebih lagi saat gagalnya kisah percintaan dirinya bersama Remost. Hal tersebut membuat Jasmeen seakan tak ingin percaya cinta lagi. Terlalu letih baginya untuk memulai lembaran baru.Semenjak pertemuannya dan semua perbuatan yang Cullen perbuat untuknya, telah membuat kisah baru dalam hidupnya. Kehidupannya dulu yang hanya dipenuhi dengan bekerja, dan terus bekerja demi penghidupan. Kini berubah drastic, justru terkadang ia berpikir bagaimana caranya agar Cullen tak lagi mengusik kehidupannya.Entah mengapa Cullen sangat suka mengerjainya, d

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 9: Tak mungkin kembali

    “My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonRemost memohon pada Jaes agar mendengarkan ceritanya yang sedari lama ia ingin ceritakan, namun kondisi tak memungkinkan baginya untuk bicara banyak, terlebih lagi saat ini ia sudah memiliki tunangan.Jaes pun mengiyakan permohonan Remost yang ingin bicara empat mata padanya.“Jasmeen, aku... ingin kita kembali seperti dulu..” lirih Remost sambil meraih kedua tangan Jaes."Tidak mungkin kak, aku tidak sepadan dengan kondisi keluarga kakak. Kita tidak bisa, dan kakak sudah bertunangan." Jaes menarik tangannya dari genggaman Remost.“Aku tidak mencintai Aine, aku tidak pernah sedikit pun mencintainya. Pada malam pesta dansa itu aku sangat ingin menyatakan bahwa kau kekasihku, tetapi suatu agenda mendadak pun telah tersusun rapi. Bunda memaksaku untuk bertunangan dengan Aine, jika tidak bunda akan bertindak nekat…&r

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 10: Tuan misterius menyebalkan

    “My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonKisah cinta antara Remost dan Jasmeen yang tak mungkin bisa untuk Jasmeen kembalikan seperti beberapa tahun lalu lagi. Sekeras apa pun usaha Remost, tetap saja orang tuanya tak akan memberikan restu padanya untuk dapat bersama Jasmeen.Jasmeen sedang dalam keadaan yang tidak enak hati, karena pertemuan sekaligus pertengkarannya bersama Remost. Namun Cullen tiba-tiba datang di saat yang sanagt tidak tepat, dan sebelumnya pun tak ada yang tepat, menurut Jaes.Kini Jasmeen sedang menangis di dalam pelukan Cullen, si pria sadis yang pernah Jasmeen kenal selama ini.“Kemana gadis manisku yang biasanya bertingkah seperti kucing kecil? mengapa sekarang menjadi selemah ini?” ucap Cullen dengan nada terkekeh.“Iya aku memang wanita lemah, lalu mengapa?” ucap Jaes sambil mendorong tubuh Cullen dari dirinya.Malam itu adalah m

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 11: Kuingin terus menyentuhmu

    “My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonJasmeen hanya ingin berniat mengantarkan kotak yang terbalut di dalam paper bag dari tuan Dham, dan ditujukan pada Cullen. Namun, karena kedatangannya ke mansion pribadi milik kepunyaan Cullen, ia harus bertahan di sana dan entah sampai kapan Cullen akan terus mengurungnya.Jaes beranjak dari kamar pribadi milik Cullen tersebut dan menuju ruang utama. Yah, isi mansion tersebut sangatlah luas dan Jaes kesulitan untuk mencari arah yang pasti.Iya berjalan menuruni anak-anak tangga hingga tiba di lantai dasar, dan terlihat para pelayan sedang sibuk mengurus mansion.“Nyonya ingin kemana?” Ucap beberapa pelayan yang berusaha mencegat langkah Jaes.“Aku ingin pulang! hentikan!”“Tidak nyonya, anda tidak boleh pergi kemana pun! ini titah tuan besar Cullen..” Ucap para pelayan sambil meraih tangan Jaes.

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 12: Mansion bagaikan neraka

    “My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonAkibat kecemburuan Saralee, Jaes harus menerima dampak yang sangat buruk baginya. Namun, Cullen pun tak tinggal diam, ia segera memberikan hukuman yang sangat berat pada Saralee. Saralee dikirim ke alam perbudakan, sebagai pemuas nafsu biadab para mahkluk keji, di alam kegelapan.-------“Sepertinya tuan besar sangat menyayangi gadis manusia itu, sampai-sampai si nyonya iblis Saralee menerima hukuman berat dari tuan besar..” ucap para pelayan satu dengan yang lainnya.“Iya benar sekali, belum pernah selam ini tuan melindungi seirang gadis manusia hingga seperti itu…”“Lega rasanya, jika nyonya iblis itu sudah tak lagi berada di mansion ini.. semoga nyonya Jasmeen menjadi wanita yang akan menjadi ibu dari tuan muda kita kelak..” Tskk…. para pelayan saling terkekeh geli saat sedang

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 13: Memilikimu seutuhnya

    “My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonTuan Dham, sang atasan Jasmeen di perusahaan, meminta tolong pada Ezrai anak dari seorang pengusaha ternama, dan juga owner dari perusahaan tempat mereka bekerja. Namun dalam perjalanan, mereka terhenti karena mesin mobil yang tiba-tiba saja mati, dan tepatnya di area banyak pepohonan, seperti hutan.Saat sedang mengecek apa yang terjadi dengan mobil milik kepunyaan Ezrai, tiba-tiba saja sosok serba hitam menghantam atap mobil mewah milik Ezrai.Jaes semakin ketakutan, karena suara itu ialah suara dari Cullen. Suara yang berat nan serak saat ia sedang dalam keadaan berubah kepribadian, dan itu ialah pribadinya saat sedang memangsa seorang wanita.Ahkk… hakk… Erzai mengerang parau saat sebuah hantaman mengenai tepat di dadanya. Sebuah tangan yang sangat kuat mencengkram batang lehernya, dan Ezrai pun tak sempat melakukan perlawanan.

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 14: Pasti menemukanmu

    “My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonCullen selalu memperlakukan Jasmeen sangat istimewa, terlepas dari segala hal yang ia perbuat untuk mengerjai Jasmeen. Bagaimana perasaan Cullen yang sesungguhnya pada Jasmeen…Para pelayan yang datang ke kamar pribadi milik Cullen, keluar dengan cara paksa akibat amarah Cullen.“Apa yang harus kita lakukan, mengapa tuan Cullen tidak ingin meminum darah ini..” Ucap para pelayannya yang saat ini berada di luar kamar Cullen..Bhuaakk…Suara bantingan pintu dan terlihat jendela kamar pribadi Cullen terbuka dan terbentur-bentur oleh hembusan angin. Cullen pun tidak ada di dalam sana, ia pergi secara tiba-tiba.***“Tuan tampan, mengapa sendiri di sini.. apakah tuan kesepian?” Ucap seorang wanita malam, sambil mendekati Cullen yang sedang duduk di tepi jalan yang terlihat cukup sepi.

Bab terbaru

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 62: Akhir dari penantian panjangku

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonCINTA… Tak ada satu pun manusia di muka bumi ini yang tidak menginginkan cinta. Semua orang tentu ingin dicintai dengan kejujuran dan ketulusan. Yah, JUJUR dan TULUS. Dua kata namun berjuta makna, bahkan terkadang terlalu kaya akan arti dan makna sesuai pandangan setiap pribadi masing-masing.~ ~ ~Setelah sekian lama, akhirnya Cullen benar-benar menemukan cinta sejatinya. Tentu saja ia harus melalui berbagai lika-liku perjalanan panjang, yang terkadang membuatnya hampir kehilangan arah. Mencintai satu-satunya wanita, bahkan mengandung dari benihnya. Sungguh perjalanan cinta yang cukup panjang bagi Cullen.**Mentari fajar sudah mulai menyinari jendela-jendela kaca hotel berbintang xx. Dua insan kini sedang dimabuk cinta setelah sekian lama

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 61: Apakah kau merindukanku sayang?

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen sangat panic saat mengetahui Arseo tidak pulang bersama pegawainya. Terlebih lagi saat guru Arseo mengatakan, bahwa Arseo sudah pulang bersama seorang supir. Semakin cemaslah ia kini. Tak tahu harus mencari kemana lagi, dan akhirnya Jasmeen berniat melaporkan kepada pihak yang berwajib.-------Drrttt… tuan Fhilip memanggil…Jaes: “Yah tuan!”Fhilip: “Arseo ada bersamaku, di apartemen xx.” Seketika Jaes merasa sangat lega dan tak sabar ingin menemui anaknya yang sedang bersama sang kakek Fhilip.Jaes: “Baik tuan. Aku akan segera ke sana.”“Bagaimana Jasmeen?”“Sepertinya Arseo sedang bersama kakek Fhilip,” tukas Jaes, sedikit membuat hati Austin merasa lega namun juga ada rasa kecewa. Kecewa,

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 60: Pengorbanan terakhir sang bunda

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonPertemuan yang tidak terduga antara Jasmeen dan Cullen. Sungguh waktu yang cukup lama bagi keduanya untuk dapat bertemu kembali. Melalui berbagai lika-liku kehidupan yang tidak mudah untuk dijalani. Tangis, tawa, air mata, bahagia, semua bercampur menjadi satu.--------Jasmeen masih tetap mendekap tubuh dingin Cullen. “Tuan… kumohon jangan tinggalkan aku lagi..” kata Jaes dengan lirih dan isak tangis yang tak mampu ia bendung lagi.Jaes berusaha bangun, dan merogoh isi kantong celana milik Cullen. Mencoba menghubungi tuan Fhilip, sang ayahnda Cullen.Dengan tangan yang gemetar dan kalimat yang terbata, Jaes mencoba melakukan panggilan pada tuan Fhilip.“Hallo tuan.. tuan, ini aku Jasmeen..” isaknya dan berusaha untuk tetap tenang, sehingga dapat mengucapkan kalimat dengan baik.Mr. Fhilip: &

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 58: Hanya seorang single parent

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen sangat takut dengan semua kenyataan yang kini ia hadapi. Tentu saja rasa takut akan keamanan baby Arseo kecil. Terlebih lagi saat mengetahui bahwa Cullen lah ayah dari sang baby kecilnya. Rasa tak menentu kini memenuhi pikiran dan perasaan Jasmeen.-------“Kantor Mrs. Jasmeen Aime”Jaes terlihat fokus dengan segala pekerjaannya, seakan tak dapat lagi diganggu oleh siapa pun.“Permisi, nyonya!” ujar salah seorang editor tempat Jaes bekerja, tepatnya di kantor pribadinya.Melepaskan sejenak kesibukannya, “ada apa?” jawab Jaes singkat.“Besok malam akan ada pameran buku-buku karya fiksi, dan dari pihak EO (Event Organizer) meminta kesediaan nyonya untuk dapat bergabung.”“Baiklah, silakan atur semua dengan baik. Karena aku harus menitipkan anakku pada

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 57: Semua bukan keinginanku

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen kini tak sendiri lagi, walau di dalam segala keterpurukannya. Ia bahkan memiliki seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya. Seorang bayi tampan nan lucu, kini menghiasi hari-hari Jasmeen.-------Jaes berdiri dengan tatapan mata yang tajam, “apa yang kalian inginkan!” tukas Jaes yang terlihat begitu emosional.“Nyonya Jasmeen, kami hanya ingin berbincang dengan Nyonya,” ujar salah seorang pria, yang merupakan para pengawal keluarga Kyleer.“Pergi! pergi dari sini!” teriak Jaes kesal, ia terlihat sangat tidak menerima kedatangan keluarga tersebut.“Nona Jasmeen!” tukas seorang pria dari dalam mobil sport berwarna hitam, dan melangkah ke arah Jaes.Jaes membelalak terkejut, “Tuan Fhilip!” gumam Jaes yang masih tak percaya dengan kehadiran Tuan Fhilip, ayah Cullen.

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 56: Semua terlalu menyakitkan

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonPernah menjalani hubungan yang istimewa, pernah hampir menjalani kehidupan masa depan bersama. Tentu saja bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan, sekali pun kebersamaan itu hanyalah kebahagiaan semu. Seorang pria tampan, sukses, dan juga baik hati, itulah Carl Kyleer.Carl sangat mencintai Jasmeen, semenjak pertemuan pertama mereka, Carl pun sudah mulai menyimpan rasa kagum.Rasa kagum Carl pada Jasmeen bahkan terus bertumbuh, hingga akhirnya ia dapat bersama dengan Jasmeen. Walau kebersamaan Jasmeen dan Carl berawal dari rencana dendam Jasmeen. Kini semua hanyalah tinggal kenangan masa lalu, dan rasa cinta yang dibawa mati oleh Carl.Carl telah pergi untuk selamanya, dan tak akan pernah kembali lagi. Karena Carl hanyalah manusia biasa, berbeda dengan Cullen sang kakaknya.&n

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 55: Pelukan terakhir

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen terus menerus menerima paket bunga dan terkadang juga beberapa barang-barang hiasan asesoris wanita. Jasmeen tak tahu, entah siapa yang mengiriminya paket itu.Pada malam saat Jaes pulang dari kantor, ia merasakan hal yang sangat aneh. Namun ia tidak dapat membuka matanya bahkan berbicara. Sementara itu tubuhnya seperti ada yang sedang menggerayangi.-------Tubuh Jaes seperti tersengat arus listrik bertegangan tinggi. Ia bahkan terus mendesah tak karuan.Apakah ini benar-benar hanya mimpi saja, tapi mengapa terasa sangat nyata bagi Jaes.Akhirnya Jaes mencapai puncaknya. Ia begitu kelelahan, dan akhirnya kembali terlelap dalam keadaan tubuh terlentang dengan kaki terbuka lebar.Whuussstttt… angin berhembus menerpa kulitnya, dan terasa begitu dingin. Seketika itu juga Jaes pun terbangun dari tidurnya.Hahh hh

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 54: Misterius

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonJasmeen menangis dengan pilu, tepat dihadapan Zeross.Jasmeen sangat terluka dengan berita pernikahan Cullen bersama wanitanya.Sebisa mungkin Jasmeen berhasil memulihkan luka hatinya, namun ia tetap tak sanggup.Sementara Zeross hanya bisa menepuk bahunya pelan, karena Zeross pun sadar akan posisinya saat ini.“Jasmeen, ikut aku ..” Zeros meraih tangan Jaes, menuntunnya menuju parkiran mobil.Jaes menyeka air mata, “kita kemana bos?”kata Jaes yang terlihat begitu sembab.“ikut saja ..” Zeross enggan untuk menjawab pertanyaan Jaes.Ia membawa Jaes bersamanya ke suatu tempat.***Sepanjang perjalanan Jaes hanya bersandar di kursi mobil, dan memejamkan perubahan kedua itu, hanya untuk memperbaiki napasnya.Zeros memberhentikan mobil miliknya, tepat di area pantai.

  • My Beloved Bastard (INDONESIA)   Part 53: Bukan ini yang kuinginkan

    “My Beloved Bastar”Author by Natalie ErnisonCullen akhirnya bertemu kembali dengan Jasmeen, namun dalam keadaan yang cukup memilukan. Jasmeen dikala itu ingin menyelenggarakan pernikahannya bersama dengan Carl, saudara dari Cullen. Jasmeen menyetujui pernikahan tersebut pun karena upaya balas dendamnya pada keluarga Kyleer.Namun Jasmeen keliru, karena ternyata Cullen tidak bermaksud untuk membunuh sang kakaknya, Timoty. Melainkan, Timotylah yang memohon Cullen untuk mengakhiri penderitaannya. Kala mendengar dan mengetahui kebenaran itu, Jasmeen begitu hancur dan tak berdaya lagi.Kehilangan seluruh anggota keluarganya, bayi yang ia kandung, dan kini pria yang ia juga sangat cintai pun sedang skarat. Semua begitu sangat menyesakkan, Jaes hampir tak mampu lagi bertahan hidup.Ahkkk argh hahh ahhhh.... jerit pilu Jaes, dengan kepala menengadah ke langit-langit. Ia tersungkur sambil mendekap erat

DMCA.com Protection Status