Bab 21, Kau Milikku!
Happy Reading !!
No Bully !!
No Edit !!
Author Pov On.
"Siapa yang datang sayang?" tanya Viviane.
Brak!!
Deeva kembali menutup pintu dengan kencang, membuat Xaiver tidak sempat menghindar dan alhasil kepalanya terkena pintu.
"Tidak ada Ma, hanya orang tanya alamat saja." balas Deeva tersenyum manis, sebelumnya ia sudah menghapus sisa sisa air matanya yang ada di pipi.
Viviane mengeryitkan dahinya bingung, tidak yakin dengan ucapan putrinya. "Kau yakin?" tanya Viviane dan Deeva mengangguk.
"Lalu siapa yang berteriak dari luar?" tanya Viviane mendengar suara Xaiver yang memanggil nama Deeva.
Deeva menggarur kepala belakangnya. "Anu ma itu loh-- anu--"
"Minggir." Viviane menarik Deeva menjauhi pintu lalu membuka pintu itu dengan lebar-lebar.
Bab 22, Lamaran Dadakan Xaiver.Happy Reading !!No Bully !!No Edit !!Author Pov On."Hei apa yang kau lakukan?" teriak Deeva kaget."Diamlah." seru Xaiver."Turunkan aku, Xaiver!" teriak Deeva lagi.Deeva memberontak minta di turunkan oleh Xaiver yang menggendongnya bak karung beras memasuki Apartemen Xaiver. Mereka berdua seakan tidak perduli dengan pandangan orang-orang di sekitar mereka yang menatap mereka aneh dan juga berbisik-bisik tetangga."Diam!! Jika kau berbicara lagi aku akan memperkosamu saat ini juga." ucap Xaiver kesal.Deeva menatap ke sekelilingnya, matanya langsung terbelalak kaget saat melihat orang-orang sekitar yang mereka lewati. Seketika itu juga Deeva langsung diam dan tidak memberontak minta di turunkan. Bahkan ia sudah menyembunyikan wajahnya di punggung Xaiver dengan pipi me
Bab 23, Bercinta DenganmuHappy Reading !!No Bully !!No Edit !!Xaiver Pov On.Untuk pertama kalinya aku berlutut di hadapan seorang perempuan dalam artian yang sesungguhnya. Kau pasti taulah apa maksudku, hehe biasanya kan aku begini jika hanya sedang bermain dengan para perempuan yang akan Aku tiduri saja.Aku merasa sedikit gugup saat Melakukan ini... Oh ayolah seorang Lelaki brengsek sepertiku menyatakan cinta dan melamar seorang gadis di tempat umum, atau lebih tepatnya di pantai. Banyak orang yang memerhatikan kami dan berteriak agar Deeva mau menerimaku.Ada rasa khawatir dalam hatiku, bagaimana bila Deeva tidak menerimaku. Karena ya kalian pasti sudah taulah jika hubungan kami akhir-akhir ini tidak baik.Sudah cukup lama aku berlutut di hadapannya, namun Deeva hanya diam menatapku dengan wajah datar. Biasa saja!&nbs
Bab 24, Mom Aku Ingin Menikah.Happy Reading !!No Bully !!No Edit !!Author Pov On.Deeva menghembuskan napasnya kesal melihat Xaiver yang masih tidak beranjak dari ruang tamu di rumahnya. Dari lantai atas Deeva bisa melihat Xaiver yang berbincang dengan Ibunya dengan serius, ia memang tidak dapat mendengar percakapan mereka. Namun Deeva bisa melihat dari raut wajah Xaiver dan Ibunya.Deeva masih merasa takut untuk menerima Xaiver yang ingin menjadikannya Istrinya. Deeva takut jika Xaiver tidak sungguh-sungguh dengan ucapannya.Xaiver itu tampan, mapan dan kaya, dia punya segalanya. Jadi pasti dengan mudah pula ia akan mendapatkan segalanya yang ia mau.Deeva takut jika nanti Xaiver ingkar janji dan meninggalkan Deeva.'Aku tidak mau menjadi janda jika di tinggal Xaiver nantinya. Tapi-eh itu berarti aku berharap aku menjad
Bab 25, Fitthing Baju PengantinHappy Reading !!No Bully !!No Edit !!Author Pov On."Xaiver.""Hmm.""Xaiver.""Apa sayang?" tanya Xaiver greget karena Deeva hanya memanggil manggilnya saja."Jangan tinggalkan aku." ucap Deeva menatap tepat ke dalam mata Xaiver.Xaiver tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu.""Aku pegang janjimu, Xaiver."Author Pov end.Deeva Pov On.Aku mengerjapkan mataku saat merasakan ada sesuatu yang basah menempel pada bibirku. Aku langsung melotot karena melihat Xaiver yang sedang mencium bibirku."Selamat pagi." ucapnya tersenyum setelah melepas ciumannya dengan wajah tanpa dosa."Kau di bangunin susah banget sih." ucapnya la
Bab 26, Pernikahan Deeva dan XaiverHappy Reading!!No Bully !!No Edit!!Hari ini Xaiver dan Deeva telah resmi menjadi pasangan suami istri, dan kini mereka tengah berdiri di sebuah panggung mini, menyalami para tamu yang datang. Deeva tidak mengundang satu pun temannya, hanya teman teman Xaiver dan juga kerabat kerjanya.Acara resepsi yang di gelar di sebuah ballroom hotel yang Deeva pikir akan sederhana. Namun nyatanya malah terlihat amat mewah di matanya. Atau memang ia saja yang kampungan melihat dekorasi Ballroom itu."Selamat ya sayang... Mama bahagia melihat kau bahagia." ucap Ibunya. Viviane tersenyum haru."Terimakasih Ma..." balas Deeva yang masih memeluk Ibunya.Viviane melepaskan pelukannya dari Deeva dan beralih menatap Xaiver dengan tatapan tajam."Bahagia kan dia, jangan buat dia menangis." ucap Viviane penuh
Bab 27, Malam Pertama.Happy Reading!!No Bully !!No Edit!!Saat ini Xaiver tengah duduk ditepian ranjang dan Deeva yang duduk didepan meja rias mengeringkan rambutnya setelah tadi membersihkan diri."Xaiver kau jangan terlalu kasar dong dengan Papa Albert... Bagaimana pun dia itu adalah Ayahmu." ucap Deeva yang melihat Xaiver dari pantulan cermin.Xaiver yang mendengar ucapan Deeva pun mendengkus sebal. "Kenapa? Kau mulai suka dengannya?" tanyanya.Deeva memutar bola matanya kesal mendengar jawaban ketus Xaiver. "Bukan seperti itu, tapi walau bagaimana pun dia itu tetap Ayahmu. Ya walau cuma Ayah tiri, seharusnya kau menghargai itu... Tidak seperti aku yang sejak lahir bahkan tidak punya seorang Ayah."Xaiver menghela napas panjang, lalu ia bangkit dari duduknya dan menghampiri Deeva yang masih menatapnya melalui cermin itu.
[Bab 28 : Ternyata Salah Paham]"Sayang kau mau kita bulan madu ke mana?"Deeva menatap Xaiver yang juga tengah menatapnya, "Bulan madu?" ulang Deeva.Saat ini Xaiver dan Deeva tengah berbaring di atas kasur dengan posisi saling berhadapan, tidak lupa tangan Xaiver yang memeluk pinggang Deeva dengan posesif."Hmm aku mau--""Kemana? Paris, Jepang, Korea, New---""Aku mau di rumah saja." Deeva sengaja memotong ucapan Xaiver yang tadi juga memotong ucapannya."Di rumah?" ulang Xaiver, ia langsung jadi teringat akan rumah barunya. Apakah sudah jadi apa belum, rumah sederhana yang sengaja Xaiver bangun untuk Deeva. Untuk tempat tinggal mereka kelak bersama anak anaknya.Tanpa sadar Xaiver pun sudah tersenyum senyum sendiri membayangkan anak anaknya kelak berlarian ke sana kemari di rumah mereka nanti. Xaiver membangun rum
Part 29 : Bercinta di rumah baru.Deeva mengerutkan keningnya bingung saat tangannya di gandeng Xaiver memasuki sebuah rumah sederhana yang sepertinya baru saja selesai di buat atau pun renovasi karena masih ada beberapa peralatan yang tertinggal."Ini rumah siapa?" tanya Deeva penasaran.Xaiver menatap Deeva lalu tersenyum lebar. "Rumah kita." balasnya."Rumah kita?" ulang Deeva bingung."Ya rumah kita... Aku sengaja membuat rumah untuk kita tempati setelah kita menikah karena aku tidak mau tinggal bersama Mommy ataupun Mama Viviane, apalagi di Apartemen..." jelas Xaiver masih dengan senyuman lebarnya."Membuat?" tanya Deeva bingung.Xaiver mengangguk. "Ya aku membuat rumah ini setelah kau menerima lamaranku."Itu artinya rumah ini di buat dengan kurun waktu yang sangat singkat. Tapi jangan sebut dia dengan nama Xaiv