Andre dan Lisa sudah merencanakan ini dengan sangat matang,mereka sudah menyewa kamar hotel yang paling mahal.kini mereka tinggal menunggu kedatangan Dewa.
Dewa berangkat untuk menemui partner bisnis terakhirnya,ia tahu ini adalah jebakan yang di rencanakan oleh Andre dan Lisa,jadi tadi saat Lisa beralasan ingin mengerjakan sesuatu terlebih dahulu ia meminta dewa untuk menunggunya di hotel yang di janjikan oleh Andre dan Lisa akan menyusulnya.Dan langsung di iyakan olehnya."Kita lihat siapa yang akan kalah."gumam dewaFlashback onSaat dewa membaca CV para calon sekertaris nya,diapun tertarik dengan salah satu calon sekertaris nya yang baru,dia merasa familiar dengan orang yang ada di dalam CV itu,diapun mengingatnya."Bukanya dia pacarnya Andre,ada rencana apa dia mau masuk ke perusahan ku"gumam DewaMeskipun Dewa tidak pernah bertemu langsung dengan Lisa ,tapi dia pernah melihat Lisa saat berjalan berdua bersama Andre diDewa pergi meninggalkan hotel,dan kembali ke vila dimana Tiara berada,dia sungguh lelah hari ini,dan ingin menghilangkan lelah nya bersama Tiara.Dewa sampai di vila sekitar jam 12 malam, Dewa masuk kedalam vila ,dia melihat hanya kesunyian yang menyambutnya,tentu saja semua orang yang ada disitu pasti sudah tidur.Dewa perlahan masuk ke dalam kamar Tiara, dilihat nya Tiara yang sedang tidur meringkuk di bawah selimut.Dewa melucuti pakaiannya ,dan masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.setelah selasai dengan ritual nya Dewa keluar dari kamar mandi hanya mengenakan boxernya,dan dia ikut masuk kedalam selimut dan melucuti pakaian Tiara tanpa membangunkan Tiara. dia membawa kepala Tiara berbantalkan lengannya, dan sekarang Tiara hanya mengenakan dalaman saja,kemudian Dewa memeluk tubuh kecil Tiara dengan posesif,tak berselang lama,dia ikut terlelap bersama Tiara.Pagipun tiba,Tiara mengerjabkan matanya dipaksanya kedua matannya untuk terbuka.dia m
Leo benar benar mengantarkan Tiara sampai pintu gerbang."nyonya saya harap anda merubah keputusan nyonya,lebih baik anda menuruti perintah tuan demi keselamatan anda." Leo mencoba menasehati Tiara"maaf Leo aku tidak bisa,lebih baik aku berusaha mencari jalan keluar dari sini Leo aku manusia bebas,bukan budaknya.""baiklah kalau itu sudah menjadi keputusan nyonya,saya hanya bisa berdoa supaya anda selamat dan bisa keluar dari sini." Leo mendoakan Tiara dengan tulus,walaupun ia tahu sangat mustahil bisa keluar dari sini sendiri apalagi disini ada beberapa hewan buas peliharaan Dewa.setelah berpamitan dengan Leo,Tiara berjalan lurus mengikuti arah jalan beraspal, berjalan sambil memegang pisau yang di sembunyikan di dalam tasnya.sementara Dewa memperhatikan setiap gerak gerik Tiara dengan tatapan yang tak bisa di artikan. Tiara terus berjalan dan berhenti sejenak untuk istirahat dia mengambil minum dan roti yang ia ambi
sudah hampir seminggu Tiara tak sadarkan diri,hal itu membuat dewa uring uringan.dilihatnya wajah Tiara yang pucat tanganya terpasang selang infus.dia mendekati Tiara yang tak sadarkan diri,dia duduk di tepian ranjang tanganya terulur mengelus wajah Tiara yang pucat."hei kenapa kamu tidur lama sekali,apa kamu tidak rindu denganku?" ucap Dewa"ayo bangunlah,kita akan bermain bersama,aku merindukan ocehanmu Tiara."setelah mengatakan itu Dewa menunduk,ia menyesal karena sudah membuat Tiara seperti ini.ini pertama kalinya bagi Dewa menyesali apa yang telah ia perbuat,sungguh ia sendiri bingung,kenapa ia bisa menyesal,jika biasanya ia akan menikmati para harimaunya itu memakan musuh musuhnya,tetapi tidak dengan Tiara,dia menyesal karena telah membuat Tiara terluka parah.Dewa menggenggam erat tangan Tiara,hingga tangan itu perlahan bergerak.Dewa yang merasa ada pergerakan seketika mendongak dan tersenyum ketika mata Tiara ber
semakin hari kondisi Tiara semakin membaik,terhitung sudah dua Minggu sejak kejadian naas itu berlalu,kini Tiara sedikit bisa menggerakkan tangan dan kakinya.dan selama itu juga Dewa begitu perhatian dan bersikap lembut terhadanya."hari ini aku akan berangkat ke kantor,karena akan ada pertemuan penting dengan klienku." ucap Dewa kepada Tiara saat mereka tengah menyantap sarapan bersama. sekarang Tiara sudah bisa makan sendiri,meskipun tadi Dewa menawarkan ingin menyuapinya,tetapi ia menolaknya."hmmmm...." Tiara hanya berdehem acuh,berbeda dengan hatinya,ia sungguh berat ketika Dewa mengatakan itu.tetapi ia gengsi untuk mengakuinya.Dewa tersenyum melihat tingkah Tiara,dia tahu kalau Tiara tidak rela jika ia harus pergi,apalagi untuk waktu yang lama.Dewa mendekati Tiara dan meraih pinggangnya erat,"bagaimana kalau sebelum pergi kita bermain sebentar?" ucap Dewa menggoda"hish ....menyingkirlah apa kau tidak lihat tangan dan ka
Dewa membawa makan malam ke dalam kamar dimana Tiara yang masih terlelap karena kelelahan.Dewa melihat Tiara yang masih terlelap dengan senyuman manis.sungguh Dewa sangat menyukai Tiara yang penurut seperti tadi,dan untuk hari ini percintaan mereka sungguh membuatnya merasa puas.bukan berarti sebelumnya ia tidak puas,tetapi entah kenapa ia begitu lebih bahagia setelah selasai melakukanya seharian ini.dia mendekat ke arah Tiara lalu di belainya lembut pipi Tiara dan mengecupnya dengan lembut "Tiara bangunlah,perutmu harus diisi." ucapnya berbisik di telinga TiaraTiara masih tak menghiraukan panggilan Dewa, dia malah semakin membenamkan tubuhnya di bawah selimut dan melanjutkan tidurnya.Dewa hanya menggeleng melihat tingkah Tiara, tetapi ia tidak menyerah untuk membangunkan wanitanya itu.Dewa menelusup masuk di balik selimut,lalu di rengkuhnya tubuh polos Tiara dari belakang,ia menciumi tengkuk Tiara yang sudah di penuhi deng
pukul 10 pagi Dewa baru terbangun dari tidur panjangnya.ini pertama kalinya ia bisa tidur dengan nyenyak,di menoleh kesamping dan melihat Tiara yang tidur memunggunginya.Dewa tersenyum melihat Tiara yang masih tertidur ia mengecup kepala Tiara dan lalu beranjak dar tidurnya dan menuju ke kamar mandi. hari ini ia harus pergi ke kantornya,ia tidak ingin mengecewakan kliennya lagi.sepuluh menit Dewa berkutat di kamar mandi,kini ia keluar dengan wajah yang lebih segar dan bersemangat.di lihatnya Tiara yang masih tertidur,dia tidak ingin mengganggu wanitanya itu,dia lebih memilih meninggalkan pesan yang di tulisnya di atas nakas samping Tiara tidur.ia menatap Tiara sekali lagi,senyum itu muncul dan akhirnya Dewa pergi meninggalkan Tiara yang masih berkutat dengan mimpinya."selamat pagi tuan." sapa Leo"pagi.""ingin sarapan atau langsung pergi?""kita langsung pergi saja Leo,aku tak ingin mengecewakan kolegaku. ah...ya jangan lupa
Dewa dan Calista seharian ini menghabiskan waktu bersama di apartemen milik Dewa.mereka mencurahkan rasa rindu yang sudah lama mereka tahan."sekarang ceritakan padaku, kau berada dimana selama satu tahun ini?" tanya Dewa yang memeluk tubuh telanjang Calista,mereka begelung di dalam satu selimut setelah kegiatan panas mereka. sungguh Dewa sangat merindukan belaian dan tubuh Calista,meski kini tubuh Calista berubah menjadi kurus dan kulitnya agak hitam tak membuat rasa untuk Calista berubah.Calista memasang wajah sedih sembari menunduk "sebenarnya aku ditemukan oleh salah satu warga desa terpencil, dan saat aku sudah tersadar aku tak bisa mengingat apapun Dewa, aku beruntung ada orang baik yang menemukan ku dan menganggapku sebagai anaknya, banyak warga sekitar yang membantuku untuk mencari keluargaku tapi semua itu nihil dari semua banyak warga desa yang membantuku tak ada satu pun yang menemukan keluargaku. sungguh aku merasa putus asa waktu itu,dengan terpaksa m
Tanpa terasa sudah satu bulan Dewa tidak menemui Tiara,selama itu juga Tiara memendam kerinduan yang begitu dalam.ia ingin sekali bertemu dengan Dewa dan memeluk erat tubuh kekar itu,tetapi ia tak bisa melakukan apapun karena Dewa tak kunjung menemuinya. beberapa kali ia menanyakan kepada Leo kapan Dewa akan datang,tetapi selalu jawaban yang sama ia dapatkan.kini Tiara sedang berada di taman ia menanam beberapa bunga,ia menyuruh Leo untuk membelikan beberapa bibit bunga untuk ia tanam.terus terang ia merasa bosan dan mengalihkan rasa bosanya untuk melakukan pekerjaan ringan seperti ini.saat sedang asik menanam bunga mawar kesukaannya,Leo datang menemuinya dan berkata kalau Dewa sudah datang dan ingin menemuinya segera.Tiara yang mendengar Dewa sudah menunggunya,dengan semangat ia melangkahkan kakinya untuk menemui Dewa.sebelum ia menemui Dewa ia mencuci tanganya dan merapikan penampilanya.ia berjalan dengan penuh semangat ke ruangan