Dewa dan Calista seharian ini menghabiskan waktu bersama di apartemen milik Dewa.mereka mencurahkan rasa rindu yang sudah lama mereka tahan.
"sekarang ceritakan padaku, kau berada dimana selama satu tahun ini?" tanya Dewa yang memeluk tubuh telanjang Calista,mereka begelung di dalam satu selimut setelah kegiatan panas mereka. sungguh Dewa sangat merindukan belaian dan tubuh Calista,meski kini tubuh Calista berubah menjadi kurus dan kulitnya agak hitam tak membuat rasa untuk Calista berubah.Calista memasang wajah sedih sembari menunduk "sebenarnya aku ditemukan oleh salah satu warga desa terpencil, dan saat aku sudah tersadar aku tak bisa mengingat apapun Dewa, aku beruntung ada orang baik yang menemukan ku dan menganggapku sebagai anaknya, banyak warga sekitar yang membantuku untuk mencari keluargaku tapi semua itu nihil dari semua banyak warga desa yang membantuku tak ada satu pun yang menemukan keluargaku. sungguh aku merasa putus asa waktu itu,dengan terpaksa mTanpa terasa sudah satu bulan Dewa tidak menemui Tiara,selama itu juga Tiara memendam kerinduan yang begitu dalam.ia ingin sekali bertemu dengan Dewa dan memeluk erat tubuh kekar itu,tetapi ia tak bisa melakukan apapun karena Dewa tak kunjung menemuinya. beberapa kali ia menanyakan kepada Leo kapan Dewa akan datang,tetapi selalu jawaban yang sama ia dapatkan.kini Tiara sedang berada di taman ia menanam beberapa bunga,ia menyuruh Leo untuk membelikan beberapa bibit bunga untuk ia tanam.terus terang ia merasa bosan dan mengalihkan rasa bosanya untuk melakukan pekerjaan ringan seperti ini.saat sedang asik menanam bunga mawar kesukaannya,Leo datang menemuinya dan berkata kalau Dewa sudah datang dan ingin menemuinya segera.Tiara yang mendengar Dewa sudah menunggunya,dengan semangat ia melangkahkan kakinya untuk menemui Dewa.sebelum ia menemui Dewa ia mencuci tanganya dan merapikan penampilanya.ia berjalan dengan penuh semangat ke ruangan
Sementara itu Dewa menatap kepergian mobil yang mengantar Tiara keluar dari filanya. ada sedikit rasa bersalah karena ia lagi lagi melukai hati Tiara.sebenarnya dia tidak ingin melakukan ini tetapi ia juga tidak ingin melukai Calista."apa yang aku pikirkan,bukankah aku sudah memberikan rumah dan uang sebagai kompensasinya?" tanya Dewa pada dirinya sendiri.kring...kring....ponselnya berbunyi ia melihat siapa yang menelponnya,seketika bibirnya tersungging saat melihat siapa yang sudah menelponnya,tanpa menunggu lama ia mengangkat telpon dari kekasihnya itu "ya ,sayang kenapa?" sapanya lembut"Sayang kamu dimana, aku sedang berada di kantormu kita hari ini kan kita ada jadwal foto prewedding sayang." ucap Calista manja"aku sedang ada urusan,tapi kamu tak perlu kawatir,aku akan segera sampai di kantor.""baiklah aku akan menunggumu, I love you." ucap Calista malu malu"love you to..."akhirnya mereka mengakhir
Tiara sudah sampai di rumahnya,ia melihat seisi ruangan rumahnya,terlihat sangat berdebu dan kotor.ia menghembuskan nafas karena harus membersihkan rumahnya terlebih dahulu.ia mengambil peralatan tempurnya,dan mulai membersihkan semua ruangan rumahnya.butuh waktu dua jam untuk menyelesaikan pekerjaannya,ia mengistirahatkan tubuhnya untuk menghilangkan rasa lelahnya."akhirnya,selesai juga." ucapnya kemudian dia menerawang jauh mengingat ketika kedua orang tuanya masih hidup,ia begitu bahagia memiliki keluarga yang utuh,tetapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama,saat umur sepuluh tahun orang tuanya mengalami kecelakaan tunggal akibat rem blong pada mobil mereka. waktu itu hari Minggu,seperti biasa keluarganya menikmati acara Minggu dengan jalan-jalan tetapi saat akan berangkat,tiba-tiba mobil yang di kendarai tidak bisa berhenti dan akhirnya mereka kecelakaan.kedua orang tua Tiara meninggal di tempat dan Tiara berhasil di selamatkan.
pukul lima pagi Tiara bangun dari tidurnya,tiba-tiba dia merasakan perutnya seperti di aduk,dan ingin mengeluarkan semua isi perutnya.ia berlari ke arah kamar mandi dengan tergesa gesa.Hoek...Hoek ...Hoek....Tiara berusaha mengeluarkan semua isi perutnya tetapi hanya cairan bening dan rasa pahit yang mendominasi."duh...aku kenapa ya?kok sudah tiga hari ini aku mual-mual terus?" ia berjalan keluar secara perlahan sambil tanganya memegangi dinding rumahnya. sungguh kepalanya serasa mau pecah,dan perut yang terus bergejolak.ia mencari minyak kayu putih,ia berharap dengan menghirupnya rasa yang tidak enak ini akan terasa jauh lebih baik.ia menghirup dalam minyak kayu putih menghembuskan secara perlahan.ia melakukanya hingga beberapa kali."untung aku selalu menyiapkan ini." ucapnya setelah merasakan agak lebih baik. tanpa sengaja netranya menatap pada kalender yang menempel didinding kamarnya.ia berjalan mendekat melihat t
Prasetyo berjalan dengan gaya angkuhnya menuju keruangan Dewa,ia hari ini berencana untuk menemui sahabat sekaligus rivalnya,ia ingin memberikan kejutan untuk Dewa,karena sudah lama ia tak bertemu dengan sahabatnya itu. ia hanya ingin menyapa,tidak ingin membongkar hubungannya dengan Calista,untuk urusan itu nanti saja. walaupun ia tahu kalau pernikahan Dewa dan Calista sebentar lagi tidak masalah baginya yang jelas ia akan tetap menggagalkan pernikahan itu.tok...tok...suara ketukan pintu mengalihkan Dewa dari beberapa berkas yang harus ia kerjakan."masuk.." "tuan...ada tuan Prasetyo ingin menemui anda." ucap Willy.Dewa mengerutkan keningnya,heran pasalnya sahabatnya itu sudah lama tak menampakkan hidungnya,tetapi ia tiba-tiba ingin menemuinya."biarkan dia masuk.""baik tuan." ucap Willy menundukkan kepalanya hormat dan keluar menyuruh Tio untuk masuk."hai bro,apa kabar?" ucapnya setelah melihat Dewa."hmmm...kemana saja kamu setahun i
Dewa dan Calista berjalan beriringan menuju ke mobil yang sudah menunggu mereka. Calista berjalan dengan bergelayut manja di lengan Dewa. sungguh mereka memang tampak pasangan yang serasi.Dewa dengan ketampananya yang diatas rata-rata. dan Calista yang cantik dan anggun membuat setiap orang iri melihat mereka.tiga puluh menit perjalanan akhirnya mereka sampai di restoran Jepang tempat mereka mengadakan pertemuan dengan tuan Yamatamereka memasuki ruangan VIP yang sudah mereka pesan,ternyata tuan Yakasima dan istrinya Andin sudah menunggu mereka di ruangan tersebut."selamat siang tuan Yamata apa kabar?" ucap Dewa setelah sampai dimeja Yamata.lalu duduk setelah di persilahkan"saya baik,bagaimana dengan anda?""saya juga baik,kenalkan ini calon istri saya Calista." "emmm...cantik sekali calon istri anda ini.""ekhem ...jadi saya tidak cantik gitu?" sahut Andin yang dijawabi dengan kekehan dari mister Yama
Calista memeluk Dewa dari belakang,pasalnya setelah mereka pulang dari makan siang Dewa terlihat murung dan sedang memikirkan sesuatu.Dewa membalikkan tubuhnya,dan membalas pelukan Calista dengan erat. ia membayangkan orang yang dalam pelukanya adalah Tiara,sungguh bayangan Tiara yang sedang kesakitan tadi selalu muncul dalam pikiranya."sayang kamu kenapa,kok terlihat murung?" tanya Calista setelah hening melanda.Dewa hanya tersenyum,mencium puncak kepala sang kekasih."kalau ada masalah cerita,jangan di pendam sendiri siapa tahu aku bisa bantu."Dewa mengangkat tubuh Calista dalam gendongannya. dibawanya Calista di atas ranjang untuk rebahan. ia akan menidurkan Calista terlebih dahulu setelah itu ia ingin menanyakan kepada Leo perihal Tiara."tidak perlu menghawatirkan ku sayang,lebih baik kita tidur aku hanya kelelahan karena pekerjaan yang tak ada habisnya." ucapnya sambil memeluk Calista."emmmm....baiklah aku juga tak ingin kau sakit." ucap Calista sambil membalas pelukan Dewa
Tiara membawa teh hangat yang dibuatnya ke ruang tamu."ini dokter tehnya." ucap Tiara lalu mendudukan bokongnya di sofa single yang berhadapan dengan Arya.Arya mengangguk,dan mengambil teh yang dibuat Tiara lalu meminumnya."kamu terlihat pucat,apa kamu masih mengalami morning sicnes?" Tiara hanya mengangguk,"sekarang katakan kenapa dokter bisa ada disini?" tanya Tiara mengintimidasi.Arya langsung salah tingkah dengan pertanyaan Tiara,dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."emmmm..... sebenarnya saya kesini ingin pergi kerumah teman saya,dia memberikan alamat rumah ini,setelah saya memencet bel ternyata kamu yang membuka pintu, akhirnya saya mampir saja sekalian mungkin saya salah rumah." ucapnya jujur"boleh saya lihat alamat teman anda?" tanya Tiara,ia ingin membuktikan kalau Arya ini tidak mengada-ada alias modus.Arya lalu mengangguk dan mengambil ponselnya di tas yang ia pakai,lalu ia men