Tiara terus berlari menghiraukan teriakan Andre.Sampai di loby Tiara pun dtangkap oleh dua bodyguard Andre,tapi Tiara berontak sambil menendang bagian inti kedua bodyguard itu.keduanya pun berteriak kesakitan dan melepas Tiara.
Tiarapun berlari keluar hotel sekencang yang dia bisa.
Bersamaan mobil dewa sampai di mana dia dan Andre janjian.Sebelum dewa memasuki area hotel,dia melihat Tiara yang sedang clingak clinguk melihat keadaan setelah di rasa aman Tiara pun berlari sekencang yang dia bisa.Dan itu tak lepas dari pengamatan dewa.
"Oh... ternyata kamu mencoba untuk kabur heh..."dewa tersenyum smirk
Dewa pun trs mengamati Tiara,dan mulai mengikuti Tiara kemana akan pergi.
Sudah dirasa cukup aman dan sampai di jalan sepi dewa pun memberhentikan mobilnya tepat di depan Tiara,dewa turun dari mobilnya dan menghampiri Tiara yang sedang kebingungan dengan nafasnya yang memburu.
"Ka kamu,mau apa kamu"
Dewa hanya mengedikan bahu sambil tersenyum.dewa pun mendekati Tiara lalu menggendongnya seperti karung beras.
Tiarapun berontak sambil menendang menendang nendang tapi tak di hiraukan olehnya.Dewa mendudukkan Tiara di kursi samping kemudi lalu memasangkan sabuk pengaman untuk tiara.Dewa menatap sebentar wajah Tiara lalu mencium bibir Tiara singkat dan tersenyum manis.Tiara sangat tertegun dengan senyum manis Setelah tersadar dari pesona dewa lalu Tiara berusaha membuka pintu mobil tapi sudah di kunci oleh pemiliknya.
Mobil Dewa pun melaju dengan kecepatan sedang.
"Apa kamu tidak merindukanku??"
"Memangnya kamu siapa,kenapa harus aku rindukan?"
"Oh....aku sangat sedih kenapa kamu melupakanku?padahal malam yang begitu panas telah kita lewati bersama".ucap dewa
Tiara hanya diam ,sambil melengos menatap jendela mobil sambil melihat mobil yang berlalu lalang.
"Kenapa aku sial banget sih,harus ketemu sama ini orang??"gerutu Tiara dalam hati
Tak menunggu waktu lama,mobil pun tiba drumah yang begitu mewah,rumah yang bergaya ala Eropa itu membuat takjub Tiara.
"Ayo masuklah".
" Tidak,aku mau pulang"
"Pulang"??
Tiara mengangguk
Dewapun melihat Tiara dari atas sampai bawah lalu keatas lagi,kemudan mendekati Tiara. Tiarapun reflek mundur dan sampai menabrak mobil,tubuh kecil nya pun dikungkung oleh kedua lengan kokoh dewa sambil berbisik
" apa kau mau menggoda pria diluaran sana"??
Tiarapun mendorong dewa,tapi dewa tak bergeming.lalu dewapun membopong tubuh Tiara masuk kedalam rumahnya.
"Siapkan makanan dan antar ke kamar saya"perintahnya kepada pelayan rumahnya
" Baik tuan"
Sampe dikamar Dewa menjatuhkan tubuh Tiara,dan mencumbu tubuh Tiara,sekuat tenaga dia memberontak dan mencoba lepas dari jeratan dewa.
Dewa terus menyerang Tiara hingga dia merasa kualahan dan lambat lain Tiara pun terpancing hasrat yang begitu menggebu.
Dewa menggigit kecil cuping Tiara hingga iapun merasa merinding darahnya berdesir,ada sengatan listrik di tubuhnya.
Tiara berusaha melepas godaan dari Dewa,dan itu berhasil
"Apa maumu??"
"Aku mau kamu"
"Cih...aku bukan wanitamu."
"Sekarang memang bukan tapi sebentar lagi"
Dewa pun mendekat dan menarik pinggang Tiara dirapatkan nya tubuh mereka.
"Lepassss"sentak Tiara
"Tidak akan,dan tidak akan pernah"
"Jangan ma...emmmmpptt"
Dewa pun membungkam mulut Tiara dengan bibirnya.tanganya pun tak tinggal diam,dewa pun mulai melepas jas yang dikenakan Tiara.
Tok tok tok
Shit umpat dewa
Dewa masih memeluk erat Tiara
"Nanti kita akan lanjutkan lagi sayang,Jang kecewa ok"goda Dewa
Tiara memalingkan wajahnya yang memerah,lalu dewa menutup tubuh Tiara dengan selimut.lalu beranjak membuka pintu
"Tuan makan malam nya sudah siap tuan"
"Cepat bawa masuk,dan pergilah"
Pelayan itu pun melakukan perintah dewa lalu mengangguk tanda hormat,lalu berjalan pergi meninggalkan kamar itu.
"Ayo makanlah,kamu pasti belum makan"!
" Aku tidak lapar"
"Benar kamu tidak lapar"
Tiara pun hanya diam tak menjawab.
Kruuukkkk.....
Tiara memegang perutnya sambil menunduk dan menahan malu.
Dewa pun tertawa kemudian berjalan kearah Tiara
"Mulutmu tidak lapar,tapi perutmu yang lapar"
Dewa pun menggendong Tiara,
"Apa yang kamu lakukan?"
"Diamlah"
Dewa pun membawa Tiara menuju kesofa,dan dibawanya tubuh mungil Tiara di pangkuannya,lalu menyuapi Tiara.
"Aku bisa makan sendiri"ucap Tiara sambil berusaha untuk turun dari pangkuan dewa
"Diamlah jangan bergerak,kau membuat adikku bangun"
Tiarapun langsung diam tak berkutik.
"Makanlah"ucap dewa sambil tersenyum
Dewa mulai menyuapkan makanan ke Tiara,setelah itu menyuapkan makanan untuknya.tubuh Tiara yang mungil tidak membuatnya kesulitan untukenyuapkan makanan.
Tak terasa makan pun sudah habis.
Tiara bernjak dari pangkuan dewa
"Mau kemana?"
"Ke kamar mandi"
Dewa mengangguk,Tiara berjalan menuju kamar mandi.
"Apa yang harus aku lakukan,sial sekali nasibku keluar dari kandang komodo masuk dalam kandang Buaya"rutuk Tiara
"Lebih baik aku berndam di air hangat biar lebih fres pikiran aku"
Tiarapun menyiapkan air hangat lalu menuang sabun dan aroma terapi yang cukup menenangkan.dia menuju ke arah pintu memastikan kalau pintunya sudah terkunci,dia tidak mau kalau dewa masuk ke kamar mandi dan melakukan hal hal yang tidak di inginkanya
Tiara mulai menanggalkan semua pakainya dan masuk ke dalam air hangat yang sudah ia siapkan tadi lalu sambil memejamkan matanya dan berpikir cara agar keluar dari kandang buaya ini.
Kring kring ponsel dewa berdering
Dewa tersenyum smirk memandang ponselnya...
"Halo"
"Maaf tuan,wanita itu kabur"
"Apa maksudmu"bentak dewa pura pura marah
"Tadi suwaktu saya ingin mengantar dia ketempat kita bertemu wanita itu berhasil kabur."
"Saya tidak menerima alasan apapun,saya hanya menginginkanya sekarang atau tidak sama sekali."
Sambungan telpon terputus sepihak
Andre mencengkram kuat ponsel yang ada di tanganya,dia begitu marah karena Tiara berhasil kabur darinya.
"Cepat kalian temukan mutiara secepatnya,"perintah Andre ke semua anak buahnya.
Andre pun pergi kerumah sakit utk mengobati lukanya.
Didalam kamar mandi Tiara masih menikmati acara berendamnya,tanpa dia sadari seorang pria mengendap masuk ke dalam buthup lalu mengangkat tubuh Tiara agar bisa duduk dipangkuannya.
Tiara terpekik kaget dibuatnya,karena dewa memasukkan miliknya yang sudah setengah berdiri iapun berusaha melepaskan sesuatu yang di masukkan oleh dewa di pusat intinya rasanya sungguh tidak nyaman
"Apa yang kau....mmmppptt" mulutnya di bungkam sebelum ia melanjutkan kata katanya.
Awalnya tiara menolak berontak memukul mukul dada dewa,tapi dewa tak bergeming.dewa terus memberi rangsangan kepada Tiara tanganya tak tinggal diam disana dirasa Tiara sudah terbuai dengan rangsangan yang ia berikan dewa merubah posisinya dengan menunggingkan Tiara dan kini ia hanya pasrah menerima tusukan bertubi tubi dari dewa.
Entah berapa lama mereka menikmati kegiatan panas mereka,Tiara pun kelelahan dan tertidur dalam dekapan dewa.
Dewa menatap wajah cantik dan polos Tiara kemudian mengecup kening Tiara dengan lembut.dewapun ikut terlelap sambil membekap tubuh polos Tiara posesif
Terdengar suara adzan subuh berkumandang aku berusaha untuk bangun,ku buka mata secara paksaAku mengingat apa yang terjadi semalam,dan aku merasa bodoh karena termakan bujuk rayu dewa dan terbuai akan kenikmatan yang ia tawarkan.saat aku mulai beranjak untuk bangun sebuah tangan besar memeluk tubuhku posesesif Tiara dengan pelan menyingkirkan tangan dewa,supa laki2 itu tidak terbangun karena pergerakan nya.Tiara beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri,dia memutuskan untuk mandi di bawah guyuran shower dan menumpahkan segala tangisnya berharap semua rasa sesak akan pergi mengalir bersama air yang mengaliri seluruh tubuhnya,dia menggosok kuat kulitnya sampai lecet memenuhi tubuhnya.dia mengutuk dirinya sendiri akan kebodohannya yang dengan mudahnya termakan bujuk rayu dan kenikmatan yang dewa tawarkan untuknya.setelah selesai dengan rutinitasnya Diapun mengambil wudhu dan akan mencari seseorang untuk meminjam mukena.dia su
Sementara itu Tiara yang sedang berada di dalam kamarnya dia berusaha berfikir keras bagaimana caranya dia bisa kabur dari rumah Dewa.Tiara keluar dari kamarnya ia berniat untuk pergi meninggalkan rumah ini dia menyembulkan kepalanya sembari melihat keadaan sekitar dirasa aman dia pun keluar dengan sangat hati-hati dan menuruni anak tangga satu persatu dengan amat pelan agar tak menimbulkan suara.sambil clingak clinguk melihat sekeliling. Dirasa tidak ada orang dia pun berlari menuju pintu tapi saat mau membuka pintu ada sebuah suara menyapanya. "Anda mau kemana nyonya??"ucap seseorang sontak membuatnya berjingkat kaget." Eee....kunyuk" kaget Tiara sambil mengelus dadanya.Kepala pelayan itupun menahan tawanya melihat tingkah Tiara. "Hih....ngagetin aja," Tiara mengelus dadanya "Anda mau kemana nyonya,tuan tidak mengijinkan anda untuk keluar dari rumah ini" &
Tiara memaksa matanya untuk terbuka,dia melihat ke sekeliling,dia merasa asing di tempat ini."Aw...."ringis Tiara sambil memegangi kepalanyaDia yakin kamar ini bukan kamar yang biasanya dia tempati.tiara memegang kepalanya yang sakit,entah kenapa dia merasa setelah bangun kepalanya terasa sakit.Dia mecari ponselnya untuk melihat jam,tapi dia lupa kalau dia sudah lama tidak memegang benda itu.dia pun mengedarkan pandangannya mencari apa yang dicari,setelah ketemu dia pun melotot,hampir setengah 6 pagi,dia pun bergegas utk ke kamar mandi dan segera melakukan kewajibannya walaupun sudah sangat terlambat.Setelah selasai dengan aktifitasnya,dia pun berjalan menuju balkon yang ada di dalam kamar yg dia tempati,seketika matanya melotot dia melihat pemandangan sekitar hanya ada pepohonan yang lebat,tidak ada rumah atau apapun itu."Apa aku ada di tengah hutan sekarang" gumam Tiara"Ya benar,kau Sekarang ada ditengah hutan!" Jawab Dewa yang entah sejak kapan berdi
Andre dan Lisa sudah merencanakan ini dengan sangat matang,mereka sudah menyewa kamar hotel yang paling mahal.kini mereka tinggal menunggu kedatangan Dewa.Dewa berangkat untuk menemui partner bisnis terakhirnya,ia tahu ini adalah jebakan yang di rencanakan oleh Andre dan Lisa,jadi tadi saat Lisa beralasan ingin mengerjakan sesuatu terlebih dahulu ia meminta dewa untuk menunggunya di hotel yang di janjikan oleh Andre dan Lisa akan menyusulnya.Dan langsung di iyakan olehnya."Kita lihat siapa yang akan kalah."gumam dewaFlashback onSaat dewa membaca CV para calon sekertaris nya,diapun tertarik dengan salah satu calon sekertaris nya yang baru,dia merasa familiar dengan orang yang ada di dalam CV itu,diapun mengingatnya."Bukanya dia pacarnya Andre,ada rencana apa dia mau masuk ke perusahan ku"gumam DewaMeskipun Dewa tidak pernah bertemu langsung dengan Lisa ,tapi dia pernah melihat Lisa saat berjalan berdua bersama Andre di
Dewa pergi meninggalkan hotel,dan kembali ke vila dimana Tiara berada,dia sungguh lelah hari ini,dan ingin menghilangkan lelah nya bersama Tiara.Dewa sampai di vila sekitar jam 12 malam, Dewa masuk kedalam vila ,dia melihat hanya kesunyian yang menyambutnya,tentu saja semua orang yang ada disitu pasti sudah tidur.Dewa perlahan masuk ke dalam kamar Tiara, dilihat nya Tiara yang sedang tidur meringkuk di bawah selimut.Dewa melucuti pakaiannya ,dan masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.setelah selasai dengan ritual nya Dewa keluar dari kamar mandi hanya mengenakan boxernya,dan dia ikut masuk kedalam selimut dan melucuti pakaian Tiara tanpa membangunkan Tiara. dia membawa kepala Tiara berbantalkan lengannya, dan sekarang Tiara hanya mengenakan dalaman saja,kemudian Dewa memeluk tubuh kecil Tiara dengan posesif,tak berselang lama,dia ikut terlelap bersama Tiara.Pagipun tiba,Tiara mengerjabkan matanya dipaksanya kedua matannya untuk terbuka.dia m
Leo benar benar mengantarkan Tiara sampai pintu gerbang."nyonya saya harap anda merubah keputusan nyonya,lebih baik anda menuruti perintah tuan demi keselamatan anda." Leo mencoba menasehati Tiara"maaf Leo aku tidak bisa,lebih baik aku berusaha mencari jalan keluar dari sini Leo aku manusia bebas,bukan budaknya.""baiklah kalau itu sudah menjadi keputusan nyonya,saya hanya bisa berdoa supaya anda selamat dan bisa keluar dari sini." Leo mendoakan Tiara dengan tulus,walaupun ia tahu sangat mustahil bisa keluar dari sini sendiri apalagi disini ada beberapa hewan buas peliharaan Dewa.setelah berpamitan dengan Leo,Tiara berjalan lurus mengikuti arah jalan beraspal, berjalan sambil memegang pisau yang di sembunyikan di dalam tasnya.sementara Dewa memperhatikan setiap gerak gerik Tiara dengan tatapan yang tak bisa di artikan. Tiara terus berjalan dan berhenti sejenak untuk istirahat dia mengambil minum dan roti yang ia ambi
sudah hampir seminggu Tiara tak sadarkan diri,hal itu membuat dewa uring uringan.dilihatnya wajah Tiara yang pucat tanganya terpasang selang infus.dia mendekati Tiara yang tak sadarkan diri,dia duduk di tepian ranjang tanganya terulur mengelus wajah Tiara yang pucat."hei kenapa kamu tidur lama sekali,apa kamu tidak rindu denganku?" ucap Dewa"ayo bangunlah,kita akan bermain bersama,aku merindukan ocehanmu Tiara."setelah mengatakan itu Dewa menunduk,ia menyesal karena sudah membuat Tiara seperti ini.ini pertama kalinya bagi Dewa menyesali apa yang telah ia perbuat,sungguh ia sendiri bingung,kenapa ia bisa menyesal,jika biasanya ia akan menikmati para harimaunya itu memakan musuh musuhnya,tetapi tidak dengan Tiara,dia menyesal karena telah membuat Tiara terluka parah.Dewa menggenggam erat tangan Tiara,hingga tangan itu perlahan bergerak.Dewa yang merasa ada pergerakan seketika mendongak dan tersenyum ketika mata Tiara ber
semakin hari kondisi Tiara semakin membaik,terhitung sudah dua Minggu sejak kejadian naas itu berlalu,kini Tiara sedikit bisa menggerakkan tangan dan kakinya.dan selama itu juga Dewa begitu perhatian dan bersikap lembut terhadanya."hari ini aku akan berangkat ke kantor,karena akan ada pertemuan penting dengan klienku." ucap Dewa kepada Tiara saat mereka tengah menyantap sarapan bersama. sekarang Tiara sudah bisa makan sendiri,meskipun tadi Dewa menawarkan ingin menyuapinya,tetapi ia menolaknya."hmmmm...." Tiara hanya berdehem acuh,berbeda dengan hatinya,ia sungguh berat ketika Dewa mengatakan itu.tetapi ia gengsi untuk mengakuinya.Dewa tersenyum melihat tingkah Tiara,dia tahu kalau Tiara tidak rela jika ia harus pergi,apalagi untuk waktu yang lama.Dewa mendekati Tiara dan meraih pinggangnya erat,"bagaimana kalau sebelum pergi kita bermain sebentar?" ucap Dewa menggoda"hish ....menyingkirlah apa kau tidak lihat tangan dan ka