Home / Romansa / Mutiara Yang Ternoda / Mimpi Buruk Tiara

Share

Mutiara Yang Ternoda
Mutiara Yang Ternoda
Author: anyelir imut

Mimpi Buruk Tiara

Author: anyelir imut
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pagi itu seperti biasa Tiara pergi ke pasar untuk belanja bulanan, namun kali ini dia membawa serta anak perempuannya yang masih umur empat tahun itu karena ibunya yang biasa menjaga anaknya itu sedang tidur jadi dia tak enak jika membangunkan beliau.

Saat dia sedang membeli buah-buahan tiba-tiba seorang copet mengambil dengan paksa tasnya. Dia panik karena si copet sudah kabur secepat dia datang. Anak digendongannya itupun menangis seolah bisa merasakan kepanikan ibunya itu.

"Copet! Tolong saya kecopetan!"

Tiara berteriak hingga membuat beberapa orang laki-laki berlari mencoba mengejar si copet yang entah sudah lari ke mana.

"Iya, sayang Nayla, cup cup cup iya, Mama udah nggak apa-apa kok. Sebentar lagi kita pulang ya, Nak. Iya, sayang cup cup cup udah jangan nangis lagi ya sayang," ucap Tiara yang menenangkan sang anak sambil sesekali menciumi pipi gembilnya agar berhenti menangis.

"Gimana, Dek? Udah ketangkep copetnya?"

Tiara menoleh menatap ibu ibu yang bertanya padanya itu. "Belum, Bu," sahutnya sedih.

"Semoga cepat ketangkap deh ya. Duh pagi-pagi sudah ada orang yang rusuh."

Tiara mengangguk. Dia berharap copetnya segera tertangkap karena bukan hanya uangnya saja yang penting di tasnya itu namun juga ada barang berharga lainnya di dalamnya.

"Permisi, tas ini punya siapa ya?"

Deg!

Tiara sangat mengenali suara itu. Dia pun menoleh dan dilihatnya seorang pria yang memakai kemeja berwarna biru tua itu. Dialah Andra. Melihatnya membuat jantung Tiara seperti berhenti berdetak dan dia terlihat ketakutan.

"Syukurlah tasnya sudah ketemu. Itu tasnya punya Adek cantik ini yang menggendong anak kecil," ucap ibu ibu tadi.

Andra pun menatap ke arah Tiara yang masih syok berat itu dan perlahan mendekatinya. "Kak Tiara, iya kan?"

Tiara membuang muka tak berani menatap pria tampan dan berbadan tinggi di depannya itu. Dia memeluk anaknya posesif seolah takut akan diambil oleh Andra.

Andra yang menyadari ketakutan di wajah Tiara itupun menghela napas. "Ini Kak tasnya dan copetnya juga udah diamanin sekarang jadi Kakak tenang aja ya," ucapnya lembut sambil menyerahkan tas itu kepada Tiara. Matanya lalu menatap anak perempuan cantik di gendongan ibunya yang cantik itu, menatapnya penuh rasa haru.

"Makasih," balas Tiara sambil menerima tas itu kemudian segera pergi dari sana meninggalkan Andra yang masih berdiri di sana sambil tersenyum tipis.

"Akhirnya aku bisa ketemu lagi sama kamu, Tiara," gumam Andra dengan seringai liciknya itu.

Sesampainya di rumahnya Tiara segera masuk ke dalam kamarnya setelah meletakkan belanjaannya itu di dapur. Rasa takut kembali menyerangnya dan tubuhnya bergetar hebat mengingat pertemuannya tadi dengan Andra. Anaknya sudah diurus oleh neneknya yang sudah bangun dari tidurnya.

Kenapa laki-laki itu bisa menemukannya di daerah tempat tinggalnya yang sekarang ini? Dari mana dia bisa tahu? Berbagai macam pertanyaan kini bermunculan di dalam pikirannya. Dia memejamkan matanya sambil menutupi telinganya rapat-rapat mencoba menghilangkan bayangan Andra dari benaknya.

Andra telah tumbuh menjadi pria yang tampan, tubuhnya tinggi kekar juga senyuman mautnya yang mampu menghipnotis perempuan manapun itu. Tiara menggeleng-gelengkan kepalanya menghilangkan laki-laki itu dari pikirannya.

Di lain tempat, terlihat Andra yang sedang sibuk memperbaiki mobil di bengkel. Dia memang bekerja di sana lumayan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya di kota ini.

"Andra, kamu udah boleh istirahat sekarang. Nih, makan roti dulu," ujar sang bos sambil duduk di kursi dan memakan rotinya.

"Nanggung nih, bos. Bentar lagi selesai kok."

Bosnya tersenyum, salut dengan Andra yang memang gigih dalam melakukan pekerjaannya itu. Sudah dua minggu pria itu bekerja di bengkelnya dan membuat bengkelnya itupun laris manis karena keramahan juga tampangnya itu yang menjual. Terbukti sekarang kebanyakan kaum perempuan yang datang ke bengkelnya untuk cuci mata sambil menunggu mobilnya diservis oleh Andra. Tidak sia-sia dia menerima laki-laki itu yang datang ke bengkelnya untuk meminta pekerjaan.

"Oke," sahut sang bos.

Seperti biasanya Nita datang ke bengkel untuk menservis mobilnya, begitu dia turun dari mobil mewahnya itu dia langsung mencari-cari Andra. Dia tersenyum genit saat melihat laki-laki itu sedang sibuk memperbaiki mobil entah punya pelanggan yang mana. Dia pun mendekatinya sambil membenahi gaun seksinya ingin menarik perhatian Andra.

"Andra, kamu rajin banget deh. Jadi keliatan makin ganteng loh."

"Masa sih, Kak?" Andra terlihat biasa saja karena dia memang sibuk saat itu, bahkan menoleh ke arah wanita itupun tidak.

Nita tersenyum sambil memainkan rambut bergelombangnya yang tergerai indah itu. "Iya dong, makanya aku ini jadi betah kalau main ke sini karena ada kamu sekarang," balasnya.

"Bagus deh kalau gitu."

"Oh iya, kamu abis ini langsung aja ya benerin mobil aku ini tolong. Nanti aku kasih kamu tip yang lumayan banyak ok?"

"Aduh, maaf Kak. Kayaknya Kak Nita harus nungguin deh soalnya antrian lagi banyak," ucap Andra yang sejenak menghentikan pekerjaannya itu untuk menatap Nita dengan pandangan meminta maaf. "Nggak apa-apa ya Kak Nita nunggu dulu?"

Nita mengangguk pasti. "Iya deh nggak masalah. Aku betah kok mau nunggu di sini sampai berapa tahunpun asalkan ada kamu di sini," godanya sambil menyenggol bahu Andra.

Andra hanya tersenyum menanggapi sikap centil Nita padanya, dia sudah terbiasa akan hal itu. Menurutnya tidak masalah selama masih dalam batas yang wajar.

"Ya udah Kak Nita tunggu aja di sana, duduk biar nggak capek."

"Nggak ah, aku mau nungguin di sini deket kamu," balas Nita sambil tersenyum malu-malu.

"Ya udah kalau gitu," ucap Andra yang melanjutkan pekerjaannya.

"Kalau aku capek entar Andra gendong ya?"

"Ya nggak bisa gitu lah, Kak. Saya ini kan sibuk banget."

"Kamu ini gemesin banget deh, aku kan cuma bercanda aja tauuu," ucap Nita sambil mencubit pipi Andra saking gemasnya. Dia terkikik senang karena laki-laki itu sedikit meringis sakit.

Nita semakin senang berada di dekat Andra. Andra pria yang baik, ramah dan menggemaskan menurutnya. Dialah yang membuatnya selalu betah saat berkunjung ke bengkel.

"Kamu cantik banget, Tiara. Kamu harus jadi milik aku aja nggak boleh ada orang lain yang milikin kamu," bisik Andra sambil mengelus wajah cantik Tiara yang membuatnya terpesona itu. Dia tak peduli ketika melihat ketakutan yang sangat di wajah gadis itu.

"Biarin aku pergi, Andra. Please, Andra. Aku mohon banget sama kamu." Tiara memohon dengan sangat. Tubuhnya bergetar hebat di dalam pelukan maut laki-laki itu.

"Emangnya kamu mau pergi ke mana hm? Kamarku ini kan kamar kamu juga, sayang."

Tiara semakin ketakutan saat Andra mencium keningnya dengan begitu posesif.

"Jangan! Berhenti aku mohon jangan!"

Tiara segera terbangun dari tidurnya dengan napas yang tersengal-sengal dan keringat di wajahnya. Mimpi buruk itu ternyata kembali menghantuinya. Dia semakin merapatkan selimut yang membungkus tubuhnya itu. Dia terkejut mendengar suara tangisan anaknya dari kamar sebelah.

Related chapters

  • Mutiara Yang Ternoda   Andra Dikeroyok

    Tiara yang mendengar anaknya menangis segera turun dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar menuju kamar anaknya yang berada tepat di sebelah kamarnya itu. Dia pun segera menghampiri buah hatinya yang duduk di atas tempat tidurnya itu sambil mengulurkan tangan kecilnya padanya meminta digendong."Maamaa..Mamaaa..huaaa..."Dia pun menggendong anaknya itu dan menimangnya sambil menepuk-nepuk punggungnya pelan berusaha untuk menenangkannya agar berhenti menangis."Iya, sayang Mama di sini. Kamu kenapa? Kamu kok tiba-tiba nangis gini? Kenapa Mama tanya. Iya sayang cup cup cup. Mama di sini, nggak apa-apa ya. Kamu tenang ya?" bujuk Tiara.Ada apa ya dengan Nayla? Mengapa tiba-tiba dia menangis keras seperti itu? Tidak biasanya buah hatinya terbangun di jam sekarang ini dan menangis sekencang itu. Apa terjadi sesuatu ya dengan Raka suaminya? Ah semoga saja tidak. Dia selalu berharap suaminya itu baik-baik saja. Suaminya itu sudah seminggu berada di luar kota untuk mengurus pabrik milik

  • Mutiara Yang Ternoda   Main Ke Mall

    Tiara menaiki ojek online seperti biasa untuk transportasi ke Mall. Sesampainya di depan Mall dia bertemu dengan Dina, temannya yang juga bekerja di Mall tersebut. Mereka mengobrol di sepanjang perjalanan menuju ke dalam gedung mewah dan luas itu. Hari masih pagi jadi masih belum banyak pengunjung yang datang.Tanpa dia sadari ada Andra yang melihatnya dari seberang jalan. Tersenyum senang karena akhirnya mengetahui tempat Tiara bekerja. Dia memang sudah mengikuti Tiara dari rumah."Gua bakalan sering ke sini," gumam Andra yang melihat Tiara sudah menghilang di belokan itu. Dia pun kemudian memakai helmya dan menjalankan motornya meninggalkan tempat itu. Mudah-mudahan saja masih ada waktu untuk pergi ke bengkel."Gimana, Ra? Raka udah hubungin kamu belum?" tanya Dina setelah mereka sampai di depan toko yang masih tutup karena Tiara memang belum membukanya. Dia memang mengetahui tentang Raka karena dialah tempat curahan hati Tiara. Iyalah dia sahabat baiknya maka dari itu Tiara memperca

  • Mutiara Yang Ternoda   Nayla Bertemu Andra

    Tiara bergetar ketakutan saat melihat Andra yang sedang membuka bajunya di hadapannya itu."Jangan, Ndra. Aku mohon.." Tiara memohon sambil terisak dan merapatkan selimut untuk menutupi tubuhnya yang sudah polos itu.Dia beringsut mundur saat Andra menaiki tempat tidur sambil menatapnya seperti pemangsa."Malam ini juga kamu bakalan jadi milik aku, Tiara," ucap Andra yang semakin mendekati gadis cantik yang ketakutan itu."Enggak! Jangan, aku mohon biarin aku pulang."Lagi dan lagi Tiara terbangun dari tidurnya dengan napas yang tersengal-sengal. Mimpi itu lagi."Mama kenapa?" Tiara menoleh dan melihat Nayla yang juga terbangun itu. Dia segera memeluk buah hatinya itu agar anaknya tidak khawatir."Mama nggak apa-apa kok, Nak. Cuma mimpi aja,""Mama mimpi apa? Kok takut gitu?"Tiara terdiam. Dia tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya kepada anaknya itu."Mama mimpi apa?""Mama cuma mimpi ketemu sama Papanya Nayla aja kok. Kan Mama udah lama nggak ketemu Papa," jawab Tiara yang berbo

  • Mutiara Yang Ternoda   Raka Pulang

    Semenjak kejadian pagi itu Tiara menjadi semakin tidak tenang. Ternyata Andra memang tinggal di kota ini juga. Apa maksud laki-laki itu hingga sampai menyusulnya ke sini? Jangan-jangan dia nantinya akan berbuat nekat ingin mengambil Nayla darinya. Tidak mungkin! Dia tahu betul Andra bukan orang seperti itu, dia sebelumnya sudah mengenal pria itu dengan baik hingga kejadian buruk itu menimpanya. Kejadian buruk yang Andra perbuat terhadapnya yang selalu berusaha dia hilangkan dari ingatannya itu.Dina yang melihat temannya yang murung itupun menegurnya."Ra, kamu kenapa sih? Dari tadi pagi loh pertama buka toko kamu udah murung gitu? Ada apa?" tanya Dina penuh perhatian."Aku nggak apa-apa kok," sahut Tiara berbohong."Yang bener? Tapi yang aku liat kamu lagi nggak baik-baik aja deh.""Iya, Din seriusan. Aku nggak apa-apa."Dina menghela napas. "Apa soal suami kamu lagi? Dia masih belum hubungin kamu sampai sekarang ini? Udah lama banget loh ini."Tiara jadi tersadar akan hal tersebut. K

  • Mutiara Yang Ternoda   Kembali Takut

    Andra melihat dengan tatapan sedih ke arah rumah Tiara. Di mana terlihat Tiara yang sedang menggendong Nayla sambil mencium tangan Raka di depan pintu. Mengantar Raka berangkat ke kantor pagi itu. Dia berdecak kesal melihat senyuman manis juga tatapan penuh cinta Tiara yang ditujukan kepada Raka.Andra tersenyum senang saat melihat Raka sudah pergi mengendarai mobilnya itu. Dia pun berinisiatif turun dari motornya. Menyisir rambutnya dengan jarinya sambil berkaca di spion motornya terlebih dahulu kemudian berjalan menghampiri Tiara yang masih berdiri di depan pintu sambil menimang Nayla, membelakanginya.Andra tersenyum haru melihat pemandangan manis tersebut. Dia lega melihat Tiara yang begitu menyayangi anaknya itu dan wanita itu juga mau mengurus dan membesarkan Nayla hingga menjadi anak yang sehat dan cantik."Nayla lagi nganterin Pa?" ucap Tiara kepada Nayla. "Pa....""Papaaaaa.." seru Nayla heboh sambil melambaikan tangannya kepada Andra yang sudah berdiri di belakang Tiara. And

  • Mutiara Yang Ternoda   Pulang Arisan

    Tiara dan ibunya sebelum acara arisan selesai sudah pamit pulang kepada Bu Rina dan ibu ibu arisan yang lain dengan alasan Nayla sendirian di rumah tidak ada yang menjaga. Raka juga kan belum pulang karena katanya sedang lembur di kantor. Alasan itu memang benar tapi juga ada alasan lainnya yang lebih penting yaitu ibunya mengetahui dengan pasti anaknya sangat ketakutan karena ternyata Andra juga ada di sana. Untung Bu Rina dan ibu ibu arisan lainnya itu bisa mengerti dan tidak curiga kenapa mereka berdua buru-buru pulang.Tiara segera masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan tubuhnya telungkup di tempat tidurnya. Dia menangis sejadi-jadinya malam ini. Kenapa Andra selalu muncul di mana saja dia berada?Ibunya pun terlihat sedih melihat putrinya itu, dia masuk ke kamar Tiara dan duduk di tepi kasur."Nak, sudah kamu jangan nangis terus. Mama kan jadi ikut sedih, Nak," bujuk sang ibu sambil mengusap-usap punggung Tiara agar tenang."Kenapa dia selalu muncul di mana aja ada aku, Ma? Apa

  • Mutiara Yang Ternoda   Bertemu Tasya

    Tiara pergi ke minimarket yang ada di dekat Mall tempat kerjanya itu untuk membeli susu untuk Nayla karena persediaan di rumah sudah habis."Yang ini harganya kok udah naik sih sekarang?" gumam Tiara sambil mengecek harga di susu kotak yang sering dia beli itu. "Aku belum gajian lagi, mau minta sama Mas Raka tapi aku nggak enak ah.""Aduh, kenapa? Masa bayar segitu murah aja nggak sanggup sih?"Tiara menoleh dan terkejut melihat Tasya sudah berdiri di sampingnya dengan gaya angkuhnya itu."Tasya? Ngapain kamu di sini?" tanya Tiara sinis."Ngapain? Ya coba kamu mikir sendiri kalau orang ada di sini tuh mau ngapain! Ya belanja lah!"Tiara menghela napas, malas meladeni wanita itu. Lanjut mengecek susu merek lainnya.Tasya berdecak kesal karena Tiara yang mengabaikannya itu."Eh, yang itu juga pastinya mahal. Nanti nggak mampu bayar lagi, lagian kalau kamu nggak mampu beli ngapain sih ke sini segala? Ini kan minimarket yang elit," ejek Tasya yang menatap Tiara dengan tatapan yang sangat m

  • Mutiara Yang Ternoda   Andra Semakin Nekat

    Namun tak lama Tiara kembali tersadar dan langsung menampar pipi Andra keras. "Kamu pikir saya bakalan luluh gitu aja sama kamu hah? Saya nggak akan pernah bisa maafin kamu selamanya, Andra!" desisnya tajam kemudian segera pergi begitu saja dengan mudahnya karena kungkungan Andra melemah. Laki-laki itu terlihat sangat syok sekarang.Tiara benar-benar berubah sekarang, tidak seperti dulu.Andra menggeram marah dan meninju tembok lagi yang membuatnya meringis kesakitan. Dia rupanya lupa jika tangannya itu masih sakit dan belum sembuh betul tapi karena amarah yang meluap-luap dia tanpa sadar malah meninju tembok, mencelakai dirinya sendiri."Apa kamu lupa, Tiara. Aku ini bayi kecil kamu yang lucu jadi aku pastiin kamu bakalan mau meluk aku lagi, sayangin aku lagi," gumam Andra yang semakin bertekad itu. Dia memang orang yang gigih dalam hal apapun ternyata. Tamparan dari Tiara tidak akan membuatnya mundur malah akan menjadikannya sebagai sebuah tantangan.Andra menyeringai licik sambil me

Latest chapter

  • Mutiara Yang Ternoda   Toko Kue

    Hari ini Tiara datang ke toko kue tempat dia bisnis dengan Dina. Tokonya terlihat ramai karena memang rasa kuenya enak dan juga pelayanannya yang sangat ramah. Tiara dan Dina pandai sekali mencari karyawan yang baik dan juga ramah."Kuenya enak banget loh ini teksturnya juga lembut," kata pelanggan ibu ibu elegan."Terima kasih, Ibu. Datang kembali ya," ucap Tiara dengan ramah."Tentu. Saya pasti akan datang lagi ke sini malah udah bakalan jadi langganan," kata ibu itu sambil tersenyum.Tiara merasa senang mendengarnya, dia kembali mengucapkan terima kasih pada pembeli di tokonya tersebut.Tak lama Andra datang bersama Nayla yang dia gendong. Hari ini dia libur kerja jadi dia pergi ke tokonya Tiara untuk melihat keadaan toko kue itu.Tiara lebih dulu salim pada Andra lalu mencium pipinya Nayla dengan gemas."Kamu hebat ya udah bisa bisnis kue kaya gini mana rame lagi," kata Andra yang memuji Tiara."Alhamdulillah, ini kan juga karena izin dari suami juga," jawab Tiara sambil sesekali

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Menyuruh Pacarnya Menginap Di rumahnya

    Bu Mirna masih saja kesal dan kecewa dengan sikap Karin pada Tiara. Karin padahal dulunya sebelum menikah tapi dia selalu menyuruh pacarnya menginap di rumahnya sampai dia hamil itu kan namanya munafik.Meski Tiara sudah memberitahu ibunya untuk tak usah menghiraukan Karin namun tetap saja ibunya merasa marah dan tak terima putrinya dituduh yang tidak benar.~~Tiara hari ini bertemu lagi dengan Dina namun kali ini mereka bukan healing tapi untuk membicarakan bisnis bersama. Dina berencana ingin mengajak Tiara bekerja sama dalam bisnis kue yang sekarang ramai.Tentu saja Tiara sangat amat setuju karena dia tak ingin hanya mengandalkan uang dari Andra lagipula dia tadi sudah minta izin pada Andra dan suaminya itu setuju dan mendukungnya.Barulah setelah membicarakan tentang bisnis Tiara pulang untuk menjaga Nayla, dia berfoto dengan putrinya yang cantik dan sungguh menggemaskan itu dan kemudian mempostingnya di akun medsosnya.Karin kini tiba di rumah Tiara lalu dia menelepon Tiara memi

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Itu Sepupu Angkat

    Karin kaget mendengar amarah Bu Mirna. "Saya heran sama kamu Karin kenapa kamu itu dari dulu selalu saja benci dengan anak saya Tiara. Dari dulu kamu begitu dari kamu masih kecil!""Udahlah, Ma kita pulang aja yuk. Ngapain ladenin omongannya Karin," ajak Tiara. Dia jengah sekali dengan sepupu angkatnya tersebut. Iya, Karin itu memang sepupu angkatnya Tiara karena tantenya Tiara dulu mengambil Karin di rumah sakit saat masih bayi.Bu Mirna setuju dan merekapun pergi meninggalkan Karin yang terdiam."Awas ya kalian berdua!" ancam Karin sambil mengepalkan tangannya kesal.~ ~Hari ini Bianca mengajak Andra untuk bertemu di kafe membahas bisnis. Saat dia akan menyeberang jalan tiba-tiba dari arah lain ada mobil yang melaju kencang ke arahnya membuatnya berteriak kaget. Tiara yang melihatnya langsung menarik tangan Bianca dan mereka berdua jatuh di rerumputan.Bianca yang ketakutan masih berusaha mengatur napasnya. Dia menoleh dan terkejut ternyata orang yang telah menyelamatkan dia adalah

  • Mutiara Yang Ternoda   Sifat Jelek Karin

    Tiara merenung sejenak dan juga sekaligus dia ingin menghilangkan curiganya. Dia tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju Andra."Telfon dari siapa, Mas?" tanya Tiara.Andra menoleh karena terkejut. "Ini dari Bianca," jawabnya jujur."Oh gitu?" Tiara bersilang dada.Andra tersenyum melihat raut wajah Tiara yang cemburu itu. "Udah dulu ya, Bi," ucapnya lalu dia matikan sambungan telepon karena tak ingin membuat istrinya itu marah padanya."Lanjutin aja nggak apa-apa kok," kata Tiara sambil duduk di sofa."Nggak lah kan udahan bahas bisnisnya," balas Andra. Dia lalu duduk di sebelah Tiara."Seriusan?""Iya. Kenapa ke sini?" tanya Andra."Kok kamu nanyanya gitu sih? Kenapa? Kamu nggak suka ya kalau aku ke sini buat ketemu sama kamu?"Andra menghela napas, salah lagi dia. "Iya maaf sayang tapi maksudku bukan gitu kok. Iya aku juga kangen sama kamu," katanya sambil memeluk Tiara agar istrinya itu tak semakin merajuk. Dan dia berhasil karena Tiara sekarang tersenyum."Bohong kamu.""Ngga

  • Mutiara Yang Ternoda   Raka Di Kafe

    "Dari Mas Raka," jawab Tiara sambil menunduk. Dia ingin terus saja pada Andra karena dia tak ingin pernikahan mereka ada kebohongan yang takutnya malah akan membuat hubungan bermasalah. Betul kan? Lebih baik kan jujur saja toh juga dia tak akan mengangkat telepon dari Raka kok.Andra menghela napas. "Ya udah kalau gitu aku mandi dulu ya," balasnya lega. Tuh kan buktinya dia jadi berpikiran positif. Diapun beranjak pergi setelah pamitan pada Nayla.Tiara hanya mengangguk sambil membuang napas kesal setelah suaminya itu pergi. Kenapa sih Raka terus saja menganggunya? Apa sih maunya dia?Ponselnya kembali berdering dan karena kesal dia langsung matikan lagi. Nayla sampai bingung melihat ke arahnya.Tiara hari ini pergi ke Mall sendirian karena dia tak ingin Nayla kelelahan jika ikut, dia saat ini berada di kafe minum kopi. Ya, masih sendirian dia, coba saja jika hari ini hari libur pasti dia akan mengajak Dina pergi dengannya. Mendadak dia jadi rindu saat dirinya masih bekerja di Mall."

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Mengintai

    Sudah pagi waktunya Tiara mengantar Andra kerja sampai luar rumah mereka. Setelah dia salim dan dia mendapat ciuman di keningnya dari suaminya diapun tersenyum. Melambai saat Andra masuk ke mobil dan pergi meniggalkan area rumah.Tiara masih pergi di sana, tanpa dia ketahui ternyata ada Karin yang mengintip dari kejauhan dengan tatapan irinya yang terlihat jelas."Lah aku nggak nyangka ternyata rumahnya si Tiara bagus banget gini mahal banget udah pasti sih ini." Karin berucap sambil mengamati rumah mewah Tiara."Hebat juga dia kira-kira dia nikahnya sama siapa sih? Kayanya nggak mungkin deh kalau dia nikah sama si Andra itu secara kan mereka berdua udah nggak ketemu lagi pastinya. Ya emang sih Andra anak orang kaya tapi kan nggak mungkin kalau sekaya itu sampai rumahnya kaya istana gitu."Karin tetap di sana sambil memotret rumah tersebut.Di KantorSinta masuk ke ruangan Andra dan tersenyum melihat anaknya itu sedang mengobrol dengan sekretarisnya. "Budah boleh masuk?" tanya Sinta

  • Mutiara Yang Ternoda   Kesal

    Tiara dan Dina juga Nayla akhirnya lanjut ke Mall untuk jalan-jalan setelah selesai makan makan di kafe. Mereka terlihat bahagia sekali menikwati waktu bersama-sama karena sudah lama Tiara di rumah saja tidak jalan ke luar dengan sang sahabat lagipula juga mereka berdua sama-sama sibuk.Sambil digendong Tiara, Nayla merengek ingin dibelikan boneka beruang yang besar dan tentu saja sang ibu menurutinya.Setelah selesai jalan-jalan Tiara pulang ke rumah karena haripun sudah sore. Dia mandi setelah membantu Nayla memakaikan baju.Andra yang baru saja pulang kerja dia bingung dengan Tiara yang cemberut kesal duduk di kasur. Dia juga duduk di samping istrinya itu dan memeluknya agar emosinya mereda."Sayang, kamu kenapa sih? Kok malah tambah kesel gitu?" tanya Andra karena dia malah dipukuli Tiara di lengannya. Ya sakit sih tidak lah ya karena pukulannya itu tak seberapa hanya pukulan kecil namun dia hanya bingung dengan mood Tiara."Bukannya hari ini kamu lagi seneng ya karena abis jalan

  • Mutiara Yang Ternoda   Bertemu Dina

    Karena hari ini hari libur Tiara meminta izin kepada Andra untuk pergi keluar karena dia ingin bertemu dengan Dina di tempat makan. Dia tak pergi sendirian kok aliasnya dia mengajak serta Nayla anaknya. Dan karena Andra sudah mengiyakan maka Tiara pun pergi dengan mengemudikan sendiri mobilnya itu.Tiara tertawa menanggapi Nayla yang sejak tadi bernyanyi di kursi belakang. Entah anaknya itu nyanyi lagu apa dia tak tahu.Tiara mendapat telepon dari Dina yang menanyakan sudah sampai di mana padanya dan dia menjawab bahwa sebentar lagi mereka berdua akan sampai. Dina mengatakan dia sudah tiba di kafe tempat mereka janjian dan dia juga bilang akan menunggu Tiara.Tiara menutup telepon lalu menoleh ke belakang dan tersenyum melihat Nayla masih bernyanyi sambil bermain boneka barbie."Mama, bentar lagi sampai ya? Nayla udah laper," rengek Nayla sambil memajukan bibirnya.Tiara tersenyum. "Iya, Nayla. Kamu yang sabar ya Nak bentar lagi kita sampai kok."Nayla tersenyum lebar. "Okey!"Tiara m

  • Mutiara Yang Ternoda   Licik

    Andra yang kaget langsung saja melepaskan pelukan waktu itu.Wanita tanpa nama itu malah tersenyum licik lalu pergi begitu saja dari sana membuat Andra semakin bingung. Ada apa dengan wanita itu?Sementara itu di dalam rumahnya Tiara membuka pesan dan dia terkejut melihat sebuah foto yaitu foto Andra yang terlihat memeluk seorang wanita. Itu foto rupanya saat diambil tadi di jalan.Tiara menghela napas gusar. "Ini pasti ulah orang yang namanya Bianca itu. Heran aku sama dia maunya dia tuh apa sih nggak capek apa begitu terus?" gumamnya teramat kesal.Untungnya dia sangat amat percaya dengan Andra jadi apapun itu Tiara tak akan salah paham apalagi sampai marah pada suaminya."Makin lama makin nggak jelas tuh orang."Karena tak mau ambil pusing Tiara langsung saja pergi ke dapur untuk masak, sebentar lagi Andra kan pulang dari kerja. Sebagai istri yang baik yang perlu dia lakukan ya hanya percaya pada suaminya dan akan melakukan yang terbaik untuk selalu membuat suaminya bahagia bersama

DMCA.com Protection Status