Share

Pulang Arisan

Author: anyelir imut
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Tiara dan ibunya sebelum acara arisan selesai sudah pamit pulang kepada Bu Rina dan ibu ibu arisan yang lain dengan alasan Nayla sendirian di rumah tidak ada yang menjaga. Raka juga kan belum pulang karena katanya sedang lembur di kantor. Alasan itu memang benar tapi juga ada alasan lainnya yang lebih penting yaitu ibunya mengetahui dengan pasti anaknya sangat ketakutan karena ternyata Andra juga ada di sana. Untung Bu Rina dan ibu ibu arisan lainnya itu bisa mengerti dan tidak curiga kenapa mereka berdua buru-buru pulang.

Tiara segera masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan tubuhnya telungkup di tempat tidurnya. Dia menangis sejadi-jadinya malam ini. Kenapa Andra selalu muncul di mana saja dia berada?

Ibunya pun terlihat sedih melihat putrinya itu, dia masuk ke kamar Tiara dan duduk di tepi kasur.

"Nak, sudah kamu jangan nangis terus. Mama kan jadi ikut sedih, Nak," bujuk sang ibu sambil mengusap-usap punggung Tiara agar tenang.

"Kenapa dia selalu muncul di mana aja ada aku, Ma? Apa dia nggak tau kalau aku ini takut liat dia? Dia maunya apa?" Tiara masih saja terisak.

"Kamu jangan takut, Nak. Dia nggak akan berani macem-macem sama kamu. Kan ada Raka yang jagain kamu sama Nayla."

"Iya, Ma. Tapi Mama kan tau juga kalau orang itu bisa nekat. Aku nggak mau liat dia lagi, Ma. Udah cukup."

Ibunya hanya terdiam karena dia memang tahu betul bagaimana sifat Andra terutama jika pria itu sedang dikuasai amarahnya bisa menjadi sangat menakutkan.

"Aku benci sama dia, Ma!"

"Udah, Nak. Mama minta sama kamu jangan teriak gitu nanti Nayla bangun jadinya kan takut nanti," bujuk ibunya.

Tiara pun bangun kemudian memeluk ibunya erat sambil terisak.

"Mama, pokoknya kalau pas dia ke sini tolong jangan biarin dia masuk ke rumah kita ini ya, Ma? Aku takutnya dia macem-macem sama anak aku pas aku lagi kerja."

"Iya, Nak. Mama bakalan jagain Nayla di sini tenang aja. Lagian dia nggak bakalan macem-macem sama anak kamu."

"Kenapa Mama bisa bilang gitu?" tanya Tiara yang melepaskan pelukannya untuk menatap ibunya dengan tatapan ingin tahu.

Ibunya menghela napas. "Dia kan pasti ngiranya kalau Nayla itu adalah anaknya jadi mana mungkin dia berani macem-macem sama anaknya sendiri kan?"

"Tapi Nayla bukan anaknya Andra," sahut Tiara sambil menunduk. Tatapan matanya dingin.

"Ya sudah, ini kan sudah malam jadi kamu istirahat ya, Nak! Mama juga mau istirahat."

"Iya, Ma." Tiara mengangguk.

"Mama tinggal ya? Udah jangan sedih dan takut lagi!" pinta ibunya sambil mengusap bahu Tiara dengan sayang.

Tiara mengangguk lemah sambil menyibakkan rambutnya ke belakang.

Ibunya pun keluar dari kamar putrinya itu sambil menghela napas. Berarti benar dugaannya kalau Andra yang datang ke rumah mereka dan membuat Tiara menutup pintu rumah dengan keras itu. Dia jadi heran sebenarnya Andra itu mau apa lagi sampai menyusul mereka ke kota ini.

Sementara itu Andra sedang merokok di balkon rumah Damar. Melihat Tiara malam ini membuat hatinya pilu. Jelas sekali wanita itu selalu melihatnya seperti dia adalah monster. Dia menghela napas.

"Gua harus lebih keras lagi minta maafnya ke Tiara, gua nggak mau kehilangan dia lagi dalam hidup gua."

Damar datang menghampiri temannya itu dan berdiri di sebelahnya bersandar pada besi pagar.

"Lu nginep di rumah gua kan?" tanya Damar.

"Ogah lah, elu berisik kalau tidur!"

Damar berdecak. "Enak aja lu! Kagak lah."

"Pakai kagak ngaku lagi lu."

"Emang iye kok. Gua kalau tidur anteng kagak kayak elu yang berisik, ngigo mulu lu!"

Andra terkejut. "Kagak lah, ngarang aja lu!"

"Iye, lu ngigo orang gua pernah denger kok. Jelas banget malah, lu ngigo manggil-manggil nama Tiara, Tiara yang mana sih?" tanya Damar yang menatap penasaran ke arah temannya itu.

Andra yang mendengarnya jadi gelagapan.

"Oh gua ngerti nih, jangan-jangan Tiara itu Kak Tiara Mamanya Nayla itu ya? Parah lu, lu ngimpiin bini orang ya lu? Ckckckck..." Damar menatap ngeri ke arah temannya itu. Tidak menyangka temannya menyukai wanita yang sudah bersuami dan punya anak.

"Kagak lah, ngarang aja lu," bantah Andra yang salah tingkah itu. Untung Damar sedang tidak melihat ke arahnya lagi jadi tidak curiga.

"Ngarang gimana? Orang gua punya kuping, gua bisa denger lah pas lu lagi ngigo."

"Gua tuh kalau tidur anteng, mana mungkin sampai ngigo segala."

"Halah boong aja lu! Nih kuping gua denger sendiri lu manggil-manggil nama Tiara Tiara gitu! Eh lu ngimpi apaan? Jangan-jangan lu ngimpi jorok iya kan? Ngaku lu!" Damar bergidik ngeri. Tidak menyangka sohibnya itu ternyata bisa berpikiran mesum seperti itu.

"Udah lah gua dah ngantuk," sahut Andra yang kemudian berlalu pergi.

Damar pun semakin menjahilinya. "Wah, jadi bener lu ngimpiin jorok sama Kak Tiara yang itu? Parah lu! Bini orang itu, Bro!" ucap Damar yang berjalan mengikuti temannya itu ke kamarnya.

"Seandainya kalau iya gua beneran ngigo kayak yang elu bilang itu, itu juga pastinya bukan Kak Tiara yang itu lah. Gila aja lu gua berani ngimpiin bini orang!"

"Bisa aja kan?" sahut Damar yang ikut berbaring di kasurnya di sebelah Andra yang berbaring telentang menggunakan lengannya sebagai bantal itu.

"Bukan lah, lagian nama Tiara kan banyak."

"Ngeles aja lu!"

"Lu yang nuduh gua sembarangan."

"Udah lah gua mau tidur, udah ngantuk banget nih."

"Sono," sahut Andra. Dia diam-diam tersenyum tipis. Dia memang sering memimpikan Tiara dalam tidurnya.

"Awas lu kalau ngigo lagi!"

Andra diam saja, mulai memejamkan matanya. Dia berharap semoga malam ini Tiara hadir dalam mimpinya lagi karena hanya dalam mimpinya wanita itu tidak kabur jika melihatnya dan malah mereka berdua bisa mengobrol akrab seperti dulu.

Related chapters

  • Mutiara Yang Ternoda   Bertemu Tasya

    Tiara pergi ke minimarket yang ada di dekat Mall tempat kerjanya itu untuk membeli susu untuk Nayla karena persediaan di rumah sudah habis."Yang ini harganya kok udah naik sih sekarang?" gumam Tiara sambil mengecek harga di susu kotak yang sering dia beli itu. "Aku belum gajian lagi, mau minta sama Mas Raka tapi aku nggak enak ah.""Aduh, kenapa? Masa bayar segitu murah aja nggak sanggup sih?"Tiara menoleh dan terkejut melihat Tasya sudah berdiri di sampingnya dengan gaya angkuhnya itu."Tasya? Ngapain kamu di sini?" tanya Tiara sinis."Ngapain? Ya coba kamu mikir sendiri kalau orang ada di sini tuh mau ngapain! Ya belanja lah!"Tiara menghela napas, malas meladeni wanita itu. Lanjut mengecek susu merek lainnya.Tasya berdecak kesal karena Tiara yang mengabaikannya itu."Eh, yang itu juga pastinya mahal. Nanti nggak mampu bayar lagi, lagian kalau kamu nggak mampu beli ngapain sih ke sini segala? Ini kan minimarket yang elit," ejek Tasya yang menatap Tiara dengan tatapan yang sangat m

  • Mutiara Yang Ternoda   Andra Semakin Nekat

    Namun tak lama Tiara kembali tersadar dan langsung menampar pipi Andra keras. "Kamu pikir saya bakalan luluh gitu aja sama kamu hah? Saya nggak akan pernah bisa maafin kamu selamanya, Andra!" desisnya tajam kemudian segera pergi begitu saja dengan mudahnya karena kungkungan Andra melemah. Laki-laki itu terlihat sangat syok sekarang.Tiara benar-benar berubah sekarang, tidak seperti dulu.Andra menggeram marah dan meninju tembok lagi yang membuatnya meringis kesakitan. Dia rupanya lupa jika tangannya itu masih sakit dan belum sembuh betul tapi karena amarah yang meluap-luap dia tanpa sadar malah meninju tembok, mencelakai dirinya sendiri."Apa kamu lupa, Tiara. Aku ini bayi kecil kamu yang lucu jadi aku pastiin kamu bakalan mau meluk aku lagi, sayangin aku lagi," gumam Andra yang semakin bertekad itu. Dia memang orang yang gigih dalam hal apapun ternyata. Tamparan dari Tiara tidak akan membuatnya mundur malah akan menjadikannya sebagai sebuah tantangan.Andra menyeringai licik sambil me

  • Mutiara Yang Ternoda   Kembali Bertemu Di Bengkel

    "Andra?" panggil si bos bengkel pada Andra yang sedang tiduran di kolong mobil yang sedang dia servis itu."Iya Bos?" Andra pun keluar dari kolong mobil kemudian menghampiri bosnya itu."Nih uang gajian buat kamu," ucap bosnya sambil memberikan amplop yang berisi uang kepada Andra. Andra menerimanya dengan bingung."Kan saya baru kerja belum lama kok udah digaji aja, Bos?" tanya Andra. Dia khawatir jika dia akan dipecat oleh bosnya. Tapi kenapa ya? Apa kerjanya buruk? Ah tidak mungkin. Bukannya mau sombong tapi sejak dia bekerja di sini kan si bosnya sendiri yang mengatakan padanya kalau dia itu sudah membuat bengkel semakin laris manis. Mana mungkin dia dipecat.Bosnya tersenyum. "Justru karena itu, Ndra. Kerjaan kamu itu bagus jadi saya kasih aja gaji kamu sekarang. Dan lagian kamu kan masih baru tinggal di kota ini jadi pasti lebih butuh uang untuk kamu bayar uang kos, buat makan dan lain-lain."Andra terharu mendengarnya, dia tersenyum tulus. "Makasih, Bos."Bosnya mengangguk. "Iya

  • Mutiara Yang Ternoda   Raka Selingkuh?

    Andra baru saja pulang dari rumah Bintang malam itu dan dia menghentikan motornya di warung untuk membeli rokok. Saat itulah dia melihat Raka sedang mengobrol dengan seorang wanita tapi wanita itu bukan Tiara. Mereka terlihat mesra bahkan Raka sesekali mengusap rambut wanita itu dan wanita itupun mengusap pipi Raka."Gila sih, tuh orang selingkuh apa gimana? Harus gua kasih pelajaran nih." Andra terlihat penuh emosi tak terima dia kalau Tiara diduakan seperti itu. Namun dia segera tersadar, jika Tiara sampai tahu dia sudah menghajar Raka sudah pasti Tiara akan semakin marah padanya dan semakin membencinya. Jadi dia mengurungkannya saja kali ini. Dia tidak boleh terpancing emosi, untuk saat ini dia hanya akan memantau saja dari jauh. Berkali-kali dia terpancing emosi malah membuat hidupnya menjadi susah termasuk dijauhi Tiara seperti sekarang ini. Lagipula belum tentu juga Raka selingkuh."Gua foto aja dari sini buat ngasih bukti ke Tiara," gumam Andra sambil memotret Raka dan wanita as

  • Mutiara Yang Ternoda   Ke Mall Lagi

    Sesampainya di kosan Andra duduk santai di teras ingin mencari udara segar. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum mengingat tawaran Ibu penjual tadi yang ingin menjodohkan anaknya dengannya."Andra baru pulang ya?" tegur Tante Mia yang keluar dari kosan wanita itu sambil membawa seember penuh cucian."Eh Tante Mia, iya nih Tante. Tante tumben udah pulang aja jam segini?""Iya, Ndra. Kan tokonya hari ini tuh tutup duluan, soalnya kan bosnya Tante ada urusan mendadak." Tante Mia mulai menjemur pakaiannya itu di teras."Oh gitu ya, Tante?""Iya."Andra baru tersadar, jangan-jangan Tante Mia kerja di toko di Mall yang sama dengan tempat kerja Tiara. Bisa jadi kan? "Tante Mia emangnya kerjanya di toko mana?""Tante kerjanya di Mall deket sini kok. Di toko baju cowok gitu, kamu kapan-kapan main ya ke tokonya Tante nanti Tante kasih diskon." Tante Mia malah promosi tokonya."Tuh kan bener, berarti gua bisa dong main ke toko Tante Mia sambil ngeliat Tiara di sana," gumam Andra

  • Mutiara Yang Ternoda   Melihat Tiara Dan Nayla

    "Selamat siang, Tante Mia?" Tiara memasuki toko dan menyapa Tante Mia dengan sopan membuat Tante Mia senang."Siang juga, Tiara. Eh ada Dek Nayla, ikut Mamanya kerja ya?" ucap Tante Mia sambil mencium pipi Nayla membuat anak itu tersenyum."Iya, Nayla ikut Mama kerja.""Nayla cantik banget sih, pinter lagi," puji Tante Mia yang gemas dengan Nayla.Andra tersenyum bahagia ditempat persembunyiannya itu. Dia lega juga melihat jepitan pemberiannya itu sekarang dipakai di rambut Nayla. Dia harus berterima kasih pada sobatnya Damar."Makasih, Tante," jawab Tiara. "Ayo Nayla bilang apa sama Tante Mia?" tanyanya pada anaknya sambil mencium pipinya gemas."Makasih," jawab Nayla polos yang membuat Tante Mia dan Tiara tersenyum mendengarnya. Terlebih Andra, dia sangat terharu bisa melihat anak itu dari dekat lagi."Ini jepitan rambut Nayla cantik banget sih cocok deh di rambutnya Nayla," ucap Tante Mia sambil memegang jepitan boneka beruang cokelat di rambut Nayla itu."Iya, dikasih Om Damar," s

  • Mutiara Yang Ternoda   Bertemu Ibunya Tiara

    Besok paginya Tiara berpamitan kepada ibunya untuk berangkat kerja. Dia lalu naik ojek online menuju ke tempat kerjanya.Barulah Andra keluar dari tempat persembunyiannya di balik pohon lalu dia memberanikan diri mengetuk pintu rumah Tiara. Ibunya Tiara yang membukakan pintunya dan wanita itu tentu saja terkejut melihatnya."Tolong tunggu sebentar, Tante. Saya mau ngomong sama Tante Mirna," pinta Andra saat Bu Mirna yang adalah ibunya Tiara itu berniat menutup pintu kembali karena tak ingin membiarkan laki-laki itu di sana."Mau ngapain kamu datang ke rumah ini?" tanya Bu Mirna dingin."Saya mau minta maaf sama Tante Mirna. Tolong izinin saya masuk," pinta Andra dengan sangat.Setelah terdiam cukup lama untuk menimbang-nimbang Bu Mirna pun akhirnya menghela napas dan mengangguk. Dia mempersilahkan Andra masuk ke rumah."Silahkan, duduk!" ucap Bu Mirna sambil duduk di sofa."Makasih, Tante," sahut Andra sambil membungkuk sopan kemudian duduk di sofa di seberang wanita itu."Kamu mau ng

  • Mutiara Yang Ternoda   Papa Andra

    Andra tersenyum lebar dan segera mengikuti Bu Mirna yang membawanya menuju kamar Nayla."Ibu tinggal dulu ya, Ndra? Ibu mau pergi ke warung depan sebentar," pamit Bu Mirna."Iya, Tante. Makasih ya?"Bu Mirna mengangguk kemudian berlalu.Andra memasuki kamar yang kecil namun lucu dengan wallpaper boneka beruang cokelat itu. Dia tersenyum lembut begitu melihat Nayla yang memang sedang bermain boneka barbie di atas kasurnya sambil berbicara dengan boneka itu."Nayla sayang?" panggil Andra sambil duduk di tepi kasur.Nayla langsung menoleh dan tersenyum senang melihat Andra. Dia langsung memeluk Andra sambil memegang bonekanya. "Papaaaa..."Andra tertawa kecil lalu mendudukkan Nayla di pangkuannya."Iya sayang? Nayla kangen sama Papa?"Nayla mengangguk cepat. "Iya, Nayla kangen Papa. Kemarin kok Papa nggak ke sini?" dia cemberut manja.Andra kemudian mencium pipi Nayla dengan sayang. "Maafin Papa ya, Nak? Kemarin Papa sibuk kerja. Tapi Nayla udah seneng kan kita ketemu lagi?""Iya. Nayla

Latest chapter

  • Mutiara Yang Ternoda   Toko Kue

    Hari ini Tiara datang ke toko kue tempat dia bisnis dengan Dina. Tokonya terlihat ramai karena memang rasa kuenya enak dan juga pelayanannya yang sangat ramah. Tiara dan Dina pandai sekali mencari karyawan yang baik dan juga ramah."Kuenya enak banget loh ini teksturnya juga lembut," kata pelanggan ibu ibu elegan."Terima kasih, Ibu. Datang kembali ya," ucap Tiara dengan ramah."Tentu. Saya pasti akan datang lagi ke sini malah udah bakalan jadi langganan," kata ibu itu sambil tersenyum.Tiara merasa senang mendengarnya, dia kembali mengucapkan terima kasih pada pembeli di tokonya tersebut.Tak lama Andra datang bersama Nayla yang dia gendong. Hari ini dia libur kerja jadi dia pergi ke tokonya Tiara untuk melihat keadaan toko kue itu.Tiara lebih dulu salim pada Andra lalu mencium pipinya Nayla dengan gemas."Kamu hebat ya udah bisa bisnis kue kaya gini mana rame lagi," kata Andra yang memuji Tiara."Alhamdulillah, ini kan juga karena izin dari suami juga," jawab Tiara sambil sesekali

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Menyuruh Pacarnya Menginap Di rumahnya

    Bu Mirna masih saja kesal dan kecewa dengan sikap Karin pada Tiara. Karin padahal dulunya sebelum menikah tapi dia selalu menyuruh pacarnya menginap di rumahnya sampai dia hamil itu kan namanya munafik.Meski Tiara sudah memberitahu ibunya untuk tak usah menghiraukan Karin namun tetap saja ibunya merasa marah dan tak terima putrinya dituduh yang tidak benar.~~Tiara hari ini bertemu lagi dengan Dina namun kali ini mereka bukan healing tapi untuk membicarakan bisnis bersama. Dina berencana ingin mengajak Tiara bekerja sama dalam bisnis kue yang sekarang ramai.Tentu saja Tiara sangat amat setuju karena dia tak ingin hanya mengandalkan uang dari Andra lagipula dia tadi sudah minta izin pada Andra dan suaminya itu setuju dan mendukungnya.Barulah setelah membicarakan tentang bisnis Tiara pulang untuk menjaga Nayla, dia berfoto dengan putrinya yang cantik dan sungguh menggemaskan itu dan kemudian mempostingnya di akun medsosnya.Karin kini tiba di rumah Tiara lalu dia menelepon Tiara memi

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Itu Sepupu Angkat

    Karin kaget mendengar amarah Bu Mirna. "Saya heran sama kamu Karin kenapa kamu itu dari dulu selalu saja benci dengan anak saya Tiara. Dari dulu kamu begitu dari kamu masih kecil!""Udahlah, Ma kita pulang aja yuk. Ngapain ladenin omongannya Karin," ajak Tiara. Dia jengah sekali dengan sepupu angkatnya tersebut. Iya, Karin itu memang sepupu angkatnya Tiara karena tantenya Tiara dulu mengambil Karin di rumah sakit saat masih bayi.Bu Mirna setuju dan merekapun pergi meninggalkan Karin yang terdiam."Awas ya kalian berdua!" ancam Karin sambil mengepalkan tangannya kesal.~ ~Hari ini Bianca mengajak Andra untuk bertemu di kafe membahas bisnis. Saat dia akan menyeberang jalan tiba-tiba dari arah lain ada mobil yang melaju kencang ke arahnya membuatnya berteriak kaget. Tiara yang melihatnya langsung menarik tangan Bianca dan mereka berdua jatuh di rerumputan.Bianca yang ketakutan masih berusaha mengatur napasnya. Dia menoleh dan terkejut ternyata orang yang telah menyelamatkan dia adalah

  • Mutiara Yang Ternoda   Sifat Jelek Karin

    Tiara merenung sejenak dan juga sekaligus dia ingin menghilangkan curiganya. Dia tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju Andra."Telfon dari siapa, Mas?" tanya Tiara.Andra menoleh karena terkejut. "Ini dari Bianca," jawabnya jujur."Oh gitu?" Tiara bersilang dada.Andra tersenyum melihat raut wajah Tiara yang cemburu itu. "Udah dulu ya, Bi," ucapnya lalu dia matikan sambungan telepon karena tak ingin membuat istrinya itu marah padanya."Lanjutin aja nggak apa-apa kok," kata Tiara sambil duduk di sofa."Nggak lah kan udahan bahas bisnisnya," balas Andra. Dia lalu duduk di sebelah Tiara."Seriusan?""Iya. Kenapa ke sini?" tanya Andra."Kok kamu nanyanya gitu sih? Kenapa? Kamu nggak suka ya kalau aku ke sini buat ketemu sama kamu?"Andra menghela napas, salah lagi dia. "Iya maaf sayang tapi maksudku bukan gitu kok. Iya aku juga kangen sama kamu," katanya sambil memeluk Tiara agar istrinya itu tak semakin merajuk. Dan dia berhasil karena Tiara sekarang tersenyum."Bohong kamu.""Ngga

  • Mutiara Yang Ternoda   Raka Di Kafe

    "Dari Mas Raka," jawab Tiara sambil menunduk. Dia ingin terus saja pada Andra karena dia tak ingin pernikahan mereka ada kebohongan yang takutnya malah akan membuat hubungan bermasalah. Betul kan? Lebih baik kan jujur saja toh juga dia tak akan mengangkat telepon dari Raka kok.Andra menghela napas. "Ya udah kalau gitu aku mandi dulu ya," balasnya lega. Tuh kan buktinya dia jadi berpikiran positif. Diapun beranjak pergi setelah pamitan pada Nayla.Tiara hanya mengangguk sambil membuang napas kesal setelah suaminya itu pergi. Kenapa sih Raka terus saja menganggunya? Apa sih maunya dia?Ponselnya kembali berdering dan karena kesal dia langsung matikan lagi. Nayla sampai bingung melihat ke arahnya.Tiara hari ini pergi ke Mall sendirian karena dia tak ingin Nayla kelelahan jika ikut, dia saat ini berada di kafe minum kopi. Ya, masih sendirian dia, coba saja jika hari ini hari libur pasti dia akan mengajak Dina pergi dengannya. Mendadak dia jadi rindu saat dirinya masih bekerja di Mall."

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Mengintai

    Sudah pagi waktunya Tiara mengantar Andra kerja sampai luar rumah mereka. Setelah dia salim dan dia mendapat ciuman di keningnya dari suaminya diapun tersenyum. Melambai saat Andra masuk ke mobil dan pergi meniggalkan area rumah.Tiara masih pergi di sana, tanpa dia ketahui ternyata ada Karin yang mengintip dari kejauhan dengan tatapan irinya yang terlihat jelas."Lah aku nggak nyangka ternyata rumahnya si Tiara bagus banget gini mahal banget udah pasti sih ini." Karin berucap sambil mengamati rumah mewah Tiara."Hebat juga dia kira-kira dia nikahnya sama siapa sih? Kayanya nggak mungkin deh kalau dia nikah sama si Andra itu secara kan mereka berdua udah nggak ketemu lagi pastinya. Ya emang sih Andra anak orang kaya tapi kan nggak mungkin kalau sekaya itu sampai rumahnya kaya istana gitu."Karin tetap di sana sambil memotret rumah tersebut.Di KantorSinta masuk ke ruangan Andra dan tersenyum melihat anaknya itu sedang mengobrol dengan sekretarisnya. "Budah boleh masuk?" tanya Sinta

  • Mutiara Yang Ternoda   Kesal

    Tiara dan Dina juga Nayla akhirnya lanjut ke Mall untuk jalan-jalan setelah selesai makan makan di kafe. Mereka terlihat bahagia sekali menikwati waktu bersama-sama karena sudah lama Tiara di rumah saja tidak jalan ke luar dengan sang sahabat lagipula juga mereka berdua sama-sama sibuk.Sambil digendong Tiara, Nayla merengek ingin dibelikan boneka beruang yang besar dan tentu saja sang ibu menurutinya.Setelah selesai jalan-jalan Tiara pulang ke rumah karena haripun sudah sore. Dia mandi setelah membantu Nayla memakaikan baju.Andra yang baru saja pulang kerja dia bingung dengan Tiara yang cemberut kesal duduk di kasur. Dia juga duduk di samping istrinya itu dan memeluknya agar emosinya mereda."Sayang, kamu kenapa sih? Kok malah tambah kesel gitu?" tanya Andra karena dia malah dipukuli Tiara di lengannya. Ya sakit sih tidak lah ya karena pukulannya itu tak seberapa hanya pukulan kecil namun dia hanya bingung dengan mood Tiara."Bukannya hari ini kamu lagi seneng ya karena abis jalan

  • Mutiara Yang Ternoda   Bertemu Dina

    Karena hari ini hari libur Tiara meminta izin kepada Andra untuk pergi keluar karena dia ingin bertemu dengan Dina di tempat makan. Dia tak pergi sendirian kok aliasnya dia mengajak serta Nayla anaknya. Dan karena Andra sudah mengiyakan maka Tiara pun pergi dengan mengemudikan sendiri mobilnya itu.Tiara tertawa menanggapi Nayla yang sejak tadi bernyanyi di kursi belakang. Entah anaknya itu nyanyi lagu apa dia tak tahu.Tiara mendapat telepon dari Dina yang menanyakan sudah sampai di mana padanya dan dia menjawab bahwa sebentar lagi mereka berdua akan sampai. Dina mengatakan dia sudah tiba di kafe tempat mereka janjian dan dia juga bilang akan menunggu Tiara.Tiara menutup telepon lalu menoleh ke belakang dan tersenyum melihat Nayla masih bernyanyi sambil bermain boneka barbie."Mama, bentar lagi sampai ya? Nayla udah laper," rengek Nayla sambil memajukan bibirnya.Tiara tersenyum. "Iya, Nayla. Kamu yang sabar ya Nak bentar lagi kita sampai kok."Nayla tersenyum lebar. "Okey!"Tiara m

  • Mutiara Yang Ternoda   Licik

    Andra yang kaget langsung saja melepaskan pelukan waktu itu.Wanita tanpa nama itu malah tersenyum licik lalu pergi begitu saja dari sana membuat Andra semakin bingung. Ada apa dengan wanita itu?Sementara itu di dalam rumahnya Tiara membuka pesan dan dia terkejut melihat sebuah foto yaitu foto Andra yang terlihat memeluk seorang wanita. Itu foto rupanya saat diambil tadi di jalan.Tiara menghela napas gusar. "Ini pasti ulah orang yang namanya Bianca itu. Heran aku sama dia maunya dia tuh apa sih nggak capek apa begitu terus?" gumamnya teramat kesal.Untungnya dia sangat amat percaya dengan Andra jadi apapun itu Tiara tak akan salah paham apalagi sampai marah pada suaminya."Makin lama makin nggak jelas tuh orang."Karena tak mau ambil pusing Tiara langsung saja pergi ke dapur untuk masak, sebentar lagi Andra kan pulang dari kerja. Sebagai istri yang baik yang perlu dia lakukan ya hanya percaya pada suaminya dan akan melakukan yang terbaik untuk selalu membuat suaminya bahagia bersama

DMCA.com Protection Status