Share

Mawar Merah

Meskipun pandangan mata mereka berdua terlihat biasa saja dan kuluman senyum tercetak di bibir keduanya, tapi itu tidak berarti membuat mereka berdua melepaskan ketajamannya. 

Dalam pandangan Aji, sosok lelaki yang sekarang berada di depannya itu memiliki fisik yang kokoh dan kondisi tubuh yang segar bugar. Jika dilihat dari segi kepantasan maupun kelayakan, lelaki itu tentunya sangat tidak memenuhi kriteria sebagai seorang pengemis. Pakaian yang dibuat kotor dan compang camping, tidak bisa menyembunyikan fakta jika dia bukanlah seorang pengemis, melainkan prajurit yang menyamar.

"Siapa nama, Paman?" tanya Ratih, sebelum memberikan beberapa koin perunggu yang ada di genggaman tangannya.

Lelaki itu diam beberapa saat sebelum menjawab pertanyaan Ratih, "Namaku Pranggolo, Nisanak," 

"Paman sudah lama mengemis seperti ini?" 

"Sudah cukup lama, Nisanak. Sejak enam atau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status