Beranda / Pendekar / Mustika Naga Bumi / Ungkapan Suara Hati

Share

Ungkapan Suara Hati

Setelah makanan yang sudaj mulai dingin terbungkus rapi, Aji membayar dan kemudian mengajak Ratih pergi dari tempat makan itu. 

Senyum yang dibuat semanis mungkin oleh gadis pelayan kepadanya, tidak dihiraukannya sama sekali. Baginya, lebih baik menjaga perasaan Ratih dari pada membalas senyuman gadis pelayan tersebut.

Apa yang dilakukan Aji dengan tidak menghiraukan senyumannya membuat gadis pelayan tersebut mengomel gak jelas. "Tampan tidak seberapa saja, sombongnya minta ampun!"

Mendengar omelan gadis pelayan itu, Ratih berbalik arah untuk memberinya pelajaran. Tapi Aji segera meraih tangannya dan menggandengnya keluar dari tempat makan. 

"Sudah, tidak usah meladeni ucapannya," kata Aji, sekeluarnya mereka dari tempat makan. 

"Apa kau mau membelanya!?" Ratih yang masih terbakar emosinya, melampiaskannya kepada Aji. 

"Bukan begitu, Ratih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status