Dengan tetap percaya diri, Cassie terus mengikuti shooting, karena dia sendiri merasa sehat. Scene pertama di eksekusi dengan aman sampai selesai. Cassie pun merasa cukup tenang, karena scene awal bisa dikerjakan secara tuntas.
Begitu juga dengan scene kedua dan ketiga, semua berjalan dengan lancar, tanpa ada hambatan apa pun, Cassie juga terlihat senang-senang saja. Kekuatiran terhadap kondisi kesehatan Cassie, akhirnya sirna begitu saja. Crew pun sangat mendukung kesigapan Cassie dalam pelaksanaan shooting.Baru mau memulai pengambilan gambar scene ke empat, tiba-tiba Cassie jatuh ambruk, pingsan tidak sadarkan diri. Seketika semua panik, karena tidak ada yang mengira hal itu akan terjadi, karena Cassie sendiri terlihat sehat-sehat saja.Pimpinan Produksi langsung minta shooting di hentikan, Cassie segera di bawa ke ruang kesehatan, dimana sudah tersedia tenaga medis, yang dikhususkan untuk penanggulangan di lokasi shooting. Pimpro mengabarkan pada Kiano, dan KianoDengan kondisi Cassie yang sedang sakit, shooting tetap harus berlangsung, kebutuhan tayang untuk besok harus tetap terpenuhi. Ancaman finalti dari stasiun tv senilai 500 juga rupiah sudah di depan mata. Tim kerja perusahaan Kiano berpikir keras untuk mengatasi ancaman finalti itu.Itu kalau tidak tayang satu hari, bisa dibayangkan kalau tidak bisa tayang selama 3 atau 4 hari, berapa yang harus di tanggung perusahaan. Kiano harus memeras otaknya untuk mengatasi persoalan tersebut, dia sudah berusaha meeting dengan line producer dan produser pelaksana di kantor, namun tidak menemukan solusinya.Kiano mencoba untuk menghubungi tim penulis, dan penulis menyarankan untuk meeting dengan tim produksi di lokasi. Pada intinya, penulis mensiasati dengan tidal menghadirkan Cassie pada beberapa episode kedepan, masalahnya secara teknis orang-orang di lapangan lebih memahami.Akhirnya Kiano memutuskan untuk mengatakan meeting di lokasi, dari kantor dia langsung menuju ke lokasi s
Setelah dianggap sehat Cassie di izinkan untuk pulang, namun karena jatuh sakit seperti itu akibat shooting, akhirnya Cassie dilarang ibunya untuk shooting. Sebagai anak yang sangat patuh sama ibunya, Cassie harus hati-hati menanggapi larangan ibunya,"Kesih.. kamu harus stop dulu shootingnya, ibu kasihan sama kamu kalau sampai sakit." ujar ibu Cassie"Aku di kasih waktu buat istirahat kok bu sampai aku sembuh, kalau aku terus-terusan gak shooting kasihan mas Kiano bu, dia harus bayar denda 500 juta setiap hari." jawab Cassie"Ibu lebih kasihan sama kamu nak, soal pak Kiano biar aja jadi tanggung jawabnya."Kesih berusaha untuk memberikan pengertian sama ibunya, dengan nada suara yang sangat mengiba,"Ibu, kita juga harus peduli sama orang yang sudah peduli sama kita.." ucap CassieDi luar dugaan Cassie dan ibunya, ternyata Kiano mendengar semua pembicaraan Cassie dan ibunya. Kiano diam-diam datang ke rumah Cassie, tanpa di ketahui siapa pun,"Gak
Cassie merasa kalau dia pembawa sial bagi Kiano, dia merasa kasihan sama Kiano, karena sejak dia tidak bisa shooting, sinetron yang dibintanginya di stop penayanganya oleh stasiun.Ada keinginan Cassie untuk mengakhiri karirnya di dunia film, tapi Kiano belum boleh, karena populeritasnya sedang menanjak. Buktinya stasiun tidak mau lanjutkan kontrak, kalau bintangnya bukan Cassie.Cassie sampai memohon pada ibunya, agar diberikan izin untuk shooting,"Bu.. Kasih jadi kasihan sama mas Kiano, dan Kasih sendiri merasa sangat tertekan bu," ujar Cassie"Tertekan kenapa? Kan kamu masih sakit?" tanya ibunya"Ya tertekan karena gak bisa bantu mas Kiano bu, harusnya Kasih sudah bisa shooting sekarang."Cassie terus berusaha untuk membujuk ibunya, dengan sangat mengiba, dia meminta izin dan restu dari ibunya agar di berikan waktu untuk kembali shooting.Namun ibu Cassie tetap keukeuh pada pendiriannya, tidak peduli dengan apa yang dika
Dalam judul, "Hati yang Terpisah" Cassie adu akting dengan Raga, seorang pemain pria yang baru ditemukan Kiano. Raga adalah lulusan sekolah akting di Amerika. Meskipun peranakan indo, bahasa Indonesia Raga cukup lumayan.Shooting hari pertama, Cassie kembali bertemu dengan Raga. Raga belum tahu kalau Cassie kekasih Kiano, sehingga dia tidak membuat jarak dengan Cassie. Raga secara profesional berusaha untuk membangun chemistry dengan Cassie, begitu juga dengan Cassie.Shooting hari pertama, Raga di kawal oleh kekasihnya, Charlotte, sehingga dia tidak terlalu leluasa melakukan pendekatan dengan Cassie. Sebelum shooting dimulai, Raga memperkenalkan Charlotte pada Cassie,"Pagi Cassie.." sapa Raga saat Cassie sedang membaca skenario di ruang kostum"Pagi juga Raga, baru datang ya?" tanya CassieRaga menghampiri Cassie, "iya nih .. kenalin teman aku, dia juga sekolah di Amerika." ujar RagaCassie mengulurkan tangannya pada Charlotte, "aku
Setelah crew yang kesurupan bisa diatasi, Kiano pun melaksanakan acara selamatan produksi. Semua sesi acara berjalan dengan lancar. Tujuan utama Kiano datang ke lokasi bukan semata untuk acara selamatan produksi, tapi ada hal yang lebih penting harus dia katakan pada Cassie.Sebelum shooting di mulai, Kiano mengajak Cassie bicara serius di ruangan khusus Cassie,"Cassie.. Mama sudah mendesak aku untuk menikah sama kamu," ujar Kiano dengan mimik dan ekspresi penuh beban"Bagus dong mas, Kok kamu malah kurang gembira gitu mas? Kamu gak suka ya dengan permintaan Mama kamu?" tanya CassiePikiran Kiano berkecamuk, satu sisi dia senang mendapat restu dari Mamanya, tapi disisi lain dia masih membutuhkan Cassie di produksinya."Bukan gak suka Cassie, aku masih butuh kamu di produksi, kalau kita menikah itu artinya kamu harus stop shooting." jawab Kiano"Aku ikhlas dan siap menjadi ibu rumah tangga seutuhnya mas, kalau memang harus begitu."
Malam telah larut saat Kiano menjemput Cassie. Kiano menganggap tidak ada mata yang menatap ke arah mereka, ketika Kiano dan Cassie naik ke mobil yang di parkir di depan ruangan Cassie.Tanpa mereka sadari di kejauhan Raga dan Charlotte menatap ke arah mereka. Raga tidak menyangka kalau Cassie memiliki kedekatan khusus dengan Kiano."Itu gak salah produser kamu jalan sama Cassie?" tanya Charlotte"Biasa aja kali artis jalan sama produser, emang ada yang aneh?" Raga balik bertanya"Ya gak sih itu hak mereka, bisa aja mereka memang punya kedekatan khusus sih.""Udah yuk kita pulang, ngapain juga membahas urusan orang lain." Raga mengajak Charlotte pulangDi dalam mobil Kiano menceritakan semua peristiwa, saat dia menemui Mamanya. Cassie dengan antusias mendengar cerita Kiano.Merasa Cassie sudah menjadi calon isterinya, Kiano memeluk erat Cassie di dalam mobil. Hatinya sangat bahagia, karena apa yang di idam-idamkannya selama ini sudah hampir ter
Sebelum berangkat shooting, Cassie menyempatkan diri untuk berbicara dengan ibunya. Cassie cerita soal desakan Mama Kiano, agar Kiano dan Cassie segera menikah.Cassie menemui ibunya yang sedang sibuk di dapur, "bu kasih mau bicara sebentar bisa gak?" tanya CassieIbu Cassie menghentikan sejenak aktivitasnya, dan mengajak Cassie duduk di ruangan makan."Kamu mau bicara soal apa Kasih? Soal apa maksud ibu?""Kemarin mas Kiano di desak Mamanya untuk segera menikah sama Kasih bu," ujar Cassie"Terus.. Masalahnya apa? Bagus toh kalau Mamanya yang minta?" tanya ibu Cassie lagi"Ya sih.. cuma mas Kiano minta pada Mamanya jangan buru-buru, karena Kasih harus lanjutkan kontrak dulu.""Apa tanggapan Mama Kiano?""Mamanya sih gak masalah, malah mendukung karir Kasih bu. Ibu sendiri gimana? Setuju gak kalau Kasih menikah sama mas Kiano?"Ibu Cassie tidak langsung menjawab, bahkan hanya menatap Kasih dengan terharu. Setelah berpikir sejen
Ada kecemasan yang paling mendasar dalam diri Kiano, yakni ketidakmampuannya melaksanakan fungsi kelelakiannya. Kiano sudah lama mengidap penyakit 'impotensi,' dan itu sudah ia alami sejak lima tahun yang lalu.Namun hal yang paling menguatkannya untuk menikahi Cassie adalah, karena sosok Cassie mampu menggugah gairah kelelakiannya, dan itu dia rasakan sejak awal dia mengenal Cassie saat masih menjadi figuran.Semakin dekat waktu pernikahannya dengan Cassie, Kiano semakin dihujani berbagai kecemasan, sehingga dia semakin stress. Ada keinginannya untuk mengakui hal itu pada Cassie, namun dia takut Cassie kecewa.Selepas dari stasiun TV, Kiano menuju ke rumah Cassie, untuk menemui ibu Cassie. Kecemasan menghadapi ibu Cassie sudah tidak lagi dia rasakan, karena dia sudah tahu kalau ibu Cassie sudah merestui.Kiano baru menyadari kalau dirinya impoten, karena memang selama ini dia belum pernah tertarik dengan wanita, tersebab rasa minder yang