Eve yang saat ini sedang berjalan bersama Keanu melewati pintu utama mansion tersebut pun tersentak ketika mendengar suara tembakan tersebut. Sontak saja tangannya langsung menggenggam tangan Keanu lebih erat dari sebelumnya, hingga membuat Keanu menghentikan langkahnya."Kamu takut?" tanyanya sambil menatap ke arah Eve penuh perhatian.Eve yang saat ini juga sedang menatap suaminya pun langsung menggeleng. "Apa kamu yakin ingin meninggalkan mereka?" tanya Eve yang merasa sedikit khawatir dengan kedua laki-laki yang merupakan anggota keluarga suaminya itu. Tapi andaikan ia kembali ke dalam, ia pun tak tahu harus membela siapa, karena kedua orang tersebut sama-sama sangat menyayangi Keanu dan juga ibu mertuanya yang sudah tiada."Kalau aku kembali ke dalam, menurutmu siapa yang harus aku bela?" Keanu meminta pendapat pada istrinya yang sama saja tak bisa memilih di antara dua orang tersebut."Tapi kalau mereka berdua sama-sama mati bagaimana?" sahut Eve yang merasa gelisah mem
Setelah itu mereka pun berjalan ke arah ruang makan dengan Gustavo yang berada paling depan. Eve yang berjalan di samping Keanu, sekaligus di belakang Gustavo pun sesekali melirik ke arah dua laki-laki yang saat ini hanya diam saja dengan pandangan yang terus menatap ke arah depan.Eve pun menghela napas dalam setelah beberapa kali ia melirik ke arah Keanu, tapi tak mendapat tanggapan sedikit pun.'Apa terjadi sesuatu? Tapi dari tadi dia selalu bersamaku, dia juga tidak mengangkat telepon dari siapa pun. Lalu kenapa dia langsung bersikap dingin setelah bertemu Gustavo? Apa jangan-jangan mereka mempunyai kode rahasia," batin Eve sambil menegakkan tubuhnya dan membetulkan cara jalannya.Setelah itu ia pun terus diam dan tak mau melirik sedikit pun pada kedua orang laki-laki itu lagi, karena ia tahu setelah ini ia pun tak akan mendapat tanggapan dari mereka.* Setelah berjalan selama beberapa menit, akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan yang luas dengan meja makan pa
"I-iya, benar apa yang Papa katakan. Aku tadi sudah membuatnya tapi terjatuh," ucap Eve, lalu tersenyum canggung ke arah Keanu."Baiklah." Akhirnya Keanu pun kembali duduk di tempatnya. Makan malam pun akhirnya di mulai. Selama makan malam tersebut, tak terdengar sepatah kata pun keluar dari mereka.'Kenapa nggak ada bedanya dengan di rumah besar, astaga,' pikir Eve yang ingin sekali menepuk keningnya karena hal ini, tapi tentu saja ditahannya saat ini.Eve yang sedang makan dengan santai dan tenang pun sesekali melirik ke arah orang-orang yang ada di sekitarnya. Saat ini ia tak perlu berpura-pura manja seperti saat di mansion Tuan Howgins, itu sungguh melegakan baginya, tapi suasana yang seperti ini tentu saja sama-sama terasa tidak menyenangkan baginya. 'Setelah ini aku akan segera membuatkan sup. Siapa tahu aku bisa segera keluar dari pulau ini,' pikir Eve. Benar saja, setelah acara makan malam selesai, Eve bergegas ke dapur untuk membuatkan sup seperti yang dii
"Kembar apa?" tanya Eve yang terkejut mendengar ucapan suaminya tersebut.Keanu pun langsung menoleh. "Mereka ingin anak kita kembar," jawab Keanu dengan tenang."Mana mungkin bisa begitu," sahut Eve."Kalau tidak bisa kembar, itu artinya kamu harus segera membuat anak lagi setelah melahirkan nanti," tandas Tuan Howgins dengan cepat.Eve pun langsung menoleh ke arah Kakek suaminya itu dengan tatapan aneh. 'Dia pikirkan hamil dan melahirkan itu mudah apa,' gerutu Eve di dalam hati."Jangan mengatakan yang tidak-tidak, biarkan mereka memilih semuanya sendiri nantinya," pungkas Keanu yang merasa pusing dengan perdebatan dua laki-laki yang terdengar tak masuk akal itu." Setelah berbicara beberapa hal lagikemudian ketiga laki-laki tersebut pun meminum sup buatan Eve, mereka terlihat menikmati sup sederhana itu. Eve yang melihat hal itu pun langsung tersenyum senang. 'Ah syukurlah jika mereka suka,' ucapnya sambil mengusap perut. Beberapa jam berlalu, akhirnya Keanu, Eve, Tuan
"Jangan pura-pura tidak tahu!" teriak Jennifer yang langsung membuat Eve tersentak."Ada apa?" tanya Eve yang benar-benar tak mengerti penyebab wanita di depannya itu berteriak padanya.Sesaat kemudian terlihat air mata meleleh dari netra Jennifer. "Dia masuk rumah sakit gara-gara kamu," ujarnya sembari mengusap air yang meleleh itu."Dia, dia siapa?"Mata Jennifer kembali menatap tajam. "Tentu saja Gabriel.""Gabriel, kenapa dia?" Setelah memperhatikan ekspresi wajah Eve yang terlihat benar-benar tidak mengetahui apa pun, kemudian Jennifer pun menghela napas panjang. "Dia kemarin bertengkar dengan Tuan ....""Tuan ... Keanu maksudmu?" Eve memperjelas kalimat Jennifer tersebut."Benar.""Lalu?" tanya Eve yang penasaran dengan hal tersebut."Mereka bertengkar hebat dan akhirnya ....""Akhirnya apa?" tanya Eve yang semakin penasaran karena Jennifer terlihat ragu-ragu untuk menyelesaikan kalimatnya."Kakinya patah," terang Jennifer.Mata Eve membulat ketika mendengar hal itu. Ia tidak
Eve yang terkejut melihat orang itu pun langsung mundur beberapa langkah."Kamu kenapa?" tanya laki-laki yang saat ini sedang berada di depan Eve dan menatapnya heran."Tidak apa-apa," jawab Eve sambil merapikan pakaiannya."Kamu masih marah padaku?" tanya laki-laki tersebut sembari melangkah maju. Namun Eve dengan cepat mundur kembali untuk menghindari berdekatan dengan laki-laki yang pernah ada di dalam hatinya itu. "Bukankah kamu sudah tahu apa yang terjadi waktu itu,"imbuhnya."Iya, aku sudah tahu dan aku juga sudah tidak mempermasalahkan hal itu," sahut Eve dengan tenang."Lalu?" Laki-laki tersebut mengerutkan dahinya, tentu saja ia merasa heran karena Eve terus menjauh darinya."Maaf, sekarang aku sudah memiliki suami, aku tidak mau ada salah paham, " tegas Eve.Mata laki-laki tersebut pun membulat. "Suami, siapa? Bukankah kamu hanya bekerja di perusahaan, sejak kapan kamu menikah?"'Benar, dia tahu aku bekerja di perusahaan. Lalu kenapa dia tidak tahu kalau aku sudah men
"Pingsan?" Eve terdiam sesaat. Ia kemudian mengingat kejadian sebelumnya. Sesaat setelah mengirim kepada Keanu memberitahukan keberadaannya, tiba-tiba saja pandangannya berubah gelap dan ia langsung tak ingat lagi setelah itu."Ah tidak, mungkin aku hanya kecapean, jadi tidur."Keanu mengerutkan dahinya mendengar jawaban yang terlihat tak dipercaya. "Katakan yang sebenarnya, kamu pingsan kan?""Sudahlah Key, aku tidak apa-apa. Kata Dokter Emi aku sehat dan bayi kita juga sehat, mungkin itu memang pengaruh hormon saat hamil ini," jawab Eve sambil berdiri dari sofa yang mereka berdua duduki saat ini.Keanu pun ikut bangun dari sofa itu. "Kamu keras kepala. Kamu tidak boleh lagi pergi ke butik, kamu akan menemaniku di perusahaan saja. Aku akan menyiapkan tempat istirahat untuk kamu di perusahaan."Eve langsung menatap ke arah suaminya sembari menyipitkan matanya. "Kamu mulai lagi," sahutnya."Ini semua demi—""Demi aku kan?" sahut Eve kembali.Keanu menghela napas panjang mendengar sahut
Setelah lebih dari satu jam bergumul di bathtub dan berbagai sudut di kamar mandi, akhirnya Keanu pun segera keluar dari kamar mandi sembari menggendong tubuh istrinya."Key, ini sudah selesai kan?" tanya Eve sembari meletakkan tangannya di pundak suaminya itu."Tentu saja belum," jawab Keanu sembari melangkah ke arah kamar mereka. Dan setelah sampai di dalam kamar, Keanu pun segera merebahkan tubuh istrinya itu di atas ranjang dengan pelan. "Key, kamu yakin tidak ingin istirahat?" tanya Eve sembari menggeser posisi tubuhnya agar terasa lebih nyaman. "Aku sudah dua kali loh," imbuhnya."Kamu memang dua kali, tapi aku belum," tandas Keanu. " Aku tidak ingin mengecewakan istriku," imbuhnya sembari kembali mengungkung Eve di bawah tubuhnya.Eve pun memejamkan matanya ketika Keanu kembali mengusap bagian inti tubuhnya."Ah, Key," desah Eve ketika benda kebanggaan suaminya berhasil masuk kembali mengisi tubuhnya lagi.Gerakan pelan kembali dilakukan oleh Keanu. Gerakan terkon
Setelah beberapa saat menahan, rasa sakit di perut Eve meningkat. Ia pun segera melambaikan tangannya pada salah seorang pelayan di pesta itu dan menyuruhnya untuk memanggil Keanu."Tuan," panggil Pelayan tersebut pada Keanu yang saat ini sedang berbincang dengan beberapa kliennya."Ya?" sahut Keanu sambil berbalik menatap ke arah Pelayan tersebut."Tuan, Nyonya Eve mencari Anda," ucap Pelayan tersebut dengan cepat.Mata Keanu terbelalak mendengar hal itu. Ia tanpa berpikir panjang langsung meninggalkan para rekan bisnisnya begitu saja dan melangkah ke tempat Eve."Kamu kenapa?" tanya Keanu sambil melihat Eve yang saat ini sedang meringis manahan sakit dengan keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya."Sakit Key," jawab Eve lalu menghela napas panjang mencoba meringankan rasa sakitnya.Keanu pun dengan cepat menggendong tubuh istrinya, membawanya melewati para tamu undangan yang langsung saja heboh melihat hal itu."Tuan, saya akan memanggilkan ambulans," ujar satpam hote
Setelah beberapa saat mendengarkan pembicaraan Keanu, pengacara dan Polisi dengan wajah tercengang, kemudian Gustafo mundur beberapa langkah ketika Keanu berjalan mendekati sel tempatnya ditahan sementara ini."Kamu yang menjebakku!" teriak Gustafo menunjukkan sisi lain dirinya."Ya, aku memang menjebakmu Paman," sahut Keanu dengan tenang. "Terima kasih selama ini sudah memberiku banyak pelajaran, aku tidak akan melupakan kebaikan Anda," ujarnya sambil membungkukkan badannya di depan Gustafo."Kamu, dasar manusia tidak tahu balas budi!" maki Gustafo dengan mata membulat karena tak terima jika dirinya saat ini sudah benar-benar kalah. "Aku pasti akan membalasmu dan seluruh keluargamu."Keanu yang saat ini kembali berdiri tegap di depan Gustafo pun menghela napas panjang. "Sudahlah Paman, berhenti bicara konyol," tukas Keanu. "Aku sudah membekukan semua anak buahmu, bahkan rekeningmu sudah berada dalam pengawasan. Aku harap setelah ini kamu bisa merenungkan semua perbuatanm
Setelah itu Keanu pun dengan cepat memanggil beberapa orang yang sudah membawa penawar racun untuk Tuan Howgins. Awalnya Tuan Howgins terkejut karena mendegar banyak orang di sekitarnya tanpa ia bisa melihat orang-orang tersebut. Ia pun langsung menolak untuk diobati karena waspada."Kakek, mereka akan memberikan kamu penawar racun," ucap Keanu sambil menatap Tuan Howgins dari samping."Racun, racun apa?" tanya Tuan Howgins yang terkejut mendengar hal itu."Sudahlah biarkan saja jika dia tidak ingin dibantu. Jika dia terus seperti itu, tentu saja akan lebih baik," sahut Tuan Alex yang saat ini berdiri dengan santai di dekat Keanu."Diam kamu!" sergah Tuan Howgins tanpa tahu di mana Tuan Alex berada."Baiklah Key, lakukan saja seperti yang kamu inginkan. Tapi di mana Gustafo dan apa yang terjadi tadi?" tanyanya yang juga penasaran karena mendengar suara ribut di luar ruangannya tadi."Setelah ini, saya akan menceritakan semuanya pada Anda," jawab Keanu dengan tenang.Tuan Gus
Seperti yang sudah direncanakan, siang ini Keanu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Howgins. Seperti kemarin, ia masih bersama anak buahnya yang selalu menemaninya.Ia berjalan dengan tenang, hingga akhirnya membuka pintu kamar tempat Kakeknya dirawat."Sedang makan?" tanya Keanu ketika baru saja masuk ke sana.Mendengar suara Keanu, Tuan Howgins pun langsung memberi tanda pada Gustafo agar berhenti menyuapinya. "Kamu Keanu?" tanya Tuan Howgins sambil menatap ke arah lain.Keanu berpura-pura terkejut melihat hal itu, ia dengan cepat menatap ke arah Gustafo dengan penuh tanda tanya. Gustafo yang melihat tatapan dari Keanu pun segera berdiri dari kursinya dan kemudian melangkah ke arah Keanu setelah meletakkan makanan Tuan Howgins di atas nakas. "Kondisi Tuan Besar makin memburuk, sepertinya penglihatannya mulai terganggu," bisik Gustafo pada Keanu.Keanu pun langsung mengepalkan tangannya, lalu menghembus panjang dan kemudian mengangguk tanda mengerti apa yang Gus
Tiga jam lebih berlalu, saat ini Keanu sedang berada di depan sebuah rumah sakit yang berada cukup jauh dari perusahaan. Tak lama kemudian munculah wanita istimewa yang sudah lebih dari lima belas menit ditunggunya."Key," panggil wanita tersebut bersama seorang laki-laki di belakangnya.Dan ketika mereka berdua sudah sampai di depan Keanu, Keanu pun langsung menatap ke arah laki-laki di belakang wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sambil berkomentar, "Jadi dia orang yang kamu pilih?""Key, jangan mulai," protes Eve. Keanu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Eve. "Aku itu penasaran sekali, kenapa kamu tidak mau menerima orangku dan malah memilih orang-orang Papa?""Itu karena ... pertama, dia sudah terbukti bisa diandalkan. Kedua, orang-orang kamu membuatku malu.""Malu?""Mereka itu mengawalku seperti seorang tahanan," Eve menunjuk wajah Keanu. "Jangan bilang kalau kamu memang menyamakan aku dengan tahanan?" Eve mendebat. Ia sengaja tak mau kalah. Jika t
"Kenapa tidak?" tanya Keanu sembari mengerutkan dahinya menatap Gustavo yang saat ini terus berekspresi tenang."Kondisi tuan tidak memungkinkan untuk membawanya ke luar negeri, lebih baik dia dirawat di sini, seperti itu yang saya dengar dari dokter," jawab Gustafo.Keanu menghela napas panjang mendengar keterangan Gustavo. "Setelah ini aku harus kembali ke tempat proyek untuk membantu mencari Leon," ucap Keanu yang berpura-pura resah memikirkan masalah Leon dan juga kakeknya secara bersamaan.Lalu sebuah tepukan di pundak Keanu membuatnya mengangkat wajahnya dan menatap kembali ke arah Gustafo. "Tenang saja, saya yakin Tuan Howgins tidak akan kenapa-napa. Saya akan membantu menjaganya di sini," ucapnya seolah sedang menenangkan Keanu.Lalu sesaat kemudian Keanu pun menyungging senyum di wajahnya. "Terima kasih Paman, aku berhutang banyak pada kamu," ujarnya.Setelah membicarakan beberapa hal tentang kegelisahan Keanu terhadap —karangannya— masalah hilangnya Leon pada Gustafo, dan Gu
Eve pun langsung mengganti ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum. "Aku terkejut karena tidak sadar sejak kapan Paman ada di belakangku," jawab Eve dengan lebih santai."Maaf jika mengejutkan Anda, Nona," jawab Gustafo sambil memberikan senyuman yang selalu ditunjukkannya.Eve pun mengangguk mendengar ucapan Gustafo. "Oh iya Paman, Kakek sedang apa sekarang?" tanya Eve berpura-pura tetap santai walaupun sebenarnya ia sedang sangat berhati-hati."Dokter baru memeriksanya.""Hem," gumam Eve untuk menanggapi keterangan Gustafo sambil melangkah kembali."Ah iya Paman, apa Paman tahu kabar terbaru Dokter Leon? Soalnya Keanu tak mau menjawab saat kutanyai."Gustafo yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan Eve pun menyahut dengan tenang, "Maaf Nona saya tidak begitu tahu, tapi kabar terakhir yang saya dengar, tim yang dikirim masih terus melakukan pencarian."Eve pun mengangguk-ngangguk mendengar hal itu. "Kasian Yualit, aku berharap Dokter Leon bisa segera ditemukan," ujarnya."Be
Keesokan paginya. Saat ini Eve dan Keanu sedang berada di ruang makan, menunggu beberapa pelayan menyiapkan makanan untuk mereka."Harusnya kamu bilang saja," gerutu Eve sambil mengusap-usap pipinya yang masih memerah, bekas cubitan Keanu semalam."Siapa yang menyuruh kamu berpikir sekonyol itu," sahut Keanu sambil tersenyum hangat menatap Eve yang masih bermuka masam."Ya ... tadi malam aku kan memang tidak melihat seorang pun saat kamu membawa aku ke sana," ucap Eve yang merujuk pada kamar di rooftop semalam."Itu karena aku memang menyuruh mereka untuk pergi," terang Keanu. "Aku pikir kamu tidak akan nyaman kalau ada orang di rumah ini saat kita me—""Key," potong Eve. "Kamu semakin lama semakin tidak tahu malu," komentarnya."Terima kasih pujiannya, ini semua juga berkat ajaran kamu," sahut Keanu dengan ringan."Tidak, aku ini bukan orang yang mes—" Eve memutus kalimatnya karena merasa apa yang ingin ia katakan ini salah."Jangan malu untuk mengakui," ledek Keanu yan
Setelah beberapa saat berbicara dengan kedua orang tua Mac, akhirnya Keanu dan Eve pun berpamitan untuk meninggalkan restoran tersebut."Kamu sangat sopan pada mereka?" tanya Eve yang saat ini sedang berjalan pelan di samping Keanu."Kita baru bertemu dan kamu menanyakan hal lain," sahut Keanu dengan ketus.Eve pun mengangkat sisi kanan bibirnya menanggapi kalimat suaminya tersebut."Kenapa hanya diam?" tanya Keanu.Sebuah pertanyaan yang sebenarnya merupakan sebuah tuntutan itu pun langsung membuat Eve menghela napas berat. "Baik. Bagaimana kabar kamu, lama tidak bertemu. Apa kamu sudah melupakan aku?" Pertanyaan itu membuat Keanu langsung menarik tangan Eve dan membuat mereka berdua berhenti setelahnya. "Aku sangat merindukan kamu," jawabnya lalu mengecup kening Eve.Mata Eve membulat ketika mendapat kecupan di tempat umum seperti itu. Wajahnya pun langsung memerah karenanya. "Ini tempat umum Key," ucap Eve sambil mencubit lengan suaminya itu dan kemudian melangkah mening