Setelah lebih dari satu jam bergumul di bathtub dan berbagai sudut di kamar mandi, akhirnya Keanu pun segera keluar dari kamar mandi sembari menggendong tubuh istrinya."Key, ini sudah selesai kan?" tanya Eve sembari meletakkan tangannya di pundak suaminya itu."Tentu saja belum," jawab Keanu sembari melangkah ke arah kamar mereka. Dan setelah sampai di dalam kamar, Keanu pun segera merebahkan tubuh istrinya itu di atas ranjang dengan pelan. "Key, kamu yakin tidak ingin istirahat?" tanya Eve sembari menggeser posisi tubuhnya agar terasa lebih nyaman. "Aku sudah dua kali loh," imbuhnya."Kamu memang dua kali, tapi aku belum," tandas Keanu. " Aku tidak ingin mengecewakan istriku," imbuhnya sembari kembali mengungkung Eve di bawah tubuhnya.Eve pun memejamkan matanya ketika Keanu kembali mengusap bagian inti tubuhnya."Ah, Key," desah Eve ketika benda kebanggaan suaminya berhasil masuk kembali mengisi tubuhnya lagi.Gerakan pelan kembali dilakukan oleh Keanu. Gerakan terkon
Belum sempat ia menjawab pertanyaan tersebut, tiba-tiba terlihat beberapa orang laki-laki masuk ke ruang makan."Kakek," ucap Eve sembari menatap ke arah salah satu dari beberapa orang yang baru saja masuk ke apartemen tersebut."Apa aku mengganggu?" tanya Tuan Howgins sambil menatap ke arah Eve dan Keanu bergantian.'Tentu saja mengganggu,' batin Eve yang tidak selaras dengan ekspresi wajahnya."Tidak Kek, tentu saja tidak," jawab Eve dengan cepat sembari memberikan senyum ramah pada kakek suaminya itu.Setelah itu Eve pun segera memindahkan salah satu kursi agar kursi roda Tuab Howgins bisa berada di sana. "Itu ... kami sedang makan pagi, apa kakek juga ingin ikut makan bersama kami?" tawar Eve sambil tersenyum kaku."Baik kalau begitu, mari kita makan bersama."Sahutan Tuan Howgins tersebut membuat Eve cukup terkejut, ia pikir laki-laki tua itu akan menolaknya karena makanan yang ada di atas meja sangatlah sederhana jika dibandingkan dengan yang ada di mansion.Ia yang me
Mereka pun terus melanjutkan langkahnya, hingga akhirnya bertemu dengan seseorang yang tidak disangka akan tetap ada di rumah itu. Kali ini Eve dan Keanu sama-sama mengerutkan dahi melihat laki-laki itu tengah santai sambil menatap para pekerja yang sedang melepas beberapa barang dari dinding.Dan ketika mereka tengah memperhatikan laki-laki tersebut, tiba-tiba saja ia menoleh dan tersenyum hangat seperti yang biasa dilakukannya."Selamat datang Tuan Muda dan Nyonya muda," sapa laki-laki tersebut.Mendengar sapaan itu Keanu pun menghela napas dalam dan kemudian membalasnya. "Ya. Kamu masih di sini, Paman?"Dan tetap dengan senyuman yang sama, sebuah jawaban pun muncul dari bibir laki-laki yang sempat Keanu anggap sebagai ayah angkat tersebut. "Tentu saja, aku akan selalu mendampingi keluarga ini. Ah iya, Tuan Howgins saat ini sedang berada di halaman belakang, silakan Anda berdua ke sana.""Ya."Kemudian Keanu dan Eve pun berjalan ke arah tempat yang ditunjukkan oleh Gust
Setelah percakapan tersebut, kemudian Eve dan Keanu pun meninggalkan Tuan Howgins yang masih berada di halaman belakang. Mereka berdua menuju ke kamar yang biasa mereka tempati di rumah itu. Namun ketika hampir sampai di kamar tersebut, tiba-tiba Eve melihat Rosella yang tengah berjalan di kejauhan dan sempat menatapnya sesaat tapi langsung berjalan ke arah lain, seolah sedang menghindarinya."Key aku mau ke dapur," ucap Eve sambil menatap ke arah di mana Rosella menghilang."Perlu aku temani?" tanya Keanu sembari ikut menatap ke arah apa yang sedang ditatap oleh istrinya tersebut.Eve pun segera menatap ke arah Keanu lalu menggeleng pelan."Kalau begitu hati-hati," ucap Keanu sembari mengusap kepala istrinya dengan lembut.Setelah itu Keanu pun melanjutkan langkahnya, masuk ke dalam kamar yang sudah beberapa waktu ia tinggalkan, semenjak kejadian Eve yang diculik oleh Tuan Stenly. Sementara itu, saat ini Eve tengah berjalan mencari di mana Rosella berada. Ia me
Mendengar cerita itu, Eve pun langsung menoleh ke arah Keanu. "Kalau kamu suka, pakailah," ucap Keanu sembari mengangguk dan menyungging senyum di bibirnya.Setelah itu Eve pun kembali menatap ke arah kotak hitam berisi kalung dan cincin bertahtakan berlian di atasnya tersebut. 'Wah, ini kalau dijual pasti bisa untuk membuat membeli pulau, " batin Eve.Kemudian Eve pun kembali menatap ke arah ayah mertuanya. "Terima kasih Pa, tapi apa ini tidak berlebihan. Aku takut—""Tidak ada yang berlebihan untuk menantuku," ucap Tuan Alex dengan tenang, lalu mengusap lembut pipi Eve."Ehem!" deheman keras muncul dari Keanu."Hahaha! Dia memang selalu jadi pencemburu hebat," tawa Tuan Alex.Sementara itu, orang-orang yang tadi melongo ketika melihat tuhan Alex berjalan ke arah Eve dan Keanu langsung saja membicarakan tentang Tuan Alex. Bagaimana tidak, ia yang sudah terkenal mati selama lebih dari 10 tahun dan kejadian itu pernah menggemparkan seisi kota tersebut, sekarang tiba-tiba saja muncul d
Tentu saja setelah itu Eve pun segera mengambil sepucuk surat yang ada di dalam kotak yang berisikan gelang kaki cantik dan juga setumpuk coklat kesukaannya yang memenuhi isi kotak tersebut."Semoga kamu menyukainya, dari yang sangat mencintaimu," gumam Eve membaca isi surat tersebut .Dan tentu saja sebuah senyum lebar pun muncul di bibir Eve yang membuat sorak-sorai para karyawan yang ada di dalam butik.Eve pun segera memfoto benda-benda tersebut dan menuliskan 'Terima kasih, hadiah dari kamu sudah sampai. Kamu memang mata-mata yang hebat'. Setelah itu ia mengirimkan hal itu ke nomor Keanu dan juga mengirim sebuah foto dirinya yang sedang memegang coklat kesukaannya yang sudah lama ia tak memakannya.** Sementara itu, Keanu yang saat ini sedang melakukan rapat pun langsung membuka isi chat dari Eve. Wajahnya yang semula tersenyum senang karena salah satu tender besar untuk perusahaannya berhasil didapatkan, kini langsung berubah muram ketika membaca isi chat ter
Setelah beberapa saat para polisi berganti memeriksa Keanu dan menanyai berbagai hal seputar kotak berisi coklat dan juga bucket bunga tersebut, akhirnya polisi itu pun menyimpulkan bahwa tidak ada perhiasan yang mereka cari di sana. Para wartawan yang menunggu keterangan pun langsung menanyai Keanu, Eve dan juga perwakilan polisi tentang hal itu."Saya terangkan dengan jelas, bahwa saya bukanlah penadah. Saya sangat terkejut, tiba-tiba saja ada polisi yang datang kemari dan juga para wartawan yang sudah siap meliput kejadian ini, padahal saya benar-benar tidak melakukan hal itu. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau saya pernah melakukan kesalahan pada seseorang.Tapi butik ini adalah peninggalan almarhum ibu mertua saya, tolong jangan melibatkan masalah apa pun untuk menjatuhkan butik ini," ucap Eve sembari menggunakan tisu untuk mengelap air mata buayanya.Sedangkan Keanu yang ada di sebelah Eve pun langsung merangkul pundak istrinya itu. Ia terlihat berusaha men
"Bukankah kamu bilang akan pergi ke toko?" tanya Keanu dengan tatapan tajam menatap ke arah Eve dan Mac bergantian."Aku memang ingin ke toko, tapi—""Jadi seperti ini laki-laki yang kamu pertahankan?" Potong Mac. Lalu sebuah senyum menghina diarahkan pada Keanu. "Aku jelas lebih bisa membahagiakan kamu dari pada dia," imbuhnya sambil memasukkan tangan ke saju celananya."Duh," gumam Eve yang sudah merasakan bencana di depan matanya.Dan langsung saja Keanu berjalan dengan cepat ke arah Eve. Ia segera menarik tangan Eve dengan kasar. "Dia istriku, jangan mengganggunya," ucap Keanu masih dengan tatapan tajamnya ke arah Mac.Senyum smirk pun langsung diberikan oleh Mark menanggapi kalimat Keanu tersebut. "Apa seorang suami akan memperlakukan istrinya dengan kasar seperti itu. Kamu tahu, kalau aku jadi suami Eve maka aku tidak akan pernah berbuat kasar padanya. Aku bahkan sudah menawarkannya untuk bersama denganku, aku akan menerima anak di perutnya walaupun it—"BUGH! Sebuah bogem menta
Setelah beberapa saat menahan, rasa sakit di perut Eve meningkat. Ia pun segera melambaikan tangannya pada salah seorang pelayan di pesta itu dan menyuruhnya untuk memanggil Keanu."Tuan," panggil Pelayan tersebut pada Keanu yang saat ini sedang berbincang dengan beberapa kliennya."Ya?" sahut Keanu sambil berbalik menatap ke arah Pelayan tersebut."Tuan, Nyonya Eve mencari Anda," ucap Pelayan tersebut dengan cepat.Mata Keanu terbelalak mendengar hal itu. Ia tanpa berpikir panjang langsung meninggalkan para rekan bisnisnya begitu saja dan melangkah ke tempat Eve."Kamu kenapa?" tanya Keanu sambil melihat Eve yang saat ini sedang meringis manahan sakit dengan keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya."Sakit Key," jawab Eve lalu menghela napas panjang mencoba meringankan rasa sakitnya.Keanu pun dengan cepat menggendong tubuh istrinya, membawanya melewati para tamu undangan yang langsung saja heboh melihat hal itu."Tuan, saya akan memanggilkan ambulans," ujar satpam hote
Setelah beberapa saat mendengarkan pembicaraan Keanu, pengacara dan Polisi dengan wajah tercengang, kemudian Gustafo mundur beberapa langkah ketika Keanu berjalan mendekati sel tempatnya ditahan sementara ini."Kamu yang menjebakku!" teriak Gustafo menunjukkan sisi lain dirinya."Ya, aku memang menjebakmu Paman," sahut Keanu dengan tenang. "Terima kasih selama ini sudah memberiku banyak pelajaran, aku tidak akan melupakan kebaikan Anda," ujarnya sambil membungkukkan badannya di depan Gustafo."Kamu, dasar manusia tidak tahu balas budi!" maki Gustafo dengan mata membulat karena tak terima jika dirinya saat ini sudah benar-benar kalah. "Aku pasti akan membalasmu dan seluruh keluargamu."Keanu yang saat ini kembali berdiri tegap di depan Gustafo pun menghela napas panjang. "Sudahlah Paman, berhenti bicara konyol," tukas Keanu. "Aku sudah membekukan semua anak buahmu, bahkan rekeningmu sudah berada dalam pengawasan. Aku harap setelah ini kamu bisa merenungkan semua perbuatanm
Setelah itu Keanu pun dengan cepat memanggil beberapa orang yang sudah membawa penawar racun untuk Tuan Howgins. Awalnya Tuan Howgins terkejut karena mendegar banyak orang di sekitarnya tanpa ia bisa melihat orang-orang tersebut. Ia pun langsung menolak untuk diobati karena waspada."Kakek, mereka akan memberikan kamu penawar racun," ucap Keanu sambil menatap Tuan Howgins dari samping."Racun, racun apa?" tanya Tuan Howgins yang terkejut mendengar hal itu."Sudahlah biarkan saja jika dia tidak ingin dibantu. Jika dia terus seperti itu, tentu saja akan lebih baik," sahut Tuan Alex yang saat ini berdiri dengan santai di dekat Keanu."Diam kamu!" sergah Tuan Howgins tanpa tahu di mana Tuan Alex berada."Baiklah Key, lakukan saja seperti yang kamu inginkan. Tapi di mana Gustafo dan apa yang terjadi tadi?" tanyanya yang juga penasaran karena mendengar suara ribut di luar ruangannya tadi."Setelah ini, saya akan menceritakan semuanya pada Anda," jawab Keanu dengan tenang.Tuan Gus
Seperti yang sudah direncanakan, siang ini Keanu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Howgins. Seperti kemarin, ia masih bersama anak buahnya yang selalu menemaninya.Ia berjalan dengan tenang, hingga akhirnya membuka pintu kamar tempat Kakeknya dirawat."Sedang makan?" tanya Keanu ketika baru saja masuk ke sana.Mendengar suara Keanu, Tuan Howgins pun langsung memberi tanda pada Gustafo agar berhenti menyuapinya. "Kamu Keanu?" tanya Tuan Howgins sambil menatap ke arah lain.Keanu berpura-pura terkejut melihat hal itu, ia dengan cepat menatap ke arah Gustafo dengan penuh tanda tanya. Gustafo yang melihat tatapan dari Keanu pun segera berdiri dari kursinya dan kemudian melangkah ke arah Keanu setelah meletakkan makanan Tuan Howgins di atas nakas. "Kondisi Tuan Besar makin memburuk, sepertinya penglihatannya mulai terganggu," bisik Gustafo pada Keanu.Keanu pun langsung mengepalkan tangannya, lalu menghembus panjang dan kemudian mengangguk tanda mengerti apa yang Gus
Tiga jam lebih berlalu, saat ini Keanu sedang berada di depan sebuah rumah sakit yang berada cukup jauh dari perusahaan. Tak lama kemudian munculah wanita istimewa yang sudah lebih dari lima belas menit ditunggunya."Key," panggil wanita tersebut bersama seorang laki-laki di belakangnya.Dan ketika mereka berdua sudah sampai di depan Keanu, Keanu pun langsung menatap ke arah laki-laki di belakang wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sambil berkomentar, "Jadi dia orang yang kamu pilih?""Key, jangan mulai," protes Eve. Keanu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Eve. "Aku itu penasaran sekali, kenapa kamu tidak mau menerima orangku dan malah memilih orang-orang Papa?""Itu karena ... pertama, dia sudah terbukti bisa diandalkan. Kedua, orang-orang kamu membuatku malu.""Malu?""Mereka itu mengawalku seperti seorang tahanan," Eve menunjuk wajah Keanu. "Jangan bilang kalau kamu memang menyamakan aku dengan tahanan?" Eve mendebat. Ia sengaja tak mau kalah. Jika t
"Kenapa tidak?" tanya Keanu sembari mengerutkan dahinya menatap Gustavo yang saat ini terus berekspresi tenang."Kondisi tuan tidak memungkinkan untuk membawanya ke luar negeri, lebih baik dia dirawat di sini, seperti itu yang saya dengar dari dokter," jawab Gustafo.Keanu menghela napas panjang mendengar keterangan Gustavo. "Setelah ini aku harus kembali ke tempat proyek untuk membantu mencari Leon," ucap Keanu yang berpura-pura resah memikirkan masalah Leon dan juga kakeknya secara bersamaan.Lalu sebuah tepukan di pundak Keanu membuatnya mengangkat wajahnya dan menatap kembali ke arah Gustafo. "Tenang saja, saya yakin Tuan Howgins tidak akan kenapa-napa. Saya akan membantu menjaganya di sini," ucapnya seolah sedang menenangkan Keanu.Lalu sesaat kemudian Keanu pun menyungging senyum di wajahnya. "Terima kasih Paman, aku berhutang banyak pada kamu," ujarnya.Setelah membicarakan beberapa hal tentang kegelisahan Keanu terhadap —karangannya— masalah hilangnya Leon pada Gustafo, dan Gu
Eve pun langsung mengganti ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum. "Aku terkejut karena tidak sadar sejak kapan Paman ada di belakangku," jawab Eve dengan lebih santai."Maaf jika mengejutkan Anda, Nona," jawab Gustafo sambil memberikan senyuman yang selalu ditunjukkannya.Eve pun mengangguk mendengar ucapan Gustafo. "Oh iya Paman, Kakek sedang apa sekarang?" tanya Eve berpura-pura tetap santai walaupun sebenarnya ia sedang sangat berhati-hati."Dokter baru memeriksanya.""Hem," gumam Eve untuk menanggapi keterangan Gustafo sambil melangkah kembali."Ah iya Paman, apa Paman tahu kabar terbaru Dokter Leon? Soalnya Keanu tak mau menjawab saat kutanyai."Gustafo yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan Eve pun menyahut dengan tenang, "Maaf Nona saya tidak begitu tahu, tapi kabar terakhir yang saya dengar, tim yang dikirim masih terus melakukan pencarian."Eve pun mengangguk-ngangguk mendengar hal itu. "Kasian Yualit, aku berharap Dokter Leon bisa segera ditemukan," ujarnya."Be
Keesokan paginya. Saat ini Eve dan Keanu sedang berada di ruang makan, menunggu beberapa pelayan menyiapkan makanan untuk mereka."Harusnya kamu bilang saja," gerutu Eve sambil mengusap-usap pipinya yang masih memerah, bekas cubitan Keanu semalam."Siapa yang menyuruh kamu berpikir sekonyol itu," sahut Keanu sambil tersenyum hangat menatap Eve yang masih bermuka masam."Ya ... tadi malam aku kan memang tidak melihat seorang pun saat kamu membawa aku ke sana," ucap Eve yang merujuk pada kamar di rooftop semalam."Itu karena aku memang menyuruh mereka untuk pergi," terang Keanu. "Aku pikir kamu tidak akan nyaman kalau ada orang di rumah ini saat kita me—""Key," potong Eve. "Kamu semakin lama semakin tidak tahu malu," komentarnya."Terima kasih pujiannya, ini semua juga berkat ajaran kamu," sahut Keanu dengan ringan."Tidak, aku ini bukan orang yang mes—" Eve memutus kalimatnya karena merasa apa yang ingin ia katakan ini salah."Jangan malu untuk mengakui," ledek Keanu yan
Setelah beberapa saat berbicara dengan kedua orang tua Mac, akhirnya Keanu dan Eve pun berpamitan untuk meninggalkan restoran tersebut."Kamu sangat sopan pada mereka?" tanya Eve yang saat ini sedang berjalan pelan di samping Keanu."Kita baru bertemu dan kamu menanyakan hal lain," sahut Keanu dengan ketus.Eve pun mengangkat sisi kanan bibirnya menanggapi kalimat suaminya tersebut."Kenapa hanya diam?" tanya Keanu.Sebuah pertanyaan yang sebenarnya merupakan sebuah tuntutan itu pun langsung membuat Eve menghela napas berat. "Baik. Bagaimana kabar kamu, lama tidak bertemu. Apa kamu sudah melupakan aku?" Pertanyaan itu membuat Keanu langsung menarik tangan Eve dan membuat mereka berdua berhenti setelahnya. "Aku sangat merindukan kamu," jawabnya lalu mengecup kening Eve.Mata Eve membulat ketika mendapat kecupan di tempat umum seperti itu. Wajahnya pun langsung memerah karenanya. "Ini tempat umum Key," ucap Eve sambil mencubit lengan suaminya itu dan kemudian melangkah mening