Setelah beberapa saat para polisi berganti memeriksa Keanu dan menanyai berbagai hal seputar kotak berisi coklat dan juga bucket bunga tersebut, akhirnya polisi itu pun menyimpulkan bahwa tidak ada perhiasan yang mereka cari di sana. Para wartawan yang menunggu keterangan pun langsung menanyai Keanu, Eve dan juga perwakilan polisi tentang hal itu."Saya terangkan dengan jelas, bahwa saya bukanlah penadah. Saya sangat terkejut, tiba-tiba saja ada polisi yang datang kemari dan juga para wartawan yang sudah siap meliput kejadian ini, padahal saya benar-benar tidak melakukan hal itu. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau saya pernah melakukan kesalahan pada seseorang.Tapi butik ini adalah peninggalan almarhum ibu mertua saya, tolong jangan melibatkan masalah apa pun untuk menjatuhkan butik ini," ucap Eve sembari menggunakan tisu untuk mengelap air mata buayanya.Sedangkan Keanu yang ada di sebelah Eve pun langsung merangkul pundak istrinya itu. Ia terlihat berusaha men
"Bukankah kamu bilang akan pergi ke toko?" tanya Keanu dengan tatapan tajam menatap ke arah Eve dan Mac bergantian."Aku memang ingin ke toko, tapi—""Jadi seperti ini laki-laki yang kamu pertahankan?" Potong Mac. Lalu sebuah senyum menghina diarahkan pada Keanu. "Aku jelas lebih bisa membahagiakan kamu dari pada dia," imbuhnya sambil memasukkan tangan ke saju celananya."Duh," gumam Eve yang sudah merasakan bencana di depan matanya.Dan langsung saja Keanu berjalan dengan cepat ke arah Eve. Ia segera menarik tangan Eve dengan kasar. "Dia istriku, jangan mengganggunya," ucap Keanu masih dengan tatapan tajamnya ke arah Mac.Senyum smirk pun langsung diberikan oleh Mark menanggapi kalimat Keanu tersebut. "Apa seorang suami akan memperlakukan istrinya dengan kasar seperti itu. Kamu tahu, kalau aku jadi suami Eve maka aku tidak akan pernah berbuat kasar padanya. Aku bahkan sudah menawarkannya untuk bersama denganku, aku akan menerima anak di perutnya walaupun it—"BUGH! Sebuah bogem menta
Satu bulan berlalu dengan cepat. Sejak kejadian Mac, Keanu kini menjadi lebih protektif. Ia bahkan pernah memerintahkan dua orang anak buahnya untuk mejadi bodyguard Eve. Namun itu hanya bertahan satu minggu karena Eve marah besar karena tidak tahan terus diikuti orang lain dan mengancam akan pergi dari rumah jika Keanu tidak mencabut perintah pada dua anak buahnya tersebut.Hingga akhirnya Keanu pun terpaksa melakukan permintaan Eve dan hanya bisa menyuruh orang untuk memata-matai kegiatan Eve setiap harinya.**Pagi itu di ruang rapat"Apa maksud kamu!" teriak Keanu sambil menatap tajam ke arah salah satu pegawainya."Benar Tuan, ada perusahaan yang memberikan harga di bawah standar," terang si pegawai dengan hati-hati."Di bawah standar," gumam Keanu sambil mengerutkan dahinya."Iya, sepertinya mereka memang hanya ingin mendapatkan proyek ini saja karena mereka pasti akan rugi jika memberikan harga seperti itu," terang pegawai Keanu tersebut.'Siapa yang sengaja mencar
"Setuju kalau kamu itu memang bodoh," jawab laki-laki yang saat ini berada di sisi kanan Eve."Jangan ikut-ikutan dia," sahut Eve sembari mengerucutkan bibirnya.Kemudian laki-laki yang ada di sisi kanan Eve itu pun menatap ke arah perut Eve. "Kalau kamu capek kamu istirahat saja," ucapnya penuh perhatian."Tumben kamu," ucap Eve sambil mengerutkan dahi. "Oh iya Nick, nanti malam kamu harus ikut mempersiapkan ini karena aku akan membawa Risty berkeliling lebih dulu, baru membawanya ke taman agar tidak curiga."Nick pun langsung melirik ke arah laki-laki tinggi tegap yang berada di sebelah kiri Eve. Alis tebal dan ekspresi kaku dari laki-laki tersebut membuat Nick ragu, ia lalu menundukkan sedikit kepalanya dan berbisik, "Kamu yakin dia tidak ada masalah dengan sejenisku 'kan?"Pertanyaan tersebut langsung membuat Eve menoleh ke arah laki-laki yang ada di sampingnya. "Tidak. Dia normal dan bisa menerima perbedaan, setahuku," jawabnya dengan santai."Kalian jangan bergosip di depan oran
Eve saat ini sedang duduk di sebuah bangku bersama dengan Nick. Ia dengan santai menggigit kudapan manis yang sengaja Sean siapkan untuk dirinya sebagai teman selama ia beristirahat di bukit itu."Kalau kamu tidak kuat turun, akan aku panggilkan orang untuk membawamu turun," ucap Nick sembari menatap ke arah perut Eve."Kamu itu kenapa?" tanya Eve yang tentu saja aneh melihat perhatian Nick tersebut."Kenapa, apanya?""Ya jadi aneh begitu," jawab Eve lalu menyipitkan matanya ke arah sahabatnya itu. "Jangan-jangan kamu mulai menyukaiku ya?"Nick pun langsung mengangkat sebelah bibirnya dan menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya. "Apa otakmu geser? Kalaupun aku menjadi lurus, satu-satunya wanita yang tidak mungkin aku sukai adalah kamu. Kamu itu masuk dalam urutan teratas daftar hitamku," ujarnya dengan gaya melambai khas."Hei, aku tidak separah itu," tandas Eve."Tidak parah?" Nick kembali memberikan ekspresi anehnya. "Tuan Keanu itu hanya sedang buta saja, makanya dia bisa b
Satu bulan berlalu setelah kejadian di bukit. Usaha Eve tak sia-sia, Sean dan Risty pun bersatu pada akhirnya. Kini kandungan Eve pun makin membesar, memasuki bulan keenam tepatnya.Pagi ini Keanu sengaja meluangkan waktu untuk menemani Eve memeriksakan kandungan karena sudah beberapa kali ia tak menemani wanita kesayangannya itu."Bagaimana, ini sudah benar?" tanya Keanu sambil menunjukkan setelan kemeja dan celana panjangnya karena akhir-akhir ini Eve menjadi sangat pemilih dan menjadi sangat uring-uringan kalau Keanu memakai pakaian yang tak sesuai menurutnya."Handsome," ucap Eve sembari mengangkat jempolnya tinggi-tinggi. Ekspresi cerianya itu membuat Keanu akhirnya benapas lega. "Kalau begitu ayo kita segera berangkat," ucap Keanu sembari menatap ke arah jam tangannya."Ayo," ucap Eve sambil membawa tas miliknya yang terlihat cukup besar."Apa itu?" tanya Keanu karena melihat tas yang dibawa Eve tersebut terlihat besar dan penuh.Eve pun langsung menatap ke arah ta
Setengah jam berlalu, Eve yang sudah selesai melakukan pemeriksaan pun dengan santainya keluar dari ruangan periksa bersama sang Dokter."Bagaimana Dok?" tanya Keanu yang sudah menunggui di ruangan berbeda selama lebih dari lima menit.Dokter Emi pun tersenyum hangat dan berkata, "Semuanya sehat, hanya saja usahakan agar Nyonya Eve tidak banyak pikiran."Keanu pun langsung menoleh ke arah Eve yang tengah bediri di dekat Dokter Emi. "Kamu harus mendengarkan kata-katanya," ucapnya lalu menghela napas panjang dan langsung menarik kursi yang ada di dekatnya agar Eve bisa duduk di sampingnya.Kemudian mereka pun melanjutkan konsultasi dan mendengarkan arahan-arahan Dokter Emi seputar kandungan Eve. Setelah beberapa menit mendengarkan arahan dan sebagainya dari Dokter Kandungan tersebut, akhirnya mereka pun berpamitan dan meninggalkan ruangan tersebut dengan tenang.Mereka pun berjalan dengan jalur berbeda tak seperti saat mereka datang seperti permintaan Eve dengan alasan d
"Itu karena dia terkena tumor," terang Keanu dengan tenang."Tumor? Siapa?" tanya Eve."Tentu saja Tantemu," jawab Keanu sambil melirik ke arah istrinya yang saat ini menatap ke arahnya tak percaya."Kenapa bisa?" "Tentu saja bisa.""Kamu yang melakukannya?" Eve bertanya tanpa berpikir panjang."Ck," decak Keanu yang mendengar tuduhan tersebut. "Apa kamu pikir semua hal buruk yang ada di dunia ini terjadi karena suamimu?" Eve pun langsung tersenyum hambar. "Ya ... bagaimana lagi," sahutnya dengan santai sembari mengalihkan pandangannya ke arah jalanan yang sedang mereka lalui."Huf ...." Keanu menghela napas panjang. "Kamu harusnya lebih percaya aku dari pada—""Dari pada siapa?" sela Eve. "Aku ini sangat mengerti sifat kamu, maka dari itu aku bisa mengira kamu yang melakukannya," godanya."Terserah apa pun yang kamu pikirkan," sahut Keanu."Jangan marah, aku hanya bercanda." Eve lalu mencubit pinggang Keanu. "Aku percaya pada karma, mungkin saja ini memang sudah hukuman untuk merek
Setelah beberapa saat menahan, rasa sakit di perut Eve meningkat. Ia pun segera melambaikan tangannya pada salah seorang pelayan di pesta itu dan menyuruhnya untuk memanggil Keanu."Tuan," panggil Pelayan tersebut pada Keanu yang saat ini sedang berbincang dengan beberapa kliennya."Ya?" sahut Keanu sambil berbalik menatap ke arah Pelayan tersebut."Tuan, Nyonya Eve mencari Anda," ucap Pelayan tersebut dengan cepat.Mata Keanu terbelalak mendengar hal itu. Ia tanpa berpikir panjang langsung meninggalkan para rekan bisnisnya begitu saja dan melangkah ke tempat Eve."Kamu kenapa?" tanya Keanu sambil melihat Eve yang saat ini sedang meringis manahan sakit dengan keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya."Sakit Key," jawab Eve lalu menghela napas panjang mencoba meringankan rasa sakitnya.Keanu pun dengan cepat menggendong tubuh istrinya, membawanya melewati para tamu undangan yang langsung saja heboh melihat hal itu."Tuan, saya akan memanggilkan ambulans," ujar satpam hote
Setelah beberapa saat mendengarkan pembicaraan Keanu, pengacara dan Polisi dengan wajah tercengang, kemudian Gustafo mundur beberapa langkah ketika Keanu berjalan mendekati sel tempatnya ditahan sementara ini."Kamu yang menjebakku!" teriak Gustafo menunjukkan sisi lain dirinya."Ya, aku memang menjebakmu Paman," sahut Keanu dengan tenang. "Terima kasih selama ini sudah memberiku banyak pelajaran, aku tidak akan melupakan kebaikan Anda," ujarnya sambil membungkukkan badannya di depan Gustafo."Kamu, dasar manusia tidak tahu balas budi!" maki Gustafo dengan mata membulat karena tak terima jika dirinya saat ini sudah benar-benar kalah. "Aku pasti akan membalasmu dan seluruh keluargamu."Keanu yang saat ini kembali berdiri tegap di depan Gustafo pun menghela napas panjang. "Sudahlah Paman, berhenti bicara konyol," tukas Keanu. "Aku sudah membekukan semua anak buahmu, bahkan rekeningmu sudah berada dalam pengawasan. Aku harap setelah ini kamu bisa merenungkan semua perbuatanm
Setelah itu Keanu pun dengan cepat memanggil beberapa orang yang sudah membawa penawar racun untuk Tuan Howgins. Awalnya Tuan Howgins terkejut karena mendegar banyak orang di sekitarnya tanpa ia bisa melihat orang-orang tersebut. Ia pun langsung menolak untuk diobati karena waspada."Kakek, mereka akan memberikan kamu penawar racun," ucap Keanu sambil menatap Tuan Howgins dari samping."Racun, racun apa?" tanya Tuan Howgins yang terkejut mendengar hal itu."Sudahlah biarkan saja jika dia tidak ingin dibantu. Jika dia terus seperti itu, tentu saja akan lebih baik," sahut Tuan Alex yang saat ini berdiri dengan santai di dekat Keanu."Diam kamu!" sergah Tuan Howgins tanpa tahu di mana Tuan Alex berada."Baiklah Key, lakukan saja seperti yang kamu inginkan. Tapi di mana Gustafo dan apa yang terjadi tadi?" tanyanya yang juga penasaran karena mendengar suara ribut di luar ruangannya tadi."Setelah ini, saya akan menceritakan semuanya pada Anda," jawab Keanu dengan tenang.Tuan Gus
Seperti yang sudah direncanakan, siang ini Keanu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Howgins. Seperti kemarin, ia masih bersama anak buahnya yang selalu menemaninya.Ia berjalan dengan tenang, hingga akhirnya membuka pintu kamar tempat Kakeknya dirawat."Sedang makan?" tanya Keanu ketika baru saja masuk ke sana.Mendengar suara Keanu, Tuan Howgins pun langsung memberi tanda pada Gustafo agar berhenti menyuapinya. "Kamu Keanu?" tanya Tuan Howgins sambil menatap ke arah lain.Keanu berpura-pura terkejut melihat hal itu, ia dengan cepat menatap ke arah Gustafo dengan penuh tanda tanya. Gustafo yang melihat tatapan dari Keanu pun segera berdiri dari kursinya dan kemudian melangkah ke arah Keanu setelah meletakkan makanan Tuan Howgins di atas nakas. "Kondisi Tuan Besar makin memburuk, sepertinya penglihatannya mulai terganggu," bisik Gustafo pada Keanu.Keanu pun langsung mengepalkan tangannya, lalu menghembus panjang dan kemudian mengangguk tanda mengerti apa yang Gus
Tiga jam lebih berlalu, saat ini Keanu sedang berada di depan sebuah rumah sakit yang berada cukup jauh dari perusahaan. Tak lama kemudian munculah wanita istimewa yang sudah lebih dari lima belas menit ditunggunya."Key," panggil wanita tersebut bersama seorang laki-laki di belakangnya.Dan ketika mereka berdua sudah sampai di depan Keanu, Keanu pun langsung menatap ke arah laki-laki di belakang wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sambil berkomentar, "Jadi dia orang yang kamu pilih?""Key, jangan mulai," protes Eve. Keanu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Eve. "Aku itu penasaran sekali, kenapa kamu tidak mau menerima orangku dan malah memilih orang-orang Papa?""Itu karena ... pertama, dia sudah terbukti bisa diandalkan. Kedua, orang-orang kamu membuatku malu.""Malu?""Mereka itu mengawalku seperti seorang tahanan," Eve menunjuk wajah Keanu. "Jangan bilang kalau kamu memang menyamakan aku dengan tahanan?" Eve mendebat. Ia sengaja tak mau kalah. Jika t
"Kenapa tidak?" tanya Keanu sembari mengerutkan dahinya menatap Gustavo yang saat ini terus berekspresi tenang."Kondisi tuan tidak memungkinkan untuk membawanya ke luar negeri, lebih baik dia dirawat di sini, seperti itu yang saya dengar dari dokter," jawab Gustafo.Keanu menghela napas panjang mendengar keterangan Gustavo. "Setelah ini aku harus kembali ke tempat proyek untuk membantu mencari Leon," ucap Keanu yang berpura-pura resah memikirkan masalah Leon dan juga kakeknya secara bersamaan.Lalu sebuah tepukan di pundak Keanu membuatnya mengangkat wajahnya dan menatap kembali ke arah Gustafo. "Tenang saja, saya yakin Tuan Howgins tidak akan kenapa-napa. Saya akan membantu menjaganya di sini," ucapnya seolah sedang menenangkan Keanu.Lalu sesaat kemudian Keanu pun menyungging senyum di wajahnya. "Terima kasih Paman, aku berhutang banyak pada kamu," ujarnya.Setelah membicarakan beberapa hal tentang kegelisahan Keanu terhadap —karangannya— masalah hilangnya Leon pada Gustafo, dan Gu
Eve pun langsung mengganti ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum. "Aku terkejut karena tidak sadar sejak kapan Paman ada di belakangku," jawab Eve dengan lebih santai."Maaf jika mengejutkan Anda, Nona," jawab Gustafo sambil memberikan senyuman yang selalu ditunjukkannya.Eve pun mengangguk mendengar ucapan Gustafo. "Oh iya Paman, Kakek sedang apa sekarang?" tanya Eve berpura-pura tetap santai walaupun sebenarnya ia sedang sangat berhati-hati."Dokter baru memeriksanya.""Hem," gumam Eve untuk menanggapi keterangan Gustafo sambil melangkah kembali."Ah iya Paman, apa Paman tahu kabar terbaru Dokter Leon? Soalnya Keanu tak mau menjawab saat kutanyai."Gustafo yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan Eve pun menyahut dengan tenang, "Maaf Nona saya tidak begitu tahu, tapi kabar terakhir yang saya dengar, tim yang dikirim masih terus melakukan pencarian."Eve pun mengangguk-ngangguk mendengar hal itu. "Kasian Yualit, aku berharap Dokter Leon bisa segera ditemukan," ujarnya."Be
Keesokan paginya. Saat ini Eve dan Keanu sedang berada di ruang makan, menunggu beberapa pelayan menyiapkan makanan untuk mereka."Harusnya kamu bilang saja," gerutu Eve sambil mengusap-usap pipinya yang masih memerah, bekas cubitan Keanu semalam."Siapa yang menyuruh kamu berpikir sekonyol itu," sahut Keanu sambil tersenyum hangat menatap Eve yang masih bermuka masam."Ya ... tadi malam aku kan memang tidak melihat seorang pun saat kamu membawa aku ke sana," ucap Eve yang merujuk pada kamar di rooftop semalam."Itu karena aku memang menyuruh mereka untuk pergi," terang Keanu. "Aku pikir kamu tidak akan nyaman kalau ada orang di rumah ini saat kita me—""Key," potong Eve. "Kamu semakin lama semakin tidak tahu malu," komentarnya."Terima kasih pujiannya, ini semua juga berkat ajaran kamu," sahut Keanu dengan ringan."Tidak, aku ini bukan orang yang mes—" Eve memutus kalimatnya karena merasa apa yang ingin ia katakan ini salah."Jangan malu untuk mengakui," ledek Keanu yan
Setelah beberapa saat berbicara dengan kedua orang tua Mac, akhirnya Keanu dan Eve pun berpamitan untuk meninggalkan restoran tersebut."Kamu sangat sopan pada mereka?" tanya Eve yang saat ini sedang berjalan pelan di samping Keanu."Kita baru bertemu dan kamu menanyakan hal lain," sahut Keanu dengan ketus.Eve pun mengangkat sisi kanan bibirnya menanggapi kalimat suaminya tersebut."Kenapa hanya diam?" tanya Keanu.Sebuah pertanyaan yang sebenarnya merupakan sebuah tuntutan itu pun langsung membuat Eve menghela napas berat. "Baik. Bagaimana kabar kamu, lama tidak bertemu. Apa kamu sudah melupakan aku?" Pertanyaan itu membuat Keanu langsung menarik tangan Eve dan membuat mereka berdua berhenti setelahnya. "Aku sangat merindukan kamu," jawabnya lalu mengecup kening Eve.Mata Eve membulat ketika mendapat kecupan di tempat umum seperti itu. Wajahnya pun langsung memerah karenanya. "Ini tempat umum Key," ucap Eve sambil mencubit lengan suaminya itu dan kemudian melangkah mening