Share

66. Larangan

Author: Sabrina Angelitta
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Setelah pukul enam sore, Kiana menutup kamar di mana ia  dirawat. Ia menata guling dan menutupinya menggunakan selimut.  Kiana sudah siap menemui Zeki meski ia tetap menggunakan baju pasien.

       Kiana naik taxi untuk menemui Zeki yang menunggunya diujung bukit. Setelah itu, Kiana harus melewati jalan setapak.

"Kak Zeki!" panggil Kiana. 

         Zeki menoleh. "Hai! Aku kira kau tidak akan datang," ujar Zeki.

        Kiana mengerutkan keningnya. Dia mundur beberapa langkah. Ada sesuatu yang aneh dengan Zeki.

"Kiana, ada apa denganmu?"

"Bukan ada apa denganku, tapi ada apa denganmu," jelas Kiana. 

"Ah! Aku minum wisky sebelum ke sini."

        Kiana tidak suka alkohol. Ia hanya minum sesekali ketika ada pertemuan atau perjamuan khusus. Melihat wajah Zeki yang memerah dan tatapannya aneh, Kiana memilih menjauh.

"Kita bertemu lagi lain kali saja," kata K
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
S Rohmah
Memang salah yah kalo kiana menjadi penerus tapi mencintai zeki.Memangnya penerus naga hitam tak boleh mencintai yang dia cintai walau itu masih keluarga.Alasan yang sangat tidak jelas. Makin gedeg sama sikap gracia. Harusnya naura tambahkan satu kali lagi tamparan,biar sadar si gracia..
goodnovel comment avatar
Mikayla Azahra
Sebenarnya ada apa dengan sam dan gracia???? . Rahasia apa yg mereka sembunyikan??? . Ya bagus naura sekali2 gracia harus di kasih pelajaran,, seenaknya saja bicara seperti itu ... . Ahhh aku jadi gak suka sama sikaf sam and gracia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Money And The Power   67. Anak Perusahaan Kedua ( Satu)

    Delice bersama Loid menghadiri acara pertemuan terbuka. Banyak pembisnis besar kalangan atas yang berkumpul di sana. Dalam perjamuan itu, ada tamu muda yang siap menjadi relawan untuk membantu finansial orang-orang yang kekurangan. Dalam pertemuan itu juga, akan ada pembahasan mengenai pelelangan yang akan diadakan tengah malam. Semua tamu diharapkan untuk mendonasikan setidaknya satu barang untuk dilelang dan uangnya akan digunakan untuk menambahkan donasi. "Ngomong-ngomong, apa yang mau kau lelang?" tanya Delice pada Loid. "Hmmmm..." Loid memutar matanya seolah-olah sedang memikirkan masalah yang begitu pelik. "Apa, ya? Menurutmu apa?" tanya Loid. Delice menaikkan sebelah alisnya. "Kau datang tapi tidak membaca undangannya?" pekik Delice. "Dasar gila!" imbuhnya. "Bagaimana kalau aku melepaskan celana dalam yang aku pakai?" tanya Loid dengan waja

  • Money And The Power   68. Anak Perusahaan Kedua (Dua)

    Nick kembali ke lantai atas bersama satu pria dan juga wartawan. Entah apa yang tersirat dalam otaknya. Pria paruh baya yang pergi bersamanya terlihat begitu cemas. “Jangan seperti itu, Tuan Kang. Saya hanya ingin memberikan Anda sebuah hadiah.” Nick menyeringai. Perasaan Tuan Kang semakin tidak karuan dan tidak menentu. Seolah-seolah, setiap kakinya yang melangkah selalu ada paku yang menusuk telapaknya. Nick tersenyum jahat. Ia membuka pintu, mempersilahkan para wartawan masuk untuk merekam seorang wanita yang merangkak seperti orang gila. Dia menggigit jarinya sendiri, merintih dan menangis. “Brengsek! Apa yang kau lakukan pada Putriku?” teriak Tuan Kang sembari menarik kerah kemeja Nick. Nick menatap tanpa ekspresi. “Lepaskan tanganmu atau aku patahkan!” &n

  • Money And The Power   69. Anak Perusahaan Kedua (Tiga)

    Delice sedang menikmati sarapan bersama yang lainnnya. Diego juga ikut bergabung bukan sebagai tamu tapi sebagai keluarga."Naura mana? Aku datang untuk melihatnya, bukan untuk melihatmu," gerutu Diego."Ibuku sedang di rumah sakit," jawab Zavier."Apa maksudnya di rumah sakit?" pekik Diego sembari meletakkan sendoknya."Kiana sakit. Selain bodoh karena menawar dengan harga yang gila, kau juga bodoh dalam menghitung jumlah Anak-anakku," kata Delice."Benar juga. Aku tidak melihat Kiana.""Syukurlah, Loid. Ada yang lebih bodoh darimu," ujar Aretha. Semuanya menahan tawa. Diego yang sudah lama tidak berkunjung, menjadi bahan tertawaan mereka."Kau bisa menelan makananmu, sedangkan Anak dan Istrimu tidak di rumah?" pekik Diego."Aku sudah meminta Leon untuk mengantarkan makanan pada mereka. Apa kau juga lupa dengan Leon?" kata Delice."Apa aku semakin tua? Kenapa Anakmu banyak sekali?" &

  • Money And The Power   70. Anak Perusahaan Kedua (Empat)

    Ditengah malam yang gelap, seorang wanita cantik berlari tergesa-gesa keluar dari salah satu kamar hotel. Rambutnya yang terurai hitam, berantakan. Pakaian yang ia kenakan ada beberapa bagian yang robek seperti dicabik-cabik. Wanita itu berlari dan menekan tombol lift. Ketika pintu lift sudah terbuka, ia langsung menerobos masuk tanpa melihat apakah lift itu terisi atau kosong."Akh!" pekik wanita itu. Seorang pria tampan langsung memegang pinggang wanita itu untuk menahan tubuh wanita itu supaya tidak terjatuh setelah menabraknya. Pandangan mata mereka bertemu. Wajah wanita itu sangat cantik dengan mata berwarna hijau muda. Sayangnya, terdapat lebam pada bibir dan juga area wajahnya."Ma--maaf!" ucap wanita itu."Apa Anda baik-baik saja?""Saya...""Apa ada ya

  • Money And The Power   71. Anak Perusahaan Kedua (Lima)

    Kiana, Leon dan Zeki, mencari waktu yang tepat untuk mendatangi Cake Monsta karena identitas makanan yang dijual tentu saja bukan makanan biasa. Jika dilihat dari gedung yang menjual Cake milik Monsta Group, tidak ada keanehan sediktpun. Mereka bertiga hanya menyelidiki dari jarak jauh. Hanya saja, tamu yang datang bukanlah tamu biasa. Kiana sudah bisa menebak ada sesuatu yang besar dibalik cake yang terjual di sana.“Kita kembali,” kata Kiana.“Sekarang?” tanya Leon.“Kalau kau ingin di sini, sebaiknya kau bawa selimut,” ejek Zeki.“Sialan!” Mereka masuk ke dalam mobil dan segera meluncur menuju hotel di mana ada para pembuat onar yang sedang memantau di sana. Jaraknya tidak terlalu jauh. Sepuluh menit kemudian, mereka akhirnya sampai.“Leon, kau ke sana terlebih

  • Money And The Power   72. Anak Perusahaan Kedua (Enam)

    Son menggandeng tangan Eren keluar dari kamarnya. Tidak jauh dari lift, ada tiga pria yang sedang berbicara serius. Tiga pria tersebut adalah Zavier, Arta dan juga Renza."Pura-pura saja tidak lihat," ucap Arta lirih."Kita juga harus turun menggunakan lift yang lain," kata Renza. Mereka aktif berpikir dan juga bertindak. Hanya Zavier yang menggertakkan giginya sejak melihat Eren keluar dari kamar hotel bersama pria lain. Tidak hanya itu, Zavier juga tidak bisa menutupi kemarahannya."Apa yang mau kau lakukan? Ayo kita pergi!" ajak Renza."Kalian pergi saja sendiri. Aku akan melewati tangga draurat!" kata Zavier. Matanya berapi-api. “Ada yang harus aku selesaikan,” lanjutnya."Hm… Kau sedang cemburu?" goda Renza."Siapa yang sedang cemburu?" elak Zavier. Wajahnya yang pada awalnya berekspresi kejam, sekarang menjadi malu. A

  • Money And The Power   73. Anak Perusahaan Kedua (Tujuh)

    Sekolah masuk seperti biasanya. Kali ini, personil mereka bertambah satu orang, yaitu Orchia. Orchia sangat ingin dekat dengan Kiana. Hanya saja, Zeki melarang karena Zeki tidak ingin Kiana mendapatkan masalah ketika kesehatan Orchia sedang menurun.“Aku akan mengantarmu ke kelas,” kata Zeki.“Aku ingin diantar Kiana,” pinta Orchia.“Tidak apa-apa. SMA HG aman,” ujar Kiana. Mereka semua berjalan kaki masuk ke dalam SMA HG. Tidak ada yang berbeda sama sekali, tapi Kiana memiliki agenda baru untuk mengetahui tentang perusahaan kedua.“Usahakan untuk tidak membuat masalah,” pinta Leon. “Kita harus menghemat tenaga untuk rencana selanjutnya. Kalian sudah paham, bukan?” lanjutnya“IYA!”*** Ketika istirahat pertama, Orchia bersama Zeki menyusuri jalanan dekat dengan lapangan basket. Sebentar lag

  • Money And The Power   74. Monsta Group (Satu)

    Semuanya sudah siap. Penyergapan seolah-olah dilakukan dari beberapa arah. Kiana bersama Zeki, datang sebagai tamu undangan. Mereka berdua perwakilan dari Dena Group. Monsta Group mengundang beberapa pembisnis untuk merayakan kedatangan pemimpinnya. Kiana memakai gaun berwarna hitam yang senada dengan pakaian formal yang Zeki kenakan. Leon dan Zavier menjadi pelayan supaya mudah untuk mencari informasi. Sedangkan Arta dan Renza, mereka bertugas sebagai pemantau yang berdiam diri di dalam mobil. Lalu, Eren menjadi penari menggantikan orang yang sudah dibayar untuk bungkam dan mundur. Persiapan dan kesiapan sangat matang. Mereka sudah mulai dengan tugas masing-masing yang diberikan. Persiapan itu untuk mencari informasi, bukan untuk menyerang. Kiana dan Zeki keluar dari mobil mewah berwarna hitam. Ketika kakinya

Latest chapter

  • Money And The Power   316. End

    Generasi pertama naik ke atas panggung. Mereka jalan gontai tanpa membawa kesadaran seolah-olah mata mereka terpaksa terbuka dan seluruh tubuh mereka dipaksa untuk bergerak.Mereka mendekati Kiana dengan senjata yang mereka genggam. Tubuh mereka tercabik-cabik, hancur dan darah segar masih mengucur dari luka yang mereka dapatkan.'Bajingan itu menyiksa mereka sampai seperti ini?' batin Kiana.Kiana memenangkan pertandingan pertama. Para VVIP lemah lunglai tergeletak penuh luka di atas panggung.Kiana menggigit bibirnya sendiri. Ia merasa terlambat dan sangat berdosa. Seharusnya, dalam permainan gila tersebut tidak seharusnya melibatkan banyak orang. Jika HG Group menginginkannya, Kiana tidak akan menolaknya.Melihat generasi pertama yang kokoh dan kuat menjadi ternoda, hati Kiana sangat terluka. Tubuhnya yang sudah lelah, juga luka lama yang terbuka kembali, membuatnya semakin memanas.Pertarungan tersebut membuatnya gila dan semakin bergairah. Kiana yang menghadapi VVIP tidak serius,

  • Money And The Power   315. Kebenaran 2

    Kiana mengerutkan keningnya. Bau amis darah segar dari celine membuatnya sedikit mual. Kiana memperhatikan tangan Celine yang membekas darah kering."Mora, acara sebentar lagi di mulai. Seharusnya kau sudah bersiap. Kenapa kau belum mengenakan seragammu?" tanya Celine sembari menghempaskan tubuhnya di atas sofa yang berada di dalam ruang ganti khusus untuk Kiana."Saya hanya sedikit bingung," jawab Kiana."Apa yang kau bingung kan?" tanya Celine. Ia membersihkan pisau lipat tersebut. "Apa kau ingin membuatku marah?" lanjutnya sembari memberikan tatapan tajam yang tak terkontrol."Maafkan saya, Nona Celine."Di depan mata Kiana, ada beberapa kalung berlian, anting, gelang dan jumlahnya cukup banyak. Perhiasan untuk pria dan wanita yang jika di pakai akan menutupi tubuh Kiana.'Apa yang harus aku lakukan dengan ini?' batin Kiana."Kau kenakan berlian itu tanpa terkecuali. Tidak ada yang boleh tertinggal," ujar Celine. "Aku tidak menyewa model untuk memperagakannya karena acara malam ini

  • Money And The Power   314. Kebenaran

    Sam tidak mungkin menentang elitisan Gracia. Ia tidak mungkin membiarkan Gracia melewati pedihnya jalan hidup yang akan membakar telapak kakinya setiap ia melangkah maju."Lakukan apa yang kau inginkan. Aku akan berada di belakangmu sebagai pendukung," ucap Sam.Gracia beranjak dari tempatnya. Ia menghampiri Tuan Don yang terkekang oleh rantai yang melilit pada tangan dan kakinya. Mereka bertiga berada di ruangan yang sama sehingga mudah untuk mencari celah kabur."Hei, Pak tua!" teriak Gracia. "Kalau kau membohongiku, aku pastikan kepalamu langsung terlepas dari lehermu!" ancam Gracia."Hahaha ..." Tuan Don terkekeh geli. Ia menertawakan dirinya yang sudah dibodohi oleh Naura, juga dua orang yang menjaga kepercayaan tapi menjadi tertuduh. Bukankah itu konyol? Pikir Tuan Don."Aku akan menempatkan kalian berdua di posisi tertinggi perusahaanku. Kalian bisa melakukan apa saja untuk dendam atau membuktikan kualitas kalian," ucap Tuan Don."Kali ini, aku percaya padamu. Kalau kau membuatk

  • Money And The Power   313. Pengkhianat

    Rael keluar dari perusahaan miliknya. Ia mendapatkan sebuah kesan pribadi tanpa nama. Sejenak, kisah-kisah kelam kembali terlihat Dan terkenang dalam benaknya."Apa yang akan akan Anda lakukan, Tuan?" tanya Tuan Aaron. Meski ia menilai semuanya rumit, tapi Tuan Aaron sama sekali tidak memiliki pikiran untuk pindah kepercayaan atau Tuan."Alu harus menyelesaikan tugasku dengan baik sampai akhir," jawab Rael."Anda akan bergabung lagi dengan tujuh jenius yang Anda besarkan?" tanya Tuan Vidor. "Bukankah mereka sudah sudah mengkhianati Anda? Bagaimana mungkin Anda masih masih percaya pada mereka?" imbuhnya."Aku tidak berpikir kalau mereka berkhianat. Mereka hanya melakukan apapun yang membuat hati mereka senang. Lagi pula, berTuankan aku yang cacat seperti ini, tidak akan mendapatkan keunggulan dan juga nama baik." Santai, tapi terdengar ada kekecewaan di dalam kalimat Rael. Di tambah lagi dengan dengan ekspresi wajah Rael yang tersakiti."Saya mengerti. Saya akan mengikuti Anda sampai a

  • Money And The Power   312. Psychopath

    Ugh ... Ugh ... Ugh ...Uhuk ... Uhuk ... Uhuk ...Generasi pertama yang dijebak oleh Jordan karena menolak, mereka dijadikan tawanan yang akan memeriahkan puncak acara yang akan menghina harga diri mereka.Mereka semua terbatuk-batuk. Tubuhnya lebam-lebam bahkan ada punggung mereka hampir dibuat meleleh karena disulut oleh besi panas.Argh! Argh! Argh!Teriakan kesakitan itu menjadi nilai plus bagi Jordan. Ia puas karena mereka yang tidak menurut pada akhirnya bisa menjadi mainannya yang berharga."Bajingan kau, Jordan!" teriak Gerald yang tertangkap.Jordan hanya melepaskan Serchan meski Serchan menolak. Ia tidak ingin mengambil resiko karena yang Jordan tawarkan adalah kerjasama dengan bangsawan Inggris, bukan pengamdian dari Serchan. Dua hal tersebut sudah berbeda. Jika Jordan menangkap bangsawan Serchan, tentu saja ia akan dimusuhi oleh Inggris dan itu adalah sesuatu yang bisa dikatakan sebagai mimpi buruk."Bedebah sialan! Meski kau menjadikan kami meleleh bersama api, kami tida

  • Money And The Power   311. Penyelamatan Nyonya Dum

    Naura mendapatkan pesan singkat dari Delice. Ia harus memecahkan kode supaya bisa membaca pesan dari Delice.Naura menyipitkan matanya. "Dum? Siapa?" gumam Naura.Naura mendengarkan pesan suara yang terkirim melalui pesan pribadi yang akan otomatis terhapus beberapa detik setelah selesai di dengarkan.Naura tidak bisa melakukannya sendiri. Demi Rael, Delice menelusuri seluk beluk keberadaan Tuan Don. Untuk meruntuhkan sebuah menara, Delice harus menghancurkan pondasinya.Naura mendengarkan dengan saksama. Semua hal yang Delice sampaikan. Delice tidak akan membuat pesan pribadi hapus otomatis jika apa yang ia sampaikan tidaklah penting."Sayang, aku akan menjelaskan intinya secara singkat. Aku harap kau bisa mengerti. Aku tidak memiliki waktu untuk menjelaskannya secara langsung padamu. Yakinlah! Kalau kau melakukan sesuai yang aku rencanakan, kau akan berhasil hingga akhir tanpa terluka."Delice menjelaskan dengan rinci apa yang terjadi. Bagaimana awal mulanya sampai ia bertekad selam

  • Money And The Power   310. Kekuasaan Jordan

    Gedung tua yang ada di Rusia menjadi tempat pilihan yang cukup akurat untuk menjalankan semua rencana Jordan. Satu per satu tamu yang ia undang sudah mulai berdatangan.Tamu-tamu tersebut menatap heran ke arah gedung yang setengah rusak karena akibat kebakaran hebat beberapa bulan yang lalu.Mereka terdiri dari generasi awal yang membentuk organisasi damai. Jordan mengusik kedamaian yang sudah mereka perjuangkan."Mereka sudah datang tanpa terkecuali. Hah! Tingkat keyakinan yang aku miliki mencapai batasannya," ujar Jordan.Rion menjadi pengikut Jordan, begitu juga dengan Brandon. Mereka memiliki perhitungannya sendiri karena tali kekang HG Group sepenuhnya berada di tangan Jordan."Aku tidak tahu siapa yang menolak dan siapa yang menerima," ucap Jordan."Ah!" pekik Brandon tiba-tiba.Jordan mengundang mereka hanya mengandalkan persiapan insting dadakan. Tidak ada rencana bahkan persentase yang dibayangkan saja tidak ada. Bukankah Jordan terlalu berani untuk mempertaruhkan nyawanya se

  • Money And The Power   309. Pilihan

    Brak!"Kiana!" teriak Leon.Kiana melirik tajam. Ia sangat menunjukkan rasa tidak sukanya pada Leon yang masuk ke dalam kamar pribadinya saat Kiana baru saja merebahkan tubuhnya."Apa kau tidak memiliki sopan santun?" Kiana membalas bentakan Leon dengan kalimat pertanyaan yang tidak kalah sadis."Aku dengar kalau membunuh Zaila dan Rai, bahkan kau memberikan kelingking Rai sebagai bukti. Kiana, apa kau sudah gila?" bentak Rai.Kiana menyibakkan selimut yang baru saja menutupi tubuhnya. Kiana ingin istirahat sejenak untuk memulihkan diri dari beberapa darah yang keluar dari luka barunya."Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau kesulitan berdiri?" tanya Leon. Ia langsung mendekati Kiana untuk mengecek kondisinya.Kiana menepis tangan Leon. "Singkirkan tanganmu itu!" ujar Kiana."Aku memang tidak bisa memaksamu untuk bercerita, tapi aku yakin kalau kau bertarung hebat dengan Rai sebelum berhasil membunuh Zaila dan Rai. Kenapa kau membunuhnya?" tanya Leon lirih.Leon duduk di atas ranjang Ki

  • Money And The Power   308. Perasaan Yang Sama

    Tubuh Delice seperti menggigil kedinginan. Aura yang terpancar dari orang bertopi yang menyerangnya seperti tidak asing. Orang tersebut bahkan hanya diam dan tidak menyerang Delice lagi setelah Celine meninggalkannya."Kenapa tidak menyerang lagi? Kenapa hanya mematung, hah?" tantang Delice."Kenapa aku harus menyerang saat aku tidak ingin?" balas Kiana.Suara Kiana memang tidak asing bagi Delice. Sejenak, ingatan Kiana mulai merasukinya. Namun, Kiana menahan rasa sakit yang saat ini menyerangnya.Sret!Delice membuka paksa topi yang menutupi wajah Kiana. Rambut Kiana yang tertutup oleh topi juga menjadi tergerai karena penyangga hilang.Delice seperti diberikan kejutan yang tidak bisa ia bayangkan. Kiana, putri tercinta yang sedang ia cari ternyata berada di depan matanya."Kiana!" pekik Delice.Delice tidak ingat kalau beberapa menit yang lalu Kiana melukainya dengan luka yang cukup dalam. Meski luka tersebut bukan apa-apa bagi Delice, tapi tentu saja lukanya terasa berbeda karena p

DMCA.com Protection Status